Apakah properti pendukung dalam memerankan cerita fabel penting digunakan dan jelaskan?

Jawaban

kita perlu merancang tokoh, watak tokoh, dialog, dan latar fabel agar mudah untuk diperankan maupun diceritakan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

kita perlu merancang tokoh, watak tokoh, dialog, dan latar fabel agar mudah untuk diperankan maupun diceritakan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

Pembahasan

Cerita fabel dapat diperankan atau diceritakan kembali oleh seseorang. Untuk memerankan dan menceritakan isi fabel, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tokoh, watak, dialog, dan latar dalam fabel. Jadi, kita perlu merancang tokoh, watak tokoh, dialog, dan latar fabel agar mudah untuk diperankan maupun diceritakan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

Cerita fabel dapat diperankan atau diceritakan kembali oleh seseorang. Untuk memerankan dan menceritakan isi fabel, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tokoh, watak, dialog, dan latar dalam fabel. Jadi, kita perlu merancang tokoh, watak tokoh, dialog, dan latar fabel agar mudah untuk diperankan maupun diceritakan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti tidak asing lagi pada cerita dongeng dengan bermacam-macam hewan sebagai tokohnya atau disebut Fabel. Diharapkan dengan mendengar cerita-cerita dongeng tersebut bisa mengambil sisi positifnya dan menanamkan nilai moral kepada anak-anak. Lalu, untuk dapat memerankan isi fabel dengan baik, hal apa saja yang perlu diperhatikan?

Fabel pada dasarnya merupakan cerita pendek berupa dongeng yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia yang diibaratkan dengan binatang. Karakter yang terdapat pada binatang tersebut dianggap mewakili karakter manusia, sehingga diceritakan mampu berbicara dan bertindak seperti manusia.

Dalam memerankan isi fabel, pembicara dihadapkan pada kegiatan berbicara. Berbicara sendiri merupakan salah satu aspek berbahasa yang bersifat aktif dan representatif. Dikatakan representatif karena kegiatan berbicara merupakan cerminan sisi psikologis dari individu yang melakukan kegiatan tersebut.

Oleh karena itu, sebagai pembicara atau pemain perlu terlebih dahulu memahami isi cerita fabel tersebut dengan baik. Dimana, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar isi fabel dapat tersampaikan dengan runtut dan jelas, yaitu :

  1. Judul Cerita

Buatlah judul yang menarik sehingga dapat memicu rasa ingin tahu dari pembaca.

  1. Orientasi

Bagian ini berupa perkenalan dengan tokoh dan latar. Buatlah perkenalan dengan ringkas, jelas, dan menarik.

  1. Komplikasi

Ciptakan masalah yang memicu konflik serius antar tokoh.

  1. Resolusi

Akhir memenangkan tokoh baik, sehingga menanamkan kebijakan hidup

  1. Koda

Jangan terlalu menggurui dalam menyampaikan pesan moral

Setelah berhasil menyusun isi fabel maka baru kita bisa masuk ke dalam bermain peran. Bermain peran adalah kegiatan yang menyenangkan dan memicu kreativitas dalam menyusun naskah berdasarkan cerita fabel tersebut.

(Baca juga: Menceritakan Kembali Isi Fabel, Bagaimana Caranya?)

Saat memerankan fabel ada beberapa langkah yang harus diperhatikan sehingga penampilan bisa menjadi lebih baik. Langkah tersebut meliputi penguasaan cerita, pengghayatan penokohan, penguasaan alur cerita, menjalin kontak mata, dan penggunaan alat peraga.

Langkah 1 : Penguasaan Cerita

Pada saat memerankan fabel yang diperlukan bukan hanya mengingat tetapi juga memahami. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan kalimat sendiri yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah dalam memahaminya.

Langkah 2 : Menghayati Penokohan

Dalam menghayati penokohan sebuah fabel maka yang diperlukan adalah ekspresi, nada suara yang lucu, serta gaya dapat mendukung penghayatan. Misalnya, pada cerita fabel Kelinci dan Serigala, dimana suara kelinci harus agak imut karena sebagai tokoh dalam cerita hewan ia dikenal lucu dan menggemaskan. Sedangkan suara Serigala harus agak serak dan nadanya agak tinggi karena serigala pada umumnya sering mengaung dan dikenal sebagai tokoh antagonis.

Langkah 3 : Penguasaan Alur Cerita

Suatu fabel akan runtut ketika alur cerita dapat dikuasai dengan baik

Langkah 4 : Menjalin Kontak Mata

Pada suatu pertunjukan, pemeran harus menggunakan kontak mata terhadap pendengar atau penonton. Hal ini dipastikan bisa meningkatkan daya tarik terhadap cerita.

Langkah 5 : Menggunakan Alat Peraga

Pemeran harus bisa menghidupkan suasana, salah satunya bisa dibantu dengan alat peraga. Dimana, alat peraga dinilai mampu mendukung pemahaman pendengar atau penonton akan suatu cerita.

Please follow and like us:

Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik.

Mengapa properti pendukung dalam memerankan cerita fabel penting digunakan?

untuk properti pendukung tidak terlalu penting karena yang terpenting dalam cerita fabel adalah kejelian kita dalam melihat karakteristik perananan cerita fabel tersebut.

Apa yang paling penting dalam memerankan cerita fabel?

Saat memerankan fabel ada beberapa langkah yang harus diperhatikan sehingga penampilan bisa menjadi lebih baik. Langkah tersebut meliputi penguasaan cerita, pengghayatan penokohan, penguasaan alur cerita, menjalin kontak mata, dan penggunaan alat peraga.

Mengapa mementaskan cerita fabel harus memperhatikan Kevariativan bahasa?

Karakter yang terdapat pada binatang tersebut dianggap mewakili karakter manusia, sehingga diceritakan mampu berbicara dan bertindak seperti manusia.

Urutan langkah yang tepat untuk memerankan dan menceritakan isi fabel adalah?

Untuk memerankan dan menceritakan isi fabel, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tokoh, watak, dialog, dan latar dalam fabel. Jadi, kita perlu merancang tokoh, watak tokoh, dialog, dan latar fabel agar mudah untuk diperankan maupun diceritakan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.