Apa yang membedakan analisis dalam penelitian kualitatif dan analisis kuantitatif?

Mediasiana.com -  Perbedaan dan Persamaan Analisis Data Kuantitatif dan Analisis Data Kualitatif. Dalam riset kuantitatif, peneliti bermaksud menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dalam tahap perencanaan. Konsep-konsep yang menjadi panduan teoretis dirumuskan dalam bentuk variabel-variabel yang distingtif. Alat-uji berupa ukuran-ukuran diciptakan secara sistematis dan terbakukan sebelum tahap pengumpulan data. 

Data yang dikumpulkan berbentuk angka-angka dengan ukuran yang tepat. Teori yang dipakai berwatak kausal dan deduktif. Prosedur yang dijalankan bersifat baku dan menawarkan replikasi (reversible). 

Data yang dikumpulkan dianalisis dengan statistika, tabel-tabel, atau bagan-bagan dan diperiksa bagaimana masukan yang dibawa oleh data termaksud berkaitan dengan hipotesis. Dalam riset kualitatif, pemahaman dan pengungkapan makna dilakukan pada saat peneliti terlibat dalam data. Konsep-konsep yang dipakai dirumuskan dalam bentuk tema-tema, motif-motif, generalisasi, dan taksonomi. 

Apa yang membedakan analisis dalam penelitian kualitatif dan analisis kuantitatif?

Ukuran yang dipakai diciptakan secara ad hoc dan sering spesifik bagi latar individual. Data dihimpun dalam wujud kata-kata dan citra yang diambil dari dokumen, observasi dan transkripsi. Teori yang dipakai dapat saja kausal ataupun non-kausal dan pada umumnya berwatak induktif. Prosedur riset adalah khas dan jarang sekali membuka peluang untuk replikasi (irreversible); tak ada dua penelitian yang sama. 

Analisis data dilakukan dengan jalan mengekstraksi tema-tema atau generalisasi dari evidensi dan mengorganisasi data untuk menghadirkan suatu gambaran yang koheren dan konsisten. Secara teknis, kegiatan analisis data kuantitatif dan data kualitatif memiliki sejumlah kesamaan dan keberbedaan (Neuman, 2003: 439-440). 

Persamaan ada 4 macam, yaitu :

Persamaan: Pertama, bentuk analisis terhadap kedua tipe data dalam kedua gaya riset melibatkan inferensi. Inferensi ditarik dari rincian empiris kehidupan sosial. Pengertian 'menginferensi' (to infer) adalah "melakukan penilaian (judgement), memakai penalaran (reasoning) untuk menarik kesimpulan berdasarkan evidensi yang ada. Data dianalisis dengan hati-hati sebelum kesimpulan ditarik. Kesimpulan diambil berdasarkan penalaran dan penyederhanaan data yang kompleks. Ada semacam abstraksi dan jarak terhadap data namun hal ini  bergantung pada gaya (style) penelitian yang dianut. Kedua bentuk analisis data merumuskan pernyataan mengenai dunia sosial dalam suatu pencarian yang memiliki adekuasi (yang dipercayai berdasarkan data). 

Neuman mengutip Morse bahwa, "Dalam riset kualitatif, kecukupan (adequacy) mengacu pada jumlah data yang terhimpun tinimbang pada jumlah subjek seperti dalam riset kuantitatif. Adekuasi dicapai ketika data yang diperlukan dihimpun secara berkecukupan sehingga terjadi 'kejenuhan' (saturation)" (Morse, 1994: 230, dalam Neuman, 2003:  ).

Kedua, kedua bentuk analisis melibatkan suatu metode atau proses publik. Data direkam dan dihimpun secara sistematis dan aksesibel bagi orang lain. Kedua tipe peneliti menghimpun data dalam jumlah besar. Mereka memerikan bagaimana mereka menghimpun dan menguji data dan dokumen. Tingkat kebakuan dan keterbukaan metode yang dipakai dapat saja bervariasi, namun semua peneliti mengungkapkan desain penelitian mereka. "Desain penelitian kualitatif tidak selalu kentara, namun implisit dalam setiap langkah penelitian" (King, dkk., 1994:118 dalam Neuman, 2003:). 

Ketiga, perbandingan (comparison) merupakan proses yang sentral dalam semua analisis data, kualitatif ataupun kuantitatif. Semua peneliti sosial memperbandingkan sosok (feature) evidensi yang telah mereka himpun secara internal atau dengan evidensi yang berkaitan. Mereka mengidentifikasi berbagai proses, musabab, properties, atau mekanisme (yang termuat) dalam evidensi. Mereka mencari pola – kesamaan dan keberbedaan – aspek-aspek yang sama dan yang tak sama. 

Keempat, dalam kedua bentuk analisis data, kualitatif dan kuantitatif, peneliti berupaya menghindari error, konklusi yang salah, dan inferensi yang sesat. Mereka juga waspada terhadap fallacies atau ilusi yang mungkin terjadi. Melalui berbagai penjelasan, diskusi, atau pemerian (description), dan evaluasi terhadap keunggulan rival, mereka mencari pemahaman yang lebih otentis, sahih, benar, atau bermanfaat.   

Perbedaan ada 4 macam, yaitu :

Pertama, peneliti kuantitatif memilih teknik analisis data dari khasanah khusus dan baku yang sudah ada. Pengujian hipotesis dan metode statistika hampir tidak bervariasi dalam berbagai penelitian sosial atau antara ilmu-ilmu kealaman dan ilmu-ilmu sosial. Analisis kuantitatif dikembangkan dan dibangun di atas matematika terapan. Sebaliknya, analisis data kualitatif kurang terbakukan. Keaneka-ragaman dalam riset kualitatif sepadan dengan banyaknya pendekatan dalam analisis data. Riset kualitatif bahkan sering bersifat induktif. Jarang seorang periset mengetahui kekhususan analisis data ketika ia memulai penelitiannya. Schatzman dan Strauss (1973: 108 yang dikutip Nueman, 2003:) menegaskan, "Analisis kualitatif kerap tidak menikmati keuntungan operasional yang dimiliki oleh 'sepupunya', yakni kuantitatif, dalam hal mampu melakukan prediksi mengenai proses analisisnya sendiri, ia tak dapat memurnikan dan menata data mentah melalui tindakan yang dibangun secara dini dalam desain penelitian." 

Kedua, periset kuantitatif tidak menganalisis data mereka sebelum semua data terhimpun dan diubah ke dalam bentuk angka. Mereka kemudian memanipulasi angka untuk melihat pola dan keberkaitan (relationship). Periset kualitatif pun dapat mencari pola atau keberkaitan, namun mereka mengawali analisis secara lebih dini dalam suatu kerja lapangan ketika ia tengah menghimpun data. Hasil analisis data awal memandu penghimpunan data lanjutan. Jadi, analisis bukan merupakan suatu tahap final yang tegas dalam proses penelitian (kualitatif), melainkan suatu dimensi riset yang merentang sepanjang proses. 

Ketiga, perbedaan berikut adalah hubungannya dengan teori sosial. Periset kuantitatif memanipulasi angka yang merepresentasi fakta empiris untuk menguji suatu hipotesis abstrak dengan konstruk variabel. Sebaliknya, periset kualitatif menciptakan konsep dan teori baru dengan jalan mencampur evidensi empiris dengan konsepkonsep abstrak. Ganti menguji hipotesis, analis kualitatif mengilustrasi  atau mewarnai evidensi untuk memperlihatkan bahwa suatu teori, generalisasi, atau interpretasi itu masuk akal (plausible). 

Keempat, perbedaan berikut adalah dalam hal tingkat abstraksi atau distansi terhadap rincian-rincian kehidupan sosial. Dalam semua analisis data, periset menempatkan data mentah ke dalam kategori yang dimanipulasi untuk mengidentifikasi pola. Dalam analisis kuantitatif, proses ini dikemas dalam statistika, hipotesis, dan variabel. Seorang peneliti kuantitatif mengasumsikan bahwa kehidupan sosial dapat diukur dengan angka-angka. Ketika mereka memanipulasi angka menurut hukum-hukum statistika, angka-angka itu (diyakini) mencuatkan sosok kehidupan sosial. Sebaliknya, analisis kualitatif tidak menarik kesimpulan pengetahuan formal dari matematika atau statistika. Data mereka berbentuk kata-kata, yang kerap kurang tepat, tercampur-baur, sangat kontekstual, dan dapat memiliki lebih dari satu makna.

