Apakah WACC dan biaya modal sama?

Biaya modal rata-rata tertimbang atau weighted average cost of capital (WACC) merupakan biaya yang perlu dibayarkan oleh perusahaan kepada para penyedia modal (investor dan kreditur). 

Ketika struktur modal perusahaan hanya terdiri dari saham biasa, maka, pemegang saham memiliki semua aset perusahaan dan berhak atas seluruh arus kas. 

Dalam kasus tersebut, biaya modal perusahaan dapat ditentukan dengan mudah, yaitu sebesar tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor. 

Namun demikian, pada kenyataannya, hampir seluruh perusahaan ataupun proyek yang dikerjakan perusahaan tidak hanya dibiayai oleh saham biasa saja, namun juga obligasi dan saham preferen.

Hal tersebut menyebabkan biaya modal perusahaan tidaklah sama dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham biasa saja.

Ini artinya, menentukan biaya modal perusahaan menjadi lebih rumit, sehingga biaya modal rata-rata tertimbang atau weighted average cost of capital (WACC) perlu dikalkulasikan.

Contents

1. Formula menghitung WACC2. Contoh kasus perhitungan WACC2.1. Menghitung biaya modal saham biasa2.2. Menghitung biaya modal saham preferen2.3. Menghitung biaya modal utang sebelum pajak2.4. Menghitung WACC3. Penutup

1. Formula menghitung WACC

Berikut adalah formula yang digunakan untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC):

Apakah WACC dan biaya modal sama?

Di mana:

E=Nilai pasar saham biasaP=Nilai pasar saham preferenD=Nilai pasar utangV=E + P + D, Nilai pasar total dari struktur modal perusahaan atau proyekRE, RP=Biaya modal saham biasa dan saham preferen setelah pajakRD=Biaya utang sebelum pajakTC=Rate pajak penghasilan

Untuk mempermudah pemahaman mengenai struktur modal, perhatikan format standar neraca berikut, di mana sisi kanan (kewajiban dan ekuitas) merupakan struktur modal perusahaan:

ASETKEWAJIBAN & EKUITASNilai Pasar AsetxxxNilai Pasar Utang (D)xxxNilai Pasar Ekuitas (E+P)xxxTotal AsetxxxTotal Utang & Ekuitasxxx

2. Contoh kasus perhitungan WACC

Asumsikan PT XYZ ingin membiayai ekspansi bisnisnya dengan proporsi struktur modal 45 persen utang, 45 persen saham biasa, dan 10 persen saham preferen. Tarif pajak adalah sebesar 25 persen.

Maka, untuk menghitung WACC atas proyek PT XYZ tersebut, kamu perlu menghitung biaya modal dari saham biasa, saham preferen, dan utang.

2.1. Menghitung biaya modal saham biasa

Langkah pertama menghitung WACC adalah dengan menghitung biaya modal yang berasal dari saham biasa (common stock).

Untuk menghitung biaya modal saham biasa, kamu dapat menggunakan model valuasi saham pertumbuhan tidak tetap ataupun capital asset pricing model (CAPM).

Pada tulisan ini, untuk menghitung biaya modal saham biasa, saya menggunakan CAPM.

Formula untuk menghitung CAPM adalah:

RE=Suku bunga bebas risiko + (Beta saham x Premi risiko)=Rf + β (Rm - Rf )

Suku bunga bebas risiko

Untuk suku bunga bebas risiko, kamu bisa menggunakan suku bunga dari obligasi negara ataupun suku bunga deposito BPR yang dijamin lembaga penjamin simpanan (LPS).  

Saat ini, suku bunga penjaminan LPS atas simpanan deposito di BPR adalah sebesar 7,5 persen.

Premi risiko

Saat seorang investor memutuskan untuk berinvestasi di pasar saham, maka, investor akan mensyaratkan tingkat pengembalian minimum atas investasinya.

Misalnya, investor bersedia untuk menginvestasikan dananya di instrumen saham karena mampu menghasilkan pengembalian sebesar 14 persen per tahun (rata-rata return IHSG per tahun).

Artinya, investor bersedia menginvestasikan dananya pada instrumen saham, karena mampu memberikan tingkat pengembalian 6,5 persen lebih tinggi dari investasi bebas risiko (deposito BPR).

6,5 persen atau selisih antara tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 14 persen dengan suku bunga bebas risiko sebesar 7,5 persen itulah yang disebut premi risiko.

Beta saham

Beta saham merupakan sensitivitas suatu saham terhadap pergerakan harga pasar saham.

Pergerakan harga pasar saham dapat diwakili dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Jadi, bila beta saham PT XYZ sebesar 1,5, maka, tingkat fluktuasinya adalah sebesar 150 persen dari IHSG. 

Misalnya, IHSG terkoreksi sebesar 3 persen, ini artinya saham PT XYZ dengan beta 1,5 akan terkoreksi sebesar 4,5 persen (1,5 x 3 persen). Begitu juga sebaliknya, bila IHSG terapresiasi sebesar 3 persen, maka saham PT XYZ akan terapresiasi sebesar 4,5 persen.

Jadi, setelah mendapatkan nilai suku bunga bebas risiko, premi risiko, dan beta saham, biaya modal saham biasa PT XYZ yang dihitung dengan CAPM adalah sebesar:

RE=Rf + β (Rm - Rf )=7,5% + 1,5 (14% - 7,5%)=7,5% + 1,5 (6,5%)=17,25%

2.2. Menghitung biaya modal saham preferen

Dalam membiayai ekspansinya, PT XYZ juga mencari pendanaan dengan menerbitkan saham preferen. Jadi, untuk menghitung WACC, biaya modal atas saham preferen perlu dihitung.

Berbeda dengan saham biasa, pemegang saham preferen menerima dividen secara konstan.

Dividen saham preferen merupakan dividen dengan pertumbuhan nol, sehingga untuk menghitung nilai sekarang-nya (present value) cukup menggunakan formula berikut:

PV=D / RP

Di mana:

PV=Nilai sekarang saham preferenD=Dividen saham preferenRP=Tingkat pengambalian

Atas hal tersebut, untuk menentukan biaya modalnya, perusahaan perlu menghitungnya dengan menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang atau weighted average cost of capital (WACC).

Apa itu WACC dan hubungannya dengan biaya modal?

Biaya modal dari suatu perusahaan biasanya diukur menggunakan Weighted Average Cost of Capital (WACC). WACC merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat pengembalian yang diharapkan atau yang biasa kita sebut required rate of return dari sekuritas (obligasi, saham) yang digunakan untuk membiayai perusahaan.

Apa saja yang termasuk biaya modal?

Biaya modal merupakan beban yang harus dibayar atau dikeluarkan oleh perusahaan ketika menggunakan modal untuk kegiatan investasi. Modal tersebut biasanya terdiri dari utang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan.

Mengapa cost of capital menggunakan Weighted Average Cost of Capital WACC?

Mengapa menggunakan weighted average cost of capital Beberapa perusahaan mungkin memiliki hutang lebih dari ekuitas. Sebaliknya, perusahaan lain memiliki lebih banyak ekuitas daripada utang. Akibatnya, biaya setiap modal akan bervariasi tergantung pada persentase kontribusinya terhadap struktur modal.

Apa yg dimaksud dengan WACC?

Weighted average cost of capital (WACC) merupakan perhitungan cost of capital berdasarkan porsi debt (utang) dan equity (ekuitas) dari perusahaan.