Apakah bab bisa menurunkan berat badan

- Buang air besar atau BAB adalah proses membuang sisa makanan keluar dari tubuh. Tentu saja hal ini berarti berkurangnya sebagian kecil dari berat badan. Meskipun demikian, ini tidak menurunkan berat badan secara permanen.

Berat badan memang akan berkurang setelah BAB. Bobot yang terpangkas tergantung pada berat feses yang dibuang saat BAB, hal ini dapat berbeda pada masing-masing individu.

Berat tinja seseorang dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti ukuran tubuh, kebiasaan makan, asupan cairan, serta keteraturan untuk buang air besar. Rata-rata berat tinja adalah sekitar 113 gram hingga 453 gram.

Dikutip dari Medical News Today, seseorang yang ingin berat badannya turun dianjurkan untuk mencoba diet sehat yang mengandung banyak serat. Diet ini menyebabkan seseorang lebih sering buang air besar dan dapat menghilangkan sembelit.

Diet penurunan berat badan yang sehat biasanya mencakup banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, itu semua mengandung serat yang tinggi. Memasukkan lebih banyak serat dalam makanan dapat meningkatkan berat tinja dan mendorong buang air besar lebih teratur.

Karena itu, seseorang yang mengikuti diet penurunan berat badan mungkin lebih sering buang air besar. Namun, penting untuk diingat bahwa penurunan berat badan disebabkan oleh aspek lain dari diet bukan peningkatan buang air besar.

Serat membantu mengeluarkan tinja, dan tanpa itu, tinja mungkin longgar dan berair. Kurangnya serat juga dapat menyebabkan sembelit.

Diet penurunan berat badan yang tinggi serat dan dapat meningkatkan pergerakan usus meliputi:

  • Pola makan vegetarian
  • Diet vegetarian
  • Diet mediterania

Simak Video "Studi Sebut Diet Rendah Lemak Lebih Efektif Dibandingkan Keto"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Apakah bab bisa menurunkan berat badan
Buang air lancar dan menyebabkan berat badan turun teratur. (Thinkstock/gpointstudio)

Jakarta, CNN Indonesia -- Satu hal yang pasti, setelah buang air besar, perut akan terasa lebih longgar dan nyaman. Perut pun tak lagi buncit. Orang-orang pun beranggapan bahwa buang air besar ini akan membantu menurunkan berat badan. Benarkah?

Dikutip dari laman Womens Health, Mitzi Dulan, penulis buku The Pinterest Diet mengatakan hal ini memang benar terjadi. Namun hanya sedikit.

"Sebenarnya ini cukup sederhana, tergantung pada frekuensi dan jumlahnya. Jadi ketika Anda menimbang badan dan bobot tubuh bertambah sedikit kemudian Anda buang air besar, bobot tubuh tidak akan berkurang terlalu banyak," katanya. "Sama seperti angka timbangan berat badan Anda yang bertambah sedikit ketika tidak buang air besar selama beberapa hari."

Ketika buang air besar setelah beberapa hari sembelit, Anda mungkin merasa kalau sudah membuang sisa pencernaan dalam jumlah besar. Maka seharusnya, bobot tubuh akan berkurang beberapa kilo.

Buang air besar setelah sembelit akan mengurangi kembung dan membantu Anda jadi lebih nyaman sehingga celana Anda akan terasa lebih longgar. "Ini tidak seperti, setelah buang air besar maka Anda bisa langsung mengatakan kalau ini adalah berat badan Anda yang baru," kata Dulan.

Penurunan sedikit berat badan karena buang air besar ini 'hanya berlaku' ketika keinginan buang air besar terjadi secara alami. "Jika Anda tak ingin buang air besar maka jangan duduk di toilet dan memaksa buang air besar agar berat badan bisa turun. Angkanya tidak akan berubah nyata. Tak ada perbedaan substansial."

Meski hubungan antara buang air besar dan penurunan berat badan tidak terlalu signifikan, namun ada caranya agar tubuh jadi lebih sehat, buang air lancar dan menyebabkan berat badan turun teratur.

"Santaplah makanan diet yang kaya dengan serat. Ini akan membantu menghilangkan sembelit dan menurunkan berat badan," kata nutrisionis Brigitte Zeitlin.

Zeitlin merekomendasikan perempuan untuk menyantap setidaknya 25-30 gram serta per hari. Kandungan serat tinggi bisa diperoleh dari buah, sayur, gandum, dan yoghurt.

(chs/mer)

Tidak sedikit pelaku diet yang bertanya-tanya apakah BAB menurunkan berat badan? Setelah BAB biasanya perut juga terasa lebih lega dan ringan, sehingga banyak yang merasa telah kehilangan berat badan yang cukup banyak.

BAB adalah proses membuang sisa makanan keluar dari tubuh. Tentu saja hal ini berarti berkurangnya sebagian kecil dari berat badan. Meskipun demikian, ini tidak menurunkan barat badan Anda secara permanen.

Selain Anda masih akan mendapatkan asupan makanan kembali, berat badan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mungkin berbeda pada setiap orang.

BAB bisa menurunkan berat badan tapi tidak banyak

Berat badan memang akan berkurang setelah BAB. Ukuran berat yang disingkirkan tergantung pada berat feses yang dibuang saat BAB. Hal ini dapat berbeda pada masing-masing individu.

