Apa yang terjadi pada otak jika kita tidak tidur?

? Kebiasaan tidur kurang dari 7-8 jam semalam dapat menyebabkan fungsi otak menurun. Di dalam tubuh terdapat variasi biologis yang terjadi dalam waktu 24 jam yang disebut dengan irama sirkadian.

Irama ini dikendalikan oleh jam biologis tubuh. Banyak fungsi tubuh yang dikendalikan oleh jam biologis tersebut, termasuk waktu tidur dan terjaga. Tidur dan terjaga merupakan bagian yang terpenting dari irama sirkadian.

Irama sirkadian sendiri merupakan salah satu dari beberapa ritme tubuh yang dimodulasi oleh salah satu bagian otak yang bernama hipotalamus. Selain itu, hal yang memengaruhi ritme tidur dari sirkadian adalah cahaya.

Orang-orang yang terjaga pada malam hari bertentangan dengan isyarat pengatur tidur yang kuat, seperti sinar matahari, dan mereka akan sering mengantuk pada saat siang hari dan mengalami kesulitan tidur pada malam hari. Semua masalah tidur yang terjadi, terkait dengan terganggunya irama sirkadian.

Penyesuaian ini tentu akan berpengaruh ke otak, sehingga memori atau ingatan pun akan ikut terpengaruh. Namun, hal yang lebih berperan adalah pasokan oksigen ke otak. Apabila tubuh mengalami kelelahan, suplai oksigen ke otak akan mengalami kekurangan.

Otak merupakan organ yang paling sensitif dan memerlukan oksigen dalam jumlah banyak. Apabila jumlah oksigen ke otak kurang, bisa timbul gejala seperti pusing, serta kemampuan ingatan atau memori yang menurun. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat ditimbulkan akibat dari kurang tidur atau begadang:

Sulit Menerima Informasi

Kurang tidur atau kebiasaan begadang bisa memengaruhi kemampuan otak untuk memahami informasi baru lewat dua cara. Pertama, kamu akan menjadi tidak fokus, sehingga otak sulit untuk menerima informasi baru. Dengan begitu, kamu tidak dapat belajar dengan efisien.

Kedua, kurang tidur berdampak pada kemampuan mengingat. Daya ingat yang lemah akan mempersulit untuk menyimpan informasi baru yang telah dipelajari ke dalam ingatan.

Cara Kerja Otak Melambat

Para peneliti telah menemukan bahwa akibat kurang tidur atau begadang dapat menyebabkan kewaspadaan dan konsentrasi otak menurun. Tak heran jika setelah berjam-jam (atau bahkan berhari-hari) tidak tidur nyenyak, seseorang jadi gampang lupa dan sulit untuk berpikir jernih.

Dalam dunia medis, kondisi gangguan berpikir akibat otak yang kelelahan ini sering disebut sebagai brain fog. Namun, kamu mungkin lebih familiar dengan istilah telat berpikir atau lemot. Otak pada pengidap kondisi ini akan kesulitan mengambil keputusan penting. Meski terkesan sepele, brain fog ini tidak boleh disepelekan karena, bisa jadi merupakan gejala awal dari penyakit demensia.

Gampang Lupa

Ketika mengantuk, seseorang cenderung menjadi gampang lupa. Selain karena konsentrasi dan fokus otak yang memburuk akibat kurang tidur, ingatan juga perlahan memburuk. Hal ini terjadi karena saraf-saraf dalam otak yang menyimpan ingatan tidak mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri.

Seorang ahli dari Fakultas Kedokteran di Universitas Maryland, Amerika Serikat, dr. Avelino Verceles mengatakan, “saat tidur, otak merekam berbagai hal yang telah kita pelajari dan alami seharian ke dalam ingatan jangka pendek.”

Nah, untuk itu, diperlukan waktu untuk beristirahat yang cukup, terlebih lagi untuk orang yang irama sirkadiannya sudah mengalami perubahan. Lakukanlah tidur minimal 8 jam, cukupi asupan air putih dan  makanan yang cukup, serta tidak lupa untuk rutin olahraga.

Kamu disarankan untuk segera berdiskusi dengan dokter apabila mengalami masalah pada jam tidur, karena ini merupakan salah satu indikasi awal dari penyakit-penyakit berat.

Jakarta – Padatnya aktivitas membuat seseorang terpaksa harus merelakan waktu tidurnya. Jika dibiasakan, hal ini bisa mengurangi waktu tidur yang berdampak negatif bagi kesehatan. Namun, tahukah kamu jika kurang tidur bisa berpengaruh negatif bagi kesehatan mental? Ketahui faktanya di sini.

Baca Juga: Kurang Tidur, Bisa Akibatkan 4 Hal Ini Bagi Kesehatan

Dampak Kurang  Tidur pada Kesehatan Mental

Kaitan antara kurang tidur dengan kesehatan mental cenderung kompleks, karena keduanya saling berkaitan satu sama lain. Misalnya pada kasus insomnia yang memperburuk kondisi mental seseorang. Di sisi lain, stres yang dialami seseorang bisa memicu kurang tidur. Ketahui dampak negatif kurang tidur bagi kesehatan mental berikut.

  • Berpengaruh pada emosi. Saat kurang tidur, bagian otak yang bernama amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen. Tingginya aktivitas amygdala ini memengaruhi kemampuan otak dalam mengendalikan emosi.

  • Depresi. Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan kurang tidur, tapi juga mungkin disebabkan karena kurang tidur.

  • ADHD alias gangguan hiperaktivitas dan defisit atensi. Kondisi ini dialami anak-anak maupun orang dewasa. Gejala ADHD mirip dengan kurang tidur, dan sering terjadi bersamaan, seperti hiperaktif, ngantuk pada siang hari, sulit konsentrasi, dan kondisi emosi yang labil.

  • Gangguan bipolar. Kondisi ini rentan memperburuk episode mania yang dialami pengidap, serta memicu kelelahan ekstrim yang membuat durasi tidur menjadi lebih panjang saat fase depresi berlangsung. 

  • Gangguan kecemasan, merupakan penyebab berkurangnya waktu tidur yang berkontribusi pada serangan panik dan mimpi buruk. Pada pengidap gangguan kecemasan, kurang tidur memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi.

Baca Juga: Daya Ingat Menurun karena Kurang Tidur, Benarkah? 

Pengaruh Lain Kurang Tidur pada Fungsi Otak

Pengaruh kurang tidur terhadap fungsi otak terjadi ketika otak sudah tidak mampu menoleransi minimnya waktu istirahat. Seseorang dikatakan kurang tidur jika hanya istirahat selama kurang dari enam jam pada malam hari. Selain berpengaruh pada kesehatan mental, berikut ini pengaruh kurang tidur pada fungsi otak yang perlu diketahui.

  • Otak bekerja lebih keras, karena terus menerima sinyal rasa mengantuk. Kondisi ini membuat kinerjanya menjadi tidak efisien.

  • Pikiran berkabut alias brain fog, yaitu kondisi yang membuat seseorang sulit konsentrasi dan mengambil keputusan. Hal ini mirip dengan kondisi kelelahan, tapi dampak yang dialami saat kurang tidur cenderung lebih serius.

  • Sulit mengingat, bisa terjadi pada memori jangka pendek atau jangka panjang. Memori jangka pendek berfungsi untuk melakukan aktivitas kompleks, seperti berhitung atau mengingat rangkaian kegiatan. Sementara memori jangka panjang berperan dalam merekam informasi sepanjang waktu, proses ini terjadi saat tidur.

  • Sulit mengendalikan perilaku, karena terjadi penurunan kendali dan kemampuan membuat rencana.

Baca Juga: Alasan Kurang Tidur Dapat Memengaruhi Metabolisme Tubuh

Itulah alasan mengapa kurang tidur bisa pengaruhi kesehatan mental. Kalau kamu punya keluhan kurang tidur, jangan ragu berbicara dengan dokter ahli. Tanpa harus antre, sekarang kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan

Apa yang terjadi pada otak ketika kurang tidur?

Saat kurang tidur, bagian otak yang bernama amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen. Tingginya aktivitas amygdala ini memengaruhi kemampuan otak dalam mengendalikan emosi. · Depresi. Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan kurang tidur, tapi juga mungkin disebabkan karena kurang tidur.

Apakah kurang tidur bisa merusak otak?

Otak jadi lemot Para peneliti telah menemukan bahwa efek kurang tidur pada otak adalah dapat menyebabkan kewaspadaan dan konsentrasi menurun. Tak heran jika setelah berjam-jam (atau bahkan berhari-hari) tidak tidur nyenyak, Anda jadi suka bingung sendiri, gampang lupa, dan sulit berpikir jernih.

Apa akibat jika tidak tidur semalaman?

Efek lainnya yang mungkin bisa dirasakan adalah kesulitan konsentrasi, bermasalah pada memori, paranoia, mudah stres, dan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Parahnya lagi jika sering dilakukan bisa memicu terjadinya tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.