Bagaimana hubungan antara inflasi dan PENGANGGURAN dalam jangka pendek

Inflasi adalah kemerosotan nilai uang karena banyaknya dan cepatnya uang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Bila tingkatnya parah, apalagi hiperinflasi, keadaan perekonomian menjadi lesu dan orang menjadi tidak bersemangat bekerja. Salah satu masalah ekonomi yang berhubungan dengan inflasi adalah pengangguran. Berikut hubungan inflasi dan pengangguran:

  1. Dalam jangka pendek
    Saat kebijakan moneter atau fiskal diberlakukan untuk menurunkan pengangguran di bawah tingkat alami, peningkatan permintaan yang dihasilkan akan mendorong perusahaan dan produsen untuk menaikkan harga lebih cepat. Ketika inflasi meningkat, pekerja dapat memasok tenaga kerja dalam jangka pendek karena upah yang lebih tinggi. Hal ini akan mengarah pada penurunan tingkat pengangguran.
  2. Dalam jangka panjang
    Ketika pekerja sepenuhnya menyadari hilangnya daya beli mereka dalam keadaan inflasi, kesediaan mereka untuk memasok tenaga kerja berkurang dan tingkat pengangguran naik ke tingkat alami. Oleh karena itu, dalam jangka panjang inflasi yang lebih tinggi tidak akan menguntungkan ekonomi melalui tingkat pengangguran yang lebih rendah. Dengan cara yang sama, tingkat inflasi yang lebih rendah seharusnya tidak menimbulkan biaya pada ekonomi melalui tingkat pengangguran yang lebih tinggi. Karena inflasi tidak berdampak pada tingkat pengangguran dalam jangka panjang.

Jadi, dalam jangka pendek, inflasi dan pengangguran berhubungan negatif yaitu semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran akan berkurang. Sedangkan dalam jangka panjang tingkat inflasi dan pengangguran tidak berhubungan.  

Bagaimana hubungan antara inflasi dan PENGANGGURAN dalam jangka pendek

Dengan adanya inflasi, permintaan terhadap barang tertentu mengalami kenaikan yang lebih besar daripada barang lain yang kemudian mendorong kenaikan produksi barang tersebut. Kenaikan produksi barang ini, pada gilirannya akan meningkatkan alokasi tenaga kerja sehingga pengangguran akan berkurang. 

Inflasi dan pengangguran adalah masalah jangka pendek dalam perekonomian, namun mempunyai efek jangka panjang yang penting. Inflasi sendiri diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Maka dari itu hal ini menunjukan adanya hubungan kurva Philips dengan inflasi (tingkat perubahan harga) dan juga tingkat pengangguran.

Kurva Phillips mewakili hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran . ketika tingkat pengangguran tinggi, upah meningkat perlahan. Ketika pengangguran rendah, upah naik dengan cepat hal ini terjadi karena adanya hubungan terbalik yang konsisten

imtilak.net

Pengertian Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (continue) jika kenaikan itu meluas pada barang lainnya. Kenaikan harga barang dan jasa ini diukur dengan mempergunakan indeks harga.

Inflasi juga merupakan salah satu variabel yang sangat sentral dalam kebijakan makro ekonomi, di samping output dan pengangguran, tetapi Inflasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masalah-masalah ekonomi lain tersebut. Salah satu masalah ekonomi yang berhubungan dengan inflasi adalah pengangguran. Lantas, bagaimana hubungan antara inflasi dengan pengangguran?

Kira-kira pada akhir tahun 1950-an para ekonom telah mempelajari hubungan antara pengangguran dan inflasi upah serta tingkat inflasi keseluruhan. Secara teoritis hubungan ini baru pertama kali diperkenalkan AW Phillips pada 1958 (AW Phillips, “The Relation Between Unemployment and The Rate of Change of Money Wage Rates in The United Kingdom, 1861-1957”, Economica (Nov, 1958), pp. 283-300). Phillips mengadakan studi lapangan tentang hubungan antara kenaikan tingkat upah dengan pengangguran di Inggris pada 1861- 1957.

Dari penelitian yang ia pelajari bahwa terdapat hubungan yang negatif antara persentase kenaikan upah dengan turunnya pengangguran, seperti beberapa pekerja yang menganggur, pengusaha dapat diharapkan untuk menawar upah dengan cukup cepat. Tahun-tahun di mana tingkat pengangguran rendah adalah juga tahun-tahun di mana kenaikan upah tinggi, dan sebaliknya, tahun-tahun di mana pengangguran tinggi maka tingkat kenaikan upah rendah, seperti  ketika permintaan tenaga kerja rendah dan pengangguran tinggi, pekerja enggan menerima upah lebih rendah dari tingkat yang berlaku. Implikasinya adalah tingkat upah turun sangat lambat.

Phillips membuat grafik hubungan antara inflasi harga umum dan pengangguran, bukan inflasi upah. Grafik tersebut dikenal sebagai Kurva Phillips. Kurva Philips jangka pendek dapat digambarkan sebagai :

ceritarakyatlucu.blogspot.com

Dari grafik Kurva Philis tersebut dapat dilihat bahwa tingkat inflasi dan pengangguran memiliki hubungan yang negatif. Semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran akan menurun, begitupun sebaliknya.

Seperti halnya pada teori-teori lain, ada teori yang juga membantah teori kurva Philips. Tokoh ekonom terkenal bernama Paul Samuelson dan Robert Solow, mempopulerkan hubungan negatif antara persentase kenaikan upah dengan turunnya pengangguran ini di Amerika Serikat dengan sedikit modifikasi, di mana mereka dengan studinya menjelaskan dan mempopulerkan hubungan negatif antara laju inflasi dengan tingkat pengangguran. Dengan perkataan lain, terdapat trade off antara inflasi dengan tingkat pengangguran.

Maka dari itu terdapat perdebatan klasik tentang hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran yang dikenal dengan kurva Phillips-nya tersebut.

Beberapa waktu yang lalu di Amerika Serikat dan banyak negara-negara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) menunjukkan bahwa telah terjadi tingkat inflasi yang tinggi dibarengi dengan tingkat pengangguran yang tinggi.

Jadi hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran tersebut bersifat positif dan tidak sesuai dengan teori Phillips, sehingga bertentangan dengan gambar dan diagram dalam kurva Phillips.

Pemecahan Masalah Inflasi dan Pengangguran


Page 2

Pengertian Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (continue) jika kenaikan itu meluas pada barang lainnya. Kenaikan harga barang dan jasa ini diukur dengan mempergunakan indeks harga.

Inflasi juga merupakan salah satu variabel yang sangat sentral dalam kebijakan makro ekonomi, di samping output dan pengangguran, tetapi Inflasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masalah-masalah ekonomi lain tersebut. Salah satu masalah ekonomi yang berhubungan dengan inflasi adalah pengangguran. Lantas, bagaimana hubungan antara inflasi dengan pengangguran?

Kira-kira pada akhir tahun 1950-an para ekonom telah mempelajari hubungan antara pengangguran dan inflasi upah serta tingkat inflasi keseluruhan. Secara teoritis hubungan ini baru pertama kali diperkenalkan AW Phillips pada 1958 (AW Phillips, “The Relation Between Unemployment and The Rate of Change of Money Wage Rates in The United Kingdom, 1861-1957”, Economica (Nov, 1958), pp. 283-300). Phillips mengadakan studi lapangan tentang hubungan antara kenaikan tingkat upah dengan pengangguran di Inggris pada 1861- 1957.

Dari penelitian yang ia pelajari bahwa terdapat hubungan yang negatif antara persentase kenaikan upah dengan turunnya pengangguran, seperti beberapa pekerja yang menganggur, pengusaha dapat diharapkan untuk menawar upah dengan cukup cepat. Tahun-tahun di mana tingkat pengangguran rendah adalah juga tahun-tahun di mana kenaikan upah tinggi, dan sebaliknya, tahun-tahun di mana pengangguran tinggi maka tingkat kenaikan upah rendah, seperti  ketika permintaan tenaga kerja rendah dan pengangguran tinggi, pekerja enggan menerima upah lebih rendah dari tingkat yang berlaku. Implikasinya adalah tingkat upah turun sangat lambat.

