Bagaimana menjelaskan kepada siswa bahwa bumi berotasi dan berevolusi

Bagaimana menjelaskan kepada siswa bahwa bumi berotasi dan berevolusi

Bagaimana menjelaskan kepada siswa bahwa bumi berotasi dan berevolusi
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/taffpixture

Ilustrasi Bulan, bagaimana Bulan terbentuk?

KOMPAS.com - Apakah bulan memiliki cahayanya sendiri? Mungkin pertanyaan ini masih sering ditanyakan oleh sebagian besar orang karena melihat bulan purnama yang selalu nampak sangat terang di langit malam.

Jawabannya tidak. Bulan tidak memiliki cahayanya sendiri. Bulan memantulkan cahaya dari matahari, sama seperti planet.

Bagian bulan yang terpapar cahaya matahari ini megalami siang hari dan bagian bulan yang tidak terkena cahaya matahari mengalami malam hari. Itulah mengapa kita hanya dapat melihat bulan dengan jelas pada malam hari. Peristiwa ini disebut sebagai rotasi bulan.

Rotasi Bulan

Bulan adalah satelit bumi tetapi bulan berotasi seperti planet lainnya di sistem tata surya. Bulan berputar pada orbitnya sehingga kita akan selalu melihat sisi bulan yang sama sesuai dengan fasenya.

Rotasi bulan pada orbitnya terjadi sekali selama 27 hari tetapi untuk berganti bulan baru membutuhkan waktu selama 29,5 hari. Bulan berotasi dari barat ke timur.

Dilansir dari Space proses ini membuat bulan nampak tak bergerak sama sekali dan selalu berada di tempat yang nyaris sama, peristiwa ini disebut sebagai synchronous rotation.

Bagian bulan yang menghadap bumi biasa disebut sebagai sisi dekat atau near side sedangkan bagian bulan yang membelakangi bumu disebut sisi jauh atau far side. Sehingga banyak terdapat dongeng tentang sisi gelap bulan yang tidak terlihat dari Bumi.

Baca juga: Mengapa Bulan Tampak Lebih Terang pada Malam Hari?

Revolusi Bulan

solarsystem.nasa.gov Fase terlihatnya Bulan karena revolusi


Bulan bergerak mengelilingi bumi dalam orbit yang berbentuk elips. Pergerakan inilah yang mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk bulan di setiap fasenya, seperti bulan baru, bulan sabit, bulan separuh, dan bulan purnama. Fase-fase bulan ini dipengaruhi oleh seberapa luas permukaan bulan yang nampak dari bumi.

Seperti halnya gravitasi bulan mempengaruhi gelombang laut di bumi, gravitasi bumi juga mempengaruhi bulan, hal ini menyebabkan adanya gelombang friksi yang memperlambat rotasi bulan.

Selain itu juga akibat adanya rotasi dan revolusi bulan juga mengakibatkan adanya pergeseran penanggalan berdasarkan fase bulan.

Rotasi dan revolusi bulan juga akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan, hal ini terjadi ketika bula, bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus.

Peristiwa gerhana bulan biasanya hanya berlangsung dalam hitungan menit karena bulan tidak berhenti berotasi.

Baca juga: Manfaat Bulan Sebagai Satelit Bumi

Apa Benar Kita Melihat Bulan yang Sama?

Iya. Walaupun kita berada di negara yang berbeda, bulan yang kita lihat akan memiliki fase yang sama. Jika kita bepergian ke arah kutub yang berlawanan dengan posisi kita saat ini, kita akan merasa bulan berada di posisi sebaliknya.

Misal, saat ini kita berada di area bumi kutub utara lalu kita bepergian ke area bumi kutub selatan kita akan merasa bulan berada di posisi sebaliknya, ini terjadi hanya karena perspektif kita, faktanya posisi bulan akan selalu berada di tempat yang sama.

Dilansir dari NASA, hal yang sama juga berlaku pada saat kita berada di area luas yeng terbuka, kita akan merasa bulan menjadi lebih dekat dengan posisi kita, itu hanya ilusi optik karena posisi bulan tak pernah berubah. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Oleh: Tiara Suci Apriliani, Guru SDN Kudaile 05, Slawi, Tegal, Jawa Tengah

KOMPAS.com - Dalam sistem tata surya, Matahari berperan sebagai pusatnya. Planet-planet bergerak mengitari Matahari. Saat bergerak mengitari Matahari, planet memiliki lintasan sendiri yang disebut orbit.

