Bagaimana anda menerapkan habit 2: begin with the end in mind dalam kehidupan sehari-hari?

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

Orang yang efektif selalu memulai aktivitas-nya dengan suatu rencana yang jelas. Seseorang yang memiliki tujuan akhir bekerja secara efektif dan masih memiliki waktu luang dan seseorang yang bekerja tanpa rencana atau tujuan akhir akan sangat lelah dan bekerja tanpa henti. Perhatikan dampaknya dalam pekerjaan dan kehidupannya. Mulai dengan tujuan akhir akan membantu anda dalam memilih respon anda pada saat-saat sulit.

1. PENCIPTAAN MENTAL

2. PENCIPTAAN FISIK

Anda akan lebih efektif bila Anda menentukan hasil yang ingin dicapai terlebih dahulu sebelum bertindak. Rencana yang disusun dengan seksama memberikan “cetak biru” yang Anda butuhkan untuk menentukan hasil yang diinginkan. Orang yang sangat efektif “Memulai dengan Tujuan Akhir” pada setiap tindakan.

PERNYATAAN MISI PRIBADI

Orang yang efektif menyusun dan menjalani pernyataan misi pribadinya menjadi kompas dan peta perjalanan hidupnya. Pernyataan Misi Pribadinya akan sangat membantu dalam membuat rencana, langkah-langkah dan pengambilan keputusan di saat-saat sulit. Perhatikan beberapa contoh pernyataan misi pribadi berikut ini sambil anda membayangkan bagaimana paradigma dan perilaku orang-orang tersebut dengan berpegang pada pernyataan misi pribadi masing-masing.

Misi Pribadi Yulia Dwi Indriani :

  1. Saya akan menjadi sahabat dan guru yang menginspirasi bagi anak-anak dan memberi suasana damai, ceria dan bahagia bagi lingkungan tempat tinggal saya.
  2. Selalu berpikir positif dalam sikap, ucapan, dan pola pikir.
  3. Bersikap bijaksana dan pengertian dalam pengambilan keputusan.
  4. Terus belajar dan selalu memperbaiki diri [continues improvement].
  5. Berusaha menciptakan kondisi semakin tua semakin bahagia.

MENYUSUN VISI PRIBADI

Peran Utama Tokoh Kunci Kata Penghormatan
Ibu Nafis, Nawwaf, Nadzim Kami bahagia dan bangga memiliki Ibu seperti Mimi, yang selalu mencurahkan kasih sayang dengan tulus, tempat curhat, selalu memberi motivasi dan semangat untuk melakukan kebiasan-kebiasan baik. Ibu yang bukan hanya mendidik tapi juga menjadi sahabat yang selalu mengingatkan kebaikan dan menciptakan suasana damai dan bahagia dalam keluarga.
Istri Abdul Aziz Siswanto Saya ridho dengan pengabdian dan kasih sayang yang dilakukan istri saya selama mendampingi hidup saya selama ini. Saya selalu mendoakan kebaikan dunia dan akhirat untuk bidadari surga yaitu istri saya tercinta Yulia Dwi Indriani.
Anak Mamah, Bapak, Aji, Yusni Mamah dan Bapak bangga sebagai orang tua karena memiliki anak yang solihah dan membanggakan seperti Yulia, karena sikapnya yang sopan santun pada orang tua, berjuang dan mandiri saat untuk melakukan perbaikan diri dan tidak pernah berhenti belajar.
Staf IPB Rekan Kerja, Pimpinan Saya bangga dengan kinerja bu Yulia karena integritas dan kesungguhannya dalam bekerja. Disiplin terhadap aturan dan bertanggung jawab.
Manajer Tim CSO IPB Kami merasa nyaman berada dibawah kepemimpinan bu Yulia, beliau bijaksana, mau mendengarkan keluhan dan masukan dari kami dan selalu bersikap adil terhadap semua tim kerja. Ibu Yulia juga mau berkorban dengan peningkatan kesejahteraan kami, semoga bahagia dunia dan akhirat aamiin.

MENGIDENTIFIKASI NILAI-NILAI DIRI

“Kita mendeteksi, bukan menciptakan misi hidup kita.” – Victor Frankl Berikut ini ada lima langkah yang perlu anda lalui untuk membantu menemukan misi pribadi anda dan kemudiannya menyusunya menjadi Pernyataan Misi Pribadi.

Lakukan langkah-langkah berikut ini dengan tenang dan seksama. Renungkan dan pikirkan dalam-dalam sebelum anda menjawab. Ambil sebuah buku tulis atau buku gambar untuk mencatat dan menuliskan hasil penemuan anda dalam setiap langkah.