Phillips membuat grafik hubungan antara inflasi harga umum dan pengangguran, bukan inflasi upah. Grafik tersebut dikenal sebagai Kurva Phillips. Kurva Philips jangka pendek dapat digambarkan sebagai :

Bagaimana hubungan antara inflasi dan PENGANGGURAN dalam jangka pendek

ceritarakyatlucu.blogspot.com

Dari grafik Kurva Philis tersebut dapat dilihat bahwa tingkat inflasi dan pengangguran memiliki hubungan yang negatif. Semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran akan menurun, begitupun sebaliknya.

Seperti halnya pada teori-teori lain, ada teori yang juga membantah teori kurva Philips. Tokoh ekonom terkenal bernama Paul Samuelson dan Robert Solow, mempopulerkan hubungan negatif antara persentase kenaikan upah dengan turunnya pengangguran ini di Amerika Serikat dengan sedikit modifikasi, di mana mereka dengan studinya menjelaskan dan mempopulerkan hubungan negatif antara laju inflasi dengan tingkat pengangguran. Dengan perkataan lain, terdapat trade off antara inflasi dengan tingkat pengangguran.

Maka dari itu terdapat perdebatan klasik tentang hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran yang dikenal dengan kurva Phillips-nya tersebut.

Beberapa waktu yang lalu di Amerika Serikat dan banyak negara-negara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) menunjukkan bahwa telah terjadi tingkat inflasi yang tinggi dibarengi dengan tingkat pengangguran yang tinggi.

Jadi hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran tersebut bersifat positif dan tidak sesuai dengan teori Phillips, sehingga bertentangan dengan gambar dan diagram dalam kurva Phillips.

Pemecahan Masalah Inflasi dan Pengangguran


Bagaimana hubungan antara inflasi dan PENGANGGURAN dalam jangka pendek

Lihat Money Selengkapnya


Page 3

Pengertian Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (continue) jika kenaikan itu meluas pada barang lainnya. Kenaikan harga barang dan jasa ini diukur dengan mempergunakan indeks harga.

Inflasi juga merupakan salah satu variabel yang sangat sentral dalam kebijakan makro ekonomi, di samping output dan pengangguran, tetapi Inflasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masalah-masalah ekonomi lain tersebut. Salah satu masalah ekonomi yang berhubungan dengan inflasi adalah pengangguran. Lantas, bagaimana hubungan antara inflasi dengan pengangguran?

Kira-kira pada akhir tahun 1950-an para ekonom telah mempelajari hubungan antara pengangguran dan inflasi upah serta tingkat inflasi keseluruhan. Secara teoritis hubungan ini baru pertama kali diperkenalkan AW Phillips pada 1958 (AW Phillips, “The Relation Between Unemployment and The Rate of Change of Money Wage Rates in The United Kingdom, 1861-1957”, Economica (Nov, 1958), pp. 283-300). Phillips mengadakan studi lapangan tentang hubungan antara kenaikan tingkat upah dengan pengangguran di Inggris pada 1861- 1957.

Dari penelitian yang ia pelajari bahwa terdapat hubungan yang negatif antara persentase kenaikan upah dengan turunnya pengangguran, seperti beberapa pekerja yang menganggur, pengusaha dapat diharapkan untuk menawar upah dengan cukup cepat. Tahun-tahun di mana tingkat pengangguran rendah adalah juga tahun-tahun di mana kenaikan upah tinggi, dan sebaliknya, tahun-tahun di mana pengangguran tinggi maka tingkat kenaikan upah rendah, seperti  ketika permintaan tenaga kerja rendah dan pengangguran tinggi, pekerja enggan menerima upah lebih rendah dari tingkat yang berlaku. Implikasinya adalah tingkat upah turun sangat lambat.

Phillips membuat grafik hubungan antara inflasi harga umum dan pengangguran, bukan inflasi upah. Grafik tersebut dikenal sebagai Kurva Phillips. Kurva Philips jangka pendek dapat digambarkan sebagai :

Bagaimana hubungan antara inflasi dan PENGANGGURAN dalam jangka pendek

ceritarakyatlucu.blogspot.com

Dari grafik Kurva Philis tersebut dapat dilihat bahwa tingkat inflasi dan pengangguran memiliki hubungan yang negatif. Semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran akan menurun, begitupun sebaliknya.

Seperti halnya pada teori-teori lain, ada teori yang juga membantah teori kurva Philips. Tokoh ekonom terkenal bernama Paul Samuelson dan Robert Solow, mempopulerkan hubungan negatif antara persentase kenaikan upah dengan turunnya pengangguran ini di Amerika Serikat dengan sedikit modifikasi, di mana mereka dengan studinya menjelaskan dan mempopulerkan hubungan negatif antara laju inflasi dengan tingkat pengangguran. Dengan perkataan lain, terdapat trade off antara inflasi dengan tingkat pengangguran.

Maka dari itu terdapat perdebatan klasik tentang hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran yang dikenal dengan kurva Phillips-nya tersebut.

Beberapa waktu yang lalu di Amerika Serikat dan banyak negara-negara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) menunjukkan bahwa telah terjadi tingkat inflasi yang tinggi dibarengi dengan tingkat pengangguran yang tinggi.

Jadi hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran tersebut bersifat positif dan tidak sesuai dengan teori Phillips, sehingga bertentangan dengan gambar dan diagram dalam kurva Phillips.

Pemecahan Masalah Inflasi dan Pengangguran


Bagaimana hubungan antara inflasi dan PENGANGGURAN dalam jangka pendek

Lihat Money Selengkapnya


Page 4

Pengertian Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (continue) jika kenaikan itu meluas pada barang lainnya. Kenaikan harga barang dan jasa ini diukur dengan mempergunakan indeks harga.

Inflasi juga merupakan salah satu variabel yang sangat sentral dalam kebijakan makro ekonomi, di samping output dan pengangguran, tetapi Inflasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masalah-masalah ekonomi lain tersebut. Salah satu masalah ekonomi yang berhubungan dengan inflasi adalah pengangguran. Lantas, bagaimana hubungan antara inflasi dengan pengangguran?

Kira-kira pada akhir tahun 1950-an para ekonom telah mempelajari hubungan antara pengangguran dan inflasi upah serta tingkat inflasi keseluruhan. Secara teoritis hubungan ini baru pertama kali diperkenalkan AW Phillips pada 1958 (AW Phillips, “The Relation Between Unemployment and The Rate of Change of Money Wage Rates in The United Kingdom, 1861-1957”, Economica (Nov, 1958), pp. 283-300). Phillips mengadakan studi lapangan tentang hubungan antara kenaikan tingkat upah dengan pengangguran di Inggris pada 1861- 1957.

Dari penelitian yang ia pelajari bahwa terdapat hubungan yang negatif antara persentase kenaikan upah dengan turunnya pengangguran, seperti beberapa pekerja yang menganggur, pengusaha dapat diharapkan untuk menawar upah dengan cukup cepat. Tahun-tahun di mana tingkat pengangguran rendah adalah juga tahun-tahun di mana kenaikan upah tinggi, dan sebaliknya, tahun-tahun di mana pengangguran tinggi maka tingkat kenaikan upah rendah, seperti  ketika permintaan tenaga kerja rendah dan pengangguran tinggi, pekerja enggan menerima upah lebih rendah dari tingkat yang berlaku. Implikasinya adalah tingkat upah turun sangat lambat.

Phillips membuat grafik hubungan antara inflasi harga umum dan pengangguran, bukan inflasi upah. Grafik tersebut dikenal sebagai Kurva Phillips. Kurva Philips jangka pendek dapat digambarkan sebagai :

Bagaimana hubungan antara inflasi dan PENGANGGURAN dalam jangka pendek

ceritarakyatlucu.blogspot.com

Dari grafik Kurva Philis tersebut dapat dilihat bahwa tingkat inflasi dan pengangguran memiliki hubungan yang negatif. Semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran akan menurun, begitupun sebaliknya.

Seperti halnya pada teori-teori lain, ada teori yang juga membantah teori kurva Philips. Tokoh ekonom terkenal bernama Paul Samuelson dan Robert Solow, mempopulerkan hubungan negatif antara persentase kenaikan upah dengan turunnya pengangguran ini di Amerika Serikat dengan sedikit modifikasi, di mana mereka dengan studinya menjelaskan dan mempopulerkan hubungan negatif antara laju inflasi dengan tingkat pengangguran. Dengan perkataan lain, terdapat trade off antara inflasi dengan tingkat pengangguran.

Maka dari itu terdapat perdebatan klasik tentang hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran yang dikenal dengan kurva Phillips-nya tersebut.

