Apa yang kalian pahami mengenai isi kandungan QS Al Maidah ayat 48?

Reporter : Ulyaeni Maulida

Surat Al Maidah menceritakan peristiwa perjamuan Nabi Isa as dengan para pengikutnya dengan hidangan yang turun dari langit dan dimaknai sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Dream– Al Maidah merupakan surat ke-5 dalam Al Quran yang tergolong surat madaniyah. Surat Al maidah memiliki arti ‘hidangan’ yang terdiri dari 120 ayat.

Surat Al Maidah menceritakan peristiwa perjamuan Nabi Isaasdengan para pengikutnya dengan hidangan yang turun dari langit dan dimaknai sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

9 Potret Rumah Masa Kecil Pedangdut Zaman Susah, Banyak yang Tinggal di Gubuk Beralas Tanah!

Ayat-ayat dalam surat Al Maidah diturunkan setelah Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah yaitu sewaktu peristiwa haji wada’.

Salah satu yang perlu dipahami adalah surat Al Maidah ayat 48 karena mengandung pelajaran yang sangat baik sebagai pedoman hidup.

Ilustrasi [Foto: Freepik]

AL Ma'idah adalah surah ke-5 dalam kitab suci Alquran. Surah Al Maidah artinya 'hidangan'. Surah ini terdiri dari 120 ayat dan termasuk golongan Surah Madaniyah.

Sekalipun ada ayat-ayatnya yang turun di Makkah, ayat tersebut diturunkan sesudah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam hijrah ke Madinah, yakni sewaktu peristiwa Haji Wada.

Baca juga: Bolehkah Jagal Hewan Kurban Dapat Upah Daging? 

Surah ini dinamakan Al Maidah [hidangan] karena mengisahkan para pengikut setia Nabi Isa Alaihissalam meminta kepada Nabi Isa agar Allah Subhanahu wa ta'ala menurunkan untuk mereka Al Ma'idah [hidangan makanan] dari langit.

Dalam Surah Al Maidah Ayat 48 dijelaskan tentang bagaimana umat Islam untuk selalu beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan kitab-kitabNya, karena kitab Allah Subhanahu wa ta'ala adalah sebaik-baiknya pedoman untuk menuju kabahagiaan dunia dan akhirat.

Adapun Surah Al Maidah Ayat 48 berisi sebagai berikut:

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Wa anzalnaa ilaikal kitaaba bil haqqi mushoddiqol limaa baina yadaihi minal kitaabi wamuhaiminan ‘alaihi. Fahkum bainahum bimaa anzalalloohu walaa tattabi’ ahwaa,ahum ‘ammaa jaa,aka minal haq. Likulling ja’alnaa mingkum syir’ataw waminhaajaa. Walau syaa,alloohu laja’alakum ummataw waahidataw walaakil liyabluwakum fii maa aataakum. Fastabiqul khoiroot. Ilalloohi marji’ukum jamii’aang fayunabbi,ukum bimaa kungtum fiihi takhtalifuun.

Artinya: "Dan Kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab [yang diturunkan sebelumnya] dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat [saja], tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu."

Allah Subhanahu wa ta'ala menurunkan Alquran sebagai kitab terakhir kepada penutup para nabi, sebagai lanjutan dan pembenar bagi kitab-kitab sebelumnya.

Alquran adalah bukti dan penguji atas kebenaran kitab-kitab sebelumnya, penjelas, penerang, pelurus, pemurni dari kebatilan dan khurafat yang telah tercampur di dalamnya, penyempurna, serta rujukan hukum-hukumnya.

Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan untuk berhukum dengan kitab-Nya, mengamalkan dan mengagungkannya, serta melarang mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tersesat.

Baca juga: Kisah Bilal bin Rabah yang Bikin Menangis Orang Se-Madinah 

Allah Subhanahu wa ta'ala telah membuat syariat bagi setiap umat yang dijadikan sebagai dasar hukum dan jalan yang terang untuk ditempuh agar dapat meraih kebaikan serta memenuhi segala kebutuhannya.

Seandainya Allah Subhanahu wa ta'ala menghendaki, niscaya Dia hanya akan membuat satu jalan dan syariat bagi seluruh umat manusia, namun setiap manusia memiliki perbedaan pandangan dan pemikiran, yang mana itu sudah menjadi sunnatullah dan ketetapan-Nya.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: //muslim.okezone.com/alquran

Adapun kandungan dalam Surat Al Maidah Ayat 48, sebagaimana dikutip Muslim.or.id, Selasa [28/7/2020], adalah:

1. Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan manusia dengan berbagai macam, baik bentuk ataupun warna kulit, miskin atau kaya. Namun untuk menguji mereka bukan dengan hal itu, melainkan siapa di antara mereka yang berlomba-lomba dalam menjalankan kebaikan.

2. Setiap manusia memiliki agama yang berbeda, hukum yang berbeda, keadaan hidup yang berbeda, namun secara akidah tujuan mereka sama yaitu bertauhid kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

3. Alquran merupakan kitab yang benar dan tidak ada keraguan di dalamnya, pedoman hidup terbaik untuk semua umat-Nya, sehingga Alquran bisa membenarkan kitab-kitab sebelumnya.

4. Seluruh umat yang Allah Subhanahu wa ta'ala ciptakan akan kembali lagi kepada-Nya karena segala yang dimiliki di dunia ini adalah titipan dari Allah Subhanahu wa ta'ala, sehingga mereka semua akan mendapatkan balasan terhadap apa yang sudah dikerjakan di dunia.

5. Surah Al Maidah Ayat 48 ini mengajak kita semua agar senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mendapatkan ridho Allah Subhanahu wa ta'ala.

6. Iman kepada kitab-kitab Allah Subhanahu wa ta'ala merupakan salah satu rukun iman yang wajib diimani oleh setiap Muslim.

Beriman kepada kitab Allah Subhanahu wa ta'ala adalah beriman terhadap Alquran yang diturunkan kepada nabi terakhir, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.

Keimanan terhadap Alquran yang benar sebagaimana diungkapakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di dalam kitab beliau Al Aqidah al Washitiyah. Beliau mengatakan, "Termasuk keimanan kepada Allah dan kitab-kitabNya yaitu beriman bahwa Alquran merupakan kalam Allah yang diturunkan dan bukan makhluk."

"Alquran berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Allah Ta’ala berbicara secara hakiki. Dan sesungguhnya Alquran yang diturunkan kepada Muhammad merupakan kalam Allah yang hakiki dan bukan kalam selain-Nya. Tidak boleh memutlakkan perkataan bahwa Alquran merupakan hikayat dari kalam Allah atau merupakan ungkapan dari kalam Allah. Bahkan jika manusia membacanya dan menulisnya dalam mushaf bukan berarti menafikan bahwa Alquran merupakan kalam Allah yang hakiki. Karena kalam hanya disandarkan secara hakiki pada yang pertama kali mengucapkannya bukan kepada yang menyampaikannya kemudian. Alquran merupakan kalam Allah baik huruf dan maknanya, bukan hanya huruf tanpa makna atau makna tanpa huruf."

Sebaik-baiknya manusia adalah mahluk yang selalu menauhidkan Allah Subhanahu wa ta'ala dan selalu beriman kepada kitab Allah.

Pedoman hidup terbaik yang ada di muka bumi ini adalah Alquran. Sesulit apa pun kehidupan yang dijalani umat manusia jangan sampai berpaling dari Allah Subhanahu wa ta'ala dan Alquran, karena kehidupan dunia hanya sementara dan bersifat semu, sesungguhnya kehidupan yang sebenarnya abadi di akhirat.

Wallahu a'lam.

  • #Alquran
  • #Surah Al Maidah
  • #Al Maidah

Suara.com - Surah Al Maidah merupakan surah ke-5 dalam Al-Quran yang terdiri dari 120 ayat. Surah ini termasuk surah Madaniyah karena diturunkan saat Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah, yakni ketika melaksanakan Haji Wada’. Pada artikel ini kita akan membahas surah Al Maidah ayat 48.

Surah Al Maidah menjelaskan tentang anugerah dan kebenaran tentang Al-Quran sebagai pedoman hidup umat manusia. Hal ini tidak terkecuali dengan Surah Al Maidah ayat 48.

Surah Al Maidah ayat 48 menjelaskan tentang kitab suci Al-Quran yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran merupakan kitab suci yang membawa kebenaran dan melengkapi kitab suci yang turun sebelumnya. 

Berikut ini adalah bacaan surah Al Maidah ayat 48 beserta terjemahan dan isi kandungannya yang wajib untuk diketahui oleh setiap umat muslim.

Baca Juga: Niat Sholat Jumat, Rukun, Tata Cara, dan Hukumnya Jika Telat Datang ke Masjid

Bacaan Surat Al Maidah ayat 48 beserta terjemahannya

"Wa anzalnaa ilaikal-kitaba bil haqqi mushaddiqal lima baina yadaihi minal kitaabi wa muhaiminan ‘alaihi fahkum bainahum bimaa anzalallahu wa laa tattabi’ ahwaa-ahum ‘ammaa jaa-aka minal haqq, likullin ja'alnaa mingkum syir'ataw wa min-haajaa, walau syaa`allahu laja'alakum ummataw waahidataw wa laakil liyabluwakum fii maa aataakum fastabiqul-khairaat, ilallahi marji'ukum jamii'an fa yunabbi’ ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuun."

Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab [Al-Qur'an] kepadamu [Muhammad] dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.

Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat [saja], tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan." [QS. Al Maidah: 48]

Isi Kandungan Surah Al Maidah ayat 48

Baca Juga: 5 Doa Meminta Jodoh: Bacaan Latin untuk Laki-laki dan Perempuan Agar Diberi Belahan Jiwa Sehidup Semati

Surah Al Maidah ayar 48 memiliki isi kandungan yang wajib untuk diketahui dan dipahami oleh setiap umat muslim. Dalam Al-Quran surah Al Maidah menjelaskan bahwa Al-Quran merupakan kitab suci yang diturunkan yang membenarkan atas kitab-kitab sebelumnya. Hal ini karena kitab-kitab sebelum Al-Quran telah diubah oleh manusia sehingga menjadi tidak otentik lagi.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề