Bagaimana caranya beriman kepada nabi dan rasul itu jelaskan

Sebagai seorang Muslim yang taat, kita wajib melakukan berbagai perbuatan yang menunjukkan keimanan kita kepada Rasul.

Nah agar lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa cara beriman kepada rasul yang perlu diketahui.

Cara Beriman Kepada Rasul Allah SWT

Beriman kepada para Nabi dan Rasul adalah rukun iman ke-empat setelah mengimani kitab-kitab Allah SWT.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam ketika ditanya oleh Jibril apa itu iman, Beliau menjawab:

“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan buruk.” [HR. Muslim].

Beriman kepada Rasul adalah membenarkannya dan mengikuti syariat Rasul, yaitu Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam. Jadi, beriman kepada Rasul mengandung dua hal, membenarkan dan patuh.

Allah SWT mengancam orang yang menyelisihi Rasul dengan neraka, sebab perintah Rasul adalah perintah Allah SWT.

“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekas di dalamnya selama-lamanya.” [QS. Al-Jinn: 23].

Lantas, bagaimana cara beriman kepada Rasul? Berikut ini adalah cara sederhana yang bisa kamu lakukan mulai sekarang ya Sobat:

1. Percaya bahwa rasul adalah utusan Allah

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah percaya bahwa Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT yang diutus untuk keselamatan manusia. Allah SWT berfirman,

“Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya [mereka mengatakan]:’ Kita tidak membeda-bedakan antara seseorangpun [dengan yang  lain] dan rasul-rasul-Nya’, dan mereka mengatakan “Kami dengar dan kami taat…” [QS. Al Baqarah: 285].

2. Percaya pada ajaran yang dibawa

Cara beriman kepada Rasul juga dapat ditunjukkan dengan percaya bahwa ajaran yang dibawa adalah agama Allah SWT.

Maka dari itu, kita wajib menerima segala ajaran Rasul tanpa memilah-milahnya lagi. Allah SWT berfirman,

“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya...” [QS. Asy Syuuraa: 13].

“Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shaleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya [agama tauhid] ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.” [QS. Al Mu’minun: 51-52].

3. Percaya pada semua rasul

Kita diwajibkan percaya pada Rasul yang telah diketahui namanya maupun yang tidak kita ketahui namanya karena memang jumlah nabi dan rasul hanya Allah SWT yang mengetahui pastinya. Allah SWT berfirman,

“Dan sesungguhnya telah Kami utus bebrapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada [pula] yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” [QS. Al Mukmin: 78].

4. Berdoa seperti doa para nabi

Dalam Al-Quran, telah banyak diketahui beberapa doa para Nabi dalam menghadapi setiap kesulitan. Maka dari itu, kita juga sebaiknya berdoa pada Allah dengan menggunakan doa layaknya doa para Nabi.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu [dia berkata],

“Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Setiap Nabi memiliki do’a yang mustajab yang dia berdo’a dengan do’a yang mustajab itu, maka aku ingin menyimpan do’aku sebagai syafa’at untuk umatku di akhirat.” [HR. Bukhari dan Muslim].

5. Selalu bershalawat

Orang yang beriman pada rasul akan menunjukkan kecintaannya pada rasul dengan selalu bershalawat. Hal ini juga disebutkan Allah dalam firmanNya,

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [QS. Al-Ahzaab: 56].

Demikianlah cara beriman kepada Rasul yang bisa kita lakukan. Semoga kita bisa menerapkankannya dalam kehidupan sehari-hari dan kita menjadi pribadi yang lebih beriman kepada Allah dan para Rasul.

8 Cara Beriman Kepada Rasul Beserta Dalilnya [Lengkap] – Iman kepada rasul adalah rukun iman yang keempat dalam Islam. Tentu sebagai umat Islam kita harus melakukan dan menunjukkan perbuatan yang menunjukkan bahwa kita mengimani Rasul. Nah pada kesempatan kali ini Dutadakwah akan memberikan penjelasan mengenai cara beriman kepada Rasul beserta dalilnya. Untuk itu langsung saja kita simak penjelasannya sebagai berikut:

Berikut ini adalah cara beriman kepada rasul yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita.

1. Percaya Bahwa Rasul adalah Utusan Allah SWT

Cara pertama yang harus kita lakukan adalah mempercayai bahwasanya Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT yang diutus untuk keselamatan umatnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا

Artinya: “Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya [mereka mengatakan]:’ Kita tidak membeda-bedakan antara seseorangpun [dengan yang lain] dan rasul-rasul-Nya’, dan mereka mengatakan “Kami dengar dan kami taat…” [QS. Al Baqarah: 285]

2. Percaya Pada Ajaran yang Dibawa Rasulnya

Salah satu bentuk keimanan kita kepada rasul adalah dengan mempercayai ajaran yang dibawa oleh rasulullah saw yakni agama Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَاوَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَاوَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلاَتَتَفَرَّقُوا فِيهِ

Artinya: “Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya…. “[QS. Asy Syuuraa:13]

يَآأَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَاتَعْمَلُونَ عَلِيمٌ {51} وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونَ {52

Artinya: “Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shaleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya [agama tauhid] ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku”[QS. Al Mu’minun:51-52]

3. Percaya Pada Semua Rasul

Sebagai umat Islam sejatinya kita diwajibkan untuk percaya pada rasul yang telah diketahui namanya maupun yang tidak diketahui namanya, karena memang jumlah nabi dan rasul hanya Allah SWT yang mengetahui pastinya. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ

Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami utus bebrapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada [pula] yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” [QS. Al Mukmin:78]

4. Berdo’a Seperti Doanya Para Nabi

Nabi selalu berdo’a, dan ada beberapa doa para nabi yang ada di dalam Al-Qur’an dalam menghadapi suatu kesulitan. Oleh karenanya kita sebagai umatnya juga berdo’a kepada Allah dengan menggunakan doa layaknya doa para nabi.

Sebagaimana dalam sebuah hadits dikatakan:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُو بِهَا وَأُرِيْدُ أَنْ أَخْتَبِئَ دَعْوَتِيْ شَفَاعَةً ِلأُمَّتِيْ فِي اْلآخِرَةِ [رواه البخاري و مسلم]

Artinya: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu [dia berkata], “Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Setiap Nabi memiliki do’a yang mustajab yang dia berdo’a dengan do’a yang mustajab itu, maka aku ingin menyimpan do’aku sebagai syafa’at untuk umatku di akherat.” [HSR. Bukhari [6304 –dan ini lafazhnya- dan 7474] dan Muslim [198 & 199]].

5. Meneladani Akhlak Para Rasul

Jika kita percaya pada nabi dan rasul, maka hendaknya kita juga akan meneladani akhlak rasul. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda:

نما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. [HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim].

6. Bersholawat Kepada Nabi

Orang yang beriman kepada rasul tentu akan bersholawat kepadaNya sebagai bukti kecintaannya kepada Nabi. Sebagaimna Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Ahzab: 56

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [Al-Ahzaab: 56]

7. Membaca Al-Qur’an dengan Rajin

Sesungguhnya Rasul juga menyukai orang-orang yang rajin membaca Al-Qur’an. Selain bentuk keimanan seseorang kepada rasulnya juga sebagai pahala bagi yang membacanya juga bagi yang mendengarnya. Sebagaimana dalam sebuah hadits dikatakan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضى الله عنه قَالَ : تَعَلَّمُوا هَذَا الْقُرْآنَ ، فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ بِتِلاَوَتِهِ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، أَمَا إِنِّى لاَ أَقُولُ بِ الم وَلَكِنْ بِأَلِفٍ وَلاَمٍ وَمِيمٍ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرُ حَسَنَاتٍ.

Artinya: “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم , akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” [Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 660].

8. Memperbanyak Amalan

8 Cara Beriman Kepada Rasul Beserta Dalilnya [Lengkap]

Cara beriman kepada nabi dan rasul juga dapat dilakukan dengan cara memperbanyak amalan yang telah diajarkan rasulnya. Sebagaimana dalam sebuah hadits dikatakan bahwa:

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ ؛ وَكَانَ يَقُولُ: خُذُوا مِنَ العَمَلِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا ؛ وَأَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّتْ، وَكَانَ إِذَا صَلَّى صَلاَةً دَاوَمَ عَلَيْهَا

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melaksanakan puasa yang lebih banyak dalam sebulan melebihi puasa beliau di bulan Sya’ban. Beliau melaksanakan puasa bulan Sya’ban seluruhnya. Beliau bersabda, “Lakukanlah amal-amal yang kalian sanggup melaksanakannya, karena Allah tidak akan bosan [dalam memberikan pahala] sampai kalian yang lebih dahulu bosan [dari mengerjakan amal].” Dan salat yang paling Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam cintai adalah salat yang dijaga kesinambungannya sekalipun sedikit. Dan bila beliau sudah terbiasa melaksanakan salat [sunah], Beliau menjaga kesinambungannya.” [HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 741]

Nah itulah tadi beberapa contoh 8 Cara Beriman Kepada Rasul Beserta Dalilnya [Lengkap]. Semoga kita selalu senantiasa menjalankan apa yang telah diajarkan oleh rasulnya. Dan juga menjadi orang-orang yang senantiasa beriman kepada nabi dan rasul Allah SWT. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan. Terimakasih 🙂

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề