Bagaimana strategi yang diterapkan oleh Belanda untuk menghadapi perlawanan rakyat Indonesia?
Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat? LihatSebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang kaya, tanah Indonesia sejak dahulu menjadi rebutan bangsa-bangsa di dunia. Menurut catatan sejarah, terdapat empat negara Eropa yang pernah menjajah Bangsa Indonesia, yakni Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. ADVERTISEMENT Kedatangan bangsa asing ini terkadang tidak dilandasi oleh semangat kerja sama. Melainkan didorong oleh keinginan untuk menguasai yang pada akhirnya membuat rakyat sengsara. Tak ayal, gelombang perlawanan terhadap para penjajah pun bermunculan. Secara umum, strategi perlawanan Bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa dibagi menjadi dua pembabakan, yakni sebelum abad ke-20 dan setelahnya. Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Sebelum abad ke-20
ADVERTISEMENT Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Sesudah abad ke-20Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat? LihatMemasuki abad ke-20, Belanda menerapkan kebijakan politik etis atau politik balas budi untuk memperbaiki pendidikan di Indonsia. Perkembangan pendidikan inilah yang kemudian melahirkan golongan cendekiawan. Mereka menyadari bahwa untuk menghadapi penjajah asing, rakyat harus bersatu dan perjuangan mereka harus bersifat nasional. Inilah yang dikenal sebagai masa pergerakan nasional. Strategi lainnya yang digunakan adalah:
Perjuangan kemerdekaan tidak lagi bergantung pada senjata, tetapi menggunakan organisasi modern. Perlawanan menggunakan metode perundingan. Beberapa organisasi yang muncul pada masa pergerakan nasional adalah Budi Utomo (1908), Sarekat Dagang Islam (1911), dan Indische Partij (1912).
Pemimpin perjuangan pada masa pergerakan nasional adalah golongan cendekiawan, tidak lagi oleh golongan bangsawan atau pemimpin daerah. Para cendekiawan menggunakan pendekatan politik dan lebih terorganisir. ADVERTISEMENT (ERA) |