Apa yang terjadi ketika kita tidur

KOMPAS.com - Selain rutin olahraga dan pola makan sehat, tidur juga menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

Saat tidur, tubuh akan mengembalikan energi dan membersihkan racun-racun dalam tubuh.

Tidur juga membantu pergantian sel dan memperbaiki jaringan yang rusak.

Sebaliknya, kurang tidur bisa berdampak buruk pada kesehatan kita, seperti memicu risiko diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan depresi.

Baca juga: 3 Bahaya Tidur Tengkurap yang Tak Bisa Disepelekan

Yang terjadi pada tubuh saat tidur

Tubuh memiliki mekanisme alami yang mengontrol kapan kita merasa lelah dan siap tidur atau kapan kita akan terbangun.

Apa yang terjadi ketika kita tidur

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

Mekanisme tersebut dikenal dengan istilah ritme sirkadian yang bekerja penuh selama 24 jam.

Selain itu, kapan kita tidur juga ditentukan oleh adenosin, atau senyawa organik yang diproduksi otak.

Tingkat adenosin meningkat sata kita beraktivitas sepanjang hari dan memicu rasa lelah. Saat kita tidur, tubuh akan memecah senyawa tersebut.

Ritme sirkadian yang mengatur waktu tidur juga dipengaruhi oleh cahaya. Area hipotalamus pada otak bertugas memproses sinyal saat mata terpapar cahaya alami atau buatan.

Sinyal-sinyal ini akan membantu otak untuk menentukan apakah hari sudah siang atau malam.

Saat tidak mendapatkan paparan cahaya, tubuh akan melepaskan melatonin yang memicu rasa kantuk.

Sebaliknya, tubuh akan melepaskan kortisol yang memicu energi dan kewaspadaan saat terpapar cahaya.

Tahap tidur

Saat kita tidur, sikulus tubuh akan dibagi menjadi empat tahap, sebagai berikut:

- Tahap 1 atau tidur non-REM (Rapid Eye Movement)

Tahap pertama ini menandai transisi antara terjaga dan tidur. Fase ini akan memicu tidur ringan.

Otot-otot akan rileks dan detak jantung, pernapasan, gelombang otak serta gerakan mata mulai melambat. Tahap ini biasanya akan berlangsung dalam hitungan menit.

- Tahap 2 non-REM

Tahap kedua ditandai dengan tidur yang lebih nyenyak karena detak jantung dan tingkat pernapasan terus melambat dan otot menjadi lebih rileks.

Gerakan mata akan berhenti dan suhu tubuh akan turun. Tahap kedua merupakan tahap terlama dari empat tahap tidur.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Punggung Terasa Nyeri saat Bangun Tidur

- Tahap 3 non-REM

Tahap ini memainkan peran penting yang akan membuat kita merasa segar dan waspada aat bangun.

Pada tahap ini, detak jantung, pernapasan, dan aktivitas gelombang otak semuanya mencapai tingkat terendah. Otot-otot pun akan menjadi rileks sebagaimana mestinya.

- Tahap REM

Tahap ini biasnaya berlangsung sekitar 90 menit usai tertidur. Pada tahap ini, denyut pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah akan mulai meningkat.

Seseorang biasanya akan bermimpi saat memasuki fase tidur ini.

Pentingnya tidur untuk kesehatan

Orang dewasa rata-rata membutuhkan waktu tidur sekitar tujuh jam setiap malam.

Jumlah tidur yang kurang akan menyebabkan dampat negatif serius pada kesehatan.

Beberapa penelitian menunjukkan kurang tidur membuat orang sulit fokus, berkurangnya kognisi, dan perubahan suasana hati.

Selain itu, kurang tidur juga bisa memicu risiko penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, gangguan kesehatan mental, dan kematian dini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berbeda dengan anggapan terdahulu yang menyebutkan tubuh manusia berhenti aktif saat tidur, saat ini telah ditemukan fakta bahwa aktivitas tubuh saat tidur ternyata tetap berjalan. Sepanjang waktu tidur, tubuh serta otak melakukan kegiatan-kegiatan yang berguna untuk kesehatan Anda.

Lalu, apa aktivitas apa saja yang terjadi pada tubuh saat Anda tertidur? Sebelum mengetahui jawabannya, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai tahapan tidur karena aktivitas yang terjadi akan berkaitan dengan tahapan ini.

Tahapan Tidur yang Dilalui Tubuh

Saat tidur, Anda akan mengalami dua siklus tidur utama yaitu Rapid Eye Movement (REM) dan Non-Rapid Eye Movement (Non-REM). Tahapan tidur dimulai dari non-REM dan akan menghabiskan sebagian besar waktu tidur pada tahapan ini.

Pada non-REM, tahapan tidur dimulai dari tahap "N1" dan akan terus bergerak ke tahapan tidur "N3". Di tahap ini, otak Anda akan menjadi kurang peka terhadap dunia luar, dan Anda akan mulai sulit untuk dibangunkan. 

Setelah itu, Anda akan memasuki siklus tidur REM. Pada tahapan tidur inilah umumnya mimpi terjadi. Detak jantung, suhu tubuh, pernapasan, dan tekanan darah akan meningkat layaknya Anda sedang terbangun. Sistem saraf simpatik, yang berfungsi untuk memberikan tubuh respon otomatis seperti rasa ingin bertengkar atau bergerak, juga menjadi sangat aktif. 

Tahapan-tahapan tidur tersebut terjadi 3-5 kali semalam. Tahap 1, kelopak mata mulai berat sebagai tanda mengantuk. Tahapan ini hanya terjadi beberapa menit hingga setengah jam. Selanjutnya, Anda akan memasuki alam bawah sadar atau tertidur dengan keadaan masih setengah sadar. Terakhir adalah tahap tidur sepenuhnya dan nyenyak hingga pagi.

Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Tidur

Kondisi tubuh saat tidur akan menyesuaikan dengan tahapan tidur yang sedang dilalui. Meski tubuh sedang terlelap, fungsi yang dijalaninya tidak berhenti, hanya menyesuaikan. Berikut ini adalah perubahan aktivitas yang terjadi pada tubuh saat tidur:

1. Suhu Tubuh Saat Tidur

Saat tahapan tidur memasuki fase "N2", temperatur tubuh akan turun. Suhu tubuh paling rendah akan terjadi sekitar 2 jam sebelum Anda bangun. Memasuki siklus tidur REM, otak Anda bahkan akan mematikan sementara "termometer" alami yang terdapat di dalam tubuh.

Saat hal ini terjadi, suhu ruangan tempat Anda tertidur akan sangat memengaruhi Anda. Sehingga, Anda disarankan untuk tidur di ruangan dengan suhu yang sejuk.

2. Pernapasan

Saat tidur lelap, Anda akan bernafas lebih lambat dengan pola tarikan napas yang teratur. Kemudian, Anda memasuki tahap REM, sehingga pernapasan menjadi lebih cepat dan lebih bervariasi.

3. Denyut Jantung

Apa yang berikutnya terjadi saat tidur? Tubuh akan menurunkan denyut nadi dan tekanan darah. Inilah aktivitas penting yang akan memberi kesempatan bagi jantung dan pembuluh darah beristirahat serta memulihkan diri.

4. Aktivitas Otak

Otak adalah salah satu organ tubuh yang paling sibuk beraktivitas saat Anda tidur. Saat memejamkan mata dan mulai beralih ke siklus tidur, sel-sel otak Anda akan menyimpan semua informasi yang didapatkan selama beraktivitas di siang hari. Memori ini akan semakin melekat kuat dan teratur. Namun setelah Anda bermimpi, sel-sel otak akan mulai aktif bergerak secara acak.

5. Mimpi

Mimpi masih menjadi misteri bagi para peneliti sejak ribuan tahun lalu. Apa yang menyebabkan mimpi? Atau apakah mimpi memiliki makna dan tujuan tertentu? Belum ada jawaban yang pasti.

6. Pemulihan Tubuh

Selain itu, hal lain yang terjadi saat tidur adalah regenerasi sel dan perbaikan jaringan. Tubuh akan bekerja memperbaiki otot, organ, dan sel yang rusak. Hal ini turut didukung dengan adanya bahan kimia pembentuk sistem kekebalan tubuh yang mulai beredar di dalam darah.

7. Kondisi Tubuh dan Otak

Jika Anda kesulitan dalam memecahkan teka-teki atau puzzle, sebaiknya pergilah tidur. Mengapa? Tidur membuat Anda mengingat pelajaran atau menyelesaikan tugas dengan lebih baik.

Selain itu, tidur dapat membantu otak membersihkan informasi yang tidak Anda perlukan dan mengingat informasi penting yang benar-benar Anda butuhkan.

8. Keseimbangan Hormonal

Tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon saat tidur. Sebagai contoh, mengurangi hormon kortisol pemicu stres dan menambah hormon pertumbuhan.

Selain itu, kurang tidur juga mengacaukan kadar hormon leptin dan ghrelin yang mengontrol rasa lapar. Hal inilah yang memicu Anda untuk menyantap makanan di tengah malam dan membuat Anda semakin gemuk.

9. Otot akan Berhenti Bergerak Sementara

Seperti yang telah disebutkan ke atas, saat memasuki tahap REM, mimpi dapat muncul. Pada tahapan tidur inilah otot tubuh Anda akan berhenti bergerak sementara. Penyebab terjadinya fenomena ini dipercaya agar tubuh tidak mempratikkan gerakan-gerakan yang ada saat bermimpi.

Kondisi tubuh saat tidur benar-benar luar biasa, bukan? Mulai sekarang, atur jadwal tidur yang baik demi menjaga kesehatan Anda.

Selamat tidur!

Apa saja yang terjadi saat tidur?

10 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Saat sedang Tidur.
Kelumpuhan Otot. Saat memasuki fase Rapid Eye Movement (REM), yaitu kondisi tidur terpulas saat mata bergerak cepat di balik kelopak, otot-otot lumpuh. ... .
Bola Mata Bergerak dalam Kecepatan Penuh. ... .
Hormon Pertumbuhan Dilepaskan. ... .
Tenggorokan Menyempit. ... .
Gigi Bergemeretak..

Bagaimana reaksi darah kita saat kita tertidur?

2. Detak jantung, pernapasan, tekanan darah menurun Melansir situs Mayo Clinic, orang yang tergolong sehat dan bugar, tekanan darahnya bisa menurun kurang dari 10% saat tertidur. Menurunnya tekanan darah saat Anda terlelap agar otot-otot jantung dan sistem pernapasan memiliki waktu rehat untuk memperbaiki diri.

Mengapa tubuh bergerak saat tidur?

Badan bergerak sendiri saat tidur bisa terjadi karena stres, olah raga sebelum tidur, hingga kurang tidur. Hal ini tidaklah berbahaya.

Mengapa pada saat tidur pernapasan masih tetap terjadi?

Paru-paru Paru-paru akan tetap bekerja selama Anda tertidur karena tubuh perlu bernapas agar dapat menjalankan fungsinya. Saat Anda terbangun, laju pernapasan biasanya tidak teratur karena terpengaruh oleh postur tubuh, aktivitas fisik, cara berbicara, dan faktor lainnya.