Bagaimana strategi mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional di bidang ekonomi sebutkan?
Ilustrasi Pancasila. Mengenal ancaman terhadap negara dalam berbagai bidang: mencakup ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan hingga keamanan. Show
TRIBUNNEWS.COM - Ancaman merupakan sebuah upaya, baik dari dalam maupun luar negeri, yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yakni tidak bersifat fisik. Selain itu, bentuk ancaman tersebut tidak terlihat seperti ancaman militer. Hal itu dikarenakan, ancaman tersebut berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum. Adapun beberapa ancaman terhadap negara dalam beberapa bidang kehidupan tersebut biasa disingkat dengan ancaman di bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM. Baca juga: Mengenal Ancaman terhadap Integrasi Nasional: Meliputi Militer dan Non-Militer Ancaman terhadap Negara dalam Beberapa Bidang Kehidupan (theodysseyonline.com)Baca juga: Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial: Perbedaan Individu hingga Perubahan Nilai yang Cepat Ancaman terhadap Negara dalam Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM Dalam buku PPKN Kelas X, berikut penjelasan mengenai ancaman dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM: 1. Bidang Ideologi Secara umum, Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. tirto.id - Indonesia dikenal sebagai negara multikultural yang di dalamnya terdiri dari berbagai jenis suku, bangsa, maupun agama. Kemajemukan yang ada di Indonesia secara jelas tertulis dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu). Menurut data dari BPS, terdapat 1.331 kategori suku bangsa di Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2010. Akan tetapi, keberagaman ini dapat menjadi malapetaka apabila tidak dijaga kesatuan dan persatuannya. Seiring perkembangan waktu muncul istilah integrasi nasional sebagai salah satu bentuk menjaga kemajemukan di tanah air. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi adalah pembauran atau penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.
Sedangkan nasional dapat diartikan sebagai hal yang bersifat kebangsaan. Oleh karena itu, integrasi nasional dapat diartikan sebagai suatu proses penyatuan aspek-aspek sosial budaya untuk mewujudkan keselarasan, keserasian dan kesimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Mewujudkan integrasi nasional bukan seolah membalikkan telapak tangan, terdapat berbagai ancaman yang akan dihadapi oleh suatu bangsa. Adapun ancaman-ancaman terhadap integrasi nasional, yakni sebagai berikut.
Contoh Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Ideologi
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, para tokoh-tokoh bangsa melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melaksanakan rapat untuk menentukan dasar (ideologi) negara. Rapat yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945 memutuskan bahwa Pancasila sebagai ideologi Indonesia.
Walaupun ideologi atau dasar negara telah ditetapkan, tidak serta merta membuat keutuhan bangsa aman. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya ancaman masuknya ideologi lainnya. Rosalinah dalam Modul Pembelajaran PPKn Kelas XI (2020: 8), menyebutkan bahwa ancaman integrasi yang pertama yaitu adanya pemberontakan PKI Madiun tahun 1948 oleh Musso. Selain itu, ancaman berikutnya datang dari Jawa Barat, ketika Kartosuwiryo tahun 1949 mencoba untuk membentuk Negara Islam Indonesia. Upaya ini dilakukannya melalui Gerakan DI/TII bersama Kahar Muzakkar di Sulawesi. Namun, upaya tersebut dapat digagalkan.
Contoh Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Politik
Mengutip dari Yusnawan Lubis dan Muhammad Sodeli dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XI (2017: 150), Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Ancaman dari luar dapat dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik berupa intimidasi, provokasi, atau blokade politik. Ancaman yang bersifat non-militer ini dimaksudkan agar sebuah negara dapat tertekan akibat tindakan tersebut.
Infografik SC Ancaman Integrasi Nasional. tirto.id/Sabit Sementara itu, ancaman dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul dari dalam negeri. Separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Hal ini yang patut diwaspadai oleh seluruh komponen bangsa, karena ancaman dari bidang politik dapat dikatakan sebagai suatu musuh yang nyata bagi keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Contoh Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Ekonomi
Saat ini, dunia perekonomian telah memasuki fase baru dimana semua negara dapat terlibat untuk berinteraksi dalam bidang ekonomi. Fase ini dapat disebut sebagai globalisasi perekonomian. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan ketika negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian, dapat dilihat dari dua sisi yakni sebagai ancaman maupun peluang. Dalam perjalanannya, apabila bangsa Indonesia tetap berpedoman terhadap konsep ekonomi kerakyatan, maka globalisasi perekonomian akan menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Akan tetapi, jika Indonesia terlena maka ancaman terhadap integrasi nasional akan datang. Adapun ancaman-ancaman integrasi nasional di bidang ekonomi, yaitu:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL
atau
tulisan menarik lainnya
Alhidayath Parinduri
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
adjar.id – Globalisasi telah berpengaruh kepada semua bidang kehidupan, di antaranya bidang politik, sekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Nah, perlu adanya strategi dalam menghadapi ancaman yang dapat menggangu integrasi nasional. Strategi dalam menghadapi ancaman dalam beberapa bidang sangat banyak caranya. Baca Juga: Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional Hal ini harus dilakukan karena Indonesia sebagai bangsa yang besar harus memiliki sikap terhadap pengaruh negatif yang datang dari luar. Pengaruh negarif tersebut merupakan wujud dari globalisasi yang ada pada bidang Ipoleksosbudhankam. Ipoleksosbudhankam adalah singkatan dari Ideologi Politik Ekonomi Sosial Budaya dan Teknologi informasi dan Keselamatan Umum. Nah, apa saja sih strategi dalam menghadapi ancaman tersebut. Yuk, Adjarian kita simak penjelasan berikut ini “Dampak negatif dari globalisasi dapat mengganggu integrasi nasional.” Page 2
1. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik Adjarian, ada empat hal yang selalu dikedepankan oleh globalisasi dalam bidang ideologi dan politik, yaitu demokratisasi, keterbukaan, hak asasi manusia dan kebebasan. Keempat hal tersebut oleh negera-negara adidaya dijadikan acuan bagi negara-negara lain yang tergolong negara berkembang. Acuan tersebut dibuat berdasakan kepentingan negara adidaya tersebut. Indonesia yang menganut paham Demokrasi Pancasila harus mampu menumbuhkan pemerintahan yang kuat, mandiri, dan mampu mengelola konflik kepentingan. Baca Juga: Mengenal Ketahanan Pangan dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya Adjarian, konflik kepentingan itu dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sangat beragam ini. Mengelola konflik kepentingan dapat dilakukan dengan memperteguh wawasan kebangsaan yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai negara mandiri dan kuat. Tetapi tidak meninggalkan kemitraan dan kerja sama dengan negara lain dalam hubungan yang seimbang dan saling menghormati. “Menguatkan landasan ideologi negara menjadi salah satu strategi mengatasi ancaman di bidang ideologi dan politik.” Page 3
2. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi Liberalisasi ekonomi yang dilakukan sekitar abad ke-15 melahirkan perusahaan multinasional yang melakukan perdagangan ke berbagai negara. Paham liberal kembali banyak dianut oleh negara-negara maju di dunia, hal ini membuat globalisasi ekonomi semakin mempercepat perluasan jangkauannya. Adjarian, globalisasi ekonomi banyak dikendalikan oleh negara-negara maju, sementara negara berkembang kurang diberi kesempatan. Sistem ekonomi kerakyatan adalah strategi yang ampuh untuk menghadapi ancaman di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsa kita. Baca Juga: Bagaimanakah Sejarah dan Fungsi Hak Veto Dewan Keamanan PBB? Agar terwujudnya ekonomi kerakyatan tersebut perlu dilakukan beberapa hal di antaranya mengembangkan dan memperkuat produksi domestik bagi pasar dalam negeri. Lalu menjadikan pertanian sebagai prioritas utama dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. 3. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya Banyak faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya di suatu negara yang berasal dari dalam ataupun luar negeri. Faktor yang berasal dari luar negari akan menimbulkan perubahan yang perlu diperhatikan. “Menguatkan sistem ekonomi kerakyatan merupakan usaha untuk mengatasi ancaman di bidang ekonomi.” Page 4
Pengaruh dari luar negeri tersebut adalah hal-hal yang tidak menguntungkan serta membahayakan kelangsungan hidup budaya nasional. Dalam menghadapi pengaruh budaya luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya. Diperlukan usaha untuk memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, masyarakat, dan Tuhan. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keselarasan melahirkan toleransi yang tinggi dan persatuan. Baca Juga: Keterlibatan Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia 4. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan Sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta merupakan pilihan untuk mengasi ancaman di bidang pertahanan dan keamanan. Strategi ini menempatkan warga negara sebagai subjek pertahanan negara sesuai dengan perannya masing-masing. Pengerahan kekuatan pertahanan didasakan pada stategi sishankamrata yang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan ancaman terhadap Indonesia. Nah, Adjarian itulah strategi mengatasi ancaman dalam integrasi nasional yang wajib, Adjarian, ketahui, ya! Sekarang, coba jawab pertanyaan di bawah ini, ya!
|