Berat tinja seseorang dapat bervariasi, tergantung pada berbagai faktor seperti ukuran tubuh, kebiasaan makan, asupan cairan, serta keteraturan untuk buang air besar. Rata-rata berat tinja adalah sekitar 113 gram hingga 453 gram.

Namun sebenarnya penurunan berat badan setelah BAB hanya bersifat sementara dan tidak signifikan. Jika Anda merasa lebih ringan dan lega setelah BAB, itu karena saat buang air besar, gas ikut keluar bersama tinja dan kondisi ini membuat perut terasa lebih longgar.

Seseorang yang mengalami diare akibat infeksi bakteri atau stres dapat mengalami peningkatan frekuensi BAB yang lebih sering dengan tinja encer dan berlangsung berhari-hari. Kondisi ini juga dapat membuat seseorang kehilangan banyak berat badan. Tetapi, berat badan tersebut berkurang karena kehilangan sebagian besar berat air.

Sementara untuk bisa menurunkan berat badan dalam jangka panjang, yang perlu dipangkas dari tubuh adalah lemak. BAB tidak membuat kita mengeluarkan tumpukan lemak berlebih. Sehingga, Anda tetap perlu berolahraga dan mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang untuk bisa membakar lemak secara lebih efektif.

Baca Juga: Buang Air Besar Terus Menerus, Ini Penyebabnya

Berapa kali normalnya kita BAB dalam sehari saat sedang diet?

Frekuensi buang air besar saat diet biasanya bertambah

Bisa atau tidaknya BAB menurunkan berat badan juga berkaitan dengan pola makan atau jenis diet yang Anda jalani. Umumnya, orang buang air besar sekali sehari. Frekuensi buang air besar juga masih terbilang normal dengan frekuensi paling sering tiga kali sehari atau paling sedikit sekali setiap tiga hari.

Saat sedang menjalani diet maka frekuensi BAB dalam sehari umumnya akan mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan diet yang sehat biasanya mencakup konsumsi buah-buahan, sayuran dan biji-bijian dalam porsi banyak.

Ketiganya merupakan jenis makanan sumber serat yang dapat meningkatkan berat tinja serta membantu BAB lebih teratur. Diet penurunan berat badan tinggi serat yang dapat meningkatkan frekuensi BAB antara lain adalah diet vegetarian dan diet mediterania.

Meskipun demikian, ada juga jenis diet yang menyarankan untuk lebih banyak mengonsumsi protein dibandingkan serat. Biasanya, diet jenis ini tidak meningkatkan frekuensi BAB. Contohnya adalah diet ketogenik, diet paleo dan diet Atkins.

Maka saat Anda bertanya-tanya apakah BAB bisa menurunkan berat badan, penting untuk diingat bahwa peningkatan frekuensi BAB bukan aspek utama terjadinya penurunan berat badan. Jika Anda melihat hasil yang signifikan dari upaya penurunan berat badan, maka hal itu terutama disebabkan oleh aspek lain dari diet yang Anda jalankan, seperti pengaturan pola makan dan berolahraga.

Baca Juga

  • Sacha Inchi, Tanaman Asal Peru yang Bisa Turunkan Berat Badan
  • Tips Mencoba Cuka Apel untuk Diet Kuruskan Badan
  • Mengenal Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya

Buang air besar penting untuk kesehatan secara keseluruhan

Buang air besar penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan

Buang air besar adalah fungsi yang sangat penting untuk membuang limbah sisa pencernaan, membersihkan usus besar serta membuang bakteri yang berbahaya dan berlebihan. Selain itu, feses yang dikeluarkan saat BAB juga dapat memberikan sinyal mengenai kondisi kesehatan tubuh.

BAB yang teratur dan lancar tidak hanya menggambarkan kondisi pencernaan yang sehat. Secara psikologis BAB juga bisa memberikan perasaan yang menyenangkan.

Salah satu penyebabnya karena kontraksi otot saat pelepasan dapat menstimulasi saraf yang memberikan perasaan menyenangkan. Demikian juga perasaan lega dapat muncul karena perasaan mengganggu seperti rasa mulas dan kembung bisa dihilangkan.

Lain halnya jika BAB tidak teratur dan terganggu. Selain merasa tidak nyaman, kondisi ini juga dapat memicu berbagai komplikasi.

Itulah informasi mengenai apakah BAB bisa menurunkan berat badan atau tidak. Banyak faktor yang mempengaruhi berat badan. Bukan hanya masalah tentang berat yang masuk dan keluar dari tubuh. Agar diet dapat berjalan dengan baik, selalu konsumsi makanan yang sehat bergizi, menjaga asupan kalori serta rajin berolahraga secara teratur.

Apakah lemak bisa terbuang lewat BAB?

Lemak berlebih dari hasil pencernaan tidak akan terbuang, melainkan disimpan dalam bentuk sel-sel lemak. Jumlah sel lemak tetap dan tidak dapat berubah.

Kenapa setelah BAB berat badan turun?

Berat feses dan frekuensi BAB kerap dipengaruhi oleh pola makan, asupan serat, ukuran tubuh, dan asupan cairan. Di samping itu, sekitar 75 persen volume feses adalah air. Oleh karena itu, sebagian besar dari penurunan berat badan yang terjadi setelah BAB merupakan kehilangan cairan.