Urutan planet dalam tata surya yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Setiap planet memiliki ciri masing-masing. Begitu juga dengan Bumi.

Bumi disebut sebagai planet biru. Hal ini disebabkan Bumi tampak berwarna biru jika dilihat dari luar angkasa.

Di Bumi juga terdapat kehidupan. Kehidupan di Bumi ditopang oleh adanya oksigen (O2) serta air. Bahkan 2/3 permukaan Bumi ditutupi oleh air. Selain itu, Bumi juga memiliki lapisan udara yang disebut atmosfer.

Baca juga: Teori Proses Pembentukan Bumi

Sama halnya dengan planet yang lain, Bumi juga melakukan gerakan. Ada dua gerakan yang dilakukan Bumi, yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi merupakan gerak perputaran Bumi pada porosnya. Sedangkan, revolusi merupakan gerak perputaran Bumi mengitari Matahari.

Waktu yang dibutuhkan Bumi untuk melakukan rotasi dan revolusi tidak sama. Untuk berotasi, Bumi membutuhkan waktu 24 jam (1 hari).

Sedangkan untuk berevolusi, Bumi membutuhkan waktu selama 365 ¼ hari. Pada tahun kabisat, Bumi membutuhkan waktu 366 hari untuk berevolusi. Adanya rotasi dan revolusi membawa akibat di bumi.

Akibat rotasi Bumi

Akibat rotasi Bumi antara lain:

  • Pergantian siang dan malam

Bagian Bumi yang menghadap matahari akan mengalami siang, sedangkan bagian Bumi yang membelakangi matahari akan mengalami malam.

  • Perbedaan waktu tempat-tempat di Bumi

Tempat di Bumi memiliki garis lintang dan garis bujur yang berbeda. Garis bujur 0 derajat berada di kota Greenwich, London, Inggris. Di sanalah titik perhitungan waktu tempat-tempat di Bumi.

Di Indonesia sendiri dibagi menjadi tiga daerah waktu, yaitu Waktu Indonesia Timur (WIT), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Barat (WIB). Setiap wilayah waktu memiliki perbedaan 1 jam.

Baca juga: Mengapa Penggunaan AC Dapat Meningkatkan Pemanasan di Muka Bumi?

  • Gerak semu harian matahari

Akibat rotasi Bumi, matahari seolah-olah terbit dari sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pada kenyatannya, Bumi yang berputar dari barat ke timur.

Akibat revolusi Bumi

Akibat revolusi Bumi di antaranya:

Ada bermacam-macam musim di Bumi, yaitu musim panas, semi, gugur, dan dingin. Musim dating bergantian karena saat berotasi dan berevolusi posisi Bumi miring ke arah timur laut.

Akibatnya, bagian kutub Bumi yang condong ke matahari menyebabkan Bumi bagian selatan bertambah dekat dengan matahari dan mengalami musim panas. 

Pada saat yang sama, belahan Bumi bagian utara letaknya jauh dari matahari, sehingga menyebabkan musim dingin.

Di antara pergantian musim panas ke dingin, terjadi musim gugur. Di antara pergantian musim dingin ke panas, terjadi musim semi. 

Jadi, belahan Bumi utara dan selatan mengalami 4 musim. Sedangkan bagian tengah Bumi, hanya memiliki 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau.

Baca juga: Alasan Matahari Disebut sebagai Sumber Energi Terbesar di Bumi

  • Perbedaan lamanya siang dan malam

Perbedaan lamanya siang dan malam juga diakibatkan oleh revolusi Bumi. Bagian Bumi yang dekat dengan matahari, akan mengalami siang yang lebih lama. Bagian Bumi yang jauh dari matahari, akan mengalami malam yang lebih lama.

Adanya revolusi Bumi menyebabkan rasi bintang yang berubah-ubah. Rasi bintang merupakan deretan bintang yang tampak dari Bumi yang membentuk suatu gugusan tertentu.

  • Gerak semu tahunan matahari

Pada waktu tertentu, matahari tampak berada di belahan Bumi utara. Akan tetapi, adakalanya matahari tampak berada di belahan Bumi selatan. Hal ini karena Bumi berevolusi dan memiliki kemiringan.

Tahun kabisat merupakan tahun yang memiliki jumlah hari sebanyak 366 hari. Waktu yang dibutuhkan Bumi untuk berevolusi yaitu 365 ¼ hari, sehingga setiap 4 tahun sekali akan menjadi 366 hari. 

Itulah akibat rotasi dan revolusi Bumi. Mari sayangi Bumi kita dengan cara-cara yang bijaksana. Berperilaku syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa merupakan salah satu cara menyayangi Bumi kita.

Baca juga: Hewan-hewan yang Menggunakan Kemagnetan Bumi untuk Navigasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

ROTASI Bumi adalah perputaran Bumi pada sumbunya, sedangkan revolusi Bumi adalah peristiwa bergeraknya Bumi mengelilingi matahari. Kedua peristiwa tersebut memberikan dampak positif dan negatif.

Baca juga: Mengenal Manfaat Propolis Bagi Kesehatan 

Bumi berputar dari arah barat ke arah timur. Dalam satu kali rotasi, waktu yang dibutuhkan adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Waktu satu kali rotasi disebut kala rotasi atau lebih sering menyebutnya dengan satu hari.

Rotasi Bumi

Akibat dari rotasi bumi adalah :

1. Perbedaan Waktu 

Sekali berotasi membutuhkan waktu 24 jam dan setiap tempat di permukaan bumi telah berputar sebesar 360 derajat bujur. Maka permukaan Bumi terdapat 24 waktu lokal. 

Penetapan waktu dimulai dari garis bujur 0 derajat, yaitu di kota Greenwich di London. Garis bujur timur waktunya lebih awal atau ditambahkan 1 jam setiap kelipatan 15 derajat. Sedangkan garis bujur barat waktunya lebih lambat atau dikurangi 1 jam setiap kelipatan 15 derajat.

2. Batas Penanggalan Internasional 

Jika penghitungan waktu didasarkan pada garis bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas penanggalan internasional, ada pada bujur 180 derajat yang terletak di Samudra Pasifik. Bila belahan timur 180 derajat (bujur timur) tanggal 15, maka di belahan barat 180 derajat (bujur barat) masih tanggal 14.

3. Adanya Pergantian Siang dan Malam 

Rotasi Bumi membuat matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat. Saat pagi hari seakan-akan matahari muncul dari timur dan saat sore hari matahari akan terlihat seperti menghilang ke barat. Padahal sebenarnya yang bergerak adalah Bumi kita berputar di sumbunya, mengelilingi matahari. 

Sedangkan matahari diam. Hal itu disebut juga gerak semu matahari. Rotasi bumi menyebabkan adanya pergantian siang, sore dan malam hari.

4. Adanya gerak semu matahari 

Matahari seakan akan  bergerak dari timur ke barat, demikian juga benda-benda langit lainnya, mereka bergerak melawan rotasi Bumi dari barat ke timur. 

5. Terjadinya pemampatan pada kedua kutub bumi

Karena Bumi berputar pada porosnya, maka bagian ekuator berputar lebih cepat bila dibandingkan bagian kutub. 

6. Adanya pembelokan arah angin Arah angin 

Dari lintang tinggi yang menuju khatulistiwa akan berbelok karena pengaruh perputaran Bumi.

Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah peristiwa bergeraknya Bumi mengelilingi matahari. Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali revolusi disebut kala revolusi. 

Berbeda dengan rotasi bumi, kala revolusi bumi adalah 365¼ hari atau disebut 1 tahun. Lintasan revolusi bumi berbentuk elips. Jadi selama satu tahun bumi berputar mengelilingi matahari sambil berotasi.

Akibat dari revolusi bumi adalah:

1. Perbedaan Lamanya Waktu Siang dan Malam 

Revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika yang besar nya 23½°, menimbulkan perbedaan lama siang dan malam.

2. Gerak semu tahunan matahari 

Seolah-olah pada waktu tertentu matahari berada di belahan bumi utara, dan waktu yang lain matahari berada di belahan bumi selatan. pada bulan Juni sinar matahari mengenai dinding rumah bagian utara, sedangkan saat Desember sinar menerpa di bagian selatan.

3. Perubahan Musim 

Hal ini dibuktikan dengan siklus perubahan musim yang terjadi di beberapa negara yang mengalami empat musim yaitu musim semi, panas, gugur dan musim dingin, sedangkan negara yang ada di dekat garis katulistiwa hanya dua musim.

4. Perubahan Penampakan Rasi Bintang 

Akibat adanya revolusi, maka akan terlihat perubahan rasi bintang di langit. 

5. Tahun kabisat 

Kala revolusi Bumi adalah 365¼ hari. Karena adanya perbedaan seperempat hari, maka untuk memudahkan penanggalan dibulatkan menjadi 365 hari. Hal ini dibuktikan dengan adanya peristiwa 4 tahun sekali yang hanya ada 29 hari pada Februari. (Ant/OL-1)