Bagaimana posisi tidur yg baik untuk bayi?

Ilustrasi posisi tidur bayi 0-3 bulan [Sumber: Pexels]

Bagaimanakah posisi tidur bayi 0-3 bulan? Apakah kamu sudah mengetahuinya, Ma?

Bayi baru lahir hingga usia 3 bulan, memang aktivitasnya masih lebih banyak tidur. Bahkan umumnya mereka menghabiskan waktu 12-17 jam sehari untuk tidur. Makanya, selain memastikan bayi mempunyai kualitas tidur yang baik, kamu juga perlu memerhatikan posisi tidur bayi yang tepat.

Soalnya kalau posisi tidur bayi tidak benar, ini bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya. Bayi di usia ini juga masih rentan mengalami sudden infant death syndrome [SIDS] atau sindrom kematian bayi yang mendadak.

Nah, kondisi tersebut mungkin saja terjadi ketika bayi kehabisan napas disebabkan posisi tidurnya yang salah.

Selain itu, bayi yang posisi tidurnya salah juga bisa berakibat pada perkembangan motoriknya. Di mana posisi tidur yang salah dapat berpengaruh pada otot lehernya yang masih lemah. Jika otot leher mengalami cedera, maka nanti bisa menghambat perkembangan motorik dan fisiknya.

Lantas, gimana sih posisi tidur bayi 0-3 bulan yang ideal? Berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!

Posisi Tidur Bayi 0-3 Bulan yang Ideal

Ilustrasi posisi tidur bayi 0-3 bulan [Sumber: Pexels]

Melansir laman Very Well Family, posisi tidur bayi baru lahir yang paling aman adalah telentang.

Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan enggak disarankan untuk tidur tengkurap. Kenapa? Pasalnya ketika bayi tidur tengkurap, dia hanya akan mendapatkan sedikit oksigen dan membuang sedikit karbon dioksida saat tidur tengkurap. Jadi, dengan kata lain, bayi hanya bisa menghirup kembali udara dari hidungnya.

Risiko SIDS juga bisa meningkat jika bayi tidur tengkurap dan tanpa pengawasan dari orang tua. Bahkan sejak tahun 1992, American Association of Pediatrics [AAP] merekomendasikan bayi baru lahir hingga usia 1 tahun tidur telentang saat malam dan siang hari.

Beberapa studi juga mengungkapkan tingkat SIDS telah menurun lebih dari 50 persen dan tidak ada peningkatkan risiko tersedak, saat bayi tidur dengan posisi telentang.

Kemudian, posisi tidur lainnya yang perlu dihindari pada bayi adalah posisi tidur miring. Sebuah penelitian juga pernah menyatakan bahwa bayi yang tidur miring bisa memiliki risiko meninggal dunia di tempat.

Ketika bayi tidur miring, saluran pernapasannya akan jadi terhimpit dan terhalang, sehingga asupan oksigen jadi terhambat. Saat aliran oksigen ini terhambat, bayi akan kesulitan untuk bernapas.

Ilustrasi posisi tidur bayi 0-3 bulan [Sumber: Pexels]

Mungkin, masih banyak juga Mama-mama yang terbiasa menidurkan bayi sambil dia memegang atau memeluk bonekanya. Ternyata, hal tersebut juga bisa berdampak buruk, Ma.

Meletakkan boneka atau mainan di samping bayi juga bisa berisiko menghambat sistem pernapasannya. Selain itu, bisa saja terdapat kuman atau benda asing yang ada pada mainan maupun bonekanya yang bisa masuk ke tubuh bayi, lalu kemudian menyebabkan penyakit.

Maka dari itu, sebaiknya kamu menjauhkan boneka atau mainan bayi saat mereka akan tidur. Biar tidur bayi menjadi lebih nyenyak dan nyaman.

Selain itu, bayi baru lahir hingga usia 3 bulan, umumnya belum bisa membalikkan badannya sendiri saat tidur. Untuk itu, Mama-mama perlu tetap mengawasi si kecil, agar dia tertidur dalam posisi yang aman agar tidak membahayakannya.

Itulah dia penjelasan mengenai posisi tidur bayi 0-3 bulan yang ideal. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu ya, Ma!

Sebagian besar waktu bayi memang dihabiskan untuk tidur. Bayi yang berusia 0-3 bulan biasanya tidur selama 16-20 jam per hari. Meski begitu, tidak hanya sekedar kuantitas saja, tapi tidur bayi pun juga harus berkualitas. Layaknya orang dewasa, sebelum pulas tertidur biasanya bayi akan membolak-balikkan tubuhnya untuk mencari posisi tidur yang menurutnya paling nyaman. Mengingat si kecil sedang dalam masa yang rentan, sangat penting untuk memperhatikan posisi tidur bayi Anda.

Posisi tidur bayi yang salah bisa berisiko fatal

Posisi tidur bayi di bawah usia 6 bulan harus menjadi perhatian utama setiap orangtua. Pasalnya, hal ini akan meningkatkan risiko si kecil mengalami Sudden Infant Death Syndrome [SIDS] atau sindrom bayi meninggal mendadak.

Ini pun sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics. Mereka menemukan bahwa lingkungan tidur yang aman dan posisi tidur yang tepat akan mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak, sesak napas, dan kesulitan bergerak. Jadi, itu sebabnya sebagai orang tua Anda harus selalu memperhatikan posisi tidur si kecil untuk meminimalisir berbagai macam risiko yang sudah disebutkan tadi.

Posisi tidur telentang

Posisi tidur bayi telentang adalah posisi yang sangat umum. Biasanya posisi ini akan dialami oleh bayi yang berusia sekitar 0 hingga 3 bulan. Pasalnya, pada usia tersebut bayi belum mampu untuk berguling. The US National Institute of Child Health and Human Development [NICHD] melabeli posisi terlentang sebagai posisi tidur terbaik untuk bayi. Bahkan sangat direkomendasi bagi bayi untuk tidur dengan posisi terletang sampai 6 bulan pertama.

Posisi tidur telentang untuk bayi terbukti dapat meminimalisir sindrom kematian bayi mendadak sebanyak 50 persen. Namun, jika terlalu lama berada pada posisi tidur telentang bisa menyebabkan plagiocephaly, atau dalam bahasa kesehariannya disebut “kepala peyang”.

Untuk menjaga bentuk kepala bayi agar terhindar dari kepala peyang, maka ubah posisi tidur secara bergantian menghadap kiri dan kanan serta bayi diposisikan tengkurap pada saat bermain. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan bantal kepala khusus yang sering disebut “bantal peyang”. Fungsi bantal ini yakni untuk menjaga bentuk kepala bayi.

Posisi tidur miring

Beberapa ibu mungkin sering membiarkan bayinya tidur dengan posisi yang miring. Padahal, posisi tidur miring bisa membahayakan kesehatan buah hati Anda, lho! Bayi yang tidur dengan posisi miring memungkinkan untuk bergerak dan seringnya akan berakhir dengan posisi tidur tengkurap, yang membuat perut bayi Anda berada di bawah tubuhnya. Nah, hal yang akan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak [SIDS] secara signifikan.

Posisi tidur tengkurap

Posisi tidur yang satu ini sampai sekarang masih menjadi perdebatan. Pasalnya menurut data secara statistik menyebutkan sindrom bayi meninggal secara mendadak banyak sekali terjadi pada bayi yang tidur dengan posisi tengkurap. Penyebab sindrom bayi meninggal secara mendadak ini secara signifikan disebabkan karena wajah bayi yang terlalu dekat dengan kasur yang secara tidak langsung membuat si bayi mengalami masalah pernapasan karena tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

Hal yang yang harus diperhatikan selain posisi tidur bayi

Selain posisi tidur, ada hal lain yang juga harus perhatikan, di antaranya:

  • Menjaga suhu kamar agar si kecil bisa tidur dengan nyaman.
  • Menempatkan bayi di dalam ruangan yang memiliki ventilasi yang baik.
  • Menjauhkan semua mainan dan boneka dari tempat tidur bayi Anda.
  • Gunakan pakaian tidur dan penutup lainnya sebagai pengganti selimut.
  • Menjaga kebersihan tempat tidur dengan rutin mengganti sprei dan sarung bantal gulingnya. Bahkan, jika perlu Anda juga rutin menjemur bantal guling si kecil di bawah matahari.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Bagaimana posisi tidur bayi yang benar?

Untuk mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan akibat tidur miring, sebaiknya bayi selalu ditidurkan pada posisi terlentang. Jadi, Anda perlu memastikan Si Kecil selalu tidur dalam posisi telentang hingga usianya 1 tahun. Posisi tidur terlentang terbukti dapat menurunkan risiko SIDS hingga 50%.

Apakah aman bayi tidur kepala miring?

Ikatan Dokter Anak Indonesia [IDAI] menjelaskan dalam situs resminya bahwa si kecil sebaiknya tidak tidur dalam posisi miring. Pasalnya, efek samping bayi tidur miring adalah sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome [SIDS].

Bolehkah posisi tidur bayi 0 3 bulan?

Posisi tidur bayi 0-3 bulan yang paling aman adalah terlentang. Sementara yang kurang aman adalah telungkup dan tidur miring. Sebab, kedua posisi itu bisa meningkatka risiko sindorm kematian bayi mendadak.

Bagaimana posisi tidur bayi agar tidak gumoh?

Untuk mencegah terjadinya gumoh setelah menyusu, pastikan bayi Anda tidur dalam psoisi terlentang. Segera miringkan wajah bayi saat gumoh untuk mencegah masuknya gumoh /asi ke dalam saluran napas. Perlu diketahui bahwa bayi biasanya lebih nyenyak saat tidur tengkurap.

Bài mới nhất

Chủ Đề