tirto.id - Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis teks, salah satunya teks eksposisi. Jenis teks ini umumnya bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan suatu informasi sehingga dapat menambah pengetahuan pembaca.
Menurut Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia, teks eksposisi memiliki enam unsur sebagai berikut:
- Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan.
- Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan kausalitas atau sebab-akibat.
- Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal [sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya] ataupun perbandingan/pertentangan [sementara itu, sedangkan berbeda halnya, namun].
- Menggunakan kata-kata kerja mental [mental verb], yakni kata kerja yang menyatakan kegiatan abstrak, sebagai bentuk aktivitas pikiran.
- Menggunakan kata-kata perujukan [menurut, berdasarkan..., merujuk...].
- Menggunakan kata-kata persuasif [hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus, dan seharusnya.
- Tesis
Tesis adalah struktur teks eksposisi yang mengandung sudut pandang dari penulis terhadap setiap permasalahan yang akan diangkat. Tesis juga dipahami sebagai pernyataan pendapat sang penulis.
Bagian ini juga biasa disebut sebagai bagian pembuka. Pernyataan pendapat adalah suatu pernyataan yang berisikan gagasan, ide, opini, pikiran, anggapan ataupun argumentasi yang dikemukan seseorang terhadap suatu peristiwa, keadaan, kebenaran, tanpa dipengaruhi oleh orang lain.
- Argumentasi
Argumentasi adalah struktur teks eksposisi yang dijadikan suatu bentuk bukti atau alasan dalam memperkuat pendapat pada bagian tesis. Kendati begitu, argumentasi juga bisa digunakan untuk menolak sebuah pendapat.
Argumentsi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara.
Ciri-ciri kalimat argumentasi
a. Berisikan ide-ide, gagasan, pandangan [point of view] atau pendapat seseorang mengenai suatu masalah.
b. Berisikan data-data valid, resmi, fakta faktual, objektif, atau hasil riset seorang ilmuwan guna memperkuat argumen yang diutarakan sehingga pembaca merasa yakin dengan argumen tersebut.
c. Merumuskan sebuah permasalahan dengan cara kritis, analisis, logis, dan analog.
d. Ditutup dengan pembahasan secara universal atau sebuah kesimpulan menyeluruh mengenai suatu permasalahan dan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Penegasan ulang [simpulan]
Simpulan terletak di bagian akhir teks ekposisi. Bagian ini menegaskan kembali tesis yang sudah ditemukan di awal teks dan dapat dibuktikan oleh unsur argumen yang ada di poin ke dua.
Jenis-jenis teks eksposisi
Teks eksposisi memiliki tujuh jenis, berikut penjelasannya.
1. Teks eksposisi definisi
Teks eksposisi definisi adalah suatu paragraf yang memiliki isi tentang pengertian akan suatu hal.
2. Teks eksposisi proses
Teks eksposisi proses adalah suatu paragraf yang memiliki maksud tentang adanya proses pembuatan atau penggunaan.
3. Teks eksposisi klasifikasi
Teks eksposisi klasifikasi adalah suatu paragraf yang memiliki isi tentang pengelompokkan terhadap suatu hal.
4. Teks eksposisi pertentangan
Teks eksposisi pertentangan adalah suatu paragraf yang memiliki isi tentang suatu hal yang bertentangan dengan hal lainnya.
5. Teks eksposisi ilustrasi
Teks eksposisi ilustrasi adalah suatu paragraf yang memberikan gambaran secara sederhana tentang sesuatu dengan yang lainnya. Umumnya, gambaran ini memiliki kemiripan atau kesamaan sifat.
6. Teks eksposisi analisis
Teks eksposisi analisis adalah suatu paragraf yang memiliki isi tentang membagi masalah pada setiap gagasan pokok menjadi sebuah bagian tertentu dan selanjutnya tiap-tiap bagian itu akan dikembangkan secara sistematis.
7. Teks eksposisi perbandingan
Teks eksposisi perbandingan adalah suatu paragraf yang memiliki isi tentang penjelasan ide dalam kalimat utama dengan adanya perbandingan.
8. Teks eksposisi berita
Teks eksposisi berita adalah suatu paragraf eksposisi yang berisi tentang berita atau peristiwa tertentu.
Baca juga:
- Apa Itu Teks Narasi: Pengertian, Jenis, Ciri dan Strukturnya
- Pengertian Teks Anekdot: Struktur dan Kaidah Kebahasaan
- Apa Itu Teks Prosedur Kompleks dan Struktur Kebahasaannya
Baca juga
artikel terkait
TEKS EKSPOSISI
atau
tulisan menarik lainnya
Ega Krisnawati
[tirto.id - ega/ale]
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Ega Krisnawati
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
DOK. TANOTO FOUNDATION
Siswa SMPN 21 Batang Hari, Jambi. sedang melakukan pembelajaran menggunakan Graphic organizer [GO] yang dikembangkan Metty Hartina, guru bahasa Indonesia untuk melatih siswa terampil dalam mengidentifikasi informasi teks eksposisi.
KOMPAS.com - Teks eksposisi merupakan paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], eksposisi adalah uraian [paparan] yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan, seperti suatu karangan.
Tujuan dalam teksi eksposisi sebagai sarana memberikan informasi-informasi tertentu supaya dapat menjadi jelas untuk menambah wawasan informasi untuk pada pembaca.
Tujuan ditulisnya teks eksposisi adalah untuk memberikan informasi, supaya menjadi jelas demi bertambahnya wawasan informasi bagi pembaca teks tersebut.
Baca juga: Bahasa Indonesia: Sejarah Penyempurnaan Ejaan
Ciri-ciri teks eksposisi
Dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan [2018] karya Taufiqur Rahman, ada beberapa ciri dalam teks eksposisi, yakni:
- Harus menjelaskan segala informasi atau pengetahuan.
- Masti menggunakan gaya informasi yang persuasif atau mengajak.
- Harus memberikan penyampaian secara lugas dan mengeluarkan bahasa yang baku.
- Tidak melakukan pemihakan yang artinya tidak untuk memaksanakan kehendak penulis terhadap pembaca.
- Mesti menyajikan sebuah fakta yang digunakan sebagai alat kontritasi dan alat kontribusi.
Dalam teks eksposisi harus menggunakan kaidah kebahasaan yang sesuai, yakni:
Menggunakan pronominaDikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemendikbud], Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda. Contohnya, seperti saya, aku, kita, dan kami.
Pronomina digunakan dalam bagian pernyataan pendapat atau tesis dan penegasan ulang pendapat.
Menggunakan NominaNomina adalah kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak. Contohnya, komunitas, rakyat, atau negara.
Baca juga: Bahasa Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya
Menggunakan verbaVerba adalah kata kerja yang menggambarkan proses atau perbuatan. Contohnya, dituntut, dibentuk [verbal pasif], mendorong, menetapkan [verbal aktif].
Pahamifren, sebelumnya kamu sudah membaca artikel Teks Laporan