Bagaimana sifat lakmus merah pada larutan asam dan basa?



KONTAN.CO.ID -  Dalam materi kimia, Anda akan berkenalan dengan larutan asam, basa, dan garam. Mengutip dari Encyclopedia Britannica, larutan adalah sebuah campuran homogen dari dua atau lebih substansi.  Jumlah substansi yang dicampurkan berjumlah relatif dan bisa bertambah hingga mencapai batas kelarutan.  Larutan biasanya berupa cairan tapi gas dan bentuk padat juga bisa dicampurkan. Sebuah larutan terdiri dari zat terlarut [solute] dan pelarut [solvet].  Air dan alkohol sering digunakan sebagai zat pelarut. Mengutip ThoughtCo. partikel dalam larutan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.  Partikel bisa dilihat melalui mikroskop atau mikroskop ultra. Komponen larutan juga tidak bisa dipisahkan dengan mekanisme filtrasi yang sederhana. Sifat larutan ada tiga: Asam, basa, dan garam.

Larutan asam

Larutan asam atau acid banyak ditemukan di sekitar kita. Jeruk dan cuka dapur masuk dalam bahan makanan yang mengandung asam.  Acid, melansir dari Toppr.com, berasal dari kata latin acidus yang berarti asam.  Baca Juga: Jangan abaikan cuci tangan, protokol kesehatan penting pencegah penularan corona Kita bisa mengetahui sebuah larutan mengandung asam dengan kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus: Lakmus merah dan lakmus biru.  Indikator pada lakmus akan berubah sesuai dengan larutan yang diuji.  Lakmus merah akan berubah biru jika dimasukkan di larutan asam. Lakmus biru akan berubah merah jika diberikan larutan asam. 

Larutan basa

Basa memiliki rasa yang pahit. Jika Anda pernah tidak sengaja menelan sabun, dan terasa pahit itulah rasa dari larutan basa.  Contoh dari larutan basa adalah natrium bikarbonat yang biasa disebut sebagai soda kue.  Larutan basa akan merubah lakmus merah menjadi biru. Untuk lakmus biru akan berubah menjadi merah jika dimasukkan dalam larutan basa. 

Larutan garam

Jika larutan asam dan basa direaksikan maka menghasilkan reaksi netralisasi. Hasil dari reaksi netralisasi ini adalah garam.  Reaksi asam dan basa akan menghasilkan garam dengan berbagai jenis. Garam dapur merupakan salah satu contoh dari larutan garam. 

Selanjutnya: Pendamping Guru Penggerak angkatan 2 sudah dibuka, ini persyaratannya

  Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Untuk mengidentifikasi larutan asam, basa, dan netral kita dapat mengujinya dengan menggunakan lakmus biru dan merah.

Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.

Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein [ekstrak lichenes] yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.

Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru.

Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion [OH-].

Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.

Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.

Alat dan Bahan

Alat:

  1. Gelas Ukur
  2. Pipet Tetes
  3. Pallet Tetes
  4. Gunting

Bahan:

  1. Air Suling
  2. Larutan Cuka
  3. Air Kapur
  4. Tembaga [II] Sulfat
  5. Amonia
  6. HCl
  7. NaOH
  8. Air Sabun
  9. Air Jeruk
  10. Air Abu
  11. Natrium Karbonat
  12. Alkohol
  13. Alumunium Sulfat
  14. Amonium Klorida
  15. Lakmus Biru dan Merah

Cara Kerja

  1. Meneteskan air suling, larutan cuka, air kapur, tembaga [II] sulfat, ammonia, HCl, NaOH, air sabun, air jeruk, air abu, natrium karbonat,, alcohol, alumunium sulfat, dan ammonium klorida kedalam pallet tetes yang sudah diberi tanda untuk masing-masing larutan.
  2. Menggunting masing-masing kertas lakmus biru dan merah menjadi 15 bagian.
  3. Memasukkan 1 kertas lakmus biru dan 1 kertas lakmus merah ke dalam masing-masing larutan tersebut.
  4. Mengamati perubahan warna lakmus.

