Apakah harga gofood adalah harga asli

Menjadi mitra layanan penyedia kuliner seperti Gofood, Grabfood dan Shopee Food menjadi pilihan tepat untuk bisnis kuliner Kamu.

Terutama jika melihat trend pandemi ini penjualan melalui layanan tersebut meningkat drastis karena kebijakan yang mengharuskan untuk mengurangi makan di tempat.

Baca Juga : Solusi Contactless Dining untuk Restoran saat Pandemi

Bekerjasama dengan layanan pesan antar tentu terdapat kesepakatan pembagian hasil untuk merchant dan penyedia jasanya.

Sehingga menuntut para pebisnis untuk menaikkan harga per menu untuk tetap mendapat keuntungan yang sama. Atau jika tidak menurunkan margin untuk tetap memberikan harga yang sama seperti saat pemesanan offline.

Dibawah ini beberapa langkah untuk menentukan harga yang cocok dan pas untuk setiap pesanan di Gofood, Grabfood dan Shopee Food

1. Ketahui Besar Persentase Bagi Hasil

Sebagai bentuk kerja sama kepada pihak jasa, maka Kamu akan dikenakan sejumlah biaya. Biaya tersebut diambil dari harga jual produk kuliner Kamu, baik berupa makanan maupun minuman.

Maka dari itu, Kamu perlu menentukan harga jual yang sesuai dengan target penjualan Kamu, serta sesuaikan pula dengan kantong para pelanggan setia Kamu. Sehingga Kamu tetap dapat memenuhi kebutuhan kuliner para pelanggan.

lalu seperti apa untuk skema pembagian hasil di masing-masing penyedia jasa?

Skema Bagi Hasil Gofood

Sesuai dengan syarat dan ketentuan dari pihak GoFood, setiap orderan yang didapatkan mitra memiliki pembagian sebesar 80:20. Dimana 80% untuk mitra GoFood, sedangkan selebihnya 20% untuk pihak GoFood.

Skema Bagi Hasil Grabfood

Berbeda dengan Gofood, sistem bagi hasil Grab Food cukup besar yaitu 30% untuk Grab dan 70% untuk merchant. Misalnya jika Kamu menerima pesanan senilai Rp. 100.000 maka Grab akan mendapatkan Rp. 30.000

Skema Bagi Hasil Shopee food

Seperti Gofood dan Grabfood yang juga menerapkan potongan komisi di setiap transaksinya. Shopee food yang mulai publish di januari 2021 ini menerapkan sistem bagi hasil dengan 20% untuk Shopee food dan 80% untuk merchant.

2. Tentukan Harga Jual

Setelah mengetahui persentase bagi hasil, maka selanjutnya Kamu dapat  menentukan harga jual produk khusus untuk penyedia jasa.

Caranya Kamu dapat menaikan harga jual untuk menutupi biaya persentase tadi. Namun hal ini tentunya harus Kamu atur sedemikian rupa, jangan sampai kenaikan harga tersebut membuat pelanggan merasa terbebani.

Sebab jika hal itu terjadi, maka Kamu dapat kehilangan pelanggan. Cara lain yaitu dengan tetap menjual harga normal tanpa ada kenaikan.

Untuk menutup biaya tadi, Kamu dapat menyiasati HPP dari masing-masing menu. Sehingga Kamu tetap mendapatkan keuntungan.

3. Cara Menghitung Bagi Hasil

Jika telah berhasil menentukan harga jual yang diinginkan, maka selanjutnya Kamu dapat mengetahui cara hitung bagi hasil.

Cara pertama, bagi hasil dengan hitung kenaikan harga. Misalnya harga jual Rp 20.000, maka ; Rp 20.000 x 20% = Rp 4.000.

Sehingga biaya yang harus Kamu berikan kepada pihak penyedia jasa adalah Rp 4.000 setiap transaksi.

4. Memisahkan setiap transaksi 

Selanjutnya adalah Kamu wajib untuk membedakan jenis transaksi sesuai dengan brand dari penyedia jasa yaitu Gofood, Grabfood dan Shopee Food.

Tujuanya tentu untuk membedakan jumlah keuntungan dan jumlah uang yang didapat dari setiap transaksi yang dilakukan. 

Saya tahu mungkin dari Sobat berpikir rumit tentang ini, karena harus menghitung satu persatu jumlah keuntungan dari setiap transaksi yang berbeda.

Kasir Pintar Pro menawarkan solusi terbaik untuk permasalahan ini, fitur setting MDR dari Kasir Pintar Pro mampu untuk menghitung keuntungan berdasarkan ketentuan yang sudah Kamu buat untuk masing-masing penyedia jasa.

Jika belum donwload Kasir Pintar Pro, Download Disini

Semisal jika Kamu menggunakan kesemiua 3 penyedia jasa (Gofood, Grabfood dan Shopee food), Kamu bisa menambahkan 3 metode pembayaran baru sesuai dengan nama dari 3 penyedia jasa tadi.

Jadi nantinya jika ada transaksi dari Grabfood Kamu hanya tinggal memilih metode pembayaran grabfood dan akan tersimpan khusus di laporan transaksi.

Tak perlu repot untuk menghitung HPP dan keuntungan satu persatu, semua transaksi akan otomatis terinput sesuai dengan kelompoknya masing-masing di menu laporan.

Pelajari selengkapnya cara setting MDR di Kasir Pintar Pro di website Help Kasir Pintar dan di Akun Youtube Kasir Pintar

Lihat Selengkapnya di Halaman Help Kasir Pintar

Kenapa harga makanan di GoFood lebih mahal?

Hal tersebut terjadi karena penyedia layanan seperti GoJek dan Grab, menetapkan sistem bagi hasil dari tiap transaksi di aplikasi pesan antar mereka. Besaran bagi hasilnya disebut sekitar 20 persen dari transaksi. Ini yang membuat kebanyakan merchant atau mitra kemudian menaikkan harga produknya di aplikasi.

Kenapa harga GoFood berubah?

Apa saja hal yang dapat menyebabkan adanya ketidaksesuaian harga? Berikut adalah beberapa alasannya: Menu tidak tersedia sehingga pelanggan harus mengganti pesanannya. Harga yang tertera pada GO-FOOD belum termasuk harga akhir setelah pajak (PPN) dan service charge.

Apakah harga GoFood sudah termasuk ongkir?

Dikutip dari situs resminya, pada April 2020 lalu, GoFood memberlakukan ongkos kirim baru untuk biaya pengantaran makanan yang berlaku di sekitar 50 kota di seluruh Indonesia. Perubahan harga yang terjadi berbeda di beberapa kota, disesuaikan dengan pembagiannya.

Berapa tambahan harga di GoFood?

Tahukah Anda, saat ini GoFood telah menghadirkan skema komisi baru. yaitu sebesar 20% + Rp1.000 per transaksi.