Bagaimana perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua tentang proklamasi?

Sebelum kemerdekaan, terjadi perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua yang mengakibatkan terjadi peristiwa Rengasdengklok . Hal ini timbul karena?

  1. Perbedaan waktu pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
  2. Campur tangan Jepang mengenai pelaksanaan Kemerdekaan
  3. PPKI tidak berhasil mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
  4. Golongan muda tidak setuju dengan terbentuknya PPKI
  5. Tidak ada yang bersedia menandatangani naskah proklamasi

Jawaban: A. Perbedaan waktu pelaksanaan proklamasi kemerdekaan

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sebelum kemerdekaan, terjadi perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua yang mengakibatkan terjadi peristiwa rengasdengklok . hal ini timbul karena perbedaan waktu pelaksanaan proklamasi kemerdekaan.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Setelah Soeharto diangkat menjadi ketua presidium Kabinet Ampera, beliau menuangkan program kerjanya yang dikenal dengan Dwi Dharma, yang terdiri atas stabilitas? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Doni Setyawan | Agustus 17, 2020 | Soal IPS Terpadu |

Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan antara para pemuda dan golongan tua mengenai ….

a. waktu kemerdekaan diproklamasikan

b. para proklamasi kemerdekaan dilaksanakan

c. tokoh yang memproklamasikan kemerdekaan

d. bentuk negara setelah proklamasi kemerdekaan

Pembahasan:

Menjelang proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda menyikapi berita kekalahan Jepang kepada Sekutu. Puncak dari perbedaan pendapat adalah penculikan Seokarno-Hatta ke Rengasdengklok. Adapun yang menjadi masalah perbedaan pendapat adalah waktu dan cara proklamasi. Golongan muda ingin segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, sedangkan golongan tua menunggu kepastian dari Jepang dan akan melakukan rapat PPKI. Golongan muda tidak meninginkan proklamasi melalui PPKI dikarenakan PPKI merupakan bentukan Jepang. Sehingga kalau proklamasi melalui PPKI berarti kemerdekaan Indonesia hanya sebatas hadiah dari Jepang.

Untuk materi lebih lengkap tentang PERITIWA PROKLAMASI DAN TOKOH TOKOH YANG TERLIBAT silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Kalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih

Kunci jawaban:

Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan antara para pemuda dan golongan tua mengenai …. a. waktu kemerdekaan diproklamasikan

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Doni Setyawan | Januari 3, 2020 | Soal OSN IPS |

Peristiwa Rengasdengklok diwamai adanya perbedaan pendapat antara golongan  tua dengan golongan muda. Pendapat golongan muda adalah… .

A. Menunggu  berita  resmi  dari Pemerintah pendudukan Jepang

B. Menghendaki Soekarno – Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan

C. Perumusan  teks  Proklamasi  diadakan  di rumah Lakamana  Maeda

D, Proklamsi  Kemerdekaan  harus  dirapatkan  dulu  dengan  anggota PPKI

Pembahasan:

Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Kekalahan Jepang tersebut didengar oleh para pemuda melalui radio gelap. Salah satu tokoh yang mendengar berita kekalahan Jepang adalah Sutan Syahrir.

Adanya berita kekalahan Jepang atas Sekutu kemudian menimbulkan pro kontra antara golongan muda dengan golongan tua.

Golongan muda menginginkan Soekarno Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secepatnya. Sedangkan golongan tua menuggu kepastian dari pemerintah Jepang. Golongan tua ingin melakukan rapat dengan anggota PPKI untuk mempersiapkan proklamasi. Sedangkan golongan muda menolak hal tersebut, karena PPKI bentukan Jepang. Kalau kemerdekaan melalui Jepang, pemuda menganggap bahwa kemerdekaan Indonesia hanya sebatas hadiah dari Jepang.

Puncak dari perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua kemudian terjadi Peristiwa Rengasdengklok.

Kunci jawaban:

Peristiwa Rengasdengklok diwamai adanya perbedaan pendapat antara golongan  tua dengan golongan muda. Pendapat golongan muda adalah… . B. Menghendaki Soekarno – Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Suasana Rumah Sejarah Rengasdengklok atau rumah pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Minggu [16/8/2020]. Lantas Apa itu Peristiwa Rengasdengklok? Berikut Latar Belakang, Sejarah, dan Tokohnya

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa Rengasdengklok merupakan perstiwa yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia.

Kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini menjadi saksi bisu perjuangan menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa yang terjadi pada 16 Agustus 1945 itu merupakan peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta yang dipicu oleh adanya perbedaan paham antara golongan tua dan golongan muda.

Latar Belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok

Baca juga: Liputan Khusus Rumah Rengasdengklok [1]: Tempat Bersejarah Berusia 100 Tahun

Baca juga: Baca Teks Proklamasi, Puan Maharani Renungi Perjuangan Sang Kakek 76 Tahun Lalu

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII semester 2 kurikulum 2013, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 di Kota Hiroshima dan Nagasaki, Amerika Serikat menjatuhkan bom.

Akibat dari kedua bom tersebut, banyak korban jiwa yang berjatuhan dan berbagai fasilitas hancur.

Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945.

Ketiga tokoh Indonesia yakni Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Widyodiningrat, yang dipanggil Jepang telah kembali ke tanah air.

Terjadi perubahan yang sangat drastis pada keadaan politik Indonesia.

Para tokoh tanpa menunggu keputusan Jepang, mempunyai ide untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Peristiwa Rengasdengklok Perbedaan pendapat golongan tua dan muda, makin meningkat menjadi ketegangan. Keadaan ini mendorong para pemuda mengadakan rapat di Cikini, Jakarta. Rapat tersebut menghasilkan keputusan untuk membawa Soekarno-Hatta ke luar Jakarta.

Akhirnya pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB para pemuda yang dipimpin oleh Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syodanco Singgih membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Ketika Soekarno-Hatta, fatmawati dan Guntur tiba, hari sudah terang.

Para prajurit menyambut para tamu tokoh Nasional setengah tawanan ini. Mereka berteriak: “Hidup Bung Karno, Hidup Bung Hata. Indonesia sudah merdeka. Jepang sudah modar [mati]”, dan sebagainya. Untuk sementara para pemuka bangsa ini ditempatkan dirumah Chudancho Subeno.

Tapi khawatir menyolok, kemudian dipindahkan kerumahnya seorang China bernama Giau I Siong. Rupanya dipelopori para prajurit PETA, diwilayah Rengasdengklok sudah terjadi perebutan kekuasaan dan pernyataan kemerdekaan. Ini terbukti dengan berkibarnya bendera merah putih dimana-mana.

Tujuannya adalah supaya tidak mendapat pengaruh dan tekanan dan Jepang. Adapun latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah adanya pebedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda tentang waktu pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Di Rengasdengklok para pemuda terus mendesak agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian.

Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang.

Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang.

Maka para pemuda berupaya mengamankan tokoh-tokoh tersebut ke Rengasdengklok. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut.

Akhirnya golongan tua di Jakarta semakin ramai dan curiga terhadap menghilangnya Soekarno-Hatta. Setelah melakukan pencarian, golongan tua yang diwakili oleh Achmad Soebardjo mendapat informasi bahwa kedua tokoh tersebut berada ditangan para pemuda, dan dibawa ke Rengasdengklok.

Acmad Soebardjo melakukan negoisasi dengan Wikana dan berusaha menemui dan menjemput Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok. Pada jam 17.00 tiba di Rengasdengklok Mr Soebardjo diantar Joesoef Koento dan Shodancho Sulaiman.

Setelah itu rombongan yang baru datang ini dipertemukan dengan Soekarno-Hatta termasuk Soetardjo. Pada jam 18.00 perundingan dimulai. Hasil perundingan Soekarno-Hatta setuju diadakan Proklamasi setelah kembali ke Jakarta.

Baca juga Pembentukan PPKI [Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]

Peristiwa Rengasdengklok Perbedaan pendapat golongan tua dan muda, Hasil perundingan golongan tua dan para pemuda ini sangat melegakan, jam 19.30 rombongan kembali ke Jakarta untuk mnyiapkan segala sesuatu terkait dengan Prkolamasi Kemerdekaan.

[ilustrasi foto/ceknricek.com]

Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial [IPS] Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề