Bagaimana alur cerita Malin Kundang?

1. Tema
Tema dalam cerita rakyat Malin Kundang adalah pendidikan moral tentang pengajaran untuk anak yang durhaka pada ibunya. Tema ini berisi pengajaran kepada pembaca yang kental dengan nilai-nilai budaya masyarakat minang.

2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh yang muncul dalam cerita Malin Kundang diantaranya :
a. Malin kundang Malin Kundang termasuk tokoh bulat karena mengalami perubahan karakter. Pada awal cerita, Malin Kundang digambarkan memiliki watak patuh pada orang tua, suka menolong, suka menolong dan sangat menyanyangi orang tua. Hal tersebut dijabarkan oleh penulis secara dramatik melalui dialog tokoh Mande Rubayah (ibu Malin Kundang) di bawah ini : Ya Allah, jauhkan Malin dari bahaya, hindarkan dia dari perbuatan tercela dan larang ia menyimpan niat yang tidak baik. Dia anak yang patuh, cinta kepada ibunya, suka menolong orang, sopan dan halus perasaannya,. Semoga ia dalam bimbinganMu. Watak Malin Kundang tersebut mengalami perubahan. Wataknya yang sopan dan patuh pada orang tua berubah secara drastis, baik karakter maupun fisiknya. Untuk lebih jelasnya, dapat diketahui melalui kutipan di bawah ini : Malin sudah jadi nahkoda. Badannya tumbuh besar dan gagah. Disukai dan dihormati. Hartanyapun tidak sedikit. Bahkan baru saja menikah dengan seorang putri China. Kutipan di atas menggambarkan Malin sebagai seorang lelaki yang gagah, kaya dan tersohor bahkan mampu memikat hati putri China. Selain itu, Malin Kundang memliki watak gengsi. Hal tersebut digambarkan secara analisis. Malin memang sedang pulang. Tetapi ia tidak sendiri. Di sampingnya, putri China yang jelita. Semula, Malin segan singgah, karena ia tahu kampung halamannya. Dia tidak mau bertemu handai taulan. Takut ketahuan keturunan orang kebanyakan. Selain watak-watak di atas, Malin Kundang juga bersifat jahat pada ibunya. Hal tersebut terdapat dalam kutipan berikut : Akhirnya tangan Malin bergerak dan mendorongkan ibunya sampai terjerembab ke tanah.
b. Mande Rubayah Mande Rubayah adalah ibu Malin Kundang. Mande Rubayah diceritakan memliki watak penyayang, sabar, baik hati dan sangat mencintai anaknya. Mande Rubayah, ibu Malin Kundang menangis. Ia cinta anaknya, tapi tak ingin menahan. Ia tahu, jauh pergi banyak dilihat. Banyak dialami semakin kuat jati diri. Selain itu, Mande Rbayahpun termasuk orang yang taat beragama. Berangkatlah anakku, katanya sendu,tetapi jangan lupa ibu sellau ada di dalam hati. Jangan melakukan perbuatan yang tidak senonoh, kuatkan iman, selalu ingat kepada Tuhan, berbuat baik dan sopan kepada orang lain,
c. Putri China Putri Chin dalam cerita Malin Kundang digambarkan sebagai wanita yang cantik, anggun dan jelita. Malin Kundang memang sedang pulang. Tetapi, ia tidak sendiri. Di sampingnya, putri China yang jelita. Namun, parasnya yang cantik ternyata dibarengi dengan sifatnya yang sombong. Putri China di samping Malin terkejut. Ia melihat dengan jijik perempuan tua kotor, bau dan jelek itu menggelayut di tangan suaminya. Mukanya berkerut.

3. Alur
Alur yang digunakan oleh pengarang dalam cerita Malin Kundang adalah alur maju. Hal tersebut dapat diketahui melalui kutipan di bawah ini : Sejak hari itu ibu Malin suka termenung. Tapi berbulan-bulan berlalu

4. Sudut Pandang
Sudut Pandang dalam cerita rakyat ini adalah sudut pandang orang ketiga. Pengarang bertindak sebagai pengamat atau sebagai orang yang berada di luar cerita dan tidak terlibat dalam cerita. Ibu Malin menyatukan tangan di dada. Ia bersyukur anaknya telah berhasil menggapai cita-cita tetapi mengapa ia belum pulang juga.

5. Setting
a. Setting Waktu Setting waktu yang muncul diantaranya :
- Setelah berbulan-bulan Tapi berbulan-bulan berlalu
- Malam hari Malam hari di lautan lepas, badai mengamuk.
b. Setting Tempat Setting tempat yang muncul, antara lain :
- Di pantai Air Manis di Kota Padang, Sumatra Barat Sebuah kapal besar merapat di pantai air manis di kota Padang, Sumatra Barat.
- Di geladak kapal anaknya di geladak akapl membalas sambil berteriak lantang
- Di Lautan Malam hari di lautan lepas, badai mengamuk
c. Setting Suasana
- Ramai Pada suatu hari yang cerah, para tetangga berteriak memanggil. Mereka mengatakan ada kapal besar merapat di pelabuhan. Ibu Malin buru-buru menyambar selendang
- Mencekam Malam hari di lautan lepas, badai mengamuk. Kapal Malin diterjang gelombang. Berantakan menampar karang. Malin Kundang terlempar ke pantai.

6. Amanat - Jangan durhaka kepada kedua orang tua - Jangan bersikap kasar pada orang tua.