7 Kebiasan menurut Stephen Covey adalah:1. Be Proactive2. Begin with the end in mind3. Put first thing first4. Think Win-win5. Seek first to understand and then to be understood6. Synergize7. Sharpen the sawSaya ingin mencoba menjabarkan dengan bahasa saya sendiri, dan mencoba mengambil analogi dari kehidupan sehari-hari.1. Be ProactiveKita sering dengar orang bilang "Proaktif dong, jangan pasive, jangan diem aja, dst".Kalau yang saya tangkap dari training yang saya dapat, orang Proaktif adalah orang yang bisa mengontrol lingkungan sekitar, bisa mengontrol emosi.Pro-aktif bertentangan dengan kebiasaan reaktif.Reaktif sering kita temui di jalanan. Kalau spion mobil kita kesenggol motor, or lagi macet di serobot, kita langsung bereaksi dengan emosi, tanpa berpikir, misalnya langsung maki-maki lah, langsung klakson keras, dst.Tapi orang proaktif adalah orang yang memiliki "jeda waktu untuk berpikir" sebelum memberikan respon dari sesuatu kejadian, atau bisa disebut stimulus.Misalnya contoh tadi, spion ke senggol, jangan langsung marah, kita coba berpikir dulu "Itu motor gimana sih, emang gak liat or apa?". Nah dari situ kita bisa berpikir, apa reaksi kita?.Mau marah? boleh, tapi efeknya dipikir, apa ada anak2 di belakang kita, yang bisa meniru kalau kita ngomong kata2 kebun binatang?? Atau kalau kita marah dan kita di keroyok, mobil lebih hancur dipukulin orang, dst...Jadi, orang Proaktif adalah orang yang selalu memberi "jeda" sebelum bereaksi, nah reaksinya terserah anda, mau positif or negatif... Itu pilihan anda, minimal anda punya waktu untuk berpikir hasilnya, tidak asal bereaksi seperti orang Reaktif2. Begin with the end in mindKadang orang suka berpikir "Jalanin ajalah, bagai air mengalir, or liat aja nanti".Air selalu mengalir kemana? ke tempat lebih rendah khan?? Jadi kapan kita naik derajatnya kalau mengalir seperti air??Contoh paling gampang. Kalau hari ini kita memulai aktifitas selama hari kerja, apa sih "End in mind" kita atau tujuan kita? Kerja ke kantor khan?Nah, berarti kita udah tahu bahwa hari ini kita mo ke kantor, maka mau lewat mana jalannya, naik apa, kena macet atau enggak, tapi kita harus kejar tujuan kita hari ini, yaitu ke Kantor...Itu contoh sederhana dari kebiasaan ini. Nah yang rada jauh, kita bisa plan misalnya mau punya rumah, maka segala effort, uang, dan lain-lainnya harus di fokuskan ke tujuan ini, jangan tergoda urusan lain [kecuali keadaan mendesak, misalnya ada yang sakit].Contoh lain dari apa yang dialami teman saya, mau keluar dari kerja tapi tahun depan mau nikah, gimana ya?Ya, tentukan dulu End In Mindnya, mau nikah dulu or mau resign dulu?Kalau memang mau nikah dulu, ya fokus ke nikah... sampai tujuan ini tercapai, dan abaikan kepentingan lain dulu...Mana yang lebih penting?? Habit berikutnya bisa membantu.3. Put First Thing FirstStephen covey mengatakan kalau Habit ke 2 adalah Mental Creation, dan kalau habit ke 3 adalah Physical Creation.Kita harus membuat prioritas dalam hidup, mana yang harus dikerjakan pertama kali.Fokuskan selalu pada yang Important/Penting dahulu, bukan yang Urgent/Mendesak.Kenapa? Mendesak itu belum tentu penting. Kalau anda selalu mengerjakan yang mendesak setiap hari, berarti anda tidak punya planning yang baik.Apa sih yang mendesak tapi tak bisa ditinggal?? ya kebelet pipis :DTapi barusan contoh asal-asalan.Yang sering kita temui dilingkungan kerja adalah meeting.Bila kita ada undangan meeting, kita langsung terima tanpa melihat agenda apa saja yang mau dibahas, padahal terkadang belum tentu meeting itu penting.Jadi, mulai lah bisa membedakan mana yang Urgent mana yang Important. Kerjakan dan fokuskan selalu mana yang penting.Caranya? Coba setiap hari minggu membuat planning mingguan, apa yang mau dikerjakan minggu kedepan, dan buat mana hal penting yang musti di fokuskan, sebelum hal Important tersebut menjadi Urgent dan membuat kita pusing kepala. Jangan pernah menunda pekerjaan selagi kita bisa lakukan.4. Think Win-winNah, ini cukup menantang. Saya mau kasih sample sifat2 orang yang sering kita temui.a. Ada kue tinggal satu di meja, tapi ada 3 orang yang pengen. Jika yang anda lakukan adalah mengambil kue tersebut dan membuangnya, berarti anda berpikir "LOSE-LOSE". Kenapa? Karena kalau kamu gak bisa dapet itu kue, biar orang lain jg gak ada yang dapet, adil kan?? Adil menurut orang LOSE-LOSEb. Balapan mobil. Kita di posisi dua, tapi mau menang, akhirnya? Di tabrak lah ekor mobil depan, terpelanting lah. Dan anda menang ! Ini orang WIN-LOSE. Yang penting gue menang, apapun caranya.c. Ada satu posisi lowong di suatu perusahaan, ada dua kandidat, anda dan 1 orang lagi. Entah karena suatu sebab akhirnya anda berkata "Ya udah, biarin deh dia di promosi, gue nanti-nanti aja". Nah ini bisa dibilang anda bersifat LOSE-WIN. Untuk situasi ini anda bukan mengalah, tapi anda tidak mau menang dan membiarkan orang lain menang.Contoh mengalah yang baik adalah kalau keduanya bisa menang, misalnya "Saya kasih mobil lain lewat dulu perempatan jalan, supaya jalanan jadi tidak macet kayak benang kusut". Kedua mobil akan sampai ke tujuan.d. WIN-WIN gimana sih? Nah salah satunya adalah "Share efforts". Misalnya, dari pada kita gontok2an untuk dapetin klien, gimana kalo kita berdua jadi partner?Atau kita dari departemen berbeda, tapi saling support satu sama lain untuk kepentingan perusahaan, tanpa ngeliat "Bodo amat, yang penting gue achieve", dst.Jadi gampangnya, anda harus berpikir gimana caranya tujuan kita dan tujuan orang lain, didapat keduanya.Think WIN-WIN adalah berpikir gimana caranya orang lain menang, baru kita juga menang.Habit ini ber-korelasi dengan habit berikutnya5. Seek first to Understand, and then to be understood.Ngertiin orang dulu, baru kita bisa dimengerti.Ini biasanya kesulitan orang, adalah mendengarkan dan memahami orang lain.Contoh yang paling gampang, ada temen yang curhat."Eh, gue lagi sebel sama si A, rese', masak dikit2 marah ama gue".Nah, orang yang gak punya habit ini pasti merespon"Iya tuh, si A emang rese' , gue juga suka digituin, gak jelas marah, kemarin aja gue ngalamin, blablabla"Pembicaraan melantur kemana2 tanpa pernah tahu kenapa temen kamu di marahin.Nah kalau orang yang punya habit ini merespon dengan yang disebut "Emphatic Listening""Oya? elo kena marah beneran?"Pembicaran kemungkinan berlanjut jadi "Iya, dimarahin. Khan gue lagi chatting di PC, dia lewat nanyain deadline, tiba2 aja dia marah liat gue chatting"."Oh, jadi elo chatting pada saat elo ada deadline?""Hmm, iya sih... harusnya gue beresin deadline gue dulu ya baru chatting??"See? Ada akan mendapatkan penyebab kemarahan tersebut.Anda bisa coba cara ini kepada anak anda terutama. Dengarkan mereka, jangan pernah melakukan "History Telling" kepada mereka seperti "Aku gak mau sekolah" dan anda jawab "Gimana sih? dari kakek kamu, papah, kakak-kakak kamu, semua sekolah. Kamu harus sekolah!!".Lebih baik tanyakan kenapa dia tidak mau sekolah, gali dan gali terus tanpa harus men-judge bahwa keputusannya salah atau benar.6. SynergizeNah ini habit udah mulai untuk bekerja sama dengan orang lain. Kita bisa memberikan influence yang baik kepada orang lain untuk mendapatkan hasil terbaik.7. Sharpen the sawKenapa yang diasah gergaji? bukan pisau atau golok? Karena gergaji memiliki mata pisau yang banyak yang harus diasah semua.Seperti hidup kita. Kita harus mengasah fisik kita, otak kita, rohani kita, skill kita, dan lain2.Tantang diri kita untuk menjadi lebih baik.Sumber:- Book: Stephen Covey - Seven habits of Highly Effective people.

- 12 Manage - 7 habits

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề