Bagaimana dampak dari setiap transaksi yang terjadi di perusahaan terhadap persamaan dasar akuntansi?

Prinsip Persamaan Dasar Akuntansi

Untuk menerapkan persamaan dasar akuntansi, Anda sebaiknya perlu memegang prinsip akuntansi. Di mana prinsip tersebut merupakan keseimbangan antara harta dengan kewajiban. Pengaruh persamaan dasar akuntansi adalah untuk menganalisa laporan keuangan dan segala transaksi yang terjadi.

Dalam akuntansi mengenal debit dan kredit di setiap transaksi yang terjadi. Maka pengenalan akan hal ini perlu dikuasai agar prinsip keseimbangan dapat terealisasikan.

Kekayaan atau aktiva adalah assets atau bisa disebut juga dengan harta yang dimiliki perusahaan, dan hak atas harta tersebut disebut hak atas kekayaan [equality].

Hubungan antara harta dengan hak atas kekayaan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

Harta [assets] = Hak atas kekayaan [equality]

Secara teori, hak atas kekayaan terbagi menjadi dua berdasarkan asal usulnya yaitu hak yang berasal dari kreditur dan hak yang berasal dari pemilik perusahaan.

Hak dari kreditur atas kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan merupakan hutang perusahaan, sedangkan hak dari pemilik perusahaan itu sendiri disebut sebagai modal. Persamaan akuntansi dapat dituliskan sebagai berikut:

Harta = Utang + Modal atau Modal = Harta – Utang

C. Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan Dasar Akuntansi

Setiap transaksi keuangan akan memengaruhi posisi keuangan perusahaan, dengan adanya transaksi dapat memengaruhi pada kelompok aktiva saja atau bisa juga memengaruhi pasiva saja atau bahkan memengaruhi aktiva dan pasiva secara bersamaan. Artinya setiap perubahan akan menunjukkan perubahan secara berpasangan baik antara harta dengan harta, antara harta dengan utang atau antara harta dengan modal, oleh karena itu pencatatannya dinamakan sistem akuntansi berpasangan [ double entry accounting system ]. Berdasarkan pada bukti transaksi tersebut dicatat dalam persamaan dasar sebagaimana contoh berikut.

Tn. Wahyu bertempat tinggal di Yogyakarta, pada bulan September 2006 membuka usaha fotokopi yang diberi nama Fotokopi “Cepat”. Pencatatan atas pendapatan jasa dilakukan seminggu sekali yaitu tanggal 9, 16, 23 dan 30 September 2006 [setiap akhir pekan]. Adapun transaksi yang terjadi saat memulai usaha adalah:

Tanggal 1

September 2006 Tn. Wahyu pemilik sekaligus pengelola perusahaan Fotokopi “Cepat” menyerahkan uang pribadinya sebesar Rp120.000.000,00 sebagai modal usaha. Pada tanggal ini pula dibayar uang sewa kios kepada Tn. Salimi sebesar Rp3.600.000,00 untuk masa sewa satu tahun.

Ekonomi SMA/MA XI

Berdasarkan bukti transaksi, maka perusahaan akan mencatatnya dalam persamaan dasar berikut ini:

Persamaan Dasar Akuntansi [dalam Rp]

UTANG MODAL Tanggal Kas

HARTA

Piut. Keterangan

Persekot

Usaha

Perlengk. Mesin

120.000.000 Setoran modal Sept. 1

Sept. 1 120.000.000 -

Bayar sewa kios Saldo 116.400.000

Tanggal 2 September 2006 dibeli dengan tunai 5 unit mesin fotokopi @ Rp15.000.000,00 dari Toko Eropa.

Persamaan Dasar Akuntansi [dalam Rp]

MODAL Tanggal

HARTA

UTANG

Keterangan Kas

Perlengk. Mesin

120.000.000 Setoran modal Sept. 1

Bayar sewa kios Saldo 116.400.000

120.000.000 Sept. 2 -75.000.000

Bayar mesin tunai Saldo

- Beli perlengkpn.

Transaksi terus terjadi dan setiap hari dicatat dalam persamaan dasar, setiap terjadi transaksi harus dihitung saldonya sehingga setiap saat dapat diketahui posisi keuangan perusahaan.

Tanggal 3

September 2006 dibeli kredit 50 rem kertas HVS ukuran folio @ Rp25.000.00 dan 25 rem kertas HVS ukuran kwarto @ Rp23.000,00 serta 10 kantong tinta fotokopi @ Rp70.000,00 di Toko Mitra.

Tanggal 9

September 2006 dicatat penerimaan uang sebesar Rp3.000.000 dari pelanggan sebagai pembayaran atas pekerjaan foto kopi dan jilid pada minggu pertama.

Tanggal 10 September 2006 dikembalikan kepada Toko Mitra 5 rem kertas HVS ukuran folio dikarenakan rusak.

Ekonomi SMA/MA XI

Tanggal 11 September 2006 Tn. Adili pegawai bagian servis fotokopi meminta uang di kasir sebesar Rp200.000,00 untuk membeli kertas sampul sebanyak 50 lembar.

