Oleh: Qurratul Adawiyah* Guru memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena guru merupakan motivator terbaik yang harus kita junjung tinggi. Bahkan di dalam Islam, guru merupakan orang berilmu yang harus benar-benar dihormati selagi apa yang disampaikannya benar dan sesuai dengan Al-Quran dan sunnah Rasul. Karena dengan keberadaan guru kita dapat memperoleh ilmu yang tak terbatas. Inilah adab-adab seorang murid terhadap guru yang perlu kita terapkan di dalam menuntut ilmu:
كنا جلوساً في المسجد إذ خرج رسول الله فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير لا يتكلم أحد منا Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara. (HR. Bukhari).
Maka bagi pelajar jangan memanggil guru dengan menggunakan ta khitab (baca: kamu) dan kaf khitab (mu), ia juga jangan memanggil dengan namanya. Bahkan ia harus memanggil dengan: yaa sayyidi, wahai tuanku atau yaa ustadzi, wahai guruku. Juga ketika seorang guru tidak berada di tempat, maka pelajar tidak diperkenankan memanggil dengan sebutan namanya kecuali apabila nama tersebut disertai dengan sebutan yang memberikan pengertian tentang keagungan seorang guru, seperti apa yang diucapkan pelajar: Al Syekh Al Ustadz berkata begini, begini atau guru kami berkata dan lain sebagainya.
Apabila pelajar sedang bersin, maka hendaknya berusaha untuk memelankan sauranya dan menutupi wajahnya dengan menggunakan sapu tangan umpamanya. Apabila ia membuka mulut karena menahan rasa kantuk (angop) maka hendaknya ia menutupu mulutnya dan berusaha untuk tidak membuka mulut (angop). Apabila sebagian murid (orang yang mencari ilmu) itu berbuat hal-hal yang tidak kita inginkan (jelek) terhadap salah seorang, maka ia tidak boleh dimarahi, disentak-sentak, kecuali gurunya sendiri yang melakukan hal itu, kecuali kalau guru memberikan sebuah isyarat kepada murid yang lain untuk melakukannya.
Maka dari itu kita sebagai pelajar harus senantiasa mengamalkan akhlak yang baik terhadap semua guru yang telah mendidik dan memotivasi kita dengan kesabaran dan keikhlasan tanpa meminta imbalan apapun. *Referensi kitab: Adabul Alim wal Mutaallim, karya KH. Hasyim Asyari. **Mahasantri Mahad Aly Hasyim Asyari Tebuireng Jombang. |