Apa yang menyebabkan perpecahan gereja antara Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks?

Definisi Denominasi telah diberikan dalam topik DENOMINASI, berikut contoh nya dalam kasus di jemaat Korintus. Untuk mengingatkan saja arti dari Denominasi adalah suatu kelompok/golongan gereja yang memiliki nama, struktur dan doktrin. Bisa dipandang sebagai perpecahan gereja, bisa juga dianggap sebagai kekayaan Gereja, karena masing gereja yang ‘berpisah’ itu memiliki peranan masing-masing.

Penyebab munculnya berbagai denominasi gereja yang ada dalam kekristenan antara lain mulai dari masalah doktrin hingga masalah pribadi. Ketidak puasan dan perbedaan pendapat kerap kali menjadi alasan untuk melepaskan diri dari gereja induk dan membentuk Denominasi gereja yang ideal menurut pemahaman yang dianut. Adanya pemisahan denominasi mengakibatkan munculnya kelompok baru yang dianggap murtad, bidat, sekte atau sesat: yang artinya, bukan versi yang sah dari agama Kristen.

Menurut The World Christian Encyclopedia, karangan David B. Barret, denominasi gereja yang mengklaim diri mereka sebagai Kristen pada tahun 2001 berjumlah sekitar 33.000 denominasi dan sekte-sekte. Kemudian pada tahun 2007 jumlah ini menjadi sekitar 39.000 dan kemungkinan untuk bertambahnya demominasi atau sekte pun tidak dapat dipungkiri.

Tulisan ini bukanlah merinci semua daftar denominasi di dunia, tetapi bermaksud untuk memberikan sebuah gambaran umum  tentang banyaknya denominasi-denominasi Kristen, bukan hanya yang ada di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Dan mungkin masih banyak denominasi atau sekte yang belum terangkum di dalamnya. Tetapi dari data yang ada, cukup untuk mendapat gambaran mengenai berbagai perbedaan denominasi. Dan karena rumitnya keragaman tersebut, dalam tulisan ini  secara garis besar Kekristenan akan dibagi menjadi 4 kelompok besar berdasarkan historis dan doktrin mereka : Kelompok Timur [Ortodok Timur], kelompok Barat [Katolik], Protestan [sebenarnya perpecahan dari Katolik, tetapi kini sudah memiliki warna tersendiri], dan kelompok yang dianggap menyimpang dari ajaran Kristen yang Sah. Pada tulisan yang lain, topik Sejarah Musik gereja ini akan menyoroti Liturgi dari berbagai denominasi gereja tersebut, sehingga pembaca yang memiliki denominasi gereja yang berlainan menjadi tahu seperti apa susunan dan warna Ibadah tiap-tiap denominasi gereja tersebut.

PEMBAGIAN DENOMINASI BERDASARKAN PERBEDAAN SEJARAH DAN DOKTRIN

Agama Kristen pernah menjadi agama resmi kekaisaran Romawi pada abad ke 4, ketika kaisar Konstantinus pro dengan agama Kristen tahun 312. Agama Kristen ketika itu terbagi atas bagian Timur yang berbahasa Yunani dan bagian Barat yang berbahasa Latin. Selama seribu tahun pertama,  kekristenan yang tersebar di  lima wilayah yaitu Yerusalem, Alexandria, Anthiokhia, Roma dan Konstantinopel berada dalam persekutuan dan mengaku sebagai Gereja yang Satu, Kudus [Suci], Katolik [Penuh/Universal] dan Apostolik [Rasuli]. Namun, ketika Kekaisaran Romawi bagian Barat runtuh oleh penyerbuan bangsa barbar pada abad ke-5, antara Gereja Barat [Roma] dan Gereja Timur [Yerusalem, Aleksandria, Antiokhia dan Konstantinopel] jarang komunikasi. Pada tahun 1053, Paus di Roma mengirimkan utusannya ke Konstantinopel untuk bertemu dengan Patriarkh yang sedang menjabat: Mikhael Kerularios. Tetapi Patriarkh tidak mau menerima mereka, karena dia melihat bahwa tujuan kedatangan mereka mempunyai motivasi politik. Karena lelah menunggu dan karena jengkel merasa tidak dihormati, maka kepala rombongan utusan ini, yaitu Kardinal Humbert, pada tanggal 16 Juli 1054, menempatkan dokumen ‘pengkutukan’ [‘anathema’] dan pengkucilan terhadap Patriarkh Mikhael Kerularios dan semua yang bersimpati kepadanya. Kutukan ini dilandasi karena Gereja Timur [empat wilayah] sudah memisahkan diri dari Gereja Yang Satu yaitu Gereja Katolik Roma. Tapi menurut pandangan Gereja Timur, justru Roma lah yang jatuh dalam kesesatan [dengan memaksakan kekuasaan paus dan mengubah Pengakuan Iman Nicea] dan memisahkan diri dari Gereja Yang Satu. Perpecahan ini disebut skisma. Sampai sekarang Gereja Ortodoks tetap menganggap dirinya sebagai Gereja Yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik. Gereja Katolik Roma juga mengklaim hal yang sama.

GEREJA ORTODOKS [dan ORTODOKS TIMUR] – Kelompok [dunia] Timur

Persekutuan Ortodoks yang pertama dan yang terbesar adalah yang disebut Gereja Ortodoks Timur, yakni gereja-gereja Ortodoks yang menerima hasil ke-7 Konsili Ekumenis seperti gereja Katolik Roma. Berdasarkan jumlah penganut, Ortodoksi Timur adalah komuni Kristiani terbesar kedua di dunia sesudah Gereja Katolik Roma. Estimasi paling umum mengenai jumlah umat Kristiani Ortodoks Timur di seluruh dunia berkisar antara 150-350 juta jiwa. Ortodoksi Timur adalah agama tunggal terbesar di Belarusia [89%], Bulgaria [86%], Republik  Siprus [88%], Georgia [89%], Yunani [98%], Republik Makedonia [70%], Moldova [98%], Montenegro [84%], Romania [89%], Rusia [88%], Serbia [88%], dan Ukraina [83%]. Ortodoksi Timur juga merupakan agama dominan di Republika Srpska [92%] entitas di Bosnia dan Herzegovina, serta agama dominan di Kazakhstan Utara [48% dari populasi Kazakhastan]. Selain itu, ada pula sejumlah besar komunitas Ortodoks di Afrika, Asia, Australia. Amerika Utara, Amerika Selatan dan sekarang  juga di Indonesia.

Gereja Ortodoks Oriental. Meskipun sama-sama menggunakan kata ‘Ortodoks’ pada Gerejanya, tetapi memiliki perbedaan dengan Gereja Otodoks Timur. Ortodoks Oriental hanya menerima hasil dari 3 Konsili Ekumenis yang pertama, yaitu Konsili Nicea I, Konsili Konstantinopel dan Konsili Efesus dan menolak keputusan Konsili Chalsedon. Yang termasuk Komuni Ortodoks Oriental  adalah Gereja Apostolik Armenia, Gereja Ortodoks Koptik, Gereja Ortodoks Ethiopia, Gereja Ortodoks Eritrea, Gereja Ortodoks India ["Suriah Malankara"], Gereja Ortodoks Suriah ["Suriah Yakobit"], Gereja Katolik Antiokia di Amerika secara teologis terkait dengan Gereja-gereja ini, tetapi mereka tidak berkomuni penuh dengan gereja-gereja tersebut, terutama karena mereka menahbiskan perempuan dan tidak menuntut praktik selibat [tidak nikah] untuk para uskupnya.

GEREJA [ROMA] KATOLIK – Kelompok [dunia] Barat

Berdasarkan tata cara beribadahnya, Gereja Katolik Roma dapat digolongkan menjadi dua ritus: ritus Barat [atau Latin] dan ritus Timur [22 gereja Katolik Timur, yang disebut gereja-gereja particular], yang membentuk 2.795 keuskupan pada tahun 2008. Gereja Katolik di Indonesia mengikuti ritus Barat. Nama Gereja Katolik digunakan untuk membedakannya dengan Gereja-Gereja lain yang tidak berada dalam persekutuan penuh [komuni penuh] dengan Uskup Roma, yakni Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental, Anglikan, dan berbagai denominasi Protestan. Gereja Katolik Roma adalah gereja Kristen terbesar di dunia, dan mengklaim memiliki semilyar anggota, yakni kira-kira setengah dari seluruh umat Kristiani dan seperenam dari populasi dunia.

Daftar gereja-gereja yang dianggap sebagai bagian dari Gereja Katolik : Gereja Katolik Armenia, Gereja Katolik Belarus, Gereja Katolik Bulgaria, Gereja Katolik Bizantium, Gereja Katolik Khaldea, Gereja Katolik Koptik, Gereja Katolik Yunani Kroasia, Gereja Katolik Ethiopia, Gereja Katolik Georgia, Gereja Katolik Yunani, Gereja Katolik Yunani Hongaria, Gereja Katolik Italia-Albania, Gereja Latin [Febronianisme, Gallikanisme] [di masa lampau, orang-orang Katolik di Perancis dan Jerman mengklaim independensi gerejawi yang cukup besar dari Roma], Gereja Katolik Maronit, Gereja Katolik Melkit, Gereja Katolik Rumania, Gereja Katolik Rusia, Gereja Katolik Ruthenia, Gereja Katolik Yunani Slowakia, Gereja Katolik Suriah, Gereja Katolik Siro-Malabar, Gereja Katolik Siro-Malankara, Gereja Katolik Yunani Ukrainia.

Ada Gereja-gereja yang mengkalim dirinya Katolik tetapi telah memutuskan hubungan dengan Roma, seperti Gereja Katolik Amerika di Amerika Serikat, Komuni Apostolik Kuno, Gereja Katolik yang Kudus dan Apostolik [Katolik Arian], Gereja Katolik Apostolik Brasil, Gereja Katolik Apostolik Nasional [AS],  Gereja Katolik Apostolik, Gereja Katolik Apostolik di Amerika Utara, Gereja Katolik Keltik, Gereja Episkopal Karismatik, Perhimpunan Katolik Patriotik Tiongkok, Gereja Katolik Bebas, Gereja Katolik Liberal, Gereja Mariavit, Gereja Katolik Lama, Gereja Katolik Palmarian, Gereja Episkopal Latin Brasil, Gereja Independen Filipina, Gereja Katolik Nasional Polandia, Gereja Katolik Sejati. [PRAISE #17/Yis/Dari berbagai sumber/ [//profilgereja.wordpress.com/denominasi-gereja/ [//id.wikipedia.org/wiki/Denominasi_Kristen ].

Sumber : www.majalahpraise.com

Bersambung : Gereja Anglikan

Katedral Santo Basil di Moskwa, suatu contoh gereja berasitektur Ortodoks.

Gereja Ortodoks, adalah denominasi gereja Kristen yang pengikutnya terutama berada di Eropa Timur dan kawasan pesisir timur Laut Tengah. Selain itu, Gereja Ortodoks juga terdapat di India, Jepang, dan sekarang juga di Indonesia.

Umat gereja Ortodoks beribadat mengikuti Ritus Bizantin dan tata-tertib gerejawi Bizantium karena pengaruh Gereja Konstantinopel [Bizantium]. Selama milenium [seribu tahun] pertama Kekristenan, lima wilayah yaitu Jerusalem, Aleksandria, Antiokhia, Roma dan Konstantinopel berada dalam persekutuan dan mengaku sebagai Gereja yang Satu, Kudus [Suci], Katolik [Penuh/Universal] dan Apostolik [Rasuli]. Perkembangan politik dan jatuhnya Romawi Barat ke tangan suku-suku Jerman mengakibatkan jarangnya komunikasi antara Gereja Barat [Roma] dan Gereja Timur [Jerusalem, Aleksandria, Antiokhia dan Konstantinopel]. Pada tahun 1054 utusan Paus Roma ke Konstantinopel mengekskomunikasi Patriarkh Konstantinopel, yang membalas dengan tindakan serupa. Menurut pandangan Roma [satu-satunya wilayah patriarkhal Gereja Barat], Gereja Ortodoks yang memisahkan diri dari Gereja Yang Satu yaitu Gereja Katolik Roma. Tapi menurut pandangan Gereja Timur [empat wilayah patriarkhal], Roma lah yang jatuh dalam kesesatan [dengan memaksakan kekuasaan paus dan mengubah Pengakuan Iman Nicea] dan memisahkan diri dari Gereja Yang Satu. Perpecahan ini disebut skisma. Sampai sekarang Gereja Ortodoks tetap menganggap dirinya sebagai Gereja Yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik. Gereja Katolik Roma juga mengklaim hal yang sama.

