Apakah posisi bercinta menentukan jenis kelamin anak?

CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa orang beranggapan gaya bercinta tertentu dapat memengaruhi jenis kelamin bayi. Salah satunya penyanyi dangdut Selvi Kitty, yang resmi menikah dengan Rangga Ilham, Minggu 18 Februari 2018.

Selvi Kitty mengatakan bahwa dia dan suami berusaha agar bisa segera dikaruniai anak. Bahkan, Selvi mencoba beragam gaya bercinta agar mendapatkan anak laki-laki. “Semua aku lakuin biar dapat anak laki. Sudah pakai gaya ini, gaya itu, semua sudah dilakuin," ujarnya seperti dikutip dari Tabloid Bintang.

Baca juga: 8 Posisi Bercinta yang Paling Disukai Pria

Lantas, apakah gaya bercinta tertentu dapat memengaruhi jenis kelami bayi? Direktur Program Seleksi Gender di Fertility Institutes di Los Angeles, Amerika Serikat, Jeffrey Steinberg, menjelaskan beberapa mitos mengenai posisi bercinta yang dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi.

Baca juga: Pentingnya Mengenali Selera Bercinta Pasangan Anda

Seperti mitos gaya bercinta berdiri dapat menghasilkan anak laki-laki, atau untuk anak perempuan perlu bercinta dalam posisi misionaris. Namun semua hal tersebut hanya mitos. "Tidak banyak yang bisa Anda lakukan di rumah untuk memilih jenis kelamin bayi Anda," ujar Dr. Steinberg seperti dikutip dari laman Parents. 

Menurut Steinberg, untuk mendapatkan anak dengan jenis kelamin yang sesuai dengan keinginan, bisa dilakukan menggunakan teknologi. Sekarang terdapat dua prosedur medis berteknologi tinggi yang melibatkan penyortiran sperma atau embrio yang menjanjikan lebih banyak, namun masih ada perdebatan etika mengenai hal ini.

Baca juga: 4 Dampak Psikologis Jika Suami Menolak Bercinta 

BANGKAPOS.COM -- Seksolog dokter Boyke menjelaskan benarkah posisi berhubungan badan menentukan jenis kelamin anak. 

Sebab banyak orang yang mempertanyakan mengenai hal itu. 

Seksolog dokter Boyke Dian Nugraha SpOG MARS menjelasakn perihal posisi menentuka jenis kelamin anak.

Hal itu dia beberkan dalam kanal Youtube TAULANY TV yang diunggah pada 27 Septembe 2019 saat bincang-bincang dengan aktris Andre Taulany.

Menurut dr Boyke, bahwa kepercayaan tentang posisi berhubungan intim menentukan kelamin anak merupakan mitos.

Karena terjadi di masyarakat adanya kepercayaan bahwa jika naik dari kanan terus turun dari kiri dapat anak laki, begitupan sebaliknya.

Baca juga: Aturan HGB Terbaru 2022, Tanah Bisa Hilang Kalau Tak Diperpanjang, yang Ambil KPR Wajib Tahu Ini!

Baca juga: Ramuan Khusus Keperkasaan Raja Jawa Agar Sanggup Menggilir Selir-selirnya

Baca juga: Intip Tato Amanda Manopo di Dekat Bagian Intim Ini, Awas Salah Fokus!

"Yang menentukan jenis kelamin anak adalah sperma laki-laki. Posisi telur wanita netral, jika sperma membuahi sperma X maka anaknya perempuan, kemudian jika membuahi sperma E maka anaknya laki-laki," Jelas dr Boyke.

Lanjutnya, untuk pasangan suami istri berkonsultasi disitulah dokter jika memprogramkan hamil, bagaimana caranya agar sperma yang dikehendaki sepasang pasien itu ada.

Misalnya pasien meminta anak laki-laki, maka saya harus berusaha membuat sperma E banyak dan sperma E lah yang membuahi sel telur.

Kemudian, untuk cara agar mendapatkan anak laki-laki adalah laki-laki banyak mengkonsumsi daging-dagingan selama 3 bulan, agar sperma airnya banyak.

Adapun untuk perempuan dr Boyke menjelaskan harus banyak mengkonsumsi sayur-sayuran agar suasana Miss V menjadi lebih basah.

Sebab, sperma E suka dengan suasana basah hingga bisa membuahi telur dan menjadi anak laki-laki.

"Sebaliknya, jika ingin memiliki anak perempuan maka laki-laki banyak mengkonsumsi sayuran, sedangkan perempuan banyak mengkonsumsi daging selama 3 bulan," tambahnya

Lebih lanjut, dr Boyke mengatakan saat berhubungan intim juga bisa menentukan jenis kelamin anak laki-laki dan perempuan.

Benarkah posisi seks tentukan jenis kelamin bayi? Berikut penjelasannya.

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Perdebatan posisi seks masih sering terjadi di beberapa kalangan. Tak sedikit yang menganggap melakukan seks dengan posisi tertentu, akan menentukan jenis kelamin sang buah hati.

Direktur Program Pemilihan Jenis Kelamin dari Fertility Institutes di Los Angeles, Jeffrey Steinberg MD mengungkapkan, tidak ada posisi bercinta yang bisa mempengaruhi jenis kelamin bayi.

"Ini adalah pertanyaan yang kerap terlintas di pikiran mereka yang menginginkan jenis kelamin tertentu dari sebuah kehamilan. Namun ternyata, sebenarnya tidak ada posisi bercinta yang dapat memengaruhi jenis kelamin bayi," ungkapnya, dilansir laman Parents.

Baca Juga: Tanpa Seks Manusia Akan Mati?

Steinberg juga membantah isu bahwa selain mengonsumsi daging dan makanan asin, bercinta dengan posisi berdiri juga menjadi cara untuk mendapatkan anak laki-laki.

Sementara untuk mendapatkan anak perempuan harus melakukan posisi seks misionaris. "Tidak ada satu pun yang diamini oleh sains," kata Steinberg.

Steinberg menjelaskan, pada 1960-an, pelopor Invitro-fertilization (IVF) Dr. Landrum Shettles membuat penelitian tentang karakteristik sperma yang membawa kromoson X dan Y.

Dalam dunia medis, sperma diketahui membawa kromosom X dan Y. Sementara sel telur hanya membawa kromoson Y (menghasilkan anak perempuan).

Terkini

Apakah posisi seks mempengaruhi jenis kelamin anak?

Sementara untuk mendapatkan bayi laki-laki, banyak yang percaya bahwa hubungan intim harus dilakukan dengan posisi berdiri. Namun ternyata hal tersebut hanya mitos dan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Faktanya, melakukan hubungan intim dengan posisi tertentu sama sekali tidak berkaitan dengan jenis kelamin janin.

Benarkah orgasme dapat menentukan jenis kelamin anak?

"Hingga saat ini dari penelitian medis ternyata tidak terbukti jenis kelamin bayi perempuan terjadi bila pria orgasme lebih awal.

Apakah posisi tidur bisa menentukan jenis kelamin bayi?

Posisi tidur Hal ini pun dipercayai bisa menjadi prediksi jenis kelamin bayi. Jika ibu tidur dengan cara berbaring miring ke kiri, maka bayinya lelaki. Jika miringnya ke kanan, berarti bayinya perempuan.

Apa yang menentukan jenis kelamin anak?

Sebagian besar faktor jenis kelamin anak ditentukan oleh sperma ayah, mana yang berhasil mencapai sel telur terlebih dulu. Ketahui bagaimana kromosom X dan Y menentukan jenis kelamin. Dengan begitu, diketahui alasan mengapa perbedaan jumlah anak perempuan dan laki-laki di dalam keluarga.