Bagaimana cara meredam intoleransi

Dampak dan Langkah Pemerintah Mengatasi Kasus Intoleransi, serta Keterkaitan Kasus Intoleransi dengan Lambang Negara

16 April 2020 15:50 |
Diperbarui: 16 April 2020 15:54

Bagaimana cara meredam intoleransi

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana cara meredam intoleransi
Bagaimana cara meredam intoleransi

Indonesia di kenal memiliki banyak keberagaman. Keberagaman di Indonesia salah satunya dikenal dengan istilah"SARA"(Suku, Agama, Ras, Dan Antar Golongan. Sara yaitu berbagai sudut pandang atau pandangan yang didasarkan pada sentimen identitas yang meyangkut keturunan, agama , kebangsaan,(kesukuan) dan golongan. Dimana setiap tindakan yang melibatkan kekerasan,diskriminasi,dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tidakan SARA.

Dalam artikel ini saya ingin memaparkan mengenai kasus Intoleransi, karena menurut saya pada saat ini di Indonesia masih sering terjadi kasus tidak saling menghargai/menghormati antara satu dengan yang lain, salah satunya yang berkaitan dengan agama yaitu kasus seorag ibu yang membawa anjing kedalam masjid serta masuk kedalam masjid dengan mengenakan alas kaki, dalam peristiwa tersebut dimana bermula masuk kehalaman masjid dengan membawa aning serta memarahai jemaah tanpa sebab.

Petugas masjid yang melihat kejadian tersebut menegur dan memintanya untuk keluR, namun wanita tersebut tak menghiraukan teguran dari petugas masjid, bahkan wanita tersebut melepaskan anjing dan sempat memukul petugas masjid namun petugas masjid berhasil menangkis pukulan dari wanita tersebut , dan dalam kasus lain kita dapat melihat mengenai pembakaran rumah ibadah. Di Indonesia mengakui enam agama, sehingga tidak jarang ditemukan pada saat ini terjadinya kerusuhan tau pertikaian antar agama. Hal tersebut diakibatkan kurangnya sikap toleransi .

Di Indonesia tidak jarang ditemukannya kasus intoleransi, misalnya yaitu membedakan antar suku, agama, dan lain-lain. Salah satu contohnya yaitu peristiwa pembakaran rumah ibadah di Tolikara Dan Aceh Singkil. Dalam UUD 1945 menyatakan bahwa"setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya. Jaminan ini merupakan hak dasar yang seharusnya dinikmatai setiap warga negara Indonesia.Namun sangat di sayangkan peristiwa pembakaran masjid di Tolikara Papua dan pembakaran gereja di Aceh Singkil menjadi contoh kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia.

Dimana kejadian tersebut bermula ketika umat islam hendak melaksanakan salad id dan diserang oleh sekelompok orang. Musalla Baitul Muttaqin hangus dibakar. Sekelompok orag tiba-tiba menyerang jemaah yang sedang melaksanakan solat id di lapangan Makromil. Sebelum terjadinya pembakaran musalla danpenyerangan umat islam yang hendak melaksanakan solat id, dimana ada beredarnya surat larangan id yang mengatasnamkan jemaat GIDI wilayah Tolikara,alasannya yaitu pada tanggal 13-19 Juli 2015 akan diselenggarakannya seminar dan KKR(kebaktian kebangunan rohani), karena alasan tersebut GIDI melarang adanya kegiatan lebaran pada 17 Juli, dimnana masyarakat boleh meraykan lebaran tetapi di luar kota dan melarang muslimah mamakai jilbab.

Dalam kasus ini polisi tetap menetapkan dua tersangka, sedangkan empat orang yang diduga terlibat masih dalam penyelidikan. Dimana salah satu tersangka berasal dari pihak jamaah GIDI yang juga merupakan warga asli Tolikara. Namun, berselang bulan kemudia , kasus intoleransi kembali terjadi di ujung barat Indonesia , yaitu warga membakar rumah ibadah milik umat kristiani di Aceh Singkil,yang mengakibatkan 2 oang tewas, serta 4 orang luka-luka, dan ribuan warga mengungsi akibat kejadian ini. Dalam kasus ini polisi telah menetapkan 10 orang tersangka.

Penyebab Serta Dampak Yang Terjadi Dari Kasus Intoleransi

Masalah kurangnya sikap toleransi dalam kehidupan beragama yang saat ini banyak terjadi akhirnya menjadi sebah konflik, terjadinya hal tersebut dikarenakan kurangnya rasa sikap saling menghormati, menganggap rendah pemeluk agama lain yang tidak sama dengan agama yang dipeluknya, kaburbnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, kurangnya saling pengertian dalam menghdapi masalah perbedaan pendapat , para pemeluk agama tidak mampu mengontrol diri, sehingga tidak menghormati bahkan memandang rendah agama lain, serta kecurigaan terhadap pihak lan, baik antar umat beragama, intern umat bergama, umat beragama dengan pemerintah. Dimana ketika salah satu faktor tersebut terjadi maka permasalahan konflik antar umat beragama akan timbul. Maka dari itu penyebab masalah kurangnya toleransi antar umat beragama harus diminimalisir atau dihilangkan dengan berbagai solusi permasalahan.

Sera dampak yang diakibatkan dari permasalahan tersebut yaitu timbulnya rasa resah, kekhawatiran dalam diri masyrakat,kemudian memakan korban jiwa, serta tidak jarang ditemukan akibat dari peristiwa tersebut menimbulkan rasa trauma bagi seseorang.

Langkah Pemerintah Mengatasi Kasus Intoleransi

langkah terpenting yang harus dilakukan ialah menyegarkan kembali dalam jiwa masyarakat kita , khusnya generasi muda, tentang betapa luhurnya perjuangan maupun cita-cita kemrdekaan bangsa Indonesia, kemudian menyadarkan segenap lapisan masyarakat kita akan hakikat bangsa da demokrasi .

Halaman Selanjutnya