Bagaimana cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa brainly

Jakarta -

Upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dimulai lingkungan keluarga, rumah, sekolah, dan dan lingkungan masyarakat. Apakah detikers tahu, bagaimana caramu untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga?

Hubungan antara persatuan dan kesatuan dengan dengan keutuhan NKRI yaitu terpeliharanya persatuan dan kesatuan berbagai suku bangsa dan budaya di wilayah Indonesia yang luas mendorong keutuhan NKRI.

Sebaliknya, konflik antarsuku, antaragama, dan antarkelompok dapat memicu perpecahan negara, seperti dikutip dari buku PKn Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas 5 oleh M. Masan dan Rachmat.

Sementara itu, partisipasi rakyat Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI bisa dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Partisipasi seorang warga negara di lingkungan keluarga ini merupakan upaya menjaga keutuhan RI di samping bela negara secara fisik dan nonfisik.

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan yang lebih besar.

Sikap persatuan dan kesatuan di rumah dapat muncul bila dalam keluarga tumbuh kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan keluarga yang baik, tata krama, dan adat istiadat yang baik.

Manfaat menjaga persatuan dan kesatuan di rumah yakni mendukung terciptanya kehidupan yang harmonis, rukun, damai. Cara mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga selengkapnya sebagai berikut.

Cara mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga

1. Beribadah bersama

2. Saling menghormati dan saling menyayangi ayah, ibu, adik, kakak, dan keluarga secara keseluruhan

3. Mengakui keberadaan dan fungsi atau kedudukan masing-masing anggota keluarga

4. Menghargai pendapat anggota keluarga satu sama lain

5. Belajar mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan anggota keluarga

6. Belajar tidak mudah marah atau menyimpan dendam

7. Menumbuhkan sikap rela berkorban di rumah, seperti:- Menunda acara bermain untuk membantu pekerjaan ibu

- Menunda rencana berkemah bersama teman-teman untuk menunggu anggota keluarga yang sedang sakit

8. Mematuhi nasihat orangtua

9. Saling membantu bila ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan

10. Tidak mendiskriminasi dalam menyayangi dan mengasihi anggota keluarga

Nah, itu dia cara mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga. Bagaimana caramu untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga, detikers?

Simak Video "Peringatan Nuzulul Quran, Jokowi: Manfaatkan Keberagaman Demi Kepentingan Bersama"



(twu/twu)


Page 2

Jakarta -

Upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dimulai lingkungan keluarga, rumah, sekolah, dan dan lingkungan masyarakat. Apakah detikers tahu, bagaimana caramu untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga?

Hubungan antara persatuan dan kesatuan dengan dengan keutuhan NKRI yaitu terpeliharanya persatuan dan kesatuan berbagai suku bangsa dan budaya di wilayah Indonesia yang luas mendorong keutuhan NKRI.

Sebaliknya, konflik antarsuku, antaragama, dan antarkelompok dapat memicu perpecahan negara, seperti dikutip dari buku PKn Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas 5 oleh M. Masan dan Rachmat.

Sementara itu, partisipasi rakyat Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI bisa dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Partisipasi seorang warga negara di lingkungan keluarga ini merupakan upaya menjaga keutuhan RI di samping bela negara secara fisik dan nonfisik.

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan yang lebih besar.

Sikap persatuan dan kesatuan di rumah dapat muncul bila dalam keluarga tumbuh kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan keluarga yang baik, tata krama, dan adat istiadat yang baik.

Manfaat menjaga persatuan dan kesatuan di rumah yakni mendukung terciptanya kehidupan yang harmonis, rukun, damai. Cara mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga selengkapnya sebagai berikut.

Cara mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga

1. Beribadah bersama

2. Saling menghormati dan saling menyayangi ayah, ibu, adik, kakak, dan keluarga secara keseluruhan

3. Mengakui keberadaan dan fungsi atau kedudukan masing-masing anggota keluarga

4. Menghargai pendapat anggota keluarga satu sama lain

5. Belajar mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan anggota keluarga

6. Belajar tidak mudah marah atau menyimpan dendam

7. Menumbuhkan sikap rela berkorban di rumah, seperti:- Menunda acara bermain untuk membantu pekerjaan ibu

- Menunda rencana berkemah bersama teman-teman untuk menunggu anggota keluarga yang sedang sakit

8. Mematuhi nasihat orangtua

9. Saling membantu bila ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan

10. Tidak mendiskriminasi dalam menyayangi dan mengasihi anggota keluarga

Nah, itu dia cara mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga. Bagaimana caramu untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga, detikers?

Simak Video "Peringatan Nuzulul Quran, Jokowi: Manfaatkan Keberagaman Demi Kepentingan Bersama"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/twu)

Bagaimana cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa brainly

Oleh: Irfan Ardiansyah,  S Sos, MM

(Lembaga Peduli Nilai-nilai Kebangsaan IMAGI P5)

INDONESIA sebagai negara multikultural atau masyarakat majemuk dan pluralisme, memiliki arti penuh dengan keberagaman, nilai budaya, ras, etnis, bahasa, dan sejarah yang berpadu menjadi satu sebagai kebiasaan di daerah setempat yang tersebar di seluruh wilayah NKRI.

Keberagaman yang dimiliki mendorong terciptanya Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang dari dulu sampai sekarang menjadi pedoman bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat. Persatuan dan kesatuan harus terus kita pertahankan dari pihak-pihak yang dengan sengaja ingin menciptakan perpecahan di negeri tercinta ini.

Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Pertama, sikap toleransi yaitu saling menghormati dan menghargai ditengah keberagaman budaya pada masyarakat. Kedua, menghormati perbedaan dengan selalu bersikap ramah dan menghilangkan egoisme masing-masing suku dan golongan. Ketiga, peran pemerintah diperlukan dalam pengambilan keputusan untuk melestarikan keragaman sosial budaya. Keempat, kesadaran masyarakat menjadi dasar dalam menjaga keanekaragaman tetap utuh di lingkungannya sendiri.

Di Era Globalisasi saat ini, sudah seharusnya Generasi Muda Kota Semarang mengecam keras segala bentuk kekerasan dan kesewenang-wenangan yang terjadi di Bumi Pertiwi ini. Kita sebagai pemuda yang hidup dan tinggal di Semarang perlu terus memegang teguh Ideologi Pancasila. Mari kita menyerukan penghapusan segala bentuk diskriminasi, baik dalam aspek Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan.

Begitupula, Generasi Muda harus tetap bersemangat menyerukan sikap saling menghargai dan menghormati dalam segala aspek kehidupan. Sikap tersebut adalah solusi konkrit mencegah terjadinya perpecahan dan konflik di Indonesia. Perbedaan menjadi ilmu dan pembelajaran untuk bersikap toleransi, empati, dan menghargai.

Ayo Generasi Muda Kota Semarang! Jangan kendor mendorong pengambil kebijakan untuk berperan aktif mencegah dan menyelesaikan segala bentuk kekerasan dan konflik di masyarakat. Pendekatan yang dapat dilakukan yaitu melalui musyawarah dan pendidikan masyarakat.

Tentu saja, menyerukan untuk memegang teguh komitmen untuk terlibat aktif sebagai pelopor dalam mewujudkan kondisi cinta damai dan harmonis harus tetap dipertahankan demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat terus wahai Pemuda Semarang!!! (*)

** Penulis dari Lembaga Peduli Nilai-nilai Kebangsaan IMAGI P5

SIARAN PERS No. 129/SP/HM.01.02/POLHUKAM/8/2021

Polhukam, Jakarta – Dalam menangani pandemi Covid-19 saat ini, dibutuhkan kesatuan bangsa, tidak hanya diserahkan kepada pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu. Karena penyebaran virus Covid-19 ini juga mempengaruhi ketahanan kesatuan bangsa.

Demikian pernyataan Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa, Janedjri M. Gaffar dalam Kuliah Umum Konstitusi secara virtual dengan tema Menguji Daya Lenting Konstitusi di Tengah Turbulensi, Jumat (20/8/2021).

“Semua pihak harus menumbuhkan dan menjaga persatuan bangsa. Untuk menangani pandemi ini diperlukan kesatuan bangsa, tidak hanya diserahkan pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu. Pandemi ini mempengaruhi ketahanan kesatuan bangsa,” kata Janedjri.

Janedjri menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 memiliki tiga karakter utama yaitu menimbulkan kematian, cepat menyebar dan bertahan lama. Terkait hal itu, maka dilakukan tiga hal yakni penerapan protokol kesehatan, vaksinasi dan penyediaan fasilitas kesehatan.

“Covid telah mengubah berbagai aspek kehidupan. Covid 19 mengubah terjadi nya perubahan sosial seperti perasaan insecure yang berakibat menimbulkan adanya kritisisme, sarkasme, dan saling tidak percaya kepada pihak lain. Penerapan protokol kesehatan jg menimbulkan perubahan pola komunikasi, dimana kehangatan komunikasi secara tatap muka digantikan dengan komunikasi virtual,” kata Janedjri.

Mantan Sekretaris Mahkamah Konstitusi ini menyampaikan bahwa pembukaan UUD 1945 menunjukkan pentingnya kesatuan bangsa, apalagi jika merujuk pada kedudukan UUD 1945 sebagai hukum tertinggi yang memperoleh legitimasi dari kesepakatan segenap bangsa Indonesia. UUD 1945 juga tidak hanya berkedudukan sebagai konstitusi bernegara, melainkan sebagai konstitusi bermasyarakat dan berbangsa.

“UUD 1945 tidak hanya mengikat dan dijalankan oleh lembaga-lembaga negara dan pemerintah, tetapi juga harus dilakukan oleh masyarakat dan seluruh komponen bangsa Indonesia. Orientasi pada persatuan dan kesatuan bangsa, tujuan melindungi segenap bangsa dan mencerdaskan kehidupan bangsa, adalah orientasi dan tujuan setiap individu warga negara dan segenap komponen bangsa,” kata Janedjri.

Terkait penanganan Covid-19, kata Janedjri, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan refocusing anggaran untuk dialihkan ke dalam belanja-belanja dalam rangka penanganan covid 19. Menurutnya, hal ini berpengaruh pada layanan dan pembangunan di bidang lainnya.

“Pembatasan sosial dan realokasi sumber daya pemerintah membawa perubahan langsung ekonomi sosial yang mengalami pelambatan,” katanya.

Perubahan-perubahan sosial ini juga membawa dampak dari sisi politik, hukum, ekonomi dan keamanan. Contoh secara politik, rasa tidak aman dan tidak percaya membawa dampak resistensi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah seperti kebijakan PPKM. Dari sisi ekonomi, menurunnya tingkat kesejahteraan, walaupun sumber daya pemerintah telah dikerahkan namun tetap saja ada peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Di sisi lain, penegakan hukum terhadap pelanggaran dan gangguan tertib sosial tidak bisa dilakukan secara tegas, harus dilakukan secara humanis.

Baca juga:  Pemerintah Dorong Transformasi Teknologi TV Analog ke TV Digital

“Masalah-masalah ini adalah masalah kita bersama yang membutuhkan ikhtiar dan kerja sama segenap komponen bangsa dengan meningkatkan ketahanan kesatuan bangsa berdasarkan konstitusi sebagai kesepakatan tertinggi bangsa Indonesia,” kata Janedjri.

Sementara itu, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia beruntung telah mempunyai konstitusi yang cukup baik. Oleh karena itu, konstitusi ini harus dipelihara karena sudah terbukti menjaga persatuan dan kesatuan.

“MPR kalau mau lakukan amandemen harus dikaji, jangan kemudian menimbulkan turbulensi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kalau itu terjadi bisa gawat karena bisa menimbulkan krisis ekonomi, sosial, budaya dan membahayakan integrasi bangsa,” katanya.

Terkait