Tanggal 15 September 2006 dicatat penerimaan uang sebesar Rp1.600.000,00 dari pelanggan sebagai ongkos fotokopi pada minggu kedua.

Tanggal 17 September 2006 dibayar kepada Toko Mitra uang sebesar Rp1.400.000,00 sebagai pemba- yaran atas pembelian tanggal 3 September 2006.

Tanggal 18 September 2006 dibeli tunai 50 rem kertas HVS ukuran folio @ Rp25.000,00 dan 25 rem kertas HVS ukuran kwarto @ Rp23.000,00 serta 10 kantong tinta fotokopi @ Rp70.000,00 di Toko Mitra.

Tanggal 20 September 2006 dibayar listrik dan telepon untuk bulan September masing-masing senilai Rp475.000,00 dan Rp400.000,00.

Tanggal 23 September 2006 diterima uang hasil fotokopi dan jilid dari Toko Sukses senilai Rp11.252.000,00

Tanggal 24 September 2006 dibayar beban iklan untuk bulan September senilai Rp500.000,00.

Tanggal 29 September 2006 telah diselesaikan dan diserahkan pekerjaan fotokopi dan jilid sebesar Rp11.700.000,00 diterima pembayaran sebesar Rp9.750.000,00 dan diterima bulan depan senilai Rp1.950.000,00.

Tanggal 30 September 2006 dibayar gaji karyawan sebesar

Rp7.500.000,00.

Pada akhir bulan yang belum dibukukan [sebagai data penyesuaian] terdiri atas sebagai berikut.

a. Beban depresiasi mesin fotokopi diperhitungkan dengan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa untuk masa manfaat 10 tahun, depresiasi tiap bulan

= Rp625.000 oleh karena itu beban depresiasi untuk bulan September 2006 sebesar

Rp625.000.

b. Beban sewa ruangan untuk bulan September 2006 Rp300.000,00

c. Perlengkapan fotokopi [kertas, tinta dan lain-lain] yang masih ada di gudang Rp1.425.000,00

Ekonomi SMA/MA XI

Berdasarkan transaksi tersebut, dapat dicatat dalam persamaan dasar akuntansi selama periode waktu satu bulan sebagai berikut.

Ekonomi SMA/MA XI

Pengertian Transaksi

Apa itu transaksi? Pengertian sederhana dari transaksi adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual untuk menukar barang, jasa, atau aset keuangan.

Sedangkan dalam dunia akuntansi dapat diartikan sebagai aktivitas bisnis apa pun yang berdampak langsung pada status finansial dan laporan keuangan bisnis Anda.

Misalnya, Anda menjalankan bisnis trading dan distribusi. Anda menjual beberapa barang kepada pelanggan seharga Rp 5 juta secara tunai.

Peristiwa ini dapat Anda ukur dalam secara moneter dan berdampak pada posisi keuangan bisnis Anda sehingga disebut sebagai transaksi.

Demikian pula, jika Anda membayarkan gaji karyawan sebesar Rp 4 juta. Peristiwa ini juga merupakan transaksi karena memiliki nilai moneter dan berdampak secara finansial pada bisnis Anda.

Semua transaksi yang terjadi akan dicatat oleh bookkeeper atau akuntan ke dalam catatan akuntansi bisnis atau disebut dengan Jurnal.

Bentuk-Bentuk Transaksi

Untuk lebih memahaminya, berikut adalah contoh-contoh atau bentuk transaksi yang dapat ditemukan pada bisnis atau perusahaan:

  • Penjualan secara tunai maupun kredit kepada pelanggan.
  • Menerima pembayaran tunai dari faktur [invoice] yang telah jatuh tempo dari pelanggan.
  • Membeli aset tetap dari supplier.
  • Pencatatan penyusutan/depresiasi aset tetap dari waktu ke waktu.
  • Membeli persediaan barang dari supplier.
  • Melakukan investasi di bisnis lain.
  • Meminjam uang dari kreditor.
  • Membagikan dividen kepada para investor.
  • Menjual aset ke pihak ketiga.

Jenis-Jenis Transaksi

Transaksi dalam laporan keuangan sederhana atau kompleks dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu adalah:

Berdasarkan Hubungan Institusional

Jenis pertama yang akan kita bahas adalah yang berdasarkan hubungan institusional yang dibagi menjadi internal dan eksternal:

1. Transaksi Internal

Transaksi internal terjadi di mana tidak ada pihak eksternal yang terlibat.

Hal ini tidak melibatkan pertukaran antara dua pihak melainkan peristiwa yang dapat diukur secara moneter.

Contoh: Pencatatan penyusutan aset tetap dan realisasi hilangnya aset yang disebabkan oleh kebakaran.

2. Transaki Eksternal

Pengertian dari transaksi eksternal adalah jenis di mana bisnis bertukar nilai dengan pihak eksternal. Sebagian besar hal ini dilakukan oleh bisnis apapun.

Contohnya termasuk pembelian barang dari supplier, penjualan barang ke pelanggan, pembelian aset tetap untuk keperluan bisnis, pembayaran sewa kepada pemilik, pembayaran tagihan gas, listrik atau air, pembayaran gaji kepada karyawan, dll.

