Apa yang menjadi dasar pembentukan sikap dan gerak pada pencak silat

Sebagai seni beladiri asli Indonesia, pencak silat telah berumur berabad-abad. Pencak silat yang dikembangkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia harus diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam pencak silat terkandung unsur-unsur keterampian, pembinaan budi pekerti, dan pembentukan pribadi yang kuat.

Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI [Ikatan Pencak Silat Indonesia]. Persilat [Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa] adalah nama organisasi yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara.

Pembentukan sikap menjadi dasar pembentukan gerak pada pencak silat. Pembentukan sikap mencakup jasmaniah dan rohaniah. Sikap jasmaniah adalah kesiapan fisik untuk melakukan gerakan-gerakan pencak silat. Sikap rohaniah adalah kesiapan mental untuk mencapai tujuan.

1. Sikap Berdiri

Ada tiga sikap berdiri pada pencak silat, yaitu sikap tegak, sikap kangkang, dan sikap kuda-kuda.

a. Sikap Tegak

Berikut ini penggunaan sikap tegak.

1] Sikap tegak 1, kedua lengan dan tangan lurus di samping badan. Digunakan sebagai : 

    a] sikap siap, baris-berbaris;

    b] melakukan pemusatan diri, berdoa;

    c] sikap awal untuk melakukan gerakan.

2] Sikap tegak 2, kedua tangan mengepal di pinggang.

3] Sikap tegak 3, kedua tangan mengepal di dada.

    Sikap tegak 2 dan 3 digunakan sebagai :

    a] sikap awal melakukan gerak dasar.

    b] sikap awal untuk melakukan senam.

Berikut ini cara melakukan sikap tegak.

1] Badan tegak lurus.

2] Pandangan mata ke depan.

3] Tumit rapat dan telapak kaki membentuk sudut 90 derajat.

Sikap salam dan sikap bedoa dilakukan untuk memulai dan mengakhiri latihan. Salam dan doa ini tujuannya memohon keselamatan dan perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap menghormat dilakukan :

1] sikap awal dan akhir latihan kepada pelatih/guru;

2] kepada sesama teman;

3] memulai dan mengakhiri permainan/pertandingan.

b. Sikap Kangkang

Sikap kangkang adalah sikap dasar untuk melangkah dan memasang kuda-kuda. Cara mengambil sikap kangkang adalah sebagai berikut.

1] Merentangkan kaki kiri ke kiri atau kaki kanan ke kanan.

2] Untuk merentangkan kedua kaki membentuk sikap kangkang, dilakukan dengan melakukan loncatan kecil.

c. Sikap Kuda-kuda

Sikap kuda-kuda adalah posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela serang.

Sikap kuda-kuda terdiri atas :

1] kuda-kuda depan;

2] kuda-kuda belakang;

3] kuda-kuda tengah;

4] kuda-kuda samping;

5] kuda-kuda silang.

Sikap kuda-kuda diawali dari sikap tegak kemudian dua kepalan tangan berada di pinggang [sikap tegak 2].

2. Sikap Jongkok

Ada dua macam sikap jongkok, yaitu sikap jongkok dan sikap jengkeng. Kedua telapak tangan diletakkan pada kedua lutut dengan tetap menjaga kewaspadaan dan kesiagaan.

3. Sikap Duduk

Sikap duduk mencakup sikap duduk biasa dan sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Ada empat macam sikap duduk sebagai permainan bawah, yaitu duduk, sila, simpuh, dan sempok/dempok.

4. Sikap Berbaring

Fungsi sikap berbaring adalah sebagai dasar untuk menjatuhkan diri dan sikap pembelaan. Ada tiga bentuk sikap berbaring, yaitu telentang, miring, dan telungkup.

5. Sikap Khusus

Sikap Khusus yang penting adalah sikap tegak dengan satu kaki yang menjadi dasar untuk melatih keseimbangan pada gerak pembelaan dan serangan.