Analisis Kuantitatif dan Kualitatif – Setelah sebelumnya kita telah merangkum materi pembahasan tentang Molekul Senyawa Maka  dipertemuan kali ini akan ContohSoal.co.id paparkan materi tentang Analisis Kuantitatif dan Kualitatif beserta Pengertian dan Contohnya. Nah untuk lebih jelasnya mari simak ulasan dibawah ini

Pengertian Analisis Kualitatif

Apa yang membedakan analisis dalam penelitian kualitatif dan analisis kuantitatif?

Apa yang dimaksud dengan analisis kualitatif yakni suatu pekerjaan yang bertujuan untuk menyelidiki dan mengetahui kandungan senyawa-senyawa yang terdapat dalam suatu sampel uji. Analisa kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik pengujian standard di dalam laboraturium.

Cara Klasik

Cara yang digunakan dalam melakukan uji analisa kualitatif ini dapat berupa cara-cara klasik maupun menggunakan instrumen canggih. Metode pengujian klasik yang paling penting yaitu analisa warna atau reaksi warna.

Dengan membakar senyawa uji kemudian melihat warna nyala spesifik yang dihasilkan maka dapat diketahui senyawa yang terkandung di dalamnya. Kedua metode itu merupakan uji pendahuluan.

Cara ini dapat digunakan untuk senyawa anorganik baik itu kation, anion, ataupun juga untuk senyawa organik seperti teknik skrining fitokimia dalam pemilihan metabolit sekunder tumbuhan. Metode analisa kualitatif lainnya yang dapat digunakan untuk mengetahui kandungan zat ialah uji warna nyala.

Menggunakan Instrument

Dalam penggunaan Instrumen analisa biasanya kerap di kenal di masa sekarang ini dapat melakukan beragam analisa kualitatif tergantung dari spesifikasi instrumen.

Misalnya seperti.Spektrofotometer UV-Vis yakni guna senyawa organik yang mempunyai gugus kromofor, AAS untuk logam, sedangkan HPLC yakni untuk senyawa-senyawa organik,

Pengertian Analisa Kuantitatif

Analisis ialah pekerjaan yang dilakukan untuk untuk mengetahui kadar suatu senyawa dalam sampel, dapat berupa satuan mol, ataupun persentase dalam gram.

Teknik ini membutuhkan ketelitian yang tinggi karena kesalahan dalam pengukuran akan menghasilkan kesalahan data dalam penelitian. Analisa kuantitatif pada umumnya dilakukan setelah analisa kualitatif. 

Berbagai metode analisis kuantitatif telah dikembangkan oleh kimiawan yang terdiri dari:

Cara Klasik

Selanjutnya dalam penggunaan metode klasik analisa kuantitatif  dalam metode ini yang sangat sering dipakai yakni titrasi atau volumetri dan gravimetri. Ini juga menjadi praktikum wajib di Universitas.

Cara analisa kuantitatif volumetri (titri metri), yakni tehnik analisa memakai titrasi. Titrasi ialah sistem menambahkan volume spesifik satu larutan pada larutan yang lain.

Larutan yang telah di ketahui konsentrasinya yaitu larutan standard, sedangkan analit yaitu larutan yang akan segera ditetapkan konsentrasinya.

Analisa Kuantitatif Menggunakan Instrumen

didasarkan pada stoikiometri reaksi pengendapan. Umumnya senyawa yang ditambahkan dalam reaksi ini berlebih untuk menghasilkan endapan

Nah biasanya pada Instrumen ini yang paling banyak dipakai yaitu HPLC serta spektrofotometer UV-Vis untuk senyawa organik, sedang untuk logam – AAS masih tetap jadi pilihan utama, juga beberapa instrumen lainnya, namun semua bergantung dari karakter senyawa yang akan segera ditetapkan kadarnya.

Contoh Judul Analisa Kualitatif dan Kuantitatif

Pada analisis ini ialah merupakan suatu metode penelitian yang lebih difokuskan pada pemahaman fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lebih lengkap daripada merinci menjadi variabel yang saling terkait.
Contoh Judul Penelitian Kualitatif:

  • Cara Belajar Siswa SD Dalam Menghadapi Ujian Nasional
  • Eksploitasi Anak Jalanan
  • Evaluasi Kebijakan Pendidikan Inklusif
  • Kebiasaan Membaca Siswa Sekolah Dasar
  • Kinerja Dan Profesionalisme Guru SD
  • Kompetensi Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran
  • Metode Pembelajaran Yang Efektif Dalam Membentuk Karakter
  • Model Pembelajaran Yang Efektif Dalam Pembelajaran
  • Pentingnya Keterampilan Membaca Bagi Siswa SD

Contoh Judul Penelitian Kuantitatif:

  • Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar
  • Pengaruh Bimbingan Belajar Dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar
  • Pengaruh Keluarga Dan Minat Baca Dengan Prestasi Belajar
  • Pengaruh Media Pembelajaran Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar
  • Pengaruh Motivasi Orang Tua Dan Intensitas Belajar Terhadap Hasil Belajar
  • Perbandingan Metode Pembelajaran Ditinjau Dari Minat Terhadap Hasil Belajar

Perbedaan Analisa Kualitatif dan Kuantitatif

Pada metode kulitatif jenis datanya ialah data kualitatif dan sedangkan metode kuantitatif jenis datanya adalah data kuantitatif. Selanjutnya pada data (yang bersifat) Kualitatif yng merupakan sebuah data yg dihasilkan dari cara pandang yg menekankan pada ciri-ciri, sifat dan ’mutu’ obyek (subyek) yang bersangkutan.

Penelitian kualitatif bertujuan utk melakukan penafsiran terhadap fenomena sosial. Metodologi penelitian yg dipakai ialah multi metodologi, sehingga sebenarnya tidak ada metodologi yang khusus.

Dan sedangkan tujuan dari Penelitian Kuantitatif ialah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yg dikaitkan dengan fenomena alam.

Dalam pengembangannya analisis kuantitatif juga kerap dipakai agar dapat menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, dan menunjukkan hubungan antarvariabel, namun ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial.

Selanjutnya dengan Metode kualitatif yang biasanya lebih berfokus pada 1 (satu) obyek analisis saja sedangkan metode kuantitatif bisa lebih dari 1 (satu) obyek penelitian.

Dalam metode kuantitatif yg biasa digunakan ialah angket, kuesioner, atau instrument yg lain. Namun pada metode kualitatif instrument yg digunakan ialah analisis itu sendiri artinya peneliti sendirilah yg harus terjun langsung kedalam penelitian agar bisa melihat dan merasakan fakta yang sebenarnya.

Pada Penelitian kualitatif lebih beroreintasi pada proses penelitian dan sedangkan penelitian kuantitatif lebih berorientasi pada hasil penelitian.

Metode kuantitatif mengunakan proses deduktif-induktif. dan sedangkan metode kualitatif ialah induktif

Dalam metode kuantitatif yg berlandaskan pada filsafat positivism, realitas dipandang sebagai suatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indera, bisa dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, serta perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverivikasi.

Pada metode kualitatif hubungan antara variabel ialah timbal balik atau interaksi. Dan sedangkan pada metode kauntitatif lebih kepada sebab akibat.

a. Metode kuantitatif digunakan jika :

  • Jika masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
  • Jika peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
  • Jika ingin diketahui pengaruh perlakuan/ treatment tertentu terhadap yang lain.
  • Jika peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
  • Jika peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur.
  • Jika ingin menguji terhadap adanya keragu- raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.

b. Metode Kualitatif digunakan jika :

  • Jika masalah penelitian belum jelas
  • Untuk memahami makna dibalik data yang tampak.
  • Untuk memahami interaksi sosial.
  • Memahami perasaan orang.
  • Untuk mengembangkan teori.
  • Untuk memastikan kebenaran data.
  • Meneliti sejarah perkembangan.

Demikianlah materi pembahasan kali ini mengenai analisis kuantitatif dan Kualitatif, semoga artkel kali ini dapat bermanfaat bagi sobat semua.

Artikel Lainnya :

  • Ekstraksi
  • Pemisahan Campuran
  • Taksonomi dan Tingkatannya