Bagaimana gerakan pada tari Serampang 12?
5.123 Serampang Dua Belas, Seni TariTari Serampang Dua Belas adalah salah satu tarian klasik Melayu yang cukup melegenda dan mempengaruhi banyak tarian tradisional di daerah lain. Tari Serampang Dua Belas sudah dipopulerkan dari ujung barat hingga timur Indonesia sejak tahun 1930-an dengan maksud menggeser pengaruh barat, dan menumbuhkan sikap nasionalisme dari segi budaya. Sejak awal diciptakan, tari dan musik Serampang Dua Belas memang diharapkan dapat menjadi pemersatu bangsa selain sebagai sarana hiburan, dan pergaulan sosial yang dapat diterima oleh sebagian besar kolektif anak bangsa. Presiden Soekarno bahkan pernah menjadikan tari Serampang Dua Belas sebagai tarian nasional dan menjadikannya bahan ajar wajib di seluruh sekolah di Indonesia. Meski demikian tarian ini juga sempat menjadi kontroversi pada masanya karena mengambil rentak dari musik dan tari Branyo Portugis. Tari Serampang Dua Belas berakar dari Ronggeng Melayu dengan tiga lagu dan tari pembuka yaitu Gunung Sayang, Serampang Laut, dan Pulau Sari. Lagu dan tari Pulau Sari kemudian diolah kembali oleh O.K. Adram dengan mengambil unsur-unsur seni tari dan musik di kawasan Nusantara menjadi Tari Serampang Dua Belas, yang kemudian berkembang di wilayah Kesultanan Deli Serdang Bedagai, Deli Serdang, Sumatera Utara. Saat itu tarian hanya dibawakan oleh penari laki-laki karena aturan adat tidak mengijinkan perempuan tampil dihadapan umum. Selanjutnya Guru Sauti menggubah tari Serampang Dua Belas agar penyebarannya bisa lebih luas dan diterima semua etnis dari berbagai tingkatan sosial. Tarian ini ternyata diminati masyarakat luas di seluruh Indonesia masa itu, bisa jadi karena gerakannya tidak terlalu sulit dan dalam batas kesopanan meski dibawakan secara berpasangan, termasuk busananya yang tertutup baik penari perempuan maupun lelaki. Tarian ini setelah digubah memang baru diijinkan untuk dibawakan pula oleh penari perempuan atau berpasangan. Tari Serampang Dua Belas juga disukai oleh masyarakat dari negara-negara lain yang masih serumpun seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam. Tari Serampang Dua Belas kerap ditampilkan dalam perhelatan sosial seperti festival, perlombaan, pesta, dan pertunjukan budaya baik di dalam maupun luar negeri. Tari Serampang Dua Belas menggambarkan kisah percintaan dua anak manusia yang dimulai dari proses perkenalan hingga jenjang pernikahan. Pesan moral yang terkandung dalam tarian ini adalah bahwa rasa cinta terhadap lawan jenis jika sudah saling cocok sebaiknya tidak ditunda-tunda dan segera dibawa ke pelaminan. Tari Serampang Dua Belas terdiri dari dua belas gerakan yang diberi nama sesuai dengan jalan cerita tarian tersebut. Gerak-gerik tariannya mengambil gerak tari tradisonal Melayu seperti mendayung, goncek, langkah celatuk, titi batang, kerling, dan lentik. Gerakan Tari Serampang Dua Belas bertumpu pada kekuatan tangan dan kaki, yang didominasi oleh gerakan melompat dan berputar. Ragam gerak Tari Serampang Dua Belas terdiri dari:
Busana penari perempuan Serampang Dua Belas adalah pakaian adat Melayu pesisir pantai timur Sumatra, yaitu baju kurung lengan panjang dan kain yang menutupi pinggang hingga mata kaki. Penari pria mengenakan kemeja dan celana panjang, peci/kopiah, dan kain di pinggang sepanjang lutut. Warna pakaiannya bewarna cerah seperti merah, biru muda, atau merah muda. Musik pengiring tarian ini adalah gabungan akordeon, kecapi, dan rebana. Seiring perkembangan jaman ada unsur musik modern di dalamnya seperti orgen atau piano, bahkan seringkali hanya menggunakan rekaman suara dengan alasan kepraktisan. |