Apa yang harus dilakukan jika bayi melintang?

Bayi sungsang atau melintang bisa menghambat persalinan. Bagaimana cara mengatasinya? Simak cara mengatasinya di sini.

Posisi bayi di dalam kandungan dapat berubah-ubah selama kehamilan. Posisi kepala bayi biasanya berada di bawah agar persalinan normal dan berjalan lancar.

Namun pada beberapa kasus, posisi ditemukan bayi melintang atau sungsang sehingga malah menyulitkan proses persalinan.

Oleh karena itu, ibu dapat mengetahui beberapa cara mengatasi bayi sungsang. Namun perlu diketahui, faktanya sekitar 4 persen ibu hamil akan melahirkan dengan posisi bayi tidak normal.

Sebagian mengalami kepala bayi berada di atas sekitar dada dan bokong jalan lahir atau sungsang (breech). Sedangkan sebagian lainnya mengalami kepala bayi di samping atau melintang (transverse lie).

Penyebab kondisi tersebut masih belum diketahui hingga saat ini. Para pakar kesehatan menduga bahwa posisi bayi sungsang atau melintang dipengaruhi oleh bentuk rahim ibu atau pergerakan bayi itu sendiri.

Ketika posisi bayi sungsang atau melintang, persalinan normal akan sulit dilakukan. Oleh karena itu, ketika bayi berada di posisi yang tidak seharusnya, ibu hamil dapat melakukan beberapa cara agar bayi tidak sungsang.

Artikel Lainnya: Mengenal Ragam Posisi Janin, Mana yang Perlu Diwaspadai?

Beberapa cara memperbaiki posisi bayi melintang dalam kandungan diantaranya adalah:

1. Lakukan Posisi knee chest

Apa yang harus dilakukan jika bayi melintang?

Knee chest dilakukan dengan posisi kepala di bawah dan bokong di atas, seperti sedang bersujud. Posisi ini dapat dilakukan selama 15 menit, sebanyak tiga kali dalam sehari.

Jika sudah hamil besar, posisi ini cukup sulit dilakukan dalam waktu lama. Anda dapat membagi 15 menit tersebut menjadi tiga bagian, yaitu per lima menit.

Artikel Lainnya: Tanda Kepala Bayi Sudah Masuk Panggul

2. Posisi Forward-Leaning Inversion

Posisi forward-leaning inversion serupa dengan knee chest. Posisi ini dilakukan di atas sofa atau kasur dengan tangan berada di lantai.

Setelah itu, secara perlahan ubah posisi tangan menjadi menyiku sehingga kepala mendekati lantai.

Posisi forward-leaning inversion diharapkan dapat membuat “ruangan” di rahim bagian bawah agar kepala bayi bisa bergerak turun. Anda dapat melakukan posisi ini selama 30 hingga 45 detik sebanyak tujuh kali dalam sehari.

Artikel Lainnya: Ibu Hamil, Perhatikan Hal Ini Saat USG Trimester 3

3. External Cephalic Version (ECV)

Teknik ini dilakukan oleh dokter spesialis yang ahli. ECV adalah memutar bayi dengan cara mengangkat pantat dan mendorong untuk melakukan “jungkir balik” supaya posisinya kembali normal.

Teknik ECV memiliki tingkat keberhasilan 50 persen. Keberhasilan teknik ini bisa meningkat jika Anda sudah pernah melahirkan, terdapat banyak air ketuban, bokong bayi belum masuk ke panggul, dan otot rahim berada dalam keadaan relaks.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa tindakan ini hanya dilakukan oleh tenaga profesional, yakni dokter spesialis kandungan. Selain itu, dokter dapat melakukan teknik ini setelah memastikan kondisi kehamilan dan janin sehat.

Apakah Anda hamil dengan posisi bayi melintang atau sungsang? Jangan menyerah. Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan dan diskusikan langkah yang terbaik untuk mengatasi kondisi ini.

Apabila kehamilan benar-benar sehat, Anda dapat melakukan beberapa tindakan di atas selama kehamilan.

Jika ada pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan kehamilan, Anda juga dapat menggunakan fitur Tanya Dokter melalui aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

Kesehatan BayiPersalinanKehamilan

Normalnya, di usia 37 minggu kehamilan atau menjelang waktu kelahiran janin dalam perut Mama sudah dalam posisi siap lahir, yakni kepala berada di bawah mendekati lubang vagina dengan wajah menghadap ke bagian punggung. Posisi tersebut akan memudahkan si Kecil lahir saat proses persalinan terjadi.

Namun, dalam beberapa kasus, ada kemungkinan posisi bayi bisa terletak melintang atau terbalik di dalam perut. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu rahim Mama yang terlalu kecil, adanya fibroid rahim, air ketuban yang terlalu sedikit atau terlalu banyak, atau karena terjadi plasenta previa.

Penyebab Posisi Bayi Melintang Menjelang Kelahiran

Untuk mengatasi posisi bayi yang melintang, Mama bisa coba lakukan beberapa tips di bawah ini.

Cara Mengatasi Bayi Melintang

  1. Dengarkan musik yang bisa memicu pergerakan bayi
  2. Berenang adalah salah satu cara mengatasi posisi bayi melintang
  3. Pilih posisi tidur yang baik agar bayi tidak melintang
  4. Berbaring dengan posisi pelvic tilt
  5. Lakukan posisi forward-leaning inversion
  6. Lakukan teknik external cephalic version (ECV)
  7. Lakukan posisi knee chest

Itulah yang bisa dilakukan Ibu hamil agar posisi bayi tidak melintang jelang kelahiran.

Jangan Panik dan Selalu Cek ke Dokter

Posisi bayi transverse, horizontal, atau melintang saat di rahim yang sedang Mama jalani mungkin tidak separah yang dijalani. Faktanya, ada sekitar 2% hingga 13% yang berada di posisi tidak normal (malposition) pada trimester ketiga di mana sebagiannya akan kembali pada posisi normal. Bayi mungkin bisa berubah posisi menjadi vertex atau dapat dilahirkan dengan kepalanya yang keluar terlebih dahulu.

Maka dari itu, langkah yang tepat dalam melewati hal ini adalah dengan selalu konsultasi dengan dokter ahli kandungan yang menangani Mama. Pasalnya, bayi memang mengubah posisinya berkali-kali di dalam rahim, sehingga posisi bayi melintang mungkin akan berubah. Namun, dokter atau suster pasti akan mencatat pergerakan tersebut. Kemudian, apabila kondisinya mengkhawatirkan, barulah tindakan tertentu akan dilakukan.

External Cephalic Version (ECV)

Idealnya, si Kecil berada di posisi vertex. Tapi, jika dokter menganjurkan, Mama yang memasuki masa kehamilan 36 minggu akan menerima proses penanganan EVC atau external cephalic version. Metode ini dilakukan para ahli dengan cara memberikan tekanan di kepala dan juga pantat janin agar berubah posisi menjadi vertex.

Perlu ditekankan bahwa metode ini hanya dilakukan oleh para ahli kesehatan dan dapat memunculkan rasa sakit. Tapi, jangan khawatir karena dokter akan meresepkan obat pereda rasa sakit yang aman untuk dikonsumsi. Selain itu, komplikasi dari metode pengubahan posisi bayi melintang ini jarang menimbulkan komplikasi.

Pertimbangkan Proses Melahirkan C-section (Caesar)

Seperti banyaknya ibu yang mengandung, Mama mungkin juga menginginkan lahir secara pervaginam (atau lewat vagina). Proses ini sering disebut “kelahiran normal” atau “proses yang alami.” Padahal, komplikasi sering terjadi dan kelahiran secara c-section atau dengan membedah perut harus dilakukan. Jadi, kelahiran c-section bukanlah proses yang “tidak normal” atau mengurangi peran Mama sebagai seorang ibu.

Apabila posisi bayi melintang dan Mama dianjurkan untuk melewati proses melahirkan secara C-section, pastikan untuk tidak menolak dan memaksakan pervaginam. Pasalnya, hal yang terpenting merupakan keselamatan Mama dan juga janin, bukanlah metode yang dilakukan.

Kemudian, apabila Mama terbuka dengan pilihan ini saat akan melahirkan posisi bayi melintang nantinya, pastikan untuk mempersiapkan perencanaan yang matang. Mama mungkin akan diharuskan untuk beristirahat (bed rest) dan membutuhkan bantuan orang-orang terdekat untuk mengerjakan hal-hal lain yang biasa Mama kerjakan sebelum melahirkan. Sebagai tambahan, pusatkan perhatian pada konsumsi makanan, proses recovery, serta pemberian ASI pada sang buah hati.

Sebagai panduan, Mama dapat menggunakan salah satu tools kami, yakni Tes Potensi Caesar yang mempertimbangkan banyak hal dalam menghasilkan seberapa besar potensi kelahiran c-section. Bila hasilnya memang menunjukkan adanya potensi, segeralah untuk konsultasi dengan ahli kandungan yang menangani Mama di masa kehamilan. Semoga berhasil dan selamat, ya, Ma!

Apakah bayi melintang bisa kembali normal?

Di sisi lain, The British Journal of Obstetrics and Gynecology menyimpulkan ibu hamil dengan posisi bayi melintang masih punya kemungkinan melakukan persalinan normal dipandu tenaga medis berpengalaman.

Bagaimana cara memperbaiki posisi bayi melintang?

Beberapa cara memperbaiki posisi bayi melintang dalam kandungan diantaranya adalah:.
Lakukan Posisi knee chest. Knee chest dilakukan dengan posisi kepala di bawah dan bokong di atas, seperti sedang bersujud. ... .
Posisi Forward-Leaning Inversion. ... .
3. External Cephalic Version (ECV).

Kenapa bayi dalam perut melintang?

Namun, dalam beberapa kasus, ada kemungkinan posisi bayi bisa terletak melintang atau terbalik di dalam perut. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu rahim Mama yang terlalu kecil, adanya fibroid rahim, air ketuban yang terlalu sedikit atau terlalu banyak, atau karena terjadi plasenta previa.

Apa yang dirasakan jika bayi melintang?

Ciri gerakan janin melintang adalah saat Anda mengalami ketidaknyamanan subkostal, dimana rasa kurang nyaman pada bagian panggul hingga tulang rusuk. Sakitnya seperti perut melilit atau nyeri saat haid pada penderita kista.