Apa yang terjadi jika zat-zat tersebut tidak diekskresikan oleh organ-organ ekskresi jelaskan

Sistem ekskresi adalah sebuah proses pengeluaran zat – zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat ini bisa berupa karbon dioksida, urin, urea, keringat dan senyawa–senyawa lain yang bersifat toksik (racun). Jika tidak dibuang, segala zat tersebut akan menumpuk di dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan.

Show

Nah, ngomong-ngomong soal sistem ekskresi, organ-organ apa saja sih yang sebenarnya berperan dalam proses ini, khususnya pada manusia?

Setidaknya ada empat organ yang berperan dalam proses pembuangan atau ekskresi pada tubuh manusia, yakni ginjal, kulit, paru-paru dan hati.

Fungsi dan peran keempat sistem ekskresi ini berbeda-beda. Pun demikian dengan zat atau sisa metabolime yang dihasilkannya, juga tidak sama. Ginjal misalnya, akan mengeluarkan cairan berupa urin; kulit akan mengeluarkan cairan dalam bentuk keringat; paru paru akan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida; sedangkan hati akan mengeluarkan mineral urea.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai bagaimana keempat organ ini menunaikan tugasnya sebagai sistem ekskresi, yuk simak ulasan berikut:

1. Ginjal

Apa yang terjadi jika zat-zat tersebut tidak diekskresikan oleh organ-organ ekskresi jelaskan
Apa yang terjadi jika zat-zat tersebut tidak diekskresikan oleh organ-organ ekskresi jelaskan
Source: Hopkinsmedicine.org

Ginjal adalah organ ekskresi pada manusia yang berbentuk seperti kacang. Jumlahnya ada dua dan terletak di kanan dan kiri tulang belakang, tepatnya di bawah hati dan limpa. Dalam tubuh manusia dewasa, ginjal biasanya memiliki panjang sekitar 11 cm. Berat dan besarnya bervariasi, tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi lain.

Pada lelaki dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan. Pada wanita dewasa, berat ginjal sekitar 115 – 155 gram. Volume rata-rata ginjal adalah 146 cm3 di kiri dan 134 cm3 di kanan.

Ginjal berfungsi melakukan penyaringan terhadap darah didalam tubuh. Disamping juga mengatur tingkat keseimbangan air, dan mengatur konsentrasi garam yang ada pada tubuh. Ginjal menerima darah dari sepasang arteri renalis, dan darah keluar lewat vena renalis. Setiap ginjal berhubungan dengan ureter, tabung yang membawa urin keluar ke kandung kemih.

Sebagai alat ekskresi, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses pembuangan, termasuk penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi) dan pengumpulan (augmentasi).

Penyaringan atau filtrasi
Pada tahap ini ginjal menyaring cairan dalam darah, sebelum akhirnya kembali ke jantung dan paru paru. Cairan yang tersaring berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Namun sudah tidak mengandung protein dan darah.

Penyerapan kembali atau reabsorbsi
Proses reabsorbsi terjadi di bagian ginjal yang bernama tubulus kontortus proksimal. Disini tubulus kontortus proksimal menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Adapun hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.

Pengumpulan atau Augmentasi
Dalam tahap ini terjadi pengumpulan cairan yang telah dilakukan dalam tahapan-tahapan sebelumya. Ini merupakan tahapan yang terakhir dan terjadi di bagian tubulus kontortus distal. Cairan yang dihasilkan oleh tahapan ini sudah berbentuk urin sesungguhnya.

2. Kulit

Apa yang terjadi jika zat-zat tersebut tidak diekskresikan oleh organ-organ ekskresi jelaskan
Apa yang terjadi jika zat-zat tersebut tidak diekskresikan oleh organ-organ ekskresi jelaskan
Source: Hopkinsmedicine.org

Kulit adalah lapisan jaringan pelindung paling luar pada manusia, yang terdapat di permukaan tubuh. Sama seperti ginjal, kulit juga memiliki peran dalam sistem ekskresi karena mampu mengeluarkan zat–zat sisa berupa kelenjar keringat.

Fungsi lain dari kulit adalah melindungi tubuh terhadap patogen dan kehilangan air yang berlebihan. Kulit terdiri dari 3 macam lapisan, yang masing-masing memiliki fungsi sendiri.

Epidermis (Lapisan Kulit Ari)
Epidermis adalah sebuah lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk adalah sebuah sel-sel mati yang mudah mengelupas dan tidak mengandung pembuluh darah serta serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat mengelupas. Sementara lapisan malphigi adalah sebuah lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang tersusun dari sel-sel yang hidup dan memiliki kemampuan untuk membelah diri.

Di dalam lapisan malphigi terdapat sebuah pigmen yang dapat menentukan warna kulit serta melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.

Dermis (Lapisan Kulit Jangat)
Dermis adalah sebuah lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan ini lebih tebal daripada lapisan epidermis dan terdiri dari beberapa jaringan, termasuk pembuluh kapiler yang bertugas untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit; kelenjar keringat yang bertugas untuk menghasilkan keringat; kelenjar minyak yang akan menghasilkan minyak agar kulit dan rambut tidak kering; pembulu darah untuk mengedarkan darah ke seluruh sel atau jaringan; ujung-ujung saraf yang meliputi ujung saraf perasa, peraba, rasa nyeri, rasa panas, dan rasa sentuhan; dan kantong rambut yang menjadi tempat akar, batang dan kelenjar minyak rambut.

Lapisan bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, diantara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan dermis yang dibatasi oleh sel lemak. Dan lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.

3. Paru-paru

Apa yang terjadi jika zat-zat tersebut tidak diekskresikan oleh organ-organ ekskresi jelaskan
Apa yang terjadi jika zat-zat tersebut tidak diekskresikan oleh organ-organ ekskresi jelaskan
Source: rdmag.com

Ada sepasang paru-paru di dalam tubuh manusia, yakni paru-paru kanan dan kiri. Keduanya terletak di rongga dada, dimana paru-paru kanan biasanya lebih besar, sementara paru-paru kiri yang berdekatan dengan jantung lebih kecil.

Selain menjadi organ dalam sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi), paru-paru juga berperan dalam sistem ekskresi. Fungsinya adalah mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas CO² (karbon dioksida) dan H2O (uap air).

4. Hati

Apa yang terjadi jika zat-zat tersebut tidak diekskresikan oleh organ-organ ekskresi jelaskan
Apa yang terjadi jika zat-zat tersebut tidak diekskresikan oleh organ-organ ekskresi jelaskan
Source: Hopkinsmedicine.org

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga berperan dalam sistem ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.