Tabel Pengamatan

Dari pengujian diatas, hasil yang kita dapat seperti dalam tabel berikut:

No. Bahan Perubahan warna kertas lakmus Sifat Larutan
Merah Biru Asam Basa Netral
1 Tembaga[II] Sulfat Merah Merah Ya
2 Amoniak Biru Biru Ya
3 Hidrogen Klorida Merah Merah Ya
4 Natrium Hidroksida Biru Biru Ya
5 Natrium Klorida Merah Biru Ya
6 Air Sabun Biru Biru Ya
7 Air Jeruk Merah Merah Ya
8 Air Abu Merah Biru Ya
9 Natrium Karbonat Biru Biru Ya
10 Alkohol [ethanol] Merah Biru Ya
11 Alumunium Sulfat Merah Merah Ya
12 Amonium Kloria Merah Biru Ya

Kesimpulan

Jadi, apabila kedua lakmus [biru dan merah] berubah warna menjadi merah, maka larutan itu bersifat asam. Bila kedua lakmus [biru dan merah] berubah warna menjadi biru, berarti larutan tersebut bersifat basa. kedua lakmus [biru dan merah] warnanya tetap, maka larutan yang diuji tersebut bersifat netral.

Ditulis raputradika 2/17/2021

Sifat asam dan basa suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator kertas lakmus merah dan biru. Bagaimanakah cara menentukan sifat asam basa suatu larutan dengan kertas lakmus? Mari kita pelajari bersama! 

Pernahkah kamu ingin mengetahui sifat keasaman atau kebasaan dari suatu suatu zat? Lalu, sudah taukah kamu bagaimana saja caranya? Pada artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana cara menentukan asam, basa dan netral dengan menggunakan kertas lakmus.  

Sebelum membahas tentang bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa dengan menggunakan kertas lakmus, mari kita mengingat kembali tentang pengertian apa itu yang dimaksud dengan definisi larutan bersifat asam, basa dan netral.

Suatu larutan yang bersifat asam didefinisikan sebagai zat yang apabila dicicipi terasa masam. Apabila zat tersebut berkontak dengan kulit akan terasa kesat. Sedangkan jika diukur nilai pH-nya adalah dibawah 7. Masih ingat skala pH asam basa adalah 1-14?

Larutan yang memiliki sifat basa diidentifikasi sebagai zat yang jika dicicipi indra perasa kita rasanya pahit atau sepat. Akan menyebabkan kulit terasa licin jika larutan basa dioleskan dilapisan kulit. Sedangkan jika diukur nilai pH-nya memiliki nilai diatas 7. Masih ingat skala asam-basa 1-14?

Netral artinya tidak bersifat asam ataupun basa. Zat yang bersifat netral jika dicicip tidak berasa. Jadi, larutan netral tidak memiliki rasa masam maupun pahit. Nilai pH netral adalah nilai tengah diantara nilai pH asam dan basa, yaitu 7.


Sudah ingat lagi definisinya? Mari kita lanjutkan pembahasan ke tahap berikutnya.

Contoh Larutan Kimia

Nah, untuk mengidentifikasi sifat suatu larutan apakah larutan itu bersifat asam, basa atau netral dapat dilakukan dengan beberapa metode,  antara lain yaitu dengan menggunakan kertas pH [kertas lakmus atau kertas universal], larutan indikator, dan instrumen pH meter.

Untuk membaca cara-cara mengetahui sifat asam-basa larutan, silahkan baca artikel rekomendasi dibawah ini! 

  • 5 Metode Identifikasi Asam, Basa dan Netral

Pada artikel ini kita akan membahas tentang cara menentukan sifat larutan asam, basa dan netral dengan menggunakan indikator asam-basa kertas lakmus.

Taukah kamu apa itu kertas lakmus? Kertas lakmus adalah kertas indikator yang digunakan untuk mengetahui sifat asam dan basa. Cara kerja kertas lakmus adalah berubah warna ketika di basahi atau ditetesi dengan larutan yang bersifat asam maupun basa. Fungsi atau kegunaan dari kertas lakmus sendiri adalah untuk mengidentifikasi suatu zat apakah bersifat asam, basa atau netral. 

Terdapat 2 [dua] jenis kertas lakmus, yaitu kertas lakmus merah dan lakmus biru. Berikut pengertian dan cara kerja dari masing-masing kertas lakmus merah dan biru.

"Menurut KBBI, lakmus adalah kertas yang diberi warna biru kemerah-merahan, menjadi merah oleh zat asam dan menjadi biru oleh alkali"

Kertas lakmus merah adalah kertas lakmus berwarna merah yang apabila ditetesi atau dicelupkan larutan basa akan berubah warna menjadi biru sedangkan pada larutan asam dan netral tidak terjadi perubahan warna [tetap berwarna merah]. Karena lakmus merah berubah warna menjadi biru pada basa, kertas ini biasa digunakan untuk mengidentifikasi senyawa basa.

Sebaliknya, kertas lakmus biru adalah jenis kertas lakmus berwarna biru yang jika dibasahi atau dicelupkan pada larutan asam akan berubah warna menjadi merah sedangkan pada larutan basa dan netral tidak terjadi perubahan warna [tetap berwarna biru]. Karena berubah warna menjadi merah pada asam, kertas ini biasa digunakan untuk mengidentifikasi asam.

Bagaimana perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus pada larutan yang bersifat asam dan basa? Simak tabel berikut untuk memahami dan mempelajari perubahan warna pada kertas lakmus merah dan biru.

Ada beberapa macam metode dalam penggunaan kertas lakmus, yaitu dapat digunakan dengan cara meneteskan larutan pada kertas atau mencelupkan kertas pada larutan. Pada prinsipnya, kedua metode tersebut sama saja tujuannya, yaitu mereaksikan larutan dengan kertas lakmus.

Berikut ini cara menggunakan kertas lakmus untuk menentukan sifat larutan asam atau basa.

  1. Siapkan sampel larutan yang akan diuji atau ingin diketahui sifat keasaman atau kebasaanya.
  2. Kemudian, siapkan masing-masing 1 lembar kertas lakmus merah dan biru.
  3. Siapkan pipet tetes untuk mengambil sampel larutan uji dan untuk meneteskan larutan pada kertas
  4. Jika sudah siap, ambil sampel larutan dengan pipet tetes lalu teteskan sampel pada masing-masing kertas lakmus
  5. Selanjutnya, catat [jika perlu] dan amati perubahan warna yang terjadi pada masing-masing kertas lakmus.
  6. Cocokkan hasil pengamatan perubahan warna kertas lakmus dengan tabel perubahan warna kertas lakmus diatas, atau simak rangkumannya dibawah ini.
  7. Langkah terakhir, ambil kesimpulan dari data hasil pengamatan yang diperoleh 

Penentuan sifat asam, basa dan netral suatu larutan dapat dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus. Jika suatu larutan mengubah Lakmus merah menjadi biru artinya larutan tersebut bersifat basa, sedangkan apabila larutan mengubah warna Lakmus biru menjadi Merah artinya larutan bersifat asam. Jika larutan tidak mengubah warna Lakmus merah dan biru berarti larutan bersifat netral. 

Berikut ringkasan penjelasan selengkapnya. 

Suatu larutan dapat dikatakan bersifat asam apabila di teteskan pada kertas Lakmus merah tidak merubah warna Lakmus merah [tetap merah], namun jika diteteskan pada kertas Lakmus biru maka akan berubah warna menjadi merah. 

Suatu larutan dikatakan bersifat basa apabila diteteskan pada lakmus akan merubah warna lakmus merah menjadi biru, dan pada lakmus biru tidak ada perubahan warna

  • Larutan bersifat asam, jika dicelupkan  pada kertas lakmus merah tidak berubah warna [tetap merah], namun pada kertas lakmus biru berubah menjadi merah. Semua kertas lakmus berwarna merah.
  • Larutan bersifat basa, jika pada kertas lakmus merah berubah warna menjadi biru, sedangkan pada kertas lakmus biru tetap berwarna biru. Semua kertas lakmus berwarna biru.
  • Larutan bersifat netral, jika pada kertas lakmus merah tetap merah dan biru tetap biru. Tidak terjadi [tidak ada] perubahan warna pada masing-masing kertas lakmus.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề