Apakah donor darah termasuk amal jariyah

Khairil Azhar donorkan darahnya yang ke 121 kali

BANJARMASIN, kalselpos.com – Aksi donor darah yang selama ini dilakukan Drs H Khairil Azhar MPd sebagai bentuk solidaritas sosial yang sangat jarang dilakukan warga masyatakat.

Memamasuki masa dua tahun punsiunnya sebagai PNS, dia terus mendonorkan darahnya bagi siapapun yang memerlukan.

Hari ini Jumat (31/01) malam saat dihubungi kalselpos.com via ponsel, Khairil mengatakan kalau dirinya baru saja mendonorkan darahnya untuk yang ke 121 kalinya di UTD PMI Kota Banjarmasin.

Apakah donor darah termasuk amal jariyah
LENCANA – Dua lencana penghargaan dari Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum PMI Pusat, M Jusuf Kalla.

Diceritakannya, awal kali mendonorkan darahnya pada tahun 1987 waktu ia melaksanakan tugas berkunjung ke RSUD Ulin Banjarmasin.

Disitu ia bertemu seorang lelaki yang kebingungan mencari darah untuk operasi isterinya yang mau melahirkan.

“Golongan darah apa yang bapak cari,” tanya Khairil, menceritakan pengalaman awal kali ia menyumbangkan darahnya diusia 27 tahun. Ternyata golongan darah yang sangat dibutuhkan lelaki itu sama dengan dirinya golongan O.

Tanpa pikir panjang, cerita Khairil dia langsung mengajak orang itu ke PMI yang waktu itu berkantor di Jalan Simpang Ulin atau tepatnya persis di belakang Rumah Sakit Ulin . Ketika ditanya pengalamannya selama mendonorkan darahnya. Diakuinya, badan terasa sehat. “Dari situlah aku rutin mendonorkan darahku tiga bulan sekali hingga saat ini diusiaku yang ke 59 tahun,” ceritanya.

Sebagai warga banua yang memiliki solidaritas tinggi dalam aksi donor darah, maka sudah sewajarnyalah ia akhirnya ditunjuk menjadi Ketua Komunitas Donor Darah Indonesia untuk wilayah Kalimantan Selatan yang berperan dalam menangani dan mendata orang yang ingin mendonorkan darahnya ke Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI).

Kemudian yang sangat membanggakan dirinya adalah penghargaan tanda Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial yang diserahkan langsung oleh Joko Widodo di Istana Bogor, pada 12 Oktober 2017.

Penghargaan dari Ketua Umum PMI Pusat, M Jusuf Kalla, pada 10 Desember 2017.

Penghargaan dari Ketua Pengurus PMI Provinsi Kalimantan Selatan H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah SH MH, pada 19 September 2017.

“Saat ini kami siap kapan saja menolong warga yang memerlukan transfusi darah,” ujar Khairil yang beralamat di Jalan Bumi Mas Raya Komplek Bumi Perti 1 RT 32. No 41A/25 Banjarmasin.

Baginya sudah biasa dirinya dijemput orang ‘bamalaman hari’ untuk dimintai darah atau mendonorkan darahnya yang semata-mata hanya ingin ‘beramal jariah.’

Namun, jika dirinya tidak bisa karena baru mendonor maka ia biasanya mencarikan orang yang mau mendonorkan darah karena ia mempunyai data para pendonor lainnya.

Baca juga =BSC Kembali Gelar Donor Darah

“Saat ini dalam sehari semalam rumah sakit yang ada di Banjarmasin memerlukan transfusi darah kurang lebih 100 kantong,” pungkasnya.

Penulis: Bambang CE
Penanggungjawab: SA Lingga

Pembaca setia kalselpos.com download aplikasi versi android  kami di Play Store

Tahukah Anda bahwa setiap 8 detik, ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia dan setiap menitnya, ada 10 orang sekarang menanti donasi donor darah? Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015, Indonesia kekurangan jumlah produksi darah secara nasional, yaitu sekitar 500 ribu kantong tiap tahunnya. Bisa jadi kesadaran masyarakat untuk menjadi pendonor sukarela masih rendah. Padahal, banyak sekali manfaat rutin donor darah bagi kesehatan pendonornya.

Mental Health Foundation menyebut, donor darah dapat mengurangi stres, meningkatkan persepsi terhadap keadaan emosional yang meliputi kepuasan hidup dan kebahagiaan hidup (emotional well-being), baik untuk kesehatan tubuh, membantu menyingkirkan perasaan negatif, menciptakan rasa saling memiliki dan mengurangi perasaan kesepian (isolation).

Lebih jauh lagi, penelitian pun membuktikan berbagai manfaat donor darah terhadap kesehatan, apalagi jika dilakukan secara rutin (dengan jarak minimal 3 bulan).

Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, dari KlikDokter, pada darah terdapat zat besi. “Zat ini memengaruhi kekentalan darah. Kadar zat besi yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kekentalan darah dan mempercepat proses oksidasi dari kolesterol,” jelasnya.

Lebih lanjut lagi, proses oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang Anda terkena serangan jantung dan stroke. Saat Anda rutin donor darah, maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil, yang ini artinya ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Manfaat tersebut pun terbukti lewat penelitian yang dipublikasikan di “American Journal of Epidemiology”, yang mana disebut bahwa donor darah turunkan risiko penyakit jantung sebesar 33 persen dan risiko mengalami serangan jantung hingga 88 persen. Selain itu, data dari American Medical Association menyampaikan, donor darah setiap 6 bulan sekali dapat menurunkan risiko Anda yang berusia 43-61 tahun mengalami serangan jantung dan stroke.

Ketika ditanya apakah ingin menyumbangkan darah, tak sedikit orang yang takut bahwa sel darah merahnya berkurang. Tak perlu panik, “Setelah melakukan donor darah, tubuh (lewat sumsum tulang belakang) akan bekerja untuk mengganti kehilangan darah yang terjadi. Donor darah akan menstimulasi produksi sel darah merah yang baru, sehingga membantu menjaga kesehatan tubuh Anda,” ungkap dr. Nitish.

3. Mau turunkan berat badan? Coba donorkan darah!

Mendonorkan darah bisa jadi salah satu penunjang diet dan pembakaran kalori yang cukup ampuh. Dengan memberikan sekitar 450 ml darah, dikatakan jumlah kalori yang terbakar adalah sekitar 650 kCal—cukup banyak untuk membantu mencapai berat badan ideal.

Meski demikian, dr. Nitish mengingatkan untuk tidak menjadikan donor darah sebagai cara utama membakar kalori. Anda hanya bisa mendonorkan darah paling cepat setiap 3 bulan, bergantung dari kondisi kesehatan dan kadar hemoglobin yang dimiliki.

4. Usir hipertensi

Saat Anda donor darah, sejumlah ferritin dari tubuh akan keluar bersama dengan darah yang didonorkan, sehingga kadar ferritin dalam tubuh pendonor pun berkurang. Kata dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, kadar ferritin yang sedikit ini akan mengurangi stres oksidatif, sehingga mengurangi berbagai gejala sindrom metabolik.

Manfaat ini pun sejalan dengan hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal “BMC Medicine”. Sekelompok pasien dengan sindrom metabolik yang menjalani donor darah mengalami penurunan tekanan darah setidaknya 6 minggu setelah donor darah. Tak hanya itu, kadar gula darah dilaporkan berkurang secara signifikan.

“Meski demikian, donor darah tidak dapat menggantikan pengobatan hipertensi dari dokter. Penderita hipertensi yang sedang dalam pengobatan tetap disarankan untuk mengonsumsi obat secara rutin demi mencapai tekanan darah yang normal,” dr. Sepri mengingatkan.

5. Menurunkan risiko kanker

Ini berkaitan dengan kemampuan donor dalah dalam menjaga kadar zat besi agar tetap berada pada batas normal dalam darah. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of the National Cancer Institute Volume 100”, orang-orang yang rutin donor darah mengalami penurunan risiko beberapa jenis kanker seperti kanker hati, usus besar, paru, esofagus, dan perut.

Tak hanya itu, dalam “Journal of the National Basic and Clinical Physiology and Pharmacology” disebut bahwa mendonorkan darah dapat menurunkan penanda inflamasi dan meningkatkan kekuatan antioksidan.

6. Deteksi penyakit serius

Setiap Anda ingin donor darah, prosedur standarnya adalah pemeriksaan darah dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi penerima darah, ini merupakan informasi penting sebagai antisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedang bagi pendonor, ini merupakan “rambu peringatan” agar Anda lebih peduli terhadap kesehatan.

Kepada Health, Phillip DeChristopher, M.D., Ph.D., direktur Loyola University Health System, Amerika Serikat, mengatakan bahwa dengan donor darah rutin, Anda akan langsung diberitahu ada atau tidaknya kondisi medis tertentu. Meski demikian, donor darah tak bisa menggantikan kunjungan dokter, ya.

7. Hidup lebih lama

Membantu sesama (yang salah satunya adalah dengan donor darah sukarela) adalah salah satu cara untuk bisa hidup lebih lama. Menurut sebuah penelitian di jurnal “Health Psychology”, orang-orang yang mengajukan diri secara sukarela dengan alasan altruistik (menolong tanpa mengharap imbalan atau tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri), ditemukan secara signifikan menurunkan risiko kematian selama 4 tahun ke depan dibandingkan mereka yang mengajukan diri demi kepentingan mereka sendiri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum donor darah

Tergoda dengan segala kebaikan dari donor darah? Bagus! Namun, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda menyumbang darah.

Dikatakan oleh dr. Sara Elise Wijono, MRes, dari KlikDokter, untuk jadi pendonor darah, Anda harus berusia antara 17-60 tahun. Usia 17 tahun diperbolehkan jika mendapat izin tertulis dari orang dan selama kondisi kesehatannya memenuhi syarat. Syarat-syarat tersebut antara lain:

  • Berat badan minimal 45 kg
  • Suhu tubuh 36,6-47,5 derajat Celcius
  • Tekanan darah sistolik 110-160 mmHg dan diastolik 70-100 mmHg
  • Denyut nadi teratur, yaitu sekitar 50-100 kali/menit
  • Hemoglobin wanita minimal 12 gram, sedangkan untuk pria minimal 12,5 gram
  • Maksimal penyumbangan lima kali per tahun dengan jarak sekurang-kurangnya 3 bulan (tetap harus disesuaikan dengan keadaan pendonor)

Anda dilarang menjadi donor jika:

  • Pernah menderita hepatitis B dalam jangka waktu 6 bulan
  • Sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis, sesudah transfusi, sesudah melakukan tato, atau sesudah melakukan operasi kecil
  • Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
  • Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
  • Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksin polio, influenza, kolera, tetanus, difteria, atau profilaksis
  • Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksin virus hidup parotitis epidemika, measles, dan tetanus toxin
  • Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies terapeutik
  • Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang
  • Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transplantasi kulit
  • Hamil hingga 6 bulan sesudah persalinan dan sedang menyusui
  • Ketergantungan obat
  • Alkoholisme akut dan kronis
  • Mengidap sifilis dan tuberkulosis
  • Menderita epilepsi dan sering kejang
  • Menderita penyakit kulit pada vena yang akan ditusuk jarum
  • Memiliki kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya G6PD, thalasemia, dan polisitemia vera
  • Termasuk kelompok masyarakat yang berisiko tinggi HIV/AIDS (homoseksual, morfinis, suka gonta-ganti pasangan seks, dan pemakai jarum suntik tidak steril)
  • Pengidap HIV/AIDS

Jika Anda telah memenuhi syarat, pastikan untuk makan dan minum sebelum donor darah agar gula darah stabil. Anjuran dari dr. Astrid Wulan Kusomoastuti dari KlikDokter,perbanyak konsumsi makanan tinggi zat besi seperti daging merah, ikan, ayam, dan bayam untuk menjaga kadar sehat besi dalam darah. Perbanyak juga asupan cairan sebelum hari pendonoran.

Hindari melakukan aktivitas berat seperti olahraga angkat beban sebelum hari pendonoran. Anda pun direkomendasikan untuk cukup tidur, yaitu sekitar 7-9 jam, pada malam hari sebelum pendonoran agar Anda lebih segar dan terhindar dari risiko lemas atau pusing setelah selesai donor darah.

Karena proses donor darah cukup memakan waktu, Anda dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang nyaman. “Gunakanlah pakaian lengan pendek atau pakaian longgar, dan bisa digulung hingga di atas siku supaya petugas bisa dengan mudah mengakses pembuluh darah Anda,” kata dr. Astrid.

Karena donor darah tak boleh sembarangan, Anda pun berkewajiban untuk memilih layanan donor darah yang resmi dan terjamin. Pastikan pula donor darah dilakukan oleh petugas yang kompeten. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal yang ingin Anda ketahui.

Donor darah merupakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus menyehatkan, dan dapat dilakukan secara rutin. Dari banyaknya manfaat kesehatan yang bisa Anda rasakan dari rutin donor darah, ingatlah selalu bahwa sumbangan darah Anda bisa menyelamatkan nyawa mereka yang membutuhkan. Yuk, dalam rangka Hari Palang Merah Indonesia donorkan darah Anda untuk membantu sesama sekaligus menjaga kesehatan tubuh!

Apa Hukum donor darah dalam Islam?

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan, bahwa transfusi darah menurut hukum Islam, adalah boleh, dan bahkan pelakunya akan mendapat pahala jika dilakukan ikhlas karena Allah.

Apa Manfaat donor darah Menurut Islam?

Manfaat donor darah menurut Islam tidak lain dapat membantu menyelamatkan dan mempertahankan nyawa seorang manusia.

Sedekah dengan donor darah?

Menurut Ridha, selain menjadi sehat, donor darah juga merupakan ladang shodaqoh yang mudah.

Bagaimana hukum menerima imbalan dari donor darah?

"Islam melarang perdagangan atau meminum darah, sama halnya dengan makan daging babi dan mayat," semikian simpulan fatwa mereka. Menurut mereka, hadiah setelah pendonoran darah boleh diterima. Namun, jika imbalan dalam bentuk uang, dan dihitung berdasar kuantitas darah yang disumbangkan, "adalah dilarang."