Perbedaan dengan Gereja Barat

Mempunyai perbedaan dengan Gereja Katolik Roma namun banyak pula persamaannya. Kalangan Kristen lainnya cenderung menganggap bahwa perbedaan utamanya ialah bahwa Gereja Ortodoks banyak menekankan ritus dan doa dalam bahasa tertentu, terutama dalam Bahasa Yunani Lawas atau Bahasa Slavonik Lawas Gerejawi [Old Church Slavonic]. Sebenarnya Gereja Ortodoks menganut prinsip bahwa ibadah atau liturgi inginnya dipahami oleh umat. Oleh karenanya sejak permulaan, Gereja Ortodoks mendukung usaha penerjemahan Kitab Suci dan liturgi ke bahasa setempat. Bahasa Yunani Perjanjian Baru [Koine] adalah bahasa asli Kitab Suci Perjanjian Baru, berlaku bahasa ini menduduki tempat khusus dalam kehidupan Gereja. Namun, di Yunani sekarang ibadah dirayakan dalam bahasa Yunani yang dipahami umat, bukan bahasa Yunani seratus tahun pertama.

Pemakaian bahasa Slavonik sebenarnya merupakan bukti prinsip penerjemahan tersebut. Santo Cyril dan Santo Methodius menyebarkan agama Kristen [Ortodoks] ke bangsa-bangsa Slavia [Eropa Timur] pada seratus tahun ke-10 dan menerjemahkan Kitab Suci dan liturgi ke bahasa mereka saat itu. Bahasa Slavonik yang dipakai mereka menjadi semacam bahasa klasik untuk bangsa-bangsa Slavia termasuk Rusia. Walau mungkin gereja-gereja di sana sedang memakai bahasa Slavonik Kuno, secara prinsip Gereja Ortodoks menekankan bahwa bahasa liturgi hendaklah dipahami oleh umat. Gereja-gereja Ortodoks di Eropa Barat, Amerika dan Asia biasanya memakai bahasa setempat.

Lalu teologi gereja Ortodoks lebih bersifat mistik. Gereja-gereja Ortodoks juga cenderung menjadi gereja nasional, misalkan Gereja Ortodoks Rusia, Yunani dsb-nya.

Banyak Umat

Berlandaskan banyak umat, Ortodoksi Timur adalah komunitas Kristiani terbesar kedua di alam sesudah Gereja Katolik Roma.[1] Estimasi paling umum mengenai banyak umat Kristen Ortodoks Timur di seluruh alam berkisar antara 225-300 juta jiwa [2]. Ortodoksi Timur adalah agama tunggal terbesar di Belarusia [89%], Bulgaria [86%], Republik Siprus [88%], Georgia [89%], Yunani [98%], Republik Makedonia [70%], Moldova [98%], Montenegro [84%], Romania [89%], Rusia [88%], Serbia [88%], dan Ukraina [83%].[3] Ortodoksi Timur juga merupakan agama dominan di Republika Srpska [92%] entitas di Bosnia dan Herzegovina, serta agama dominan di Kazakhstan Utara [48% dari populasi Kazakhstan]. Selain itu, mempunyai pula sejumlah akbar komunitas Ortodoks di Afrika, Asia, Australia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental

Gereja-Gereja Ortodoks mengklaim diri sebagai kelanjutan dari jemaah Kristiani perdana, yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri serta para Rasul-Nya. Namun, perlu diteliti bahwa mempunyai dua persekutuan Ortodoks yang berlainan. Persekutuan Ortodoks yang pertama dan yang terbesar adalah yang disebut Gereja Ortodoks Timur, yakni gereja-gereja Ortodoks yang menerima hasil ketujuh Konsili ekumenis seperti Gereja Katolik Roma. Komunitas Ortodoks yang lain dibedakan dari Ortodoksi Timur dengan menggunakan sebutan Gereja Ortodoks Oriental. Ortodoksi Oriental hanya menerima hasil dari 3 Konsili Ekumenis yang pertama, yaitu Konsili Nicea I, Konsili Konstantinopel I, dan Konsili Efesus. Komunitas ini terpisah setelah beberapa Uskup peserta Konsili Khalsedon memutuskan sebagai tidak menerima hasil Konsili tersebut.

Persamaan dengan Gereja Barat

Persamaan dengan Gereja Katolik Roma ialah Gereja Ortodoks mengakui semua keputusan-keputusan ke-7 Konsili Ekumenis sebelum tahun 1054. Misalkan Doa Syahadat Nicea juga dipakai tetapi tanpa kata filioque yang merupakan tambahan dari Katolik Roma tanpa persetujuan dari 4 Patriarkh di Timur. Imam Gereja Ortodoks dan Gereja Katolik Ritus Timur diizinkan menikah, namun para uskupnya dipilih hanya dari mereka yang selibat [tidak menikah].

Pasca Skisma

Semenjak perpecahan Gereja Ortodoks sering bertikai dengan Gereja Barat. Bahkan ketika Konstantinopel direbut orang Turki pada tahun 1453, orang Barat tidak membantu.

Lalu semenjak tahun 1917 dengan Revolusi Oktober di Rusia, Gereja Ortodoks Rusia mulai ditindas dengan kejam oleh rezim komunis. Banyak rohaniwan dibunuh atau dideportasi ke Siberia. Gedung-gedung gereja banyak yang berganti fungsi menjadi tempat-tempat lain, bahkan kadang-kadang dipakai sebagai penjara. Mereka baru boleh lepas sama sekali beribadah lagi pada awal dasawarsa terakhir seratus tahun ke-20.

Yuridiksi Gereja Ortodoks

Referensi

  • Pogadaev, V. A. "The Orthodox Church in Indonesia". in Nusantara. South-East Asia. Collection of Materials. Vol. 3. St-Petersburg, 2002, p. 89-91.

Lihat pula

  • Gereja-Gereja Katolik Ritus Timur

edunitas.com

Page 2

Katedral Santo Basil di Moskwa, suatu contoh gereja berasitektur Ortodoks.

Gereja Ortodoks, adalah denominasi gereja Kristen yang pengikutnya terutama berada di Eropa Timur dan kawasan pesisir timur Laut Tengah. Selain itu, Gereja Ortodoks juga terdapat di India, Jepang, dan sekarang juga di Indonesia.

Umat gereja Ortodoks beribadat mengikuti Ritus Bizantin dan tata-tertib gerejawi Bizantium karena pengaruh Gereja Konstantinopel [Bizantium]. Selama milenium [seribu tahun] pertama Kekristenan, lima wilayah yaitu Jerusalem, Aleksandria, Antiokhia, Roma dan Konstantinopel berada dalam persekutuan dan mengaku sebagai Gereja yang Satu, Kudus [Suci], Katolik [Penuh/Universal] dan Apostolik [Rasuli]. Perkembangan politik dan jatuhnya Romawi Barat ke tangan suku-suku Jerman mengakibatkan jarangnya komunikasi antara Gereja Barat [Roma] dan Gereja Timur [Jerusalem, Aleksandria, Antiokhia dan Konstantinopel]. Pada tahun 1054 utusan Paus Roma ke Konstantinopel mengekskomunikasi Patriarkh Konstantinopel, yang membalas dengan tindakan serupa. Menurut pandangan Roma [satu-satunya wilayah patriarkhal Gereja Barat], Gereja Ortodoks yang memisahkan diri dari Gereja Yang Satu yaitu Gereja Katolik Roma. Tapi menurut pandangan Gereja Timur [empat wilayah patriarkhal], Roma lah yang jatuh dalam kesesatan [dengan memaksakan kekuasaan paus dan mengubah Pengakuan Iman Nicea] dan memisahkan diri dari Gereja Yang Satu. Perpecahan ini disebut skisma. Sampai sekarang Gereja Ortodoks tetap menganggap dirinya sebagai Gereja Yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik. Gereja Katolik Roma juga mengklaim hal yang sama.

Perbedaan dengan Gereja Barat

Mempunyai perbedaan dengan Gereja Katolik Roma namun banyak pula persamaannya. Kalangan Kristen lainnya cenderung menganggap bahwa perbedaan utamanya ialah bahwa Gereja Ortodoks banyak menekankan ritus dan doa dalam bahasa tertentu, terutama dalam Bahasa Yunani Lawas atau Bahasa Slavonik Lawas Gerejawi [Old Church Slavonic]. Sebenarnya Gereja Ortodoks menganut prinsip bahwa ibadah atau liturgi inginnya dipahami oleh umat. Oleh karenanya semenjak permulaan, Gereja Ortodoks mendukung usaha penerjemahan Kitab Suci dan liturgi ke bahasa setempat. Bahasa Yunani Perjanjian Baru [Koine] adalah bahasa asli Kitab Suci Perjanjian Baru, berlaku bahasa ini menguasai tempat khusus dalam kehidupan Gereja. Namun, di Yunani sekarang ibadah dirayakan dalam bahasa Yunani yang dipahami umat, bukan bahasa Yunani seratus tahun pertama.

Pemakaian bahasa Slavonik sebenarnya merupakan bukti prinsip penerjemahan tersebut. Santo Cyril dan Santo Methodius menyebarkan agama Kristen [Ortodoks] ke bangsa-bangsa Slavia [Eropa Timur] pada seratus tahun ke-10 dan menerjemahkan Kitab Suci dan liturgi ke bahasa mereka saat itu. Bahasa Slavonik yang dipakai mereka menjadi semacam bahasa klasik untuk bangsa-bangsa Slavia termasuk Rusia. Walau mungkin gereja-gereja di sana sedang memakai bahasa Slavonik Kuno, secara prinsip Gereja Ortodoks menekankan bahwa bahasa liturgi hendaklah dipahami oleh umat. Gereja-gereja Ortodoks di Eropa Barat, Amerika dan Asia biasanya memakai bahasa setempat.

Lalu teologi gereja Ortodoks lebih bersifat mistik. Gereja-gereja Ortodoks juga cenderung menjadi gereja nasional, misalkan Gereja Ortodoks Rusia, Yunani dsb-nya.

Banyak Umat

Berlandaskan banyak umat, Ortodoksi Timur adalah komunitas Kristiani terbesar kedua di alam sesudah Gereja Katolik Roma.[1] Estimasi paling umum mengenai banyak umat Kristen Ortodoks Timur di seluruh alam berkisar antara 225-300 juta jiwa [2]. Ortodoksi Timur adalah agama tunggal terbesar di Belarusia [89%], Bulgaria [86%], Republik Siprus [88%], Georgia [89%], Yunani [98%], Republik Makedonia [70%], Moldova [98%], Montenegro [84%], Romania [89%], Rusia [88%], Serbia [88%], dan Ukraina [83%].[3] Ortodoksi Timur juga merupakan agama dominan di Republika Srpska [92%] entitas di Bosnia dan Herzegovina, serta agama dominan di Kazakhstan Utara [48% dari populasi Kazakhstan]. Selain itu, mempunyai pula sejumlah akbar komunitas Ortodoks di Afrika, Asia, Australia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental

Gereja-Gereja Ortodoks mengklaim diri sebagai kelanjutan dari jemaah Kristiani perdana, yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri serta para Rasul-Nya. Namun, perlu diteliti bahwa mempunyai dua persekutuan Ortodoks yang berlainan. Persekutuan Ortodoks yang pertama dan yang terbesar adalah yang disebut Gereja Ortodoks Timur, yakni gereja-gereja Ortodoks yang menerima hasil ketujuh Konsili ekumenis seperti Gereja Katolik Roma. Komunitas Ortodoks yang lain dibedakan dari Ortodoksi Timur dengan menggunakan sebutan Gereja Ortodoks Oriental. Ortodoksi Oriental hanya menerima hasil dari 3 Konsili Ekumenis yang pertama, yaitu Konsili Nicea I, Konsili Konstantinopel I, dan Konsili Efesus. Komunitas ini terpisah setelah beberapa Uskup peserta Konsili Khalsedon memutuskan sebagai tidak menerima hasil Konsili tersebut.

Persamaan dengan Gereja Barat

Persamaan dengan Gereja Katolik Roma ialah Gereja Ortodoks mengakui semua keputusan-keputusan ke-7 Konsili Ekumenis sebelum tahun 1054. Misalkan Doa Syahadat Nicea juga dipakai tetapi tanpa kata filioque yang merupakan tambahan dari Katolik Roma tanpa persetujuan dari 4 Patriarkh di Timur. Imam Gereja Ortodoks dan Gereja Katolik Ritus Timur diizinkan menikah, namun para uskupnya dipilih hanya dari mereka yang selibat [tidak menikah].

Pasca Skisma

Semenjak perpecahan Gereja Ortodoks sering bertikai dengan Gereja Barat. Bahkan ketika Konstantinopel direbut orang Turki pada tahun 1453, orang Barat tidak membantu.

Lalu semenjak tahun 1917 dengan Revolusi Oktober di Rusia, Gereja Ortodoks Rusia mulai ditindas dengan kejam oleh rezim komunis. Banyak rohaniwan dibunuh atau dideportasi ke Siberia. Gedung-gedung gereja banyak yang berganti fungsi menjadi tempat-tempat lain, bahkan kadang-kadang dipakai sebagai penjara. Mereka baru boleh lepas sama sekali beribadah lagi pada awal dasawarsa terakhir seratus tahun ke-20.

Yuridiksi Gereja Ortodoks

Pustaka

  • Pogadaev, V. A. "The Orthodox Church in Indonesia". in Nusantara. South-East Asia. Collection of Materials. Vol. 3. St-Petersburg, 2002, p. 89-91.

Lihat pula

  • Gereja-Gereja Katolik Ritus Timur

edunitas.com

Page 3

Katedral Santo Basil di Moskwa, suatu contoh gereja berasitektur Ortodoks.

Gereja Ortodoks, adalah denominasi gereja Kristen yang pengikutnya terutama berada di Eropa Timur dan kawasan pesisir timur Laut Tengah. Selain itu, Gereja Ortodoks juga terdapat di India, Jepang, dan sekarang juga di Indonesia.

Umat gereja Ortodoks beribadat mengikuti Ritus Bizantin dan tata-tertib gerejawi Bizantium karena pengaruh Gereja Konstantinopel [Bizantium]. Selama milenium [seribu tahun] pertama Kekristenan, lima wilayah yaitu Jerusalem, Aleksandria, Antiokhia, Roma dan Konstantinopel berada dalam persekutuan dan mengaku sebagai Gereja yang Satu, Kudus [Suci], Katolik [Penuh/Universal] dan Apostolik [Rasuli]. Perkembangan politik dan jatuhnya Romawi Barat ke tangan suku-suku Jerman mengakibatkan jarangnya komunikasi antara Gereja Barat [Roma] dan Gereja Timur [Jerusalem, Aleksandria, Antiokhia dan Konstantinopel]. Pada tahun 1054 utusan Paus Roma ke Konstantinopel mengekskomunikasi Patriarkh Konstantinopel, yang membalas dengan tindakan serupa. Menurut pandangan Roma [satu-satunya wilayah patriarkhal Gereja Barat], Gereja Ortodoks yang memisahkan diri dari Gereja Yang Satu yaitu Gereja Katolik Roma. Tapi menurut pandangan Gereja Timur [empat wilayah patriarkhal], Roma lah yang jatuh dalam kesesatan [dengan memaksakan kekuasaan paus dan mengubah Pengakuan Iman Nicea] dan memisahkan diri dari Gereja Yang Satu. Perpecahan ini disebut skisma. Sampai sekarang Gereja Ortodoks tetap menganggap dirinya sebagai Gereja Yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik. Gereja Katolik Roma juga mengklaim hal yang sama.

Perbedaan dengan Gereja Barat

Mempunyai perbedaan dengan Gereja Katolik Roma namun banyak pula persamaannya. Kalangan Kristen lainnya cenderung menganggap bahwa perbedaan utamanya ialah bahwa Gereja Ortodoks banyak menekankan ritus dan doa dalam bahasa tertentu, terutama dalam Bahasa Yunani Lawas atau Bahasa Slavonik Lawas Gerejawi [Old Church Slavonic]. Sebenarnya Gereja Ortodoks menganut prinsip bahwa ibadah atau liturgi inginnya dipahami oleh umat. Oleh karenanya semenjak permulaan, Gereja Ortodoks mendukung usaha penerjemahan Kitab Suci dan liturgi ke bahasa setempat. Bahasa Yunani Perjanjian Baru [Koine] adalah bahasa asli Kitab Suci Perjanjian Baru, berlaku bahasa ini menguasai tempat khusus dalam kehidupan Gereja. Namun, di Yunani sekarang ibadah dirayakan dalam bahasa Yunani yang dipahami umat, bukan bahasa Yunani seratus tahun pertama.

Pemakaian bahasa Slavonik sebenarnya merupakan bukti prinsip penerjemahan tersebut. Santo Cyril dan Santo Methodius menyebarkan agama Kristen [Ortodoks] ke bangsa-bangsa Slavia [Eropa Timur] pada seratus tahun ke-10 dan menerjemahkan Kitab Suci dan liturgi ke bahasa mereka saat itu. Bahasa Slavonik yang dipakai mereka menjadi semacam bahasa klasik untuk bangsa-bangsa Slavia termasuk Rusia. Walau mungkin gereja-gereja di sana sedang memakai bahasa Slavonik Kuno, secara prinsip Gereja Ortodoks menekankan bahwa bahasa liturgi hendaklah dipahami oleh umat. Gereja-gereja Ortodoks di Eropa Barat, Amerika dan Asia biasanya memakai bahasa setempat.

Lalu teologi gereja Ortodoks lebih bersifat mistik. Gereja-gereja Ortodoks juga cenderung menjadi gereja nasional, misalkan Gereja Ortodoks Rusia, Yunani dsb-nya.

Banyak Umat

Berlandaskan banyak umat, Ortodoksi Timur adalah komunitas Kristiani terbesar kedua di alam sesudah Gereja Katolik Roma.[1] Estimasi paling umum mengenai banyak umat Kristen Ortodoks Timur di seluruh alam berkisar antara 225-300 juta jiwa [2]. Ortodoksi Timur adalah agama tunggal terbesar di Belarusia [89%], Bulgaria [86%], Republik Siprus [88%], Georgia [89%], Yunani [98%], Republik Makedonia [70%], Moldova [98%], Montenegro [84%], Romania [89%], Rusia [88%], Serbia [88%], dan Ukraina [83%].[3] Ortodoksi Timur juga merupakan agama dominan di Republika Srpska [92%] entitas di Bosnia dan Herzegovina, serta agama dominan di Kazakhstan Utara [48% dari populasi Kazakhstan]. Selain itu, mempunyai pula sejumlah akbar komunitas Ortodoks di Afrika, Asia, Australia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental

Gereja-Gereja Ortodoks mengklaim diri sebagai kelanjutan dari jemaah Kristiani perdana, yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri serta para Rasul-Nya. Namun, perlu diteliti bahwa mempunyai dua persekutuan Ortodoks yang berlainan. Persekutuan Ortodoks yang pertama dan yang terbesar adalah yang disebut Gereja Ortodoks Timur, yakni gereja-gereja Ortodoks yang menerima hasil ketujuh Konsili ekumenis seperti Gereja Katolik Roma. Komunitas Ortodoks yang lain dibedakan dari Ortodoksi Timur dengan menggunakan sebutan Gereja Ortodoks Oriental. Ortodoksi Oriental hanya menerima hasil dari 3 Konsili Ekumenis yang pertama, yaitu Konsili Nicea I, Konsili Konstantinopel I, dan Konsili Efesus. Komunitas ini terpisah setelah beberapa Uskup peserta Konsili Khalsedon memutuskan sebagai tidak menerima hasil Konsili tersebut.

Persamaan dengan Gereja Barat

Persamaan dengan Gereja Katolik Roma ialah Gereja Ortodoks mengakui semua keputusan-keputusan ke-7 Konsili Ekumenis sebelum tahun 1054. Misalkan Doa Syahadat Nicea juga dipakai tetapi tanpa kata filioque yang merupakan tambahan dari Katolik Roma tanpa persetujuan dari 4 Patriarkh di Timur. Imam Gereja Ortodoks dan Gereja Katolik Ritus Timur diizinkan menikah, namun para uskupnya dipilih hanya dari mereka yang selibat [tidak menikah].

Pasca Skisma

Semenjak perpecahan Gereja Ortodoks sering bertikai dengan Gereja Barat. Bahkan ketika Konstantinopel direbut orang Turki pada tahun 1453, orang Barat tidak membantu.

Lalu semenjak tahun 1917 dengan Revolusi Oktober di Rusia, Gereja Ortodoks Rusia mulai ditindas dengan kejam oleh rezim komunis. Banyak rohaniwan dibunuh atau dideportasi ke Siberia. Gedung-gedung gereja banyak yang berganti fungsi menjadi tempat-tempat lain, bahkan kadang-kadang dipakai sebagai penjara. Mereka baru boleh lepas sama sekali beribadah lagi pada awal dasawarsa terakhir seratus tahun ke-20.

Yuridiksi Gereja Ortodoks

Pustaka

  • Pogadaev, V. A. "The Orthodox Church in Indonesia". in Nusantara. South-East Asia. Collection of Materials. Vol. 3. St-Petersburg, 2002, p. 89-91.

Lihat pula

  • Gereja-Gereja Katolik Ritus Timur

edunitas.com

Page 4

Katedral Santo Basil di Moskwa, suatu contoh gereja berasitektur Ortodoks.

Gereja Ortodoks, adalah denominasi gereja Kristen yang pengikutnya terutama berada di Eropa Timur dan kawasan pesisir timur Laut Tengah. Selain itu, Gereja Ortodoks juga terdapat di India, Jepang, dan sekarang juga di Indonesia.

Umat gereja Ortodoks beribadat mengikuti Ritus Bizantin dan tata-tertib gerejawi Bizantium karena pengaruh Gereja Konstantinopel [Bizantium]. Selama milenium [seribu tahun] pertama Kekristenan, lima wilayah yaitu Jerusalem, Aleksandria, Antiokhia, Roma dan Konstantinopel berada dalam persekutuan dan mengaku sebagai Gereja yang Satu, Kudus [Suci], Katolik [Penuh/Universal] dan Apostolik [Rasuli]. Perkembangan politik dan jatuhnya Romawi Barat ke tangan suku-suku Jerman mengakibatkan jarangnya komunikasi antara Gereja Barat [Roma] dan Gereja Timur [Jerusalem, Aleksandria, Antiokhia dan Konstantinopel]. Pada tahun 1054 utusan Paus Roma ke Konstantinopel mengekskomunikasi Patriarkh Konstantinopel, yang membalas dengan tindakan serupa. Menurut pandangan Roma [satu-satunya wilayah patriarkhal Gereja Barat], Gereja Ortodoks yang memisahkan diri dari Gereja Yang Satu yaitu Gereja Katolik Roma. Tapi menurut pandangan Gereja Timur [empat wilayah patriarkhal], Roma lah yang jatuh dalam kesesatan [dengan memaksakan kekuasaan paus dan mengubah Pengakuan Iman Nicea] dan memisahkan diri dari Gereja Yang Satu. Perpecahan ini disebut skisma. Sampai sekarang Gereja Ortodoks tetap menganggap dirinya sebagai Gereja Yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik. Gereja Katolik Roma juga mengklaim hal yang sama.

Perbedaan dengan Gereja Barat

Mempunyai perbedaan dengan Gereja Katolik Roma namun banyak pula persamaannya. Kalangan Kristen lainnya cenderung menganggap bahwa perbedaan utamanya ialah bahwa Gereja Ortodoks banyak menekankan ritus dan doa dalam bahasa tertentu, terutama dalam Bahasa Yunani Lawas atau Bahasa Slavonik Lawas Gerejawi [Old Church Slavonic]. Sebenarnya Gereja Ortodoks menganut prinsip bahwa ibadah atau liturgi inginnya dipahami oleh umat. Oleh karenanya sejak permulaan, Gereja Ortodoks mendukung usaha penerjemahan Kitab Suci dan liturgi ke bahasa setempat. Bahasa Yunani Perjanjian Baru [Koine] adalah bahasa asli Kitab Suci Perjanjian Baru, berlaku bahasa ini menduduki tempat khusus dalam kehidupan Gereja. Namun, di Yunani sekarang ibadah dirayakan dalam bahasa Yunani yang dipahami umat, bukan bahasa Yunani seratus tahun pertama.

Pemakaian bahasa Slavonik sebenarnya merupakan bukti prinsip penerjemahan tersebut. Santo Cyril dan Santo Methodius menyebarkan agama Kristen [Ortodoks] ke bangsa-bangsa Slavia [Eropa Timur] pada seratus tahun ke-10 dan menerjemahkan Kitab Suci dan liturgi ke bahasa mereka saat itu. Bahasa Slavonik yang dipakai mereka menjadi semacam bahasa klasik untuk bangsa-bangsa Slavia termasuk Rusia. Walau mungkin gereja-gereja di sana sedang memakai bahasa Slavonik Kuno, secara prinsip Gereja Ortodoks menekankan bahwa bahasa liturgi hendaklah dipahami oleh umat. Gereja-gereja Ortodoks di Eropa Barat, Amerika dan Asia biasanya memakai bahasa setempat.

Lalu teologi gereja Ortodoks lebih bersifat mistik. Gereja-gereja Ortodoks juga cenderung menjadi gereja nasional, misalkan Gereja Ortodoks Rusia, Yunani dsb-nya.

Banyak Umat

Berlandaskan banyak umat, Ortodoksi Timur adalah komunitas Kristiani terbesar kedua di alam sesudah Gereja Katolik Roma.[1] Estimasi paling umum mengenai banyak umat Kristen Ortodoks Timur di seluruh alam berkisar antara 225-300 juta jiwa [2]. Ortodoksi Timur adalah agama tunggal terbesar di Belarusia [89%], Bulgaria [86%], Republik Siprus [88%], Georgia [89%], Yunani [98%], Republik Makedonia [70%], Moldova [98%], Montenegro [84%], Romania [89%], Rusia [88%], Serbia [88%], dan Ukraina [83%].[3] Ortodoksi Timur juga merupakan agama dominan di Republika Srpska [92%] entitas di Bosnia dan Herzegovina, serta agama dominan di Kazakhstan Utara [48% dari populasi Kazakhstan]. Selain itu, mempunyai pula sejumlah akbar komunitas Ortodoks di Afrika, Asia, Australia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental

Gereja-Gereja Ortodoks mengklaim diri sebagai kelanjutan dari jemaah Kristiani perdana, yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri serta para Rasul-Nya. Namun, perlu diteliti bahwa mempunyai dua persekutuan Ortodoks yang berlainan. Persekutuan Ortodoks yang pertama dan yang terbesar adalah yang disebut Gereja Ortodoks Timur, yakni gereja-gereja Ortodoks yang menerima hasil ketujuh Konsili ekumenis seperti Gereja Katolik Roma. Komunitas Ortodoks yang lain dibedakan dari Ortodoksi Timur dengan menggunakan sebutan Gereja Ortodoks Oriental. Ortodoksi Oriental hanya menerima hasil dari 3 Konsili Ekumenis yang pertama, yaitu Konsili Nicea I, Konsili Konstantinopel I, dan Konsili Efesus. Komunitas ini terpisah setelah beberapa Uskup peserta Konsili Khalsedon memutuskan sebagai tidak menerima hasil Konsili tersebut.

Persamaan dengan Gereja Barat

Persamaan dengan Gereja Katolik Roma ialah Gereja Ortodoks mengakui semua keputusan-keputusan ke-7 Konsili Ekumenis sebelum tahun 1054. Misalkan Doa Syahadat Nicea juga dipakai tetapi tanpa kata filioque yang merupakan tambahan dari Katolik Roma tanpa persetujuan dari 4 Patriarkh di Timur. Imam Gereja Ortodoks dan Gereja Katolik Ritus Timur diizinkan menikah, namun para uskupnya dipilih hanya dari mereka yang selibat [tidak menikah].

Pasca Skisma

Semenjak perpecahan Gereja Ortodoks sering bertikai dengan Gereja Barat. Bahkan ketika Konstantinopel direbut orang Turki pada tahun 1453, orang Barat tidak membantu.

Lalu semenjak tahun 1917 dengan Revolusi Oktober di Rusia, Gereja Ortodoks Rusia mulai ditindas dengan kejam oleh rezim komunis. Banyak rohaniwan dibunuh atau dideportasi ke Siberia. Gedung-gedung gereja banyak yang berganti fungsi menjadi tempat-tempat lain, bahkan kadang-kadang dipakai sebagai penjara. Mereka baru boleh lepas sama sekali beribadah lagi pada awal dasawarsa terakhir seratus tahun ke-20.

Yuridiksi Gereja Ortodoks

Referensi

  • Pogadaev, V. A. "The Orthodox Church in Indonesia". in Nusantara. South-East Asia. Collection of Materials. Vol. 3. St-Petersburg, 2002, p. 89-91.

Lihat pula

  • Gereja-Gereja Katolik Ritus Timur

edunitas.com

Page 5

Tags [tagged]: 2 Title of articles, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 5, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 7, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 8, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 9, 2006 FIFA World Cup Qualifying - Final Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2006 FIFA World Cup Qualifying - First round African Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying - First round of Asian Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying - Qualifying Zone North, Central America and the Caribbean, 2011 AFC Cup, 2011 Asian Cup, 2011 CONCACAF Gold Cup, 2011 Copa America squad, 2014 FIFA World Cup Qualifying - Second Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup Qualifying - Third Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup squads, 2014 Winter Olympics, 27 September, 270, 273 BC, 28

Page 6

Tags [tagged]: 2 Title of articles, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 5, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 7, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 8, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 9, 2006 FIFA World Cup Qualifying - Final Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2006 FIFA World Cup Qualifying - First round African Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying - First round of Asian Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying - Qualifying Zone North, Central America and the Caribbean, 2011 AFC Cup, 2011 Asian Cup, 2011 CONCACAF Gold Cup, 2011 Copa America squad, 2014 FIFA World Cup Qualifying - Second Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup Qualifying - Third Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup squads, 2014 Winter Olympics, 27 September, 270, 273 BC, 28

Page 7

Tags [tagged]: F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir

Page 8

Tags [tagged]: F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir

Page 9

Tags [tagged]: G Title of articles, Gary Andrew Stevens, Gary Breen, Gary Cahill, Gary Caldwell, Georginio Wijnaldum, Georgios George Koumantarakis, Georgios Karagounis, Georgios Samaras, Giuseppe Wilson, giussano, Givi Chokheli, Givi Dmitriyevich Chokheli, Granze, graph, grapheme, graphic, Gunter Friesenbichler, Gunungkidul Persig, Gunungsitoli, Gupta script

Page 10

Tags [tagged]: G Title of articles, Gary Andrew Stevens, Gary Breen, Gary Cahill, Gary Caldwell, Georginio Wijnaldum, Georgios George Koumantarakis, Georgios Karagounis, Georgios Samaras, Giuseppe Wilson, giussano, Givi Chokheli, Givi Dmitriyevich Chokheli, Granze, graph, grapheme, graphic, Gunter Friesenbichler, Gunungkidul Persig, Gunungsitoli, Gupta script