Beberapa waktu yang lalu di Amerika Serikat dan banyak negara-negara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) menunjukkan bahwa telah terjadi tingkat inflasi yang tinggi dibarengi dengan tingkat pengangguran yang tinggi.

Jadi hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran tersebut bersifat positif dan tidak sesuai dengan teori Phillips, sehingga bertentangan dengan gambar dan diagram dalam kurva Phillips.

Pemecahan Masalah Inflasi dan Pengangguran


Bagaimana hubungan antara inflasi dan PENGANGGURAN dalam jangka pendek

Lihat Money Selengkapnya


Page 5

Pengertian Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (continue) jika kenaikan itu meluas pada barang lainnya. Kenaikan harga barang dan jasa ini diukur dengan mempergunakan indeks harga.

Inflasi juga merupakan salah satu variabel yang sangat sentral dalam kebijakan makro ekonomi, di samping output dan pengangguran, tetapi Inflasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masalah-masalah ekonomi lain tersebut. Salah satu masalah ekonomi yang berhubungan dengan inflasi adalah pengangguran. Lantas, bagaimana hubungan antara inflasi dengan pengangguran?

Kira-kira pada akhir tahun 1950-an para ekonom telah mempelajari hubungan antara pengangguran dan inflasi upah serta tingkat inflasi keseluruhan. Secara teoritis hubungan ini baru pertama kali diperkenalkan AW Phillips pada 1958 (AW Phillips, “The Relation Between Unemployment and The Rate of Change of Money Wage Rates in The United Kingdom, 1861-1957”, Economica (Nov, 1958), pp. 283-300). Phillips mengadakan studi lapangan tentang hubungan antara kenaikan tingkat upah dengan pengangguran di Inggris pada 1861- 1957.

Dari penelitian yang ia pelajari bahwa terdapat hubungan yang negatif antara persentase kenaikan upah dengan turunnya pengangguran, seperti beberapa pekerja yang menganggur, pengusaha dapat diharapkan untuk menawar upah dengan cukup cepat. Tahun-tahun di mana tingkat pengangguran rendah adalah juga tahun-tahun di mana kenaikan upah tinggi, dan sebaliknya, tahun-tahun di mana pengangguran tinggi maka tingkat kenaikan upah rendah, seperti  ketika permintaan tenaga kerja rendah dan pengangguran tinggi, pekerja enggan menerima upah lebih rendah dari tingkat yang berlaku. Implikasinya adalah tingkat upah turun sangat lambat.

Phillips membuat grafik hubungan antara inflasi harga umum dan pengangguran, bukan inflasi upah. Grafik tersebut dikenal sebagai Kurva Phillips. Kurva Philips jangka pendek dapat digambarkan sebagai :

Bagaimana hubungan antara inflasi dan PENGANGGURAN dalam jangka pendek

ceritarakyatlucu.blogspot.com

Dari grafik Kurva Philis tersebut dapat dilihat bahwa tingkat inflasi dan pengangguran memiliki hubungan yang negatif. Semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran akan menurun, begitupun sebaliknya.

Seperti halnya pada teori-teori lain, ada teori yang juga membantah teori kurva Philips. Tokoh ekonom terkenal bernama Paul Samuelson dan Robert Solow, mempopulerkan hubungan negatif antara persentase kenaikan upah dengan turunnya pengangguran ini di Amerika Serikat dengan sedikit modifikasi, di mana mereka dengan studinya menjelaskan dan mempopulerkan hubungan negatif antara laju inflasi dengan tingkat pengangguran. Dengan perkataan lain, terdapat trade off antara inflasi dengan tingkat pengangguran.

Maka dari itu terdapat perdebatan klasik tentang hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran yang dikenal dengan kurva Phillips-nya tersebut.

Beberapa waktu yang lalu di Amerika Serikat dan banyak negara-negara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) menunjukkan bahwa telah terjadi tingkat inflasi yang tinggi dibarengi dengan tingkat pengangguran yang tinggi.

Jadi hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran tersebut bersifat positif dan tidak sesuai dengan teori Phillips, sehingga bertentangan dengan gambar dan diagram dalam kurva Phillips.

Pemecahan Masalah Inflasi dan Pengangguran


Bagaimana hubungan antara inflasi dan PENGANGGURAN dalam jangka pendek

Lihat Money Selengkapnya