Apa yang melatarbelakangi golongan muda membawa golongan tua ke Rengasdengklok?

Peristiwa Rengasdengklok [Foto: Wikimedia Commons]

Mengapa para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok menjelang proklamasi? Pertanyaan mengenai peristiwa sejarah ini muncul dalam program Belajar dari Rumah hari ini, Selasa [18/8].

Materi Belajar dari Rumah kali ini mengambil tema 'Sejarah: Peristiwa Rengasdengklok' dan diperuntukan bagi murid kelas 4-6 SD. Program edukasi garapan Kemendikbud ini mengudara di stasiun televisi nasional, TVRI.

Berikut jawaban dari pertanyaan soal alasan para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok menjelang proklamasi kemerdekaan.

Mengapa para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok menjelang proklamasi kemerdekaan?

Alasannya karena terdapat perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda tentang kapan proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilakukan.

Golongan muda yang terdiri dari Soekarni, Wikana, dan Chaerul Saleh mendesak agar proklamasi kemerdekaan segera dilakukan.

Maka dari itu, pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, golongan muda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok supaya terhindar dari pengaruh pihak luar, khususnya dari Jepang untuk merundingkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Iveta Rahmalia Selasa, 18 Agustus 2020 | 08:05 WIB

Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta [Presidential Library / Public Domain]

Bobo.id - Menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok.

Mengapa begitu dan bagaimana sejarahnya? Berikut adalah alasannya.  

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, kelompok pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Namun, Soekarno, Hatta, dan para tokoh golongan tua masih ragu. Karena perbedaan pendapat inilah, para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari.

Dikutip dari artikel Kompas.com yang berjudul “Hari Ini dalam Sejarah: Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok”, pada 15 Agustus 1945 golongan muda melakukan rapat di Ruang Laboratorium Mikrologi di Pegangsaan Timur membicarakan pelaksanaan proklamasi tanpa menunggu pihak Jepang.

Ketegangan antara golongan tua dan golongan muda muncul dalam menyikapi peristiwa kekalahan Jepang dari Sekutu.

Baca Juga: Simak Kisah Bung Karno, Putra Sang Fajar yang Berjuang Memerdekakan Indonesia di Video Ini

Page 2

Page 3

Presidential Library / Public Domain

Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta

Bobo.id - Menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok.

Mengapa begitu dan bagaimana sejarahnya? Berikut adalah alasannya.  

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, kelompok pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Namun, Soekarno, Hatta, dan para tokoh golongan tua masih ragu. Karena perbedaan pendapat inilah, para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari.

Dikutip dari artikel Kompas.com yang berjudul “Hari Ini dalam Sejarah: Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok”, pada 15 Agustus 1945 golongan muda melakukan rapat di Ruang Laboratorium Mikrologi di Pegangsaan Timur membicarakan pelaksanaan proklamasi tanpa menunggu pihak Jepang.

Ketegangan antara golongan tua dan golongan muda muncul dalam menyikapi peristiwa kekalahan Jepang dari Sekutu.

Baca Juga: Simak Kisah Bung Karno, Putra Sang Fajar yang Berjuang Memerdekakan Indonesia di Video Ini

Lihat Foto

FARIDA

Monumen Kebulatan Tekad di Rengasdengklok, Karawang.

KOMPAS.com - Penjajahan Jepang di Indonesia terkait dengan ambisi Jepang yang ingin membangun imperium Asia Timur Raya pada masa Perang Dunia II.

Kekalahan Jepang pada Perang Dunia II berdampak besar pada Indonesia. Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia terjadi peristiwa Rengasdengklok. Tahukah kamu latar belakang peristiwa Rengasdengklok?

Bom atom Jepang

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, peristiwa Rengasdengklok terkait kekalahan Jepang pada Perang Dunia II setelah dibom atom Sekutu.

Kedudukan Jepang di Perang Dunia II semakin terdesak. Setelah Jerman dan Italia kalah di benua Eropa, negara-negara fasis terdesak Sekutu. Pasukan Amerika makin mendekati Jepang.

Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Pada 9 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Nagasaki. Bersamaan Rusia mengumumkan perang terhadap Jepang.

Kaisar Jepang Hirohito [Tenno Heika] menyadari, ambisi membangun imperium Asia Timur Raya tidak akan tercapai akibat serangan bom atom. Ia memerintahkan tentaranya menghentikan perang. Maka, Sekutu tidak menjatuhkan bom atom ketiga di Tokyo.

Baca juga: PPKI: Pembentukan, Tokoh, Sidang, dan Tugasnya

PPKI

Jenderal Besar Hisaichi Terauchi [Panglima Tentara Umum Selatan] membuat keputusan pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia [PPKI] pada 7 Agustus 1945.

Dengan pembentukan PPKI maka BPUPKI dianggap bubar. Pembentukan PPKI mengisyaratkan, bangsa Indonesia bebas berpendapat dan melakukan kegiatan sesuai kesanggupannya. Meski begitu, pemerintah Jepang tetap mengajukan persyaratan, yaitu:

  1. Untuk mencapai kemerdekaan harus menyelesaikan perang yang dihadapi bangsa Indonesia. Dengan turut membantu perjuangan bangsa Jepang memperoleh kemenangan akhir dalam Perang Asia Timur Raya.
  2. Negara Indonesia yang merupakan anggota Lingkungan Kesemakmuran Bersama Asia Timur Raya harus mempunyai cita-cita yang sama dengan pemerintah Jepang sesuai semangat Hakko-Ichiu.

Keanggotaan PPKI dipilih oleh Jenderal Besar Terauchi diawali dengan memanggil tiga tokoh pergerakan nasional yaitu Soekarno, Moh Hatta dan Rajidman Widyodiningrat. Pertemuan diadakan di Dalat [Saigon], Vietnam Selatan.

Baca juga: Pembentukan BPUPKI dan PPKI

Di pertemuan itu, Jenderal Besar Terauchi menyampaikan pemerintah Jepang memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Lihat Foto

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

Kamar tidur yang pernah digunakan Soekarno dan putranya, Guntur, selama diculik di Rengasdengklok.

KOMPAS.com - Peristiwa Rengasdengklok merupakan salah satu peristiwa yang membekas di sepanjang sejarah Indonesia. 

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta yang terjadi pada 16 Agustus 1945. 

Baca juga: Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

Latar Belakang 

Peristiwa Rengasdengklok menjadi peristiwa yang memiliki keterkaitan terhadap pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Lantas, bagaimana proses terjadinya Peristiwa Rengasdengklok?

Kala itu, Indonesia sedang dijajah oleh Jepang karena ambisi Jepang yang ingin membangun imperium Asia Timur Raya pada masa Perang Dunia II.

Dari peristiwa tersebut, Jepang mengalami kekalahan yang ternyata memberikan dampak besar pada Indonesia.

Sejak saat itu, ketegangan pun mulai muncul antara golongan tua dan golongan muda.

Golongan tua dan golongan muda memiliki perbedaan pendapat terkait kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pemerintahan Jepang yang dengan tegas melarang penduduk Indonesia untuk mendengarkan radio luar negeri menjadi salah satu penyebab terhambatnya pengumuman proklamasi.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề