Apa yang harus dilakukan ibu hamil saat kontraksi?

Kontraksi ibu hamil mau melahirkan kerap menimbulkan rasa nyeri. Namun, ibu dapat melakukan beberapa cara untuk membantu tubuh agar lebih nyaman.

Cara alami ini mencakup teknik pernapasan saat melahirkan, peregangan otot, maupun metode lainnya yang ditujukan untuk membuat tubuh menjadi lebih rileks selama bersalin.

Berbagai trik di bawah ini dapat Anda lakukan di rumah.

1. Membuat diri merasa senyaman mungkin

Cara paling sederhana untuk mengurangi nyeri saat ibu hamil mengalami kontraksi adalah membuat diri merasa senyaman mungkin.

Sebelum bersalin, sempatkanlah untuk mandi air hangat sejenak. Lalu, tempelkan kompres hangat atau dingin pada area yang terasa nyeri.

Pastikan tempat Anda berbaring cukup nyaman dan empuk. Agar tubuh lebih rileks, hiruplah wewangian yang Anda sukai sambil menantikan tanda-tanda melahirkan.

Bila perlu, mintalah pasangan menemani Anda agar Anda merasa lebih tenang selama persalinan.

2. Banyak bergerak dan mengubah posisi tubuh

Selain mengurangi nyeri saat kontraksi, banyak bergerak dan mengubah posisi tubuh adalah cara untuk turut membantu menyesuaikan posisi janin dalam kandungan.

Setiap gerakan yang Anda lakukan dapat mendorong kepala janin menuju jalur lahir, sehingga proses kelahiran menjadi lebih mudah.

Anda bisa mencoba berjalan kaki, berjongkok, duduk di tepi tempat tidur, atau bertumpu pada kedua tangan dan kaki.

Anda juga dapat bergerak-gerak di atas gym ball, yakni bola berukuran besar yang biasa digunakan sebagai alat bantu senam.

3. Menyentuh atau memijat area tubuh tertentu

Memijat tubuh adalah cara sederhana, tapi cukup efektif untuk meredakan nyeri saat kontraksi.

Cobalah minta pasangan untuk memijat tangan, kaki, pelipis, atau bagian tubuh lain yang Anda kehendaki untuk mengalihkan nyeri dan membuat Anda merasa lebih rileks.

Jika pijatan pada ibu hamil malah menimbulkan rasa tidak nyaman, Anda dapat mencoba sentuhan yang lebih lembut.

Mintalah pasangan menggenggam tangan, membelai pipi dan rambut Anda, atau melakukan sentuhan lainnya yang bisa mengurangi nyeri.

Normalkah bila sudah hamil tua tapi belum kontraksi?

Apa yang harus dilakukan ibu hamil saat kontraksi?

Setiap ibu hamil pasti merasakan ‘sensasi’ yang berbeda-beda di usia kehamilan berapa pun, tak terkecuali menjelang hari perkiraan lahir (HPL).

Sebagian besar ibu biasanya memang sudah mulai merasakan pertanda persalinan pada hamil tuanya.

Akan tetapi, jangan khawatir bila Anda belum merasakan kontraksi meski sudah hamil tua.

Selama usia kehamilan masih berada pada kisaran 37 sampai 41 minggu, belum merasakan tanda persalinan apa pun adalah hal yang normal.

Selama masih berada dalam rentang ini, dokter biasanya hanya akan menunggu sampai terlihat adanya ciri-ciri kontraksi asli.

Jika tanda persalinan tak juga muncul bahkan ketika sudah melebihi usia 41 minggu, biasanya diperlukan tindakan induksi persalinan guna merangsang kelahiran.

Induksi persalinan saat usia lebih dari 38 minggu juga diperlukan secara medis jika Anda memiliki komplikasi kehamilan.

Kontraksi persalinan asli adalah pertanda ibu hamil mau mulai melahirkan. Kondisi itu terjadi sebagai upaya untuk melancarkan proses keluarnya bayi dari rahim melalui leher rahim (serviks) hingga keluar dari vagina.

“Saat menjalani kehamilan, tentunya ibu akan mengalami beberapa jenis kontraksi. Seperti misalnya, kontraksi dini hingga kontraksi palsu.”

Apa yang harus dilakukan ibu hamil saat kontraksi?

Halodoc, Jakarta – Menjalani kehamilan merupakan hal yang membahagiakan bagi pasangan suami istri. Namun, ibu juga perlu memahami berbagai kondisi yang akan dialami saat menjalani kehamilan, salah satunya mengenali berbagai jenis kontraksi. Hal ini dilakukan agar ibu bisa melakukan perawatan dengan baik sehingga kondisi ibu dan janin dalam kandungan tetap terjaga.

Kontraksi merupakan kondisi ketika perut ibu hamil mengencang dan mengeras. Bukan hanya menjelang persalinan, kontraksi bisa dialami oleh ibu sepanjang menjalani kehamilan. Untuk itu, pastikan ibu mengenali berbagai jenis kontraksi agar kondisi ini bisa diatasi dengan baik. Mengenali jenis kontraksi juga bisa dilakukan untuk mengetahui beberapa tanda darurat pada ibu hamil.

Kenali Jenis Kontraksi yang Kerap Dialami Oleh Ibu Hamil

Mengalami kontraksi saat menjalani kehamilan kerap membuat ibu merasa khawatir terhadap kondisi janin. Kondisi ini selalu dikaitkan dengan proses persalinan yang akan dialami ibu saat kehamilan memasuki usia trimester ketiga.

Namun, bukan hanya menjelang persalinan, nyatanya ibu hamil juga dapat mengalami kontraksi di awal kehamilannya. Sebaiknya ibu juga harus tahuberbagai jenis kontraksi agar bisa melakukan perawatan dan mengatasi kondisi ini dengan baik. Dengan begini, ibu jadi bisa lebih waspada terhadap berbagai tanda kontraksi yang membutuhkan penanganan medis.

Nah, berikut ini jenis kontraksi yang perlu diketahui:

1. Kontraksi Dini

Kontraksi dini bisa dialami oleh ibu di awal kehamilan. Kontraksi ini bisa disebabkan akibat meregangnya jaringan ikat di sekitar rahim. Jangan khawatir, kontraksi ini masih terbilang normal. Namun, segera tanyakan langsung pada dokter ketika kontraksi yang terjadi disertai dengan perdarahan, nyeri perut, atau tidak kunjung membaik dalam beberapa waktu.

2. Kontraksi Palsu

Kontraksi palsu atau yang dikenal sebagai braxton hicks menjadi jenis kontraksi yang kerap dialami oleh ibu hamil saat memasuki usia kehamilan trimester kedua. Kontraksi ini biasanya tidak akan menyebabkan rasa nyeri apapun. 

Braxton hicks bisa berlangsung selama 30 detik hingga dua menit. Biasanya, kontraksi palsu ini akan terjadi dalam waktu yang acak dan tidak berurutan. Kamu bisa mengatasi kontraksi palsu dengan mengonsumsi air putih, bergerak ringan, hingga mengosongkan kandung kemih.

3. Kontraksi setelah Berhubungan Intim

Jika kehamilan yang kamu jalankan sehat dan tanpa gangguan kehamilan, tentunya kamu bisa melakukan hubungan intim dengan pasangan. Namun, jangan khawatir jika kamu mengalami kontraksi setelahnya. Jika kontraksi dapat menghilang dengan sendirinya, kondisi ini terbilang normal. Kamu hanya perlu beristirahat dan perbanyak mengonsumsi air putih agar kondisi kesehatan kembali pulih.

Namun, segera kunjungi dokter ketika kontraksi yang kamu rasakan setelah berhubungan intim disertai dengan perdarahan, nyeri yang mengganggu pada bagian perut bawah, atau penurunan gerakan janin.

4. Kontraksi Jelang Persalinan

Kontraksi jelang persalinan akan dialami oleh ibu hamil menjelang persalinan. Kenali beberapa tanda kontraksi jelang persalinan:

  • Nyeri pada bawah perut yang disertai dengan rasa tekanan pada panggul.
  • Kontraksi bergerak dalam gerakan seperti gelombang dari rahim menuju vagina.
  • Kontraksi ini tidak dapat hilang meskipun kamu beristirahat atau mengubah posisi.
  • Waktu kontraksi lebih teratur dan semakin kuat.

Itulah beberapa jenis kontraksi yang perlu dipahami oleh ibu hamil. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan ibu dan janin selama menjalani kehamilan. Penuhi kebutuhan vitamin dan nutrisi yang diperlukan dengan mengonsumsi berbagai makanan sehat dan suplemen. 

Ibu bisa cek kebutuhan vitamin atau suplemen yang diperlukan melalui aplikasi Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Apa yang harus di lakukan ketika muncul kontraksi?

7 Cara Mengurangi Nyeri Kontraksi.
Membenamkan diri di air. Berendam di dalam air hangat menjelang persalinan cukup efektif mengurangi nyeri. ... .
Buat bebunyian. ... .
Ubah posisi Anda. ... .
Minta dukungan. ... .
Lakukan pijatan. ... .
Lakukan afirmasi. ... .
Pikirkan hal-hal yang menyenangkan..

Kontraksi asli itu seperti apa?

Pada kontraksi asli, pengencangan perut terasa stabil, bahkan dapat muncul lebih sering, terasa semakin berat, dan berlangsung lebih lama ketika menjelang persalinan.

Bolehkah berbaring saat kontraksi?

"Boleh saja, tidak ada yang melarang. Kalau masih bisa tidur, sebaiknya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk beristirahat karena nanti saat pembukaan-pembukaan selanjutnya, akan semakin menguras tenaga. Saat mengejan untuk melahirkan juga membutuhkan banyak tenaga.

Berapa menit sekali kontraksi asli?

Awalnya, kontraksi akan terjadi setiap kira-kira 15–20 menit. Namun, lama-kelamaan kontraksi datang semakin cepat, kira-kira setiap 5 menit. Bila pernah melahirkan normal sebelumnya, Bumil bisa mulai bersiap-siap berangkat jika kontraksi terjadi setiap 10–15 menit.