Apakah operasi lasik bisa menyebabkan kebutaan

Pernah terpikir untuk lasik mata tapi merasa takut akan berisiko kebutaan?

Operasi lasik merupakan pengobatan yang dinilai efektif untuk membuat mata rabun jauh maupun silinder kembali normal. Operasi mata ini menggunakan teknologi sinar laser untuk mengoreksi penglihatan. Para pasien pun tak perlu khawatir mengenai efek sampingnya pada mata pascaoperasi.

Dokter spesialis mata, Annette Mariza memastikan, operasi lasik merupakan operasi mata yang sangat aman dijalani karena didukung teknologi canggih. "Tidak pernah ada lasik menyebabkan kebutaan, asal dilakukan dalam kaidah yang benar," kata Annette saat ditemui di Klinik Mata Nusantara, Jakarta, Selasa (9/9).

Lalu apa risiko yang dapat muncul? Menurut Annette, risiko yang terjadi pascaoperasi biasanya undercorrection yaitu penglihatan yang kurang. Misalnya, mata Anda minus 7 dan setelah operasi ternyata masih tersisa minus 1 atau lebih. Dokter akan merasa gagal membuat penglihatan mata Anda kembali normal.

Risiko itu pun bisa terjadi karena faktor dari pasien itu sendiri atau alat perekam profil mata tidak akurat. Ada beberapa hal yang harus dipatuhi pasien sebelum operasi pasien, yaitu tidak boleh begadang, tidak terlalu lama menatap layar gawai seperti ponsel dan komputer jinjing, serta menggunakan lensa kontak. Sebab, ketika mata lelah, minus dapat bertambah dan membuat bentuk kornea tidak natural. Akibatnya, alat perekam profil mata tidak dapat memberikan data yang akurat.

"Misal sebelum pemeriksaan dia lelah, bentuk kornea tidak natural lagi. Padahal kita ingin tahu bentuk aslinya. Jadi saya bisa dapat data yang salah dan otomatis data yang dibawa ke mesin lasik salah semua," jelas Annette.

Untuk itu para dokter akan mewawancarai pasien terlebih dahulu sebelum operasi. Jika mata lelah, maka dokter menyarankan pasien untuk menunda operasi.

95 persen pasien, ketajaman penglihatannya kembali normal.

Menurut dia, tidak ada dampak buruk yang berkepanjangan setelah operasi. Hanya saja, enam jam pertama setelah operasi, mata pasien biasanya akan cepat kering, silau, dan seperti berkabut.

Setelah itu, dalam 1x24 jam, penglihatan akan kembali normal. Lalu, apakah mata dapat kembali minus setelah melakukan operasi lasik? Hal itu mungkin saja terjadi jika Anda tidak bisa menjaga mata tetap sehat.

Namun, berdasarkan hasil studi, sebanyak 95 persen pasien yang menjalani operasi lasik ketajaman penglihatannya kembali normal. Mata di atas minus 10 sekalipun dapat kembali melihat jelas setelah operasi lasik. Tak heran jika biaya operasi lasik tidak murah— mencapai Rp31 juta untuk sepasang mata atau sekitar Rp15 juta untuk satu mata.

Video Pilihan

Halodoc, Jakarta –  Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan operasi lasik. Di Indonesia, operasi lasik diperkenalkan pada 1997 oleh Jakarta Eye Center. Sampai saat ini, sudah 30.000 prosedur lasik yang telah dilakukan di Indonesia.

Lebih detailnya, LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis) adalah prosedur bedah rawat jalan yang digunakan untuk mengobati rabun jauh, dekat, dan astigmatisme. Prosedur LASIK menggunakan sebuah laser yang digunakan untuk membentuk kornea. Tujuannya adalah untuk memperbaiki cara mata memfokuskan sinar cahaya ke retina di belakang mata.

Melalui operasi LASIK, dokter mata menciptakan flap (pembukaan lapisan) tipis di kornea, baik menggunakan pisau atau laser. Dokter bedah lalu melipat kembali flap tersebut, lalu dengan akurat mengangkat sejumlah khusus jaringan kornea yang berada di bawah flap dengan menggunakan laser excimer. Flap ini kemudian dikembalikan ke tempat asalnya.

Bagi orang yang rabun jauh, LASIK digunakan untuk meratakan kornea yang melengkung terlalu tajam. Namun, bagi orang yang memiliki rabun dekat, LASIK digunakan untuk melengkungkan kornea yang terlalu datar. LASIK juga dapat membenarkan kornea yang tidak teratur menjadi normal untuk penderita astigmatisme.

Prosedur Operasi LASIK Mata

LASIK dilakukan saat pasien berbaring di bawah perangkat bedah yang disebut dengan excimer laser pada ruang bedah rawat jalan. Pertama, mata akan diberi beberapa tetes anestesi topical agar mati rasa. Penahan kelopak mata ditempatkan di antara kelopak mata agar mata terus terbuka dan mencegah pasien untuk berkedip. Sebuah cincin hisap diletakkan pada mata yang terbuka untuk meratakan kornea dan mencegah mata bergerak. Pasien mungkin akan merasakan tekanan dari penahan kelopak mata dan cincin hisap, hal ini mirip dengan jari yang ditekan tegas pada kelopak mata.

Saat cincin hisap dipasang di mata, pandangan akan meredup atau menjadi gelap. Setelah kornea diratakan, flap pada jaringan kornea diciptakan dengan menggunakan perangkat microsurgical, seperti laser atau pisau bedah. Kemudian, flap kornea ini diangkat dan dilipat kembali. Lalu, excimer laser akan mengukur mata sebelum diprogram.

Dokter akan memeriksa bahwa laser tersebut sudah berada pada posisi yang tepat. Setelah laser memotong jaringan kornea, dokter kemudian menempatkan flap kembali dan menghaluskan sisinya. Flap akan menempel pada jaringan kornea dalam 2-5 menit tanpa memerlukan jahitan. Setelah operasi, dokter akan memberikan obat tetes mata dan pelindung mata agar mata terlindung dari gesekan. Pemulihan penglihatan akan memakan waktu 3-6 bulan setelah operasi.

Fakta Operasi LASIK

Banyak isu atau mitos yang simpang siur tentang keamanan operasi LASIK. Namun, untuk mengetahui bahwa mitos tersebut tidak benar, simaklah fakta LASIK berikut ini:

1. LASIK Tidak Menyebabkan Kebutaan

Menurut sebuah laporan di Amerika Serikat, hingga saat ini belum ada kasus kebutaan akibat komplikasi operasi LASIK. Risiko kebutaan dari operasi LASIK sama dengan risiko kebutaan dari pemakaian lensa kontak, yang artinya risiko kebutaan sangatlah kecil.

2. Tidak Semua Metode LASIK Aman Dilakukan

Setiap prosedur LASIK sama-sama melibatkan pembuatan flap di permukaan kornea. Prosedur IntraLase memanfaatkan laser untuk membuat flap, sedangkan prosedur LASIK biasanya menggunakan pisau untuk membuat flap. IntraLase memiliki risiko tersendiri seperti sensitivitas terhadap cahaya, meskipun jarang terjadi. Dokter bedah LASIK kamu akan membantu untuk menentukan prosedur yang tepat untuk dilakukan.

3. Tidak Semua Orang Dapat Mengikuti Operasi LASIK

Dari sekian banyak orang yang telah melakukan operasi LASIK, ternyata banyak juga orang yang tidak dapat melakukannya. Sekitar 30 persen pasien yang dievaluasi oleh dokter mata secara rutin, ditolak untuk melakukan operasi LASIK dengan berbagai alasan. Alasannya mulai dari usia di bawah 18 tahun, sedang hamil atau menyusui, memiliki penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, hingga kondisi mata yang kurang stabil.

4. Bebas dari Rasa Sakit

LASIK merupakan prosedur efektif paling populer saat, karena sebagian besar orang menganggap prosedur ini mudah untuk dilakukan. Tetes mata digunakan untuk membius mata dan menjaga mereka nyaman selama operasi dilakukan yang memakan waktu hanya 15 menit untuk kedua mata.

Kamu akan merasakan tekanan sebentar, tetapi proses laser pada mata bebas dari rasa sakit. Jika kamu merasa gugup sebelum prosedur dimulai, maka dokter bedah akan memberikan obat penenang berdosis ringan untuk membuat kamu santai.

Itulah beberapa informasi yang perlu kamu ketahui tentang operasi LASIK. Sebelum kamu memutuskan untuk operasi LASIK, ada baiknya kamu berdiskusi dengan dokter di Halodoc. Diskusi dokter bisa kamu lakukan dengan praktis via Chat atau Voice/Video Call. Yuk, buruan download aplikasinya sekarang di App Store atau Google Play!

Baca juga:

  • Cari Tahu Manfaat dan Risiko Lasik Mata
  • 5 Ciri Mata Silinder dan Cara Mengatasinya
  • 5 Ciri Mata Silinder dan Cara Penyembuhannya

Apakah LASIK mata bisa buta?

Sebenarnya, operasi mata menggunakan laser tidak menyebabkan kebutaan. Infeksi setelah operasilah yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan, jika tidak ditangani tepat waktu.

Apa resiko operasi LASIK mata?

Pembedahan ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti infeksi kornea, perpindahan atau lipatan di penutup kornea, lipatan terselip, dan juga penipisan kornea. Operasi mata lasik melibatkan pembentukan jaringan kornea. Kehilangan atau kerusakan permanen juga mungkin terjadi sebagai efek samping dari prosedur ini.

Apakah setelah LASIK bisa rabun lagi?

Apakah mata bisa minus lagi setelah operasi LASIK? Nyatanya, Anda tidak akan minus lagi setelah melalui operasi LASIK, karena prosedur yang dilakukan sudah merekonstruksi kornea mata secara permanen. Penglihatan yang telah diperbaiki akan bertahan selama bertahun-tahun lamanya.

Berapa persen keberhasilan operasi LASIK mata?

Operasi LASIK memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi. Sekitar 96% pasien yang menjalani operasi ini mengalami peningkatan penglihatan.