Page 11

Tags [tagged]: H Title of articles, Half-Blood Prince [character], Hali, halide, Halil Altintop, Harut and Marut, harvest, Harvesters combination, harvesting, Henk Bos [football player], Henk Ngantung, Henk Pellikaan, Henk Sneevliet, Hirofumi Moriyasu, Hirohito, Hiroki Sakai, Hiroshi Kiyotake, Houssine Kharja, Houston, Houston Dynamo, Houston Texans

Page 12

Tags [tagged]: H Title of articles, Half-Blood Prince [character], Hali, halide, Halil Altintop, Harut and Marut, harvest, Harvesters combination, harvesting, Henk Bos [football player], Henk Ngantung, Henk Pellikaan, Henk Sneevliet, Hirofumi Moriyasu, Hirohito, Hiroki Sakai, Hiroshi Kiyotake, Houssine Kharja, Houston, Houston Dynamo, Houston Texans

Page 13

Tags [tagged]: I Title of articles, Ibrahima Traore, Ibrox Stadium, Ibu Kota Beijing International Airport, Ibu Tien, Independiente, Index Kompas100, Index of Economic Freedom, India, Indonesian Young, Indonesian Youth Party, Indonesian ZALORA, Indonesias Got Talent, Internet Movie Database, Internet protocol, Internet protocol suite, Internet protocol television, ISO 3166-2, ISO 3166-2 : PH, ISO 3166-2 GB, ISO 4217

Page 14

Tags [tagged]: I Title of articles, Ibrahima Traore, Ibrox Stadium, Ibu Kota Beijing International Airport, Ibu Tien, Independiente, Index Kompas100, Index of Economic Freedom, India, Indonesian Young, Indonesian Youth Party, Indonesian ZALORA, Indonesias Got Talent, Internet Movie Database, Internet protocol, Internet protocol suite, Internet protocol television, ISO 3166-2, ISO 3166-2 : PH, ISO 3166-2 GB, ISO 4217

Page 15

Tags [tagged]: J Title of articles, Jabu Mahlangu, Jabu Pule, Jaca, Jacatra, January, January 1, January 10, January 11, Jens Bertelsen, Jens Hegeler, Jens Janse, Jens Jeremies, Johan Devrindt, Johan Djourou, Johan Elmander, Johan Hendrik Caspar Kern, Jorge Larrionda, Jorge Lobo Carrascosa, Jorge Luis Burruchaga, Jorge Luis Pinto

Page 16

Tags [tagged]: J Title of articles, Jabu Mahlangu, Jabu Pule, Jaca, Jacatra, January, January 1, January 10, January 11, Jens Bertelsen, Jens Hegeler, Jens Janse, Jens Jeremies, Johan Devrindt, Johan Djourou, Johan Elmander, Johan Hendrik Caspar Kern, Jorge Larrionda, Jorge Lobo Carrascosa, Jorge Luis Burruchaga, Jorge Luis Pinto

Page 17

Tags [tagged]: K Title of articles, Karl Erik Algot Almgren, Karl Gosta Herbert Lofgren, Karl Henry, Karl Hohmann, Kerkrade, Kermes ilicis, Kern County, California, Kernel [computer science], King of Bahrain Cup 2012, King of Bandits Jing, King Osanga, King Power Stadium, Konstantinos Mitroglou, Konstanz, Konya, Koo Ja-Cheol, Kwandang, North Gorontalo, Kwasi Appiah, KY, Kyai

Page 18

Tags [tagged]: K Title of articles, Karl Erik Algot Almgren, Karl Gosta Herbert Lofgren, Karl Henry, Karl Hohmann, Kerkrade, Kermes ilicis, Kern County, California, Kernel [computer science], King of Bahrain Cup 2012, King of Bandits Jing, King Osanga, King Power Stadium, Konstantinos Mitroglou, Konstanz, Konya, Koo Ja-Cheol, Kwandang, North Gorontalo, Kwasi Appiah, KY, Kyai

Page 19

Tags [tagged]: L Title of articles, La Romareda, La Romareda Stadium, La Rosaleda Stadium, La Spezia, Laureano Sanabria Ruiz, Lauren, Lauren Colthorpe, Lauren Etame Mayer, lesions, Lesley de Sa, lesmo, Lesotho, List of counties and cities in Central Java, List of counties and cities in Central Kalimantan, List of counties and cities in Central Sulawesi, List of counties and cities in East Java, List of Indonesian leaders, List of Indonesian legendary football player, List of Indonesian local clothing, List of Indonesian minister

Page 20

Tags [tagged]: L Title of articles, La Romareda, La Romareda Stadium, La Rosaleda Stadium, La Spezia, Laureano Sanabria Ruiz, Lauren, Lauren Colthorpe, Lauren Etame Mayer, lesions, Lesley de Sa, lesmo, Lesotho, List of counties and cities in Central Java, List of counties and cities in Central Kalimantan, List of counties and cities in Central Sulawesi, List of counties and cities in East Java, List of Indonesian leaders, List of Indonesian legendary football player, List of Indonesian local clothing, List of Indonesian minister

Page 21

Tags [tagged]: O Title of articles, Obu, Aichi- Obu, Aichi, Occidental Mindoro, Occimiano, Occitania, OIC, OIC Islamic University, Oier Olazabal, Oier Sanjurjo, Olympic Stadium Berlin, Olympic Stadium Fisht, Olympic Stadium San Marino, Olympic Stadium, Munich, Orchid, Orchidaceae, Orchids, North Gorontalo, Order of Carmelites, Oskemen, Oslo, Oslo Peace Agreement, Osman Chavez

Page 22

Tags [tagged]: O Title of articles, Obu, Aichi- Obu, Aichi, Occidental Mindoro, Occimiano, Occitania, OIC, OIC Islamic University, Oier Olazabal, Oier Sanjurjo, Olympic Stadium Berlin, Olympic Stadium Fisht, Olympic Stadium San Marino, Olympic Stadium, Munich, Orchid, Orchidaceae, Orchids, North Gorontalo, Order of Carmelites, Oskemen, Oslo, Oslo Peace Agreement, Osman Chavez

Page 23

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta

Page 24

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta

Page 25

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange [film], A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan

Page 26

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange [film], A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề