Apakah kalimat thayyibah yang diucapkan ketika mengingatkan imam dalam shalat ketika lupa bacaan atau gerakan salat bagi makmum laki-laki?

Ilustrasi tata cara mengingakan imam yang lupa berdasarkan hadits. Foto: Freepik.

Lupa adalah hal yang wajar dan dapat dialami oleh siapapun. Ketika sholat berjemaah, terkadang pun kita akan mendapati imam yang lupa gerakan sholat atau bacaannya.

Islam telah mengatur segala aturan dan tata cara dalam beribadah. Jika suatu saat menadapati imam yang lupa gerakan sholat maupun bacaan, wajib bagi makmum untuk mengingatkannya. Sebagaimana sabda Rasulullah yang dikutip dari buku Belajar Shalat Berjamaah karya M.Farid berikut:

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud berkata bahwa Rasulullah telah sholat kemudian bersabda: “Sesungguhnya jika terjadi suatu perubahan dalam sholat, aku akan beritahukan kepadamu. Tetapi aku hanya manusia seperti kamu, aku lupa sebagaimana kamu lupa. Oleh karena itu jika aku lupa hendaklah kamu ingatkan aku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berikut adalah penjelasan tata cara mengingatkan imam yang lupa saat sholat berjemaah yang wajib diketahui umat Muslim.

Tata Cara Mengingatkan Imam yang Lupa

Ilustrasi cara mengingatkan imam yang lupa berdasarkan hadits. Foto: Freepik

Berdasarkan hadits yang dikutip dari buku Ensiklopedia Hadis Shahih karya Muhamamd Shiddiq Hasan Khan, dari Abu Hurairah ra mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang mengingatkan imam yang lupa dalam shalatnya, hendaklah mengucapkan kalimat tasbih untuk laki-laki dan tepuk tangan untuk wanita.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i)

Dikutip dari buku Salat Ilmiah Intisari Salat Fardu & Sunah Serta Beragam Polemik Salat karya Arif Khamdi, tujuan bacaan tasbih pada makmum laki-laki adalah untuk berdzikir serta memberi tahu imam. Apabila membaca tasbih hanya dengan niat memberitahu saja tanpa adanya niat berdzikir, maka sholatnya akan batal.

Sedangkan untuk makmum perempuan hendaknya menepuk tangannya. Caranya adalah telapak tangan kanan memukul bagian atas punggung tangan kiri.

Berikut tata cara mengingatkan imam yang lupa, baik dalam bacaan atau gerakan sholatnya secara umum, dikutip dari buku Ketentuan Salat jamaah dan Salat Jumat oleh Basuki:

  • Jika imam melakukan kesalahan dalam membaca surat Al Fatihah atau surat-surat pendek, makmum bisa mengingatkannya dengan ikut membaca potongan ayat yang dibaca oleh imam yang salah dengan benar. Sehingga imam dapat terbantu dan menuju bacaan yang benar.

  • Jika imam melakukan kesalahan atau lupa dalam gerakan sholat atau jumlah bilangan rakaat, makmum laki-laki dapat berdzikir kalimat tasbih dengan cukup keras. Sedangkan makmum perempuan dapat menepuk tangan seperti yang telah dijelaskan di atas.

  • Jika imam batal di tengah-tengah sholatnya, makmum yang berada tepat di belakang imam segera maju menempati posisi imam dan menggantikannya sampai sholat selesai.

  • Bagi imam yang batal harus segera keluar untuk mengambil wudu dan menyusul mengikuti sholat berjamaah dengan menjadi imam masbuq. Oleh karenanya, bagi anak-anak yang masih kecil dan belum mampu menjadi imam, diupayakan untuk tidak sholat tepat di belakang imam apalagi saat berjemaah di masjid.

Terdapat dua cara makmum ingatkan imam yang keliru saat sholat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terkadang dalam sholat berjamaah imam melakukan kekeliruan, dan jamaah menyadari akan kesalahan tersebut. Dan bagaimanakah cara untuk menegur kesalahan imam dalam sholat? 

Dikutip dari laman Islamweb pada Sabtu (22/5), disebutkan bahwa yang dapat dilakukan yakni, makmum laki-laki membaca 'subhanallah' , sedangkan perempuan menepuk tangan (tashfiq). Rasulullah ﷺ bersabda:

 مَنْ نَابَهُ شَيئٌ فِي صلاَتِهِ فَلْيُسَبِّحْ فَإنَّهُ إذَا سَبَّح اُلْتُفِتَ إلَيْهِ وَإنّمَا التَّصْفِيْقُ للِنِّسَاء "Barang siapa yang merasa geram akan sesuatu (merasa ada yang salah) maka hendaklah dia membaca Subhanallah, karena bila ia bertasbih maka dia akan diperhatikan, dan sesungguhnya tashfiq (tepuk tangan) itu adalah untuk wanita."  

Sementara itu, menurut Ibnu Rusyd dalam Bidayat al-Mujtahid, menjelaskan, terdapat perbedaan jika untuk jamaah wanita. Menurut Malik dan sebagian, ucapan tasbih itu berlaku untuk jamaah laki-laki dan wanita. Sedangkan menurut Syafii dan sejumlah ulama, tasbih untuk laki-laki dan tepuk tangan khusus untuk wanita.  

Sebab perbedaannya adalah pada tafsir sabda Rasulullah وإنما التصفيق للنساء. Mereka yang memahami jika tepuk tangan itu berlaku untuk jamaah wanita saat imam lupa, dan itu yang tampak, maka pendapat mereka cukup dengan tepuk tangan bukan tasbih.

Jika dipahami tepuk tangan justru dicela, maka bagi laki-laki dan wanit sama-sama tasbih. Hanya saja pendapat ini justru lemah karena keluar dari teks tanpa dalil.    

Sumber: islamweb

Jika imam lupa gerakan, maka makmum laki-laki bertasbish, makmum perempuan bertepuk tangan. lalu imam menoleh ke makmum, Makmum memberi isyarah pada imam. jika imam lupa bacaan al-Qur'an makmum mendiktenya.

AKURAT.CO, Sebagai tempatnya salah dan lupa, manusia kerap pula melakukannya ketika salat. Salah dan lupa ini juga seringkali dialami oleh imam sehingga menjadi tugas makmum untuk mengingatkannya.

Misalnya, ketika salat isya yang seharusnya imam duduk tasyahud awal, ia malah langsung berdiri untuk melaksanakan rakaat ketiga. Di sinilah makmum harus mengingatkan imam agar salat jemaah yang didirikan menjadi sempurna.

Cara mengingatkan imam ini terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan seperti yang dijelaskan dalam berbagai macam literatur kitab fikih.

Salah satunya yang dijelaskan dalam kitab Fathul Qarib sebagai berikut:

1. Untuk makmum laki-laki

Yang harus dilakukan bagi makmum laki-laki untuk mengingatkan imam yang lupa adalah dengan mengucapkan kalimat tasbih (subhanallah).

Redaksi yang dikatakan dalam kitab tersebut adalah, "Jika seorang imam (jemaah laki-laki) lupa dalam salat, maka makmum cukuplah bertasbih dengan niat zikir."

2. Untuk makmum perempuan

Bagi makmum perempuan, yang harus dilakukan untuk mengingatkan imam yang lupa adalah dengan cara menepukkan telapak tangan kanan kebagian atas tangan kiri. Dengan catatan, tepukan tangan tersebut cukup menghasilkan suara yang bisa didengarkan oleh si imam salat.

Selain itu, yang perlu digaris bawahi adalah bahwa gerakan atau ucapan lain di dalam salat bisa saja membatalkan salat. Oleh sebab itu, membaca tasbih harus diniati zikir (mengingat Allah) dan menepukkan tangan tidak boleh dengan niat bermain-main.

Dari sini pula diperlukan pemahaman yang sinergis antara imam dan makmum sehingga ketika terjadi suatu kesalahan keduanya bisa saling memahami.

Wallahu a'lam. []