Apakah yang dimaksud dengan Blended Learning jelaskan
Blended learning adalah istilah yang digunakan oleh banyak pihak untuk menyederhanakan kegiatan belajar mengajar secara tradisional dan modern. Kegiatan belajar mengajar secara tradisional merupakan metode belajar seperti yang kita lakukan saat ini atau dalam artian, siswa datang ke kampus/sekolah, mendapatkan materi, mengerjakan tugas, menulis dan lain sebagainya yang sifatnya mengharuskan siswa datang ke sekolah. Sedangkan metode belajar mengajar modern merupakan metode dalam pendidikan yang menggunakan media online sebagai bagian dari pembelajaran atau yang dikenal dengan e-Learning. Dalam e-Learning, bukan berarti siswa harus membawa gadget sendiri ke kampus/sekolah. Membawa gadget untuk kepentingan pelajaran hanya bagian dari e-Learning tetapi tidak bisa disebut dengan kegiatan belajar e-Learning. E-Learning sendiri adalah ketika kampus/sekolah memberikan materi melalui audio maupun video yang diberikan oleh fasilitator (guru/dosen) yang dapat diakses oleh pelajar sewaktu-waktu sesuka hati mereka atau dengan perintah dari fasilitator. Dalam e-Learning juga termasuk kegiatan untuk belajar sendiri dengan menggunakan media internet di luar fasilitas e-Learning yang diberikan oleh kampus/sekolah seperti penggunaan aplikasi belajar, blog dan lain sebagainya. Metode pendidikan 3 in 1 dalam blended learning Metode pendidikan yang dikenal dengan blended learning ini memuat tiga poin yang dapat dilakukan dalam satu waktu. Apa saja metode 3 in 1 dalam blended learning?
Pada banyak kasus, metode pembelajaran blended learning adalah fasilitator fokus untuk memberikan penjelasan secara rinci terhadap semua materi yang disampaikan pada pra-materi melalui rekaman audio maupun video kepada pelajar. Ketika pelajar sudah berada di dalam kelas, fasilitator dapat menambahkan praktik untuk memberikan contoh penerapan dalam materi tersebut. Contoh, mahasiswa yang ingin belajar akuntansi, dapat menjadikan video sebagai bahan materi yang ia lihat sebelum masuk ke dalam ruang belajar. Selanjutnya, dosen yang menjadi fasilitator mempraktikkan materi tersebut sehingga waktu belajar dari para pelajar lebih maksimal untuk melihat dan mengetahui cara kerja dari materi yang disampaikan tersebut seperti pembuatan jurnal keuangan, neraca saldo dan lain sebagainya yang bisa langsung dipraktikkan ketika berada di dalam kelas. Artinya, dengan mengadopsi sistem pendidikan blended learning ini, pelajar dapat memberikan latihan yang lebih terstruktur sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi siswa/mahasiswa. Selain itu, dengan metode pembelajaran ini, waktu untuk interaksi antara mahasiswa dan dosen pun semakin baik karena tidak perlu lagi menyampaikan materi pembelajaran yang memakan banyak waktu. Itulah arti dari blended learning yang dapat kami berikan kepada Anda. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan, jangan sungkan untuk menghubungi kami dengan mengunjungi halaman kontak. Ilustrasi (c) Unsplash.com Diperbarui tanggal 6/06/2021
Secara etimologi istilah Blended Learning terdiri dari dua kata yaitu Blended yang berarti campuran dan Learning yang berarti pembelajaran. Dengan demikian sepintas lalu blended learning mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya dalam pembelajaran. Mosa dalam Kumar (2006) menyampaikan bahwa yang dicampurkan dalam blended learning yaitu dua unsur utama, yakni pembelajarna di kelas (classroom lesson) dengan online learning. Garrison dan Vaughan (2008) mendefinisikan yang dikutip oleh Francine S.Glazer, Blended learning adalah proses pembelajaran campuran tatap muka dengan online, sehingga menjadi pengalaman belajar. Blended learning merupakan pembelajaran secara tradisional yang dilengkapi media elektronik atau media teknologi. Menurut Catlin R.Tucker, Blended learning merupakan satu kesatuan yang kohesif berpadu melekat maksudnya adalah memadukan atau menggabungkan pembelajaran tradisional tatap muka dengan komponen online. Blended learning yaitu metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis. Perpaduan antara pembelajaran konvensional di mana pendidik dan peserta didik bertemu langsung dengan pembelajaran secara online yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Adapun bentuk lain dari blended learning adalah pertemuan virtual antara pendidik dengan peserta didik. Dimana antara pendidik dan peserta didik mungkin saja berada di dua tempat yang berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Semuanya dilakukan secara real time. Carman, (2005) mengungkapkan bahwa terdapat lima kunci untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan blended learning:
|