Apakah sedekah subuh boleh diberikan kepada orang tua

Muslim Terkini – Sedekah merupakan salah satu amalan mulia dalam Islam. Banyak ayat Alquran dan hadits yang memerintahkan dan menganjurkan umat Muslim untuk bersedekah. Sedekah bahkan bisa menjadi jalan seseorang meraih surganya Allah SWT.

Jika salat merupakan ibadah vertikal, yakni urusannya dengan Allah, maka sedekah bisa bernilai ibadah vertikal sekaligus horizontal. Karena sedekah adalah membelanjakan harta atau mengeluarkan dana dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Sedekah bukan sekadar ibadah kepada Allah, tetapi juga dalam rangka membantu sesama.

Sedekah bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Asal bersedekah di jalan yang halal. Sedekah juga tidak dibatasi oleh jumlah. Sekecil apa pun sedekah yang diberikan, akan dicatat oleh Malaikat sebagai amal saleh.

Terkait waktu, sejumlah ulama berpendapat ada waktu terbaik untuk bersedekah. Salah satu waktu terbaik tersebut adalah waktu subuh. Atau kita mengenalnya dengan istilah sedekah subuh.

Mengapa di waktu subuh? Seperti kita ketahui, waktu subuh begitu spesial bagi umat Muslim. Karena pada waktu inilah umat Muslim mengawali harinya dengan melaksanakan ibadah salat Subuh.

Bahkan dalam Alquran, Allah SWT bersumpah mengenai waktu subuh ini. Ada kata wal fajri (demi waktu Fajar) dan wa As-Shubhi (demi waktu Subuh).

Baca Juga: Dompet Dhuafa Lampung-TP PKK Provinsi Lampung Berbagi Sembako ke Penggali Kubur

Menurut Prof. M. Quraish Shihab dengan penyebutan ini, maka fajar merupakan waktu yang penting bagi umat Muslim. Tersirat adanya maksud Allah SWT agar kaum muslimin memperhatikannya.

Ahmad Mudzakir, S. Pd, M. Si. dalam bukunya berjudul ‘Sapu Jagat Keberuntungan mendefinisikan sedekah subuh adalah kegiatan berbagi, mengeluarkan harta untuk kebaikan bagi mereka yang membutuhkan, dan mengeluarkan harta di jalan Allah yang waktunya dilakukan setelah melaksanakan salat Subuh, sebelum matahari terbit.

Sampai di sini jelas bahwa sedekah subuh adalah sedekah yang dilakukan pada waktu pagi, setelah melaksanakan salat subuh. Kemudian muncul pertanyaan berikutnya, kepada siapa sedekah subuh ini diberikan? Atau siapa saja yang berhak menerima sedekah subuh?

Umumnya kita mengetahui bahwa sedekah itu diberikan kepada orang-orang fakir, miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Hal itu tidaklah salah. Karena memang salah satu tujuan dari sedekah adalah untuk mengurangi ketimpangan sosial di masyarakat.

Namun begitu, ada orang-orang tertentu yang berhak menerima sedekah subuh. Berikut penjelasannya:

1. Keluarga inti (Istri dan Anak)

Ya, betul. Sedekah paling utama dan pertama itu adalah kepada keluarga, istri dan anak misalnya. Kepada orang-orang terdekat kita terlebih dahulu.

Memang seorang suami itu berkewajiban menafkahi keluarga. Tetapi jika memberikan nafkah itu disertai dengan niat ibadah, bisa juga bernilai sedekah. Bagi seorang istri, jika dia mempunyai penghasilan, bisa juga melakukan sedekah subuh kepada keluarga.

Dalam sebuah hadits dari Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Ada empat macam dinar (harta dan penggunaannya). Satu dinar engkau berikan kepada orang miskin, satu dinar engkau belanjakan untuk membebaskan hamba sahaya, satu dinar engkau infakkan di jalan Allah, dan satu dinar lagi engkau nafkahkan kepada keluargamu. Yang paling utama dari keempatnya adalah dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu." (HR. Muslim).

Baca Juga: Wapres RI: Vaksinasi Bukan Hanya Kewajiban Sebagai Bangsa, Tapi Kewajiban Agama

2. Kerabat

Setelah keluarga inti, sedekah subuh juga bisa diberikan kepada kerabat atau saudara, orang-orang yang masih dalam pertalian keluarga.

Apalagi jika ada kerabat yang ternyata sudah menjadi yatim piatu atau dhuafa, membutuhkan pertolongan. Mereka berhak mendapat sedekah dari kita.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: "Bersedekah kepada orang miskin itu termasuk sedekah, dan bersedekah kepada kerabat ada dua (keuntungan): termasuk sedekah dan (menjalin) silaturahmi." (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah)

3. Tetangga dekat

Umat Islam diperintahkan untuk berbuat baik terhadap tetangga. Salah satu perbuatan baik adalah dengan sedekah. Terutama dengan sedekah subuh. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 36:

Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. An-Nisa: 36).

Jadi setelah keluarga inti dan kerabat, orang ketiga yang berhak mendapat sedekah subuh adalah tetangga, terutama tetangga yang memang membutuhkan bantuan (fakir, miskin dan dhuafa). Sedekah kepada tetangga termasuk amal saleh yang utama.

Rasulullah SAW dalam haditsnya bahkan pernah mengatakan, jika memasak agar menperbanyak kuahnya, kemudian dibagikan kepada tetangga. “Hai Abu Dzar, jika engkau memasak, perbanyaklah kuahnya. Lalu, bagikan kepada tetanggamu." (HR. Muslim)

4. Masjid

Sedekah subuh juga bisa dilakukan di Masjid. Biasanya setiap masjid menyediakan kotak amal. Maka, selepas salat berjamaah subuh bisa selipkan atau memasukkan uang ke kotak amal tersebut. Bagi kaum wanita dapat menitipkannya ke suami atau anak yang pergi ke masjid.

5. Pesantren, Panti Asuhan atau Lembaga Sosial lainnya

Selain ke masjid, golongan yang berhak mendapatkan sedekah subuh adalah ke pesantren, panti asuhan, atau lembaga sosial seperti lembaga zakat.

Lembaga-lembaga tersebut biasanya menampung orang-orang yang membutuhkan. Ketika kita bersedekah ke lembaga, maka pihak lembaga akan menyalurkannya kepada orang-orang secara tepat sasaran.

 Baca Juga: Mualaf Shariffa Carlo: Saya Dipekerjakan untuk Hancurkan Islam, Tapi Malah Dapat Hidayah

Sedekah subuh bisa diberikan kepada siapa?

Sedekah subuh dapat diberikan kepada mereka setelah mencukupi kebutuhan diri sendiri dan keluarga inti. Memberi sedekah subuh kepada kerabat juga disarankan oleh Nabi Muhammad SAW. Keutamaan memberikan sedekah kepada orang memiliki hubungan keluarga memiliki dua pahala.

Apakah orang tua berhak menerima sedekah?

Menghadapi pilihan ini, madzhab Syafi'I berpendapat bahwasanya memberikan sedekah kepada kedua orang tua lebih diutamakan dibandingkan dengan sedekah jariyah seperti memberikan sedekah ke masjid. Pasalnya, menafkahi orang tua yang kondisinya sudah tidak mampu lagi menafkahi diri sendiri hukumnya adalah wajib.

Sasaran sedekah subuh?

Adapun urutan sedekah subuh atau penerima sedekah subuh yang utama adalah, pertama kepada keluarga inti yakni istri dan anak, kemudian kepada kerabat, tetangga dekat, masjid dan terakhir kepada pesantren, panti asuhan atau lembaga sosial lainnya.

Sedekah yang paling utama untuk siapa?

Banyak hadis yang mendukung pendapat bahwa sedekah yang paling utama diberikan kepada keluarga. Salah satu hadis yang menyatakan demikian adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Khudri.