6. Sikap Pasang

Sikap pasang adalah sikap siaga untuk pembelaan atau serangan. Sikap pasang dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan. Sikap pasang mengandung unsur sikap kuda-kuda, sikap tubuh, dan sikap tangan.

Ada enam sikap pasang, yaitu :

a. sikap pasang dengan kuda-kuda depan [langkah ke depan];

b. sikap pasang dengan kuda-kuda depan [langkah ke depan serang];

c. sikap pasang dengan kuda-kuda tengah;

d. sikap pasang dengan kuda-kuda depan;

e. sikap pasang dengan jongkok ke depan;

f. sikap pasang dengan jengkeng ke samping.

Sobat sudah membaca artikel SIKAP DASAR PENCAK SILAT dengan baik, terima kasih banyak sudah mengunjungi blog kami, nantikan artikel pelajaran selanjutnya.
Jika sobat ingin request artikel pelajaran, silahkan hubungi kami dengan mengisi form yang ada di bagian bawah blog kami.
Semoga hari sobat sangat menyenangkan ^_^

FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets

Demo Blog NJW V2 Updated at: 12:53:00 AM

Dalam pencak silat kita kenal keterampilan dasar pembentukan sikap, gerak, serangan dan belaan. Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak yang meliputi sikap jasmani dan rohani. Sikap jasmania adalah kesiapan fisik atau tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan teknik dan taktik, sedangkan kesiapan rohani adalah kesiapan mental seperti, konsentrasi, waspada, siaga, dalam mengaktualisasikan gerakan. Pembentukan sikap terdiri dari sikap berdiri, sikap duduk, sikap baring, sikap khusus dan sikap pasang.

Manusia bergerak adalah hal biasa. Tetapi bergerak dalam aktivitas pencak silat bukanlah suatu hal yang sederhana dan biasa. Untuk dapat melaksanakan gerak pencak silat dengan baik dan benar, diperlukan latihan secara sungguh-sungguh, intensif dan berkesinambungan. Hal ini disebabkan karena pencak silat merupakan variasi sikap dan gerak yang disusun dan diatur dalam suatu sistem. Pencak silat sebagai suatu sistem sikap dan gerak yang terencana dan terorganisasi, terarah, terkoordinasi dan terkendali mempunyai 4 aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spiritual, aspek beladiri, aspek seni dan aspek olahraga.

Dengan demikian pencak silat jika dilihat dari masing-masing aspeknya dapat digambarkan sebagai:

  1. Falsafah moral dan etika bagi kehidupan ideal, yang ditegakkan dengan membina kemahiran beladiri, keciantaan pada seni, kegemaran pada olahraga.
  2. Kemahiran beladiri yang bermoral dan beretika serta mengandung unsur-unsur seni dan unsur-unsur olahraga.
  3. Kegiatan seni yang bermoral dan beretika serta mengandung unsur-unsur beladiri dan unsur-unsur olahraga.
  4. Kegiatan olahraga yang bermoral dan beretika serta mengandung unsur-unsur seni.

Sikap dan gerak akan mempengaruhi bentuk-bentuk pembelaan dan serangan. Dalam pencak silat, dikenal istilah jurus, jurus adalah dasar pencak silat yang merupakan senjata anatomi tubuh untuk mempertahankan diri dan membalasa serangan. Sikap dan gerak itu nanti mempengaruhi juga posisi. Bila posisi atau kedudukan sikap kita baik, mudah untuk memuntahkan serangan-serangan lawan dengan jurus-jurus yang kita kehendaki. Sebaliknya jika posisi kurang baik, sukar untuk melaksanakan gerakan dengan baik, disinilah pentingnya penguasaan sikap dasar yang baik. Bila kita mempunyai posisi yang baik akan lebih menguntungkan, lebih banyak kemungkinan melindungi bagian yang lemah dari tubuh kita sendiri, dan dapat membalas menyerang bagian-bagian yang lemah dari lawan.

Sebaliknya bila pada posisi lemah atau kurang baik, kita mudah diserang pada bagian-bagian lemah kita, sehingga posisi kita rusak, sikap dan gerak kita kacau dan kurang terkontrol. Pencak silat yang baik selalu berupaya agar pihak lawan selalu berada dalam posisi kedudukan yang tidak baik, misalnya dengan sikap dan gerak tipu menghilangkan keseimbangan lawan, sapuan kaki, ungkitan terhadap lawan dan sebagainya. Sikap dan gerak sebagai dasar pencak silat harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak yang meliputi sikap jasmaniah dan rohaniah. Sikap jasmaniah ialah kesiapan fisik tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan dengan kemahiran teknik yang baik, sikap rohaniah, ialah kesiapan mental dan pikiran untuk melakukan tujuan dengan waspada, siaga, praktis dan efisien.

Berbicara mengenai sikap berdiri dalam pencak silat, dikenal 3 sikap, yaitu; sikap berdiri tegak, sikap berdiri kangkang, dan sikap berdiri kuda-kuda.

Badan tegak lurus, pandangan fokus ke depan, bahu, dada, perut wajar, rileks, tumit rapat, telapak kaki membuat sudut 90 derajat. Berat badan pada kedua kaki. Bernafas wajar melalui hidung. Sikap berdiri tegak sesuai dengan sikap kedua tangan dapat dibedakan menjadi 4 [empat] sikap tegak.

  1. Sikap tegak 1, kedua lengan dan tangan lurus ke samping.
  2. Sikap tegak 2, kedua tangan mengepal berada di samping.
  3. Sikap tegak 3, kedua tangan mengepal di dada.
  4. Sikap tegak 4, kedua tangan menyilang di depan dada.

Sikap tegak 1 digunakan untuk siap pada waktu bebaris, melakukan pemusatan diri, sikap awal melakukan gerakan.

Sedangkan seikap tegak 2 dan 3 digunakan untuk sikap awal melakukan gerakan dasar, sikap awal melakukan sambung/bertanding.

Dari sikap tegak 1, kemudian dua telapak tangan merapat di depan dada disertai dengan anggukan kepala, kemudian kembali ke sikap tegak 1 lagi.

Sikap menghormat dilakukan pada waktu setiap awal dan akhir pelajaran/latihan kepada guru pelatih, memberi salam kepada teman dan memakai dan mengakhiri permainan/pertandingan.

Merentangkan kedua lengan ke atas, pandangan ke atas menjelang sikap berdoa rapatkan kedua telapak tangan diatas kepala turunkan ke depan dada, tundukkan kepala dilanjutkan sikap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap berdoa bisa juga dengan mengambil sikap tegak 1 tundukkan kepala ke bawah.

Dengan merentangkan kaki kiri ke samping, pergelangan tangan kiri dipegang tangan kanan, ibu jari melingkar. Dari sikap istirahat ke sikap tegak 1, kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan. Sikap istirahat ini dilakukan pada waktu mendengarkan petunjuk atau petuah guru. Konsentrasi dan indera dipasang baik-baik. 

Sikap berdiri kangkang adalah sikap dasar untuk langkah dan kuda-kuda. Titik pertemuan garis-garis sikap menunjukkan titik berat badan, agar kedua kaki sama simetris. Cara mengambil sikap dengan merentangkan kaki kiri ke kiri, atau merentangkan kaki kanan ke kanan, atau loncatan kecil merentangkan kedua kaki langsung membentuk sikap kangkang.

b. Sikap Berdiri Kuda-kuda

Kuda-kuda adalah sikap kaki tertentu, sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bola serang. Masalah posisi dalam pencak silat, pada hakekatnya sebagian besar adalah masalah-masalah kuda-kuda. Banyak ragam bentuk kuda-kuda, setiap kedudukan kaki dinamai kuda-kuda. Pada waktu melakukan kuda-kuda keseimbangan penting sekali karena apabila keseimbangan badan kita tidak benar, akan mudah jatuh, lebih-lebih bila yang menyerang itu melakukan dengan tenaga yang kuat.

Perlu kita ketahui adanya dua macam keseimbanganbadan yaitu keseimbangan badan dalam keadaan berhenti dan dalam keadaan bergerak. Pada keseimbangan badan yang bergerak itu tidaklah mungkin, dan tidaklah tepat bila kedudukan kaki dilaksanakan sekuat-kuatnya, karena tidak akan mampu atau sukar melakukan gerakan yang efektif.

Dalam sikap kuda-kuda, badan dalam keadaan seimbang, tetapi dapat dengan mudah bergerak. Hal ini berkaitan dengan kepentingan bagi posisi kita baik dalam keadan berhenti, maupun dalam keadaan bergerak.

Sikap berdiri kuda-kuda terdiri dari: Kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda tengah, kuda-kuda silang.

Sikap jongkok ada dua macam, jongkok dan jengkeng. Sikap jongkok disini bukan jongkok biasa, tetapi mencangkung, pantat duduk pada ujung kedua tumit. Pinggang, punggung dan leher dan kepala tegak lurus pandangan mata ke depan. Keseimbangan tetap dijaga dengan baik. Kedua telapak tangan diletakkan di kedua lutut masing-masing tetapi tetap dijaga kewaspadaan dan keseimbangan. Jari-jari dilatih juga otot-otot bahu tungkai bawah dan sendi lutut ditambah sendi bahu. Untuk putri kedua kaki agak merapat, demikian juga sikap jengkeng

Sikap duduk meliputi sikap duduk pada umumnya dan sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Untuk sikap duduk, yaitu; duduk sila, simpuh, sempok/depok dan trapsila.

7. Sikap Berbaring

Sikap berbaring mempunyai fungsi untuk dasar menjatuhkan diri dan sikap pembelaan, seorang pesilat tidak boleh jatuh, tetapi kalau jatuh, apakah jatuhnya telentang, miring atau telungkup, harus benar-benar jatuhnya tidak apa-apa, masih dalam sikap pembelaan. Pada jatuh telungkup mendarat kedua tangan dulu, jangan muka dulu, hati-hati dada, otot-otot lengan, tangan bahu harus kuat. Sikap berbaring terdiri dari sikap telentang, sikap miring dan sikap telungkup.

Sikap khusus yang penting adalah tegak satu kaki. Sikap tegak satu kaki ini merupakan dasar melatih keseimbangan yang perlu untuk gerak pembelaan maupun serangan. Sikap khusus antara lain; sikap tegak satu kaki, sikap rimau/merangkak, sikap monyet, sikap naga dan sebagainya.

Pengertian sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir dari rangkaian gerak. Sikap pasang mempunyai unsur-unsur; sikap kuda-kuda, sikap tubuh, sikap lengan dan tangan. Ditinjau dari tinggi rendahnya sikap tubuh, maka sikap pasang dapat dibagi menjadi 3, yaitu: pasang atas, pasang tengah dan pasang bawah. Pasang atas dan pasang tengah menggunakan kuda-kuda atau sikap kaki sebagai berikut: Kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda silang [depan dan belakang], dan sikap khusus lainnya atau menirukan binatang, kuda-kuda samping. Untuk lebih jelasnya sikap pasang atas dilihat pada gambar dibawah ini.


Demikianlah informasi mengenai sikap dasar dalam pencak silat, semoga bisa memberikan manfaat dan juga menambah pengetahuan kita mengenai pencak silat yang tidak lain merupakan warisan leluhur kita yang harus selalu kita pelihara. Terima Kasih.

Sikap Dasar Dalam Pencak Silat Disertai Gambar 2018-01-23T06:44:00-08:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Ikbal H

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề