Bagaimana sikap remaja Kristen dalam menghadapi perkembangan teknologi?

Kejadian 1:27-28; 6:14-16,22

Manusia adalah puncak dari ciptaan Allah ketika Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya (Kejadian 1). Dan, karena manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, maka manusia disebut sebagai ciptaan Allah yang mulia, manusia diberikan napas kehidupan, serta dianugerahi akal budi, pikiran, dan perasaan. Lewat akal budi inilah, manusia mengembangkan pengetahuan mereka sehingga terciptalah teknologi. Dan, pada perkembangannya, teknologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia sudah demikian modern, sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban.

Bagaimana sikap remaja Kristen dalam menghadapi perkembangan teknologi?

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, akal budi manusia juga telah dikuasai oleh dosa. Dan, ketika manusia yang berdosa melalui akal budinya dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka ilmu pengetahuan dan teknologi manusia tersebut kecenderungannya digunakan untuk melawan Allah. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Babel (Kejadian 11:1-9). Ketika Allah mengacaubalaukan pembangunan menara Babel, yang ditentang Allah bukanlah pendirian kota dan menara Babelnya, tetapi kesombongan mereka dengan pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya, serta motivasi mereka yang ingin mencari nama dan ingin menyamai Allah (Kejadian 11:4).

Akan tetapi, bagi manusia yang tunduk dan taat akan Allah, akal budi yang berkembang dalam dirinya juga ditundukkan di bawah kedaulatan Allah. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari akal budi manusia yang takut akan Allah akan digunakan untuk tujuan yang diinginkan Tuhan, yaitu: untuk mengabdi dan memuliakan Allah serta memberikan kebaikan, manfaat, dan kemudahan bagi umat manusia. Contoh dalam Alkitab tentang manusia yang menggunakan akal budi, pengetahuan, dan teknologinya untuk kemuliaan Allah dan kebaikan bagi sesama adalah Nuh. Allah memerintahkan Nuh membuat bahtera untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah akibat kebobrokan moral dunia pada waktu itu. Dimensi ruang dalam bahtera ataupun bahan yang digunakan telah ditentukan oleh Allah, (Kejadian 6:14-15) dan Nuh dengan akal budi dan pengetahuannya mengerjakan apa yang diperintahkan Allah tersebut dengan tepat, yaitu untuk membuat bahtera seperti yang Allah kehendaki untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya (Kejadian 6:22).

Dari tinjauan Alkitab ini bisa disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia telah dimulai sejak awal sejarah manusia. Manusia memiliki daya cipta karena dia diciptakan sebagai gambar Allah dan sebagai pribadi yang berakal budi.

Setiap hasil dari akal budi manusia harus digunakan untuk mengasihi Tuhan.

  1. Bagaimana sikap remaja Kristen dalam menghadapi perkembangan teknologi?
  2. Bagaimana sikap remaja Kristen dalam menghadapi perkembangan teknologi?
  3. Bagaimana sikap remaja Kristen dalam menghadapi perkembangan teknologi?
  4. Bagaimana sikap remaja Kristen dalam menghadapi perkembangan teknologi?

Lalu, bagaimana hubungan antara iman Kristen dengan teknologi pada saat ini?

Dalam satu sisi teknologi dapat memberikan manfaat kebaikan bagi sesama dan menolong orang percaya untuk memuliakan Allah sehingga iman orang percaya terbangun karenanya (kisah Nuh sebagai contoh).

Bagaimana sikap remaja Kristen dalam menghadapi perkembangan teknologi?

Akan tetapi, di sisi lain, teknologi akan memberikan dampak negatif bagi manusia, ketika teknologi telah menggeser posisi Allah dalam hidup manusia. Manusia tidak lagi hidup berserah dan mengandalkan Allah, tetapi hidupnya menjadi tergantung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari akal budi manusia (Kisah orang-orang Babel sebagai contoh).

Inilah salah satu tantangan bagi orang percaya atau gereja pada masa kini di tengah kemajuan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini. Akankah orang percaya terbantu pertumbuhan imannya dengan adanya teknologi, atau justru sebaliknya, iman orang percaya menjadi runtuh karena teknologi telah menggantikan peran Allah dalam hidup orang Kristen?

Lalu, bagaimana seharusnya orang percaya menyikapi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah sedemikian maju pada saat ini?

1. Allah adalah sumber pengetahuan (Amsal 1:7)

"Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, ...."

Dimaksudkan dalam ayat ini bahwa pengetahuan itu berasal atau bersumber dari Tuhan. Dan, sikap diri yang takut akan Tuhan akan menghasilkan pengetahuan yang benar serta dapat menggunakan pengetahuan tersebut dengan bijak untuk mengabdi kepada Tuhan dan kebaikan bagi sesama.

Karena pengetahuan tersebut berasal dari Allah, maka ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki keterbatasan. Seluruh ciptaan Allah atau yang berasal dari Allah memiliki keterbatasan, hanya Allah sendirilah yang sempurna dan tidak terbatas. Pesatnya ilmu pengetahuan manusia yang terus berkembang, dan hebatnya teknologi yang ada sekarang, tetap saja tidak dapat membuktikan keberadaan Allah. Keberadaan Allah dan kehadiran-Nya dalam diri orang percaya hanya dapat dipahami dengan iman.

2. Orang Kristen harus dapat menguasai teknologi dan bukan dikuasai oleh teknologi (1 Korintus 6:12).

"Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak akan membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun."

Rasul Paulus menjelaskan bahwa apa yang tidak melawan hukum-hukum Tuhan adalah sesuatu yang diizinkan, dan apa yang melawan hukum Tuhan artinya adalah jatuh kembali ke perbudakan yang lama yaitu perbudakan dosa.

Ilmu pengetahuan dan teknologi hasil dari akal budi manusia diizinkan digunakan untuk mengupayakan kebaikan dan kesejahteraan hidup manusia. Akan tetapi, ketika teknologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia itu telah digunakan untuk menentang hukum Tuhan, maka manusia akan kembali menjadi budak dosa. Dan, Allah tentunya akan memberikan hukuman kepada manusia yang telah menjadi budak dosa dengan membuat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai "allah", yang karenanya manusia telah diperhamba. Seperti halnya Allah mengacaukan upaya orang-orang Babel yang membangun kota dan mendirikan menara dengan motivasi untuk mencari nama dan melawan Allah.

3. Teknologi harus digunakan untuk memenuhi hukum Tuhan (Matius 22:37).

"Jawab Yesus kepadanya: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."

Salah satu tujuan Allah menciptakan manusia berbeda dengan ciptaan Allah yang lain adalah agar manusia dapat bersekutu dengan Allah dan memuliakan nama-Nya. Untuk dapat bersekutu dengan Allah dan memuliakan nama-Nya, maka manusia harus mengasihi Allah. Demikianlah salah satu hukum yang terutama yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, selain hukum untuk mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Dan, mengasihi Tuhan Allah itu harus dilakukan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi.

Ketika akal budi yang diberikan Allah kepada manusia telah menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka setiap hasil dari akal budi manusia harus digunakan untuk mengasihi Tuhan. Jadi, apa pun hasil-hasil dari teknologi manusia pada masa kini harus digunakan untuk mengasihi Tuhan dengan cara memberikan dampak kebaikan dan kesejahteraan sesama manusia. Akal budi manusia adalah anugerah Allah yang diberikan untuk kebaikan dan kesejahteraan manusia ciptaan Allah yang mulia. Melalui akal budi manusia, maka berkembanglah ilmu pengetahuan dan teknologi serta produk-produk dari teknologi tersebut yang ada pada kita saat ini dan yang bermanfaat untuk kebaikan hidup kita dan sesama.

Akan tetapi, ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dua sisi, yaitu: sisi negatif dan sisi positif. Baiklah, kita sebagai orang percaya harus bisa menggunakan teknologi dan produk-produk teknologi tersebut untuk hal-hal yang positif, dan tujuan utamanya adalah untuk memuji dan memuliakan nama Allah pencipta langit dan bumi serta isinya. Amin. Soli Deo gloria.

Unduh Audio

REDAKSI Last Updated 2019-12-08T14:00:34Z

Bagaimana sikap remaja Kristen dalam menghadapi perkembangan teknologi?

Salatiga,harian7.com - Pemuda Kristen merupakan bagian dari Gereja, masyarakat, dan Bangsa, yang sementara mempersiapkan diri untuk menyambut tongkat estafet masa depan pembangunan. Salah satu peran pemuda kristen dalam menyambut tongkat estafet masa depan pembangunan yaitu upaya pengembangan IPTEK. Dalam upaya pengembangan IPTEK, pemuda Kristen perlu memiliki sikap yang mencerminkan nilai-nilai kristiani. Karena banyak hasil IPTEK yang dapat digunakan oleh manusia untuk memuliakan Tuhan, tetapi juga ada manusia yang menyalahgunakannya sehingga berakibat pada dosa, misalnya: film dapat digunakan untuk menghibur tetapi juga dapat merusak moral manusia. Oleh karena itu ketika pemuda Kristen memiliki sikap yang baik dan berperan secara bertanggung jawab dalam upaya pengembangan IPTEK, hal tersebut dapat berdampak baik bukan saja untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Di sinilah tujuan dari karya penulisan ini untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya peran pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK, sikap pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK, dan bagaimana dampak dari upaya pengembangan IPTEK yang di lakukan oleh pemuda kristen. Peran penting pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK harus di sikapi secara bijak. Pemuda Kristen sebagai generasi masa depan bukan saja memanfaatkan produk-produk IPTEK, tetapi juga harus bertanggung jawab dengan produk-produk yang digunakan. Sehingga peran pemuda kristen dapat membawa dampak yang positif dan tidak tenggelam dalam perkembangan-perkembangan IPTEK yang terus berkembang. Menurut Mukhalis (2007) pemuda adalah suatu generasi yang di pundaknya dibebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti, karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara berkelanjutan. Jadi pemuda Kristen juga merupakan bagian penting yang berfungsi untuk melangsungkan estafet pembangunan secara berkelanjutan dengan memiliki dasar-dasar nilai kristiani.  IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Liang Gie Ilmu adalah kumpulan dari kegiatan manusia yang rasional dan kognitif dengan metode membentuk aneka prosedur dan susunan langkah-langkah membuat kumpulan pengetahuan yang sistematis dan berkenan dengan variasi-variasi kesamaan, kemasyarakatan atau perorangan dengan tujuan mencari kebenaran, dapatkan informasi dan berikan informasi atau gunakan aplikasi. Menurut elul (dalam Miarso, 2007) mengatakan bahwa teknologi adalah keseluruhan dari metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri-ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. Jadi dalam kehidupan manusia, IPTEK merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dimana ada manusia yang melaksanakan hidup, di situ manusia menciptakan, memiliki dan menggunakan IPTEK .

Pentingnya peran pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK



Menurut Pdt. De Bell Letemnia (Minggu 01 desember 2019) IPTEK merupakan anugerah Tuhan bagi manusia, yang harus disyukuri dan dipergunakan untuk kemuliaan nama Tuhan. IPTEK dengan segala kemajuannya tak dapat ditahan dan dibendung, baik untuk kemajuan IPTEK itu sendiri atau bagi manusia yang menggunakan IPTEK tersebut. Gereja tidak dapat menutup diri dari sasaran kemajuan IPTEK, justru gereja yang di dalamnya ada orang-orang muda tak dapat menarik diri dari pengembangan IPTEK dengan segala perannya. Persoalannya bagi orang muda adalah bagaimana bijak menggunakan IPTEK, sebab IPTEK menjadi wadah yang dapat dipergunakan untuk mengekspresikan potensi diri. Pesan bagi orang muda di telunjuk mu itu ada kehidupan, tapi ada juga kematian. Bijak menggunakan telunjukmu supaya anugerah Tuhan tetap menjadi berkat.  Sedangkan Menurut Tia Latuihamallo, ketua angkatan muda jemaat Pia (senin 18 november 2019) peran pemuda Kristen sangat penting dalam upaya pengembangan IPTEK, karena pemuda adalah ujung tombak terhadap sebuah perubahan besar. Seperti kutipan bung karno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan ku goncangkan dunia”. Pemuda itu hebat dan luar biasa. Sama halnya dengan pemuda Kristen, yang juga mampu untuk menggapai apa pun dan mampu membuat perubahan yang luar biasa untuk diri sendiri, dan juga untuk sesama. Oleh Karena itu, sedini mungkin pemuda Kristen harus harus menyemaikan dirinya baik dari sisi knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan), dan achievement motivation (motivasi berprestasi). Sikap pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK.

Berdasarkan hasil penulisan artikel oleh TIM GMKI cabang Balikpapan (23 agustus 2019) mengemukakan bahwa Pemuda Kristen dipanggil untuk menggarami dan menerangi gereja, masyarakat, dan bangsa. Untuk itulah upaya pengembangan IPTEK merupakan suatu panggilan yang penting bagi pemuda Kristen. Dalam upaya pengembangan IPTEK pemuda Kristen harus mampu memberikan teladan bagaimana menggunakan IPTEK secara objektif, terbuka, jujur, dan bertanggung jawab. Ingatlah pesan Paulus dalam Timotius 4:12 “ jangan seorang pun menganggap engkau muda, jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataan mu, dalam tingkah laku mu, dalam kasih mu, dalam kesetiaan mu dan dalam kesucian mu”.

 Berkaitan dengan hal ini, menurut agus (1999) perkembangan IPTEK adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan IPTEK. Langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam dan mengembangan IPTEK adalah pemuda kristen harus menyikapi perkembangan IPTEK dengan pola pikir yang positif dan terbuka. Hal tersebut harus dimiliki oleh pemuda Kristen, karena merupakan suatu bagaian yang penting. Sehinga dengan memiliki pola pikir yang positif dan terbuka, pemuda Kristen dapat terarah dan terkendali dalam upaya pengembangan IPTEK. Dampak Peran Pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK Peran pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK, dapat berdampak baik bagi gereja, masyarakat, dan bangsa. Menurut Pdt. Yoke Dias, (29 November 2019) dampak dari peran pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK adalah, pemuda Kristen dapat melakukan berbagai kreatifitas, dan dapat menghasilkan berbagai skill, atau kecakapan bagi kemajuan dirinya dan juga untuk kemajuan masyarakat dan bangsa. Contohnya: pemanfaatan botol plastik dan sampah plastik, untuk ekobrik. Ekobrik adalah seni memanfaatkan sampah plastik. Ekobrik yang semulanya hanya di ketahui satu orang atau sekelompok orang saja, namun dari IPTEK kegiatan tersebut dapat mendunia. Hal ini, sekaligus mengurangi pengangguran serta penyakit sosial lainnya. Berkaitan dengan hal ini Pdt. Lily Picanussa (23 November 2019) berpendapat bahwa, dampak dari peran pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK yaitu IPTEK dapat di manfaatkan untuk menunjang pelayanan dan misi gereja baik dalam pewartaan injil, pelayanan maupun pemberdayaan umat. Pemuda kristen berkewajiban melanjutkan memelihara, dengan mempergunakan IPTEK yang berpihak pada hidup untuk kemuliaan nama Tuhan. Kehadiran IPTEK mesti sejalan dengan tujuan Allah, untuk menghadirkan tanda-tanda syalom Allah bagi dunia. IPTEK berdampak ketika menyentuh kalangan anak sampai orang dewasa yang berakibat pada membentuk gaya hidup manusia yang lebih kreatif.

Jadi kesimpulannya, IPTEK merupakan anugerah Tuhan bagi manusia, yang harus disyukuri dan dipergunakan untuk kemuliaan nama Tuhan. Peran pemuda Kristen sangat penting dalam upaya pengembangan IPTEK, karena pemuda adalah ujung tombak terhadap sebuah perubahan besar. Dalam upaya pengembangan IPTEK pemuda Kristen harus mampu memberikan teladan bagaimana menggunakan IPTEK secara objektif, terbuka, jujur, dan bertanggung jawab. Sehingga dampak dari peran pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK adalah, pemuda Kristen dapat melakukan berbagai kreatifitas, dan dapat menghasilkan berbagai skill, atau kecakapan bagi kemajuan dirinya dan juga untuk kemajuan gereja, masyarakat, dan bangsa.

Peran pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK, bukan hanya sekedar mempergunakan produk-produk IPTEK. Peran pemuda Kristen dikatakan penting, jika mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEK yang manusiawi. Hal ini, guna menunjang perkembangan gereja, masyarakat, dan bangsa yang berkeadilan secara nyata. Dengan demikian, lewat peran pemuda Kristen dalam upaya pengembangan IPTEK, dapat meningkatknya kualitas hidup dan sumber daya alam yang terjamin keberlanjutannya.

Daftar Pustaka

Tim Pengembangan dan Pembinaan Pendidikan Formal Gereja Protestan Maluku. 2008. Buku Ajar Anak Katekisasi. Jakarta: PT. KERNA KARYA CAKARA JAKARTA. Matheis, dkk. 2008. Buku Ajar Anak Remaja. Jakarta: PT. KERNA KARYA CAKARA JAKARTA. Retnowati. 2009. Handout Agama, Iptek, dan Masyarakat. Salatiga. http://digilib.unila.ac.id/21121/130/BAB%20II.pdf , diakses terakhir tanggal 22 november 2019 http://cabbalikpapan.blogspot.com/2014/07/peran-pemuda-kristen-di-tengah-bangsa.html, diakses terakhir tanggal 22 november 2019 Penulis : Meike Lely Lewankoru Mahasiswa FAKULTAS ILMU TEOLOGI UKSW Pemuda Kristen dan IPTEK