Coba Fitur Laporan Keuangan dan Bisnis untuk Keputusan Bisnis Lebih Cepat dan Akurat

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Berdasarkan Penukaran Uang

Berdasarkan pertukaran uang, ada tiga jenis transaksi akuntansi, yaitu tunai, non tunai, dan kredit.

1. Transaksi Tunai

Merupakan transaksi di mana uang tunai dibayarkan atau diterima langsung pada saat transaksi terjadi.

Misalnya, Anda menjual beberapa produk kepada pelanggan seharga Rp 50ribu dan pelanggan tersebut langsung melakukan pembayaran di saat itu juga

Disebut begitu Anda sudah langsung menerima uang tunai atas barang yang dijual kepada pelanggan Anda.

Demikian pula, jika Anda membeli furnitur untuk bisnis Anda, dan Anda langsung membayar sesuai harga dengan cara tunai kepada pemasok.

Dalam dunia modern seperti sekarang, transaksi tunai tidak terbatas pada penggunaan uang kertas atau koin untuk melakukan atau menerima pembayaran.

Semua kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan kartu debit atau kredit yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan juga dikategorikan sebagai transaksi tunai, begitu pula melalui pembayaran digital seperti melalui Gopay, OVO, Dana, dan lainnya.

Baca juga:Akuntansi Penggajian [Payroll Accounting], Ini Dia Tahapannya!

2. Transaksi non Tunai

Jenis transaksi ini tidak terkait dengan apakah uang tunai telah dibayarkan atau akan dibayarkan di masa depan.

Misalnya, jika Perusahaan A membeli mesin dari Perusahaan B dan melihat bahwa mesin itu rusak, pengembaliannya tidak akan memerlukan uang tunai yang dikeluarkan, sehingga termasuk dalam transaksi non-tunai.

3. Transaksi Kredit

Dalam jenis kredit, uang tunai tidak langsung berpindah tangan pada saat transaksi terjadi.

Dengan kata lain, uang tunai diterima atau dibayarkan di masa mendatang.

Misalnya, Anda membeli beberapa barang dagangan dari vendor Anda seharga Rp 10juta.

Atas permintaan Anda, vendor Anda setuju untuk menerima pembayaran sebesar Rp 10juta untuk barang yang dijual kepada Anda di bulan berikutnya.

Anda mengambil kepemilikan barang dan mengangkutnya ke toko Anda.

Hal ini merupakan jenis transaksi kredit karena Anda belum melakukan pembayaran secara tunai langsung pada saat pembelian barang.

Demikian pula, Anda menjual beberapa barang kepada pelanggan Anda dan kemudian menerima pembayaran di bulan depan.

Berdasarkan Tujuan

Ada tiga jenis transaksi akuntansi berdasarkan tujuannya yaitu bisnis, non-bisnis, dan pribadi, berikut pengertian masing-masing :

  1. Transaksi bisnis. Segala bentuk kegiatan sehari-hari yang membuat bisnis tetap berjalan, seperti penjualan dan pembelian, sewa bangunan, iklan, dan pengeluaran lainnya.
  2. Transaksi non-bisnis. Tidak melibatkan penjualan atau pembelian contohnya seperti donasi dan tanggung jawab sosial.
  3. Transaksi pribadi. Dilakukan untuk keperluan pribadi seperti perayaan ulang tahun.

Atur dan Pantau Operasional Lewat Fitur Biaya dan Anggaran Jurnal, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Analisis Transaksi dengan Double-Entry System

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Jurnal by Mekari bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Double-entry system atau sistem pencatatan berpasangan merupakan sistem analisis transaksi di mana setiap transaksi keuangan yang terjadi akan berpengaruh minimal dua akun.

Pengaruh tersebut yakni untuk komponen aset di sisi debit dan komponen utang atau kewajiban atau pun modal atau ekuitas di sisi kredit.

Hal ini mengacu pada persamaan dasar akuntansi yaitu:

Aset = Kewajiban + Modal

Di mana aset sendiri merupakan sumber-sumber ekonomi yang dikuasai perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi di masa depan.

Kewajiban adalah pengorbanan ekonomi untuk menyerahkan aset atau jasa kepada entitas lain di masa depan.

Sementara modal adalah hak residu atas aset setelah dikurangi dengan semua kewajiban.

Baca juga: 4 Metode Analisis Keuangan yang Bisa Anda Pilih

Contoh Langkah-Langkah Analisis Transaksi

Untuk menganalisis transaksi, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:

  1. Pahami jenis-jenis akun dan komponennya, misal akun aset dapat terdiri dari piutang, persediaan, dan lain-lain.
  2. Tentukan pengaruh dari suatu transaksi pada akun aset, kewajiban, modal, beban atau pendapatan.
  3. Tentukan pengaruhnya untuk setiap akun, apakah adanya transaksi tersebut menjadikan jumlah saldo akun menjadi naik atau turun.
  4. Tulis kenaikan atau penurunan saldo atas akun tersebut di sebelah debit atau kredit.

Kelola usaha mikro kecil secara efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề