Apakah alat yang digunakan dalam pemeriksaan berat jenis baterai?

Hidrometer baterai digunakan untuk menguji status pengisian [state of charge] daya sel baterai. Ini dilakukan dengan mengukur berat jenis elektrolit. Semakin besar konsentrasi asam sulfat, semakin padat elektrolitnya, semakin tinggi kerapatannya, dan semakin tinggi juga status pengisiannya.

Gambar 1. Battery Hydrometer

Baterai asam-timbal [lead-acid] yang digunakan pada mobil masa kini terbuat dari plat timbal [Pb], plat timbal oksida [PbO2], yang dicelupkan pada larutan elektrolit. Larutan elektrolit ini terdiri dari 65% air murni [H2O] dan 35% asam sulfat [H2SO4]. Berat jenis atau berat larutan ini meningkat saat baterai diisi [charge] dan berkurang saat baterai dikosongkan [discharge]. Saat baterai dikosongkan, belerang atau sulfur [SO4] menjauh dari larutan dan bergerak menuju plat. Sedangkan saat baterai diisi terjadi kebalikannya, sulfur akan bergerak kembali ke larutan elektrolit.

Berat jenis elektrolit tergantung pada rasio 65% hingga 35% ini agar sesuai kebutuhan reaksi kimia sehingga reaksi kimia dapat berlangsung. Rasio ini dipengaruhi oleh jumlah asam sulfat dan suhu larutan. Saat suhu turun, elektrolit berkontraksi meningkatkan berat jenis. Saat suhu meningkat, elektrolit mengembang sehingga menyimpang dari rasio optimalnya dan mempengaruhi pembacaan berat jenis. Suhu elektrolit saat pembacaan hidrometer harus dipastikan pada kisaran 80°F atau 27°C. Penting untuk diketahui bahwa suhu elektrolit sangat berbeda dengan suhu lingkungan jika kendaraan baru saja dioperasikan.

Pemeriksaan berat jenis baterai adalah cara yang bagus untuk mengukur status pengisian baterai. Hal ini karena selama pengosongan, berat jenis akan menurun secara linier dengan pengosongan ampere-hours [ampere-jam atau Ah]. Sebaliknya berat jenis elektrolit akan meningkat ketika baterai diisi ulang [charge].

Gambar 2. E-Z Red SP101 Battery Hydrometer

Hidrometer digunakan untuk mengukur berat jenis larutan elektolit pada setiap sel baterai. Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis atau berat jenis zat cair yang dibandingkan dengan massa jenis air pada jumlah yang sama.

Berat jenis elektrolit adalah pengukuran zat cair yang dibandingkan dengan baseline. Baseline adalah air murni yang diberi nomor dasar 1,000. Konsentrasi asam sulfat terhadap air pada baterai baru adalah 1,280 yang berarti elektrolit tersebut memiliki berat 1,280 kali berat volume air yang sama. Baterai yang terisi penuh jika diuji maka ada pada kisaran 1,275 - 1,280 pada suhu 80°F atau 27°C, sementara baterai yang kosong akan terbaca pada kisaran 1,140 pada suhu 80°F atau 27°C. Untuk penyesuaian suhu, hasil pembacaan berat jenis ditambahkan 0,004 pada setiap kenaikan 10°F [6°C] diatas 80°F dan dikurangi 0,004 setiap penurunan 10°F [6°C] dibawah 80°F [27°C].

Konversi Fahrenheit ke Celcius

\[ \begin{align*} [1°F − 32] \times [5/9] =\text{-17,22°C} \end{align*} \]

Pemeriksaan Berat Jenis Elektrolit Baterai¶

Sebelum melakukan pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan hidrometer, periksa level larutan elektrolit pada setiap sel baterai. Karena saat level semakin rendah, berat jenis elektrolit lebih tinggi dari optimal. Ketika ditambahkan air sulingan pada sel baterai, maka berat jenis elektrolit akan menurun sehingga konsentrasi elektrolit akan mendekati rasio optimal.

PERHATIAN!

Jangan melakukan uji hidrometer pada baterai yang baru saja di isi air sulingan. Baterai harus melalui setidaknya satu siklus pengisian dan pengosongan agar air dapat bercampur dengan elektrolit secara merata. Jika waktu tidak memungkinkan maka biasanya cukup diisi air sulingan dan lakukan pengisian baterai.

Prosedur Pemeriksaan Hidrometer¶

Gambar 3. Penggunaan Hydrometer

PERINGATAN!

Baterai mengandung Asam Sulfat maka selalu gunakan alat pelindung diri dari kontak dengan Asam Sulfat. Gunakan kacamata, sarung tangan karet, celemek karet, sepatu karet. Hindari mengenakan bahan katun karena asam baterai akan melarutkan kain.

  1. Isap elektrolit ke dalam hidrometer beberapa kali agar termometer menyesuaikan dengan suhu elektrolit dan menunjukan pembacaan akurat. Kemudian periksa warna elektrolitnya. Jika menunjukan warna coklat atau abu-abu itu berarti ada masalah dengan baterai dan merupakan tanda bahwa usia baterai hampir habis.

  2. Isap elektrolit secara penuh ke dalam hidrometer untuk memungkinkan pelampung mengapung dengan bebas.

  3. Pegang hidrometer dalam posisi vertikal setinggi mata dan catat pembacaan di mana elektrolit bertemu dengan skala pada pelampung.

  4. Tambahkan atau kurangi 0,004 ke hasil pembacaan untuk setiap 10°F [6°C] suhu elektrolit di atas atau di bawah 80°F [27°C]. Sesuaikan pembacaan agar sesuai dengan suhu elektrolit, misalnya jika pembacaan menunjukkan berat jenis 1,250 dan suhu elektrolit adalah 90°F [32°C], hasil pembacaan 1,250 dikoreksi [ditambahkan 0,004] sehingga menjadi 1,254. Demikian pula jika suhunya 70°F [21°C], kurangi 0,004 sehingga hasil pembacaan menjadi 1,246. 0,004 dari 1,250 untuk memberikan koreksi.

  5. Uji setiap sel dan catat hasil pembacaannya [jangan lupa dikoreksi ke 80°F atau 27°C]. Variasi lima puluh poin antara dua hasil pembacaan sel manapun [contoh 1,250 - 1,200] menunjukkan ada masalah dengan sel yang hasil bacaannya lebih rendah.

Konsentrasi Elektrolit dan Tegangan Baterai Berat Jenis % Pengisian V Sel V Baterai
1,260 - 1,280 Baterai terisi 85% - 100% 2,12 V 12,7 V
1,240 - 1,259 Baterai terisi 70% - 85% 2,08 V 12,5 V
1,200 - 1,239 Baterai terisi 50% - 70% 2,04 V 12,3 V
1,150 - 1,199 Baterai terisi 20% - 50% 1,99 V 12,0 V
1,150 ke bawah Baterai kosong 1,96 V 11,8 V

Penggunaan Koma

Pada hidrometer yang beredar dipasaran biasanya nilai berat jenis pada pelampungnya ditulis dengan titik, misal 1.270. Karena di Indonesia biasanya titik di ganti dengan koma sehingga menjadi, misal 1,270.

Dengan bertambahnya usia baterai, berat jenis elektrolit akan berkurang saat pengisian penuh. Ini bukan alasan untuk mengganti baterai asalkan semua sel berada dalam rentang perbedaan kurang dari lima puluh poin satu sama lain.

Pengujian dengan hidrometer adalah sebagai respon terhadap kendaraan yang menunjukkan masalah kinerja, baterai kendaraan harus diisi ulang dan lakukan pengujian ulang. Jika hasilnya menunjukkan terdapat sel yang lemah, maka sebaiknya baterai tersebut dilepas dan diganti dengan baterai dengan merk, tipe dan perkiraan umur yang sama.

Video Penggunaan Hidrometer¶

Video 1. Penggunaan Hidrometer

Daftar Pustaka¶

Hidrometer merupakan salah satu alat ukur yang memiliki peranan penting khususnya di dunia otomotif.

Alat ini memiliki dua bagian utama, yaitu pelampung dan gelas kaca. Simak penjelasan lengkap berikut ini mengenai apa itu hidrometer serta cara untuk menggunakannya.

Pengertian Hidrometer

Baca Juga : Ini Rahasianya agar Ban Motor Awet dan Tidak Cepat Botak

Hidrometer merupakan salah satu jenis alat yang digunakan untuk mengukur cairan elektrolit pada baterai. Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui berat jenis cairan elektrolit khususnya pada aki basah.

Alat ukur ini berupa tabung transparan dengan indikator berwarna di dalamnya untuk mengidentifikasi berat jenis elektrolit. Setiap indikator warna tersebut memiliki artinya tersendiri agar nantinya mempermudah tugas jika ingin menyuplai arus listrik.

Fungsi Hidrometer

Baca Juga : Ini Bedanya Helm Balap dan Helm Biasa

Fungsi utama hidrometer adalah untuk mengetahui berat jenis dari elektrolit baterai aki basah kendaraan apakah dalam kategori baik atau tidak.

Alat ini juga memiliki beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-beda dan saling berhubungan, cek fungsi lengkap di halaman berikutnya.

______________________________________________________________________________________________

Baca Juga : Yuk Perhatikan Durasi Maksimal Mengemudi Biar Terhindar Dari Kecelakaan

Bagian pertama, yaitu float atau biasa disebut sebagai pelampung, berguna untuk menunjukkan hasil pengukuran.

Komponen ini terdiri dari tiga baris dengan warna berbeda dilengkapi angka sebagai penunjuk seberapa bagus cairan elektrolit tersebut.

Berikutnya, pipette atau bulb yang berguna untuk menghisap cairan elektrolit baterai agar bisa masuk ke hidrometer.

Fungsi pipet ini cukup penting, sehingga komponen ini harus dijaga dengan baik agar cairan elektrolit bisa tersedot dengan baik.

Hidrometer adalah alat untuk mengukur elektrolit baterai yang membutuhkan picked tube sebagai jalan masuk cairan tersebut. Picked tube merupakan lubang yang berfungsi sebagai jalan untuk keluar masuknya cairan elektrolit ke outer tub.

Komponen ini merupakan bagian hidrometer yang paling ujung, sehingga perlu dijaga kebersihannya.

Sebelum menggunakan hidrometer pastikan bagian pickup tube sudah dibersihkan terlebih dahulu agar tidak ada kotoran yang akan mempengaruhi hasil pengukuran cairan elektrolit.

Masih ada satu bagian penting dalam hidrometer, apa itu bisa Anda cek di halaman berikutnya. 

______________________________________________________________________________________________

Bagian terakhir pada alat ini adalah pemasok yang berguna untuk menampung cairan elektrolit setelah masuk ke dalam hidrometer. Cairan yang masuk ke pickup tube nantinya akan langsung menuju ke bagian pemasok alat.

Cara Menggunakan Hidrometer

Setelah mengetahui apa itu hidrometer, maka kini saatnya untuk memahami bagaimana cara menggunakannya.

Ikuti setiap tahap penggunaan alat ini dengan benar agar hasil pengukurannya akurat. Simak ulasan berikut ini mengenai bagaimana cara untuk menggunakan hidrometer.

  • Memastikan Alat Ukur dalam Kondisi Bersih

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan hidrometer sebagai alat pengukuran terlebih dahulu. Lalu, pastikan bahwa alat tersebut dalam kondisi bersih dan tidak berdebu terutama di bagian dalamnya.

Selain itu, pastikan juga bahwa skala pengukuran yang biasanya tertera masih bisa dilihat dengan jelas. Selanjutnya, siapkan aki basah yang berat jenisnya akan diukur menggunakan alat tersebut agar lebih efisien.

Cara menggunakan hidrometer selanjutnya adalah melakukan kalibrasi pada alat tersebut dengan mencobanya menggunakan cairan lain. Anda bisa mencoba menggunakan hidrometer untuk mengukur berat jenis air terlebih dahulu.

Sejauh mana hasil kalibrasi harus diperhatikan, kenali di halaman berikutnya.

______________________________________________________________________________________________

Saat melakukan pengukuran ini pastikan hasilnya menunjukkan warna bening yang berarti air memiliki berat jenis sebanyak 1 kg/cm3.

Tujuan dari kalibrasi ini adalah untuk memastikan bahwa alat fungsi hidrometer tersebut masih bisa berjalan dengan baik.

Berikutnya, Anda harus membuka seluruh tutup yang ada di baterai aki untuk mulai melakukan pengukuran. Pertama, tekan pipet terlebih dahulu, lalu lepaskan bagian dari hidrometer ini secara perlahan.

Langkah tersebut dilakukan untuk menghisap cairan elektrolit baterai pada aki agar bisa masuk ke hidrometer. Cairan yang terangkat tersebut kemudian akan langsung mengisi area tabung kaca dan pelampung.

Setelah ada cairan yang masuk ke tabung hidrometer, maka alat ini akan langsung memulai pengukuran.

Saat hal itu terjadi, Anda bisa langsung untuk melihat dan mulai membaca hasil pengukuran menggunakan hidrometer tersebut.

Cara membaca hasil pengukuran ini cukup mudah mengingat adanya indikator yang sudah tercantum di bagian pelampung. Jangan lupa untuk mencatat hasil pengukuran ini agar Anda bisa melihatnya lagi ketika lupa.

______________________________________________________________________________________________

Lalu, ulangi lagi langkah untuk melakukan pengukuran tersebut dari awal guna mengetahui berat jenis dari tiap sel baterai. Pengukuran ulang ini bertujuan untuk mendapatkan hasil akurat sesuai dengan kondisi cairan elektrolit saat itu.

Ukuran berat jenis standar elektrolit dengan pengukuran hidrometer adalah berada di rentang 1.260 sampai dengan 1.280. Catat setiap hasil pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui akurasi dan stabilitasnya.

Arti Warna Pada Pengukuran Hidrometer

Hal berikutnya yang penting dipahami selain terkait apa itu hidrometer, adalah arti warna untuk hasil pengukurannya.

Ada 4 jenis warna dengan arti berbeda yang mendefinisikan hasil pengukuran massa jenis elektrolit, yang antara lain sebagai berikut.

Kondisi pertama menunjukkan warna hijau yang artinya cairan elektrolit baterai memiliki kondisi massa jenis dalam kondisi masih sangat baik. Jika dihitung dalam bentuk nilai, maka skala warna hijau adalah 1.750 sampai 1.300.

Apabila hasil pengukuran hidrometer menunjukkan warna ini, maka tidak ada tindakan apapun yang perlu dilakukan. Anda hanya perlu menjaga kondisi cairan elektrolit tersebut tetap baik tanpa harus menggantinya terlebih dahulu.

_____________________________________________________________________________________________

Berikutnya, ada warna putih yang dikonversikan dalam bentuk angka nilainya 1.220 sampai dengan 1.250. Apabila hasil pengukuran menunjukkan warna putih, maka berarti cairan elektrolit aki ini masih dalam kondisi relatif baik.

Warna putih ini memiliki arti poor atau cukup dimana tidak perlu melakukan tindakan apapun, apalagi seperti penggantian. Tetap jaga aki tersebut agar kondisinya selalu bagus, sehingga bisa bertahan lama.

Selanjutnya, hasil pengukuran cairan elektrolit bisa menunjukkan warna merah yang berarti kondisi aki sudah mulai drop. Selain itu, indikator ini menunjukkan bahwa proses pengisian daya pada baterai tidak terlaksana dengan baik.

Apabila hal ini terjadi, maka Anda harus melakukan pengisian kembali atau menambah baterai aki agar berat jenisnya bisa naik. Nilai yang ditunjukkan untuk hasil pengukuran hidrometer dengan warna merah ini mulai dari 1.100 sampai dengan 1.225.

Terakhir adalah warna bening atau yang berarti netral dimana berat massa jenis cairan memiliki skala nilai 1. Warna bening ini akan didapatkan apabila Anda menggunakan hidrometer untuk mengukur massa jenis air.

Kapan waktu pengukuran yang tepat dan apa hidrometer, ketahui di halaman berikutnya. 

_____________________________________________________________________________________________

Hal tersebut bisa dilakukan pada saat awal pengukuran sebelum menggunakan hidrometer langsung di cairan elektrolit. Apabila hasilnya memang menunjukkan angka 1 di warna bening, maka bisa dipastikan bahwa hidrometer tersebut masih bisa berguna dengan baik.

Hidrometer adalah salah satu alat dengan fungsi penting untuk melakukan pengukuran otomotif.

Anda bisa menyediakan alat ini di rumah apabila ingin mencoba mengetahui kondisi aki sendiri. Penggunaan hidrometer juga cukup mudah asalkan memahami arti dari setiap indikatornya.

Nah, jika Anda bingung cara melakukan pengecekan ini, maka bisa membawa kendaraan Anda ke bengkel resmi Suzuki. 

Perawatan kendaraan Anda juga akan lebih baik dilakukan disini. Sedangkan informasi seputar bengkel-bengkel tersebut, bisa Anda temukan di masing-masing website dealer lokal berikut. 

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề