Bagaimana sikap anak yang santun saat menerima bantuan

Bagaimana sikap anak yang santun saat menerima bantuan


Tidak ada alasan terlalu kecil untuk mengajarkan anak-anak sopan santun. Saat mereka melakukan sesuatu yang dianggap tidak sopan, hal ini bukan karena sengaja, melainkan karena tidak tahu. Oleh karenanya, sopan santun adalah materi dasar yang wajib diberikan pada anak di awal kehidupannya.   Semakin muda usia mereka saat belajar, semakin mereka punya banyak kesempatan untuk mengembangkan perilaku positif saat berinteraksi dengan orang lain. Di samping itu, dengan belajar sopan santun, mereka akan lebih mudah diterima dengan baik di lingkungannya.  

David M. Lowry, Ph.D., psikolog klinis yang fokus pada pendidikan di New York, AS, memberikan panduan tentang etika yang penting untuk diajarkan pada anak-anak sejak dini:

 

1. Mengucap “Tolong”

Anak-anak perlu dilatih mengucapkan tolong setiap kali mereka membutuhkan bantuan seseorang.  

2. Mengucap “Terima Kasih”

Anak-anak perlu dilatih mengucapkan terima kasih setiap menerima pemberian maupun bantuan dari orang lain.  

3. Mengucap “Maaf”

Ini tidak mudah. Akan tetapi, anak-anak perlu diajarkan untuk mengakui kesalahannya dan mengucapkan maaf.  

4. Tidak Menyela Orang yang Sedang Mengobrol

Anak-anak memang merasa dikesampingkan saat Anda mengobrol dengan orang dewasa lain. Oleh karenanya, ia akan mengganggu agar Anda menghentikan perbincangan. Ajarkan mereka untuk tidak menyela obrolan orang kecuali bila ada kondisi darurat. Beri tahukan padanya, apa saja yang termasuk ke dalam kondisi darurat. Selalu ingatkan bahwa Anda akan segera merespon setelah selesai mengobrol.  

5. Minta Izin

Latih anak-anak untuk meminta izin saat hendak melakukan sesuatu atau ketika hendak mengambil sesuatu yang bukan miliknya.  

6. Tidak Berkomentar Negatif Tentang Orang Lain

Anak-anak perlu dijaga tutur katanya sejak kecil. Ajarkan untuk tidak berkomentar negatif tentang orang lain, misalnya saja tentang fisiknya. Beri pemahaman bahwa seseorang tidak bisa hanya dinilai dari penampilan fisik saja.  

7. Mengetuk Pintu

Ajarkan anak-anak untuk selalu mengetuk pintu setiap akan masuk ke ruangan atau ke rumah orang lain. Beri tahu bahwa mereka wajib menunggu sampai si pemilik ruangan atau rumah mengatakan “silakan masuk.”  

8. Mengucap “Permisi”

Anak-anak perlu belajar mengucap “permisi” saat hendak lewat di depan orang yang lebih tua. Mereka juga perlu mengucap permisi saat akan menyela pembicaraan dua orang.   Terkesan sepele ya, Ma. Akan tetapi, kalau tidak diajarkan sedini mungkin, hal-hal positif ini akan lebih sulit terbentuk.    

Baca juga:


Keuntungan Anak Belajar Sopan Santun Sejak Dini
Ajarkan Anak Sopan Santun
Belajar Sopan Santun Dari Rumah
Ajarkan Anak Meminta Maaf
Bila Anak Tak Mau Minta Maaf    

(LELA LATIFA)


FOTO: SHUTTERSTOCK

       



Pendidikan anak di usia dini sangatlah penting karena akan menjadi landasan dalam menjalani hidup. Oleh karena itu, sopan santun pun harus ditanamkan sejak awal supaya anak bisa tetap mengingat dan menggunakan hingga dewasa kelak. Hanya saja, Anda harus tahu cara mengajari sopan santun yang tepat untuk anak-anak usia dini.

Mengajari anak yang masih sangat kecil membutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi dan pantang bosan. Selaku yang mengajari, baik orang tua atau guru, memahami sifat dasar anak adalah suatu landasan yang tidak boleh dilupakan. Sebagai bahan pertimbangan, Anda bisa mengikuti beberapa cara berikut ini.

1. Jadilah Contoh yang Baik

Cara mengajari sopan santun untuk anak yang masih berada di usia dini sebenarnya sangat mudah. Di usia seperti ini anak masih suka meniru segala sesuatu yang dilihatnya, begitu juga dalam bertindak. Anak akan melihat bagaimana sikap orang dewasa yang ada di sekitarnya maka cara yang terbaik adalah dengan menjadi contoh.

Jika Anda hanya mengulang perkataan kepada anak-anak untuk bersikap begini dan begitu, anak biasanya akan mudah lupa. Belum lagi jika melihat sikap orang tua ternyata tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukannya. Anak malah akan tutup telinga dan sikap sopan dan santun yang diharapkan tidak dilakukan anak.

Oleh karena itu, orang tua, guru dan orang dewasa di sekitar anak harus bisa memberi contoh sopan santun yang sebenarnya bukan hanya menyuruh anak bersikap sopan. Beri contoh dan iringi dengan nasihat supaya lebih efektif sebagai cara mengajari sopan santun.

2. Biasakan Mengucapkan ‘Tolong’, ‘Maaf’ dan ‘Terima Kasih’

Memberi contoh bukan hanya dari perilaku tapi juga dari ucapkan yang biasa diutarakan. Jangan heran jika Anda saat ini sering mendengar anak-anak mengucapkan kata tidak sopan atau tidak pantas karena itu semua yang sehari-hari didengar anak di lingkungannya.

Supaya anak Anda mengucapkan kata yang sopan, Anda sendiri harus membiasakan diri untuk mengucapkan kata-kata yang sopan. Ketika akan meminta bantuan, mulailah dengan kata ‘tolong’, ketika berbuat salah atau akan menegur jangan sungkan untuk berkata ‘maaf’ dan ucapkan ‘terima kasih’ ketika menerima sesuatu.

Baca Juga: 4 Cara Jitu Mengajarkan Sikap Penyesuaian Diri di PAUD

3. Beri Pujian dan Beri Teguran di Saat yang Tepat

Selalu menggunakan kata-kata yang baik bukan berarti membiarkan anak ketika berbuat salah. Anak tetap perlu medapat teguran ketika dia berbuat tidak sopan atau tidak baik. Akan tetapi, jangan tegur anak di depan banyak orang supaya anak tidak malu dan lakukan saat anak dalam keadaan tenang, lebih bagus lagi jika dijelaskan alasannya.

Cara mengajari sopan santun bisa menunjukkan kepada anak tidak ada salahnya berbuat salah tapi harus mau juga diperbaiki. Dan ketika anak sudah memperbaiki kesalahannya, berikanlah pujian yang seharusnya supaya anak lebih semangat meski bukan berarti setiap perbuatan harus diberi pujian.

4. Kaitkan Pelajaran Sopan Santun dengan Kegiatan yang Menyenangkan

Supaya lebih menarik dan juga mudah diingat, ketika mengajarkan sopan santun terhadap anak ada baiknya dikaitkan dengan kegiatan yang menyenangkan, baik itu kegiatan sehari-hari di sekolah atau juga kegiatan di luar sekolah. Jika Anda seorang guru, Anda bisa melihat interaksi dengan teman-temannya dan guru-guru lain.

Untuk orang tua, Anda bisa mulai mengajarkan sopan santun ketika anak berinteraksi di tempat bermain atau di warung maupun toserba ketika akan memberi barang atau makanan yang disukainya. Cara mengajari sopan santun seperti ini bisa juga disebut dengan belajar sambil berlatih,

5. Koreksi Anak Menggunakan Kata-kata yang Baik

Ketika berinteraksi Anda melihat bahwa anak ternyata melakukan perbuatan yang tidak sopan, ingatkanlah anak dengan kata-kata yang baik. Penggunaan kata-kata yang menyakitkan dan terkesan kasar justru akan membuat anak trauma dan lebih mengingat kata-kata tersebut dibandingkan sikap sopan santun yang diajarkan.

Ingatlah kebiasaan bersikap sopan dan santun bukan sesuatu yang bisa diajarkan satu dua kali saja. Ini harus dilakukan dengan terus menerus dan berkelanjutan, bukan hanya di sekolah tapi juga di rumah. Oleh karena itu, cara mengajari sopan santun untuk anak-anak usia dini harus dipahami oleh semua orang bukan guru atau orang tua saja.

Mengajarkan anak sopan santun kepada orang di sekitarnya merupakan tugas penting bagi orang tua. Terlebih, saat ini kemajuan teknologi tak jarang membuat anak lebih fokus pada gawai mereka. Lantas, apa yang harus orang tua lakukan untuk menanamkan sikap sopan santun terhadap anak? Simak ulasannya berikut ini. 

Apa pentingnya mengajarkan anak sopan santun?

Manusia adalah makhluk sosial. Artinya, setiap orang tidak dapat membutuhkan orang lain dan tak dapat hidup sendiri. 

Interaksi sosial yang sehat juga menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia untuk tetap menjaga kesehatan mentalnya. 

Salah satu syarat untuk bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik kepada orang lain adalah dengan berperilaku sopan santun.  

Tujuan mengajarkan anak sopan santun adalah membantu mengembangkan keterampilan sosial anak, agar mampu berinteraksi dengan orang lain dan mampu memperlakukan orang lain dengan hormat. 

BACA JUGA: 6 Social Skill (Kemampuan Sosial) yang Perlu Diajarkan ke Anak

Kapan harus mengajarkan anak sopan santun?

Belajar sopan santun pada anak harus dimulai sedini mungkin. 

Richard Gilham, seorang psikolog anak, menyatakan bahwa mengajarkan sopan santun pada anak bisa dimulai bahkan segera setelah bayi lahir. Anda dapat menunjukkan sopan santun kepada bayi dengan bersikap sabar, lembut, dan menghormatinya. 

Meski bayi belum dapat 100% melihat apalagi mengerti, tapi ia bisa merasakan kedekatan dan kehangatan dari perilaku yang Anda tampilkan. 

Selalu berbicara lembut dan tenang kepada bayi dan orang sekitar Anda bisa jadi salah satu contohnya. Biarkan bayi melihat cara Anda memperlakukan orang lain sedini mungkin. 

Saat anak mulai mampu berbicara, segera ajarkan ia untuk mengucap kata “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih”.

Bagaimana cara mengajarkan sopan santun pada anak?

Berikut ini beberapa cara untuk menanamkan sikap sopan santun terhadap anak yang bisa Anda praktikkan dengan sang buah hati. 

1. Jadilah contoh bagi anak

Salah satu cara mengajarkan anak sopan santun yang paling ampuh adalah dengan memberi contoh kepadanya. Cara terbaik memiliki anak yang sopan adalah dengan bersikap sopan.

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, hal ini bisa Anda lakukan sedini mungkin, bahkan ketika mereka masih bayi. 

Anak akan mencontoh apa yang orang tuanya lakukan. Untuk itu, mulailah berlaku sopan santun dan lemah lembut kepada orang di sekeliling Anda. Dengan demikian, anak Anda akan terbiasa dan akan mencontoh bersikap sopan pula.

BACA JUGA: Bukan Mengintimidasi, Ini Cara Agar Orangtua Menjadi Teladan Bagi Anak

2. Ajarkan menggunakan kata-kata yang baik

Menanamkan sopan santun pada anak bisa dimulai dengan mengajarkan kata-kata yang baik dalam setiap aktivitas. 

Mulailah dengan mengatakan “tolong” ketika meminta sesuatu, mengajarkan anak mengucapkan terima kasih saat menerima sesuatu, “maaf” ketika melakukan kesalahan, dan “permisi” saat melewati atau ingin mendahului seseorang. 

3. Biasakan mengucapkan salam dan gunakan sapaan yang baik

Ucapan salam sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Bisa dibilang ini adalah standar norma kesopanan yang berlaku.

Itu seebabnya, ajarkan anak untuk mengucapkan salam saat bertemu atau berkunjung ke rumah orang lain, serta saat akan berpisah. Ini akan menanamkan sikap sopan santun pada anak.

Ucapan salam ini juga biasanya diiringi dengan berjabat tangan untuk menambah keakraban. 

Selain itu, anak juga perlu diajarkan untuk menggunakan sapaan yang baik kepada orang yang akan ditemuinya, termasuk pada orang yang lebih tua, misalkan “Om”, “Tante”, “Ibu” atau “Bapak”. 

Tidak ada salahnya Anda untuk memberikan informasi terlebih dahulu siapa yang akan ditemui.

4. Tekankan pentingnya selalu bersikap ramah 

Tekankan pada anak untuk selalu bersikap ramah kepada siapa saja dan dalam kondisi apa pun, termasuk ketika mereka sedang berkompetisi. 

Suasana sengit saat kompetisi atau bertanding bisa membuat anak dan siapa saja yang terlibat terbawa suasana. Ajarkan mereka untuk bersikap sportif dalam setiap pertandingan agar bisa menghargai kemenangan dan kekalahan. 

Artinya, anak bisa menyemangati teman yang kalah dan tidak menertawakannya. Sebaliknya, jika mereka kalah, mereka bisa menerima dengan lapang dada dan memberikan selamat kepada teman yang menang. 

5. Biasakan anak sabar menunggu giliran untuk berbicara

Adakalanya anak merasa tidak sabar dalam melakukan sesuatu, termasuk saat berbicara. Jika hal ini terjadi, tak jarang anak memotong pembicaraan orang lain. 

Ingatkan anak untuk selalu mendengarkan orang lain berbicara dengan saksama, dan menunggu giliran anak berbicara ketika orang lain telah selesai. 

Anda bisa melatih hal tersebut dengan permainan, yakni membuat lingkaran dengan beberapa orang termasuk anak Anda, lalu estafetkan tongkat dan minta setiap orang yang memegang tongkat untuk berbicara. Ini akan melatih kesabaran anak untuk menunggu giliran ia berbicara.

6. Ajarkan tata krama saat bermain 

Tata krama atau perilaku sopan santun juga harus Anda tanamkan saat sedang bermain. 

Tidak ada salahnya mengajak anak untuk playdate atau bermain bersama dengan anak teman Anda. Dengan begitu, ia akan melatih interaksi sosialnya dengan orang lain. 

Selain itu, Anda juga bisa mengajarkan anak untuk peduli dan berbagi dengan teman, termasuk perihal mainan atau giliran bermain.

7. Ajarkan anak untuk tidak menggunakan gadget saat berbicara atau bertemu orang lain 

Ini mungkin hal yang agak sulit, tapi mengajarkan anak untuk menaruh gadget sejenak saat orang lain sedang berbicara adalah hal yang penting dalam etika sopan santun. 

Mulailah dengan diri Anda. Contohkan kepada anak Anda untuk tidak menggunakan ponsel saat sedang berbicara dengan anak atau saat sedang makan bersama anak di meja makan. 

8. Hargai setiap perbuatan baik dan sopan yang anak lakukan  

Memberikan apresiasi ketika anak berbuat baik adalah hal penting dalam mengajarkan sopan santun kepada anak.

Hal sederhana seperti mengucapkan terima kasih karena anak telah berbagi mainan dengan teman atau karena anak bersikap baik dengan orang yang lebih tua, akan sangat membekas di benak mereka. 

Mereka akan merasa senang dan dihargai, sehingga selanjutnya akan dengan senang hati melakukan hal-hal baik atau perilaku sopan santun dengan orang lain. 

BACA JUGA: Hindari 10 Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Anak Berikut Ini 

Mengajarkan sopan santun pada anak memang menjadi tantangan sendiri bagi orang tua. Mulailah dengan memberikan contoh yang baik kepada anak, karena anak adalah cerminan diri orang tua. 

Bicarakan dengan pasangan terkait cara terbaik versi keluarga Anda mengajarkan anak sopan santun, karena hal ini butuh kerja sama antara Anda dan pasangan. 

Jika masih ada hal-hal yang perlu ditanyakan terkait cara mengajarkan anak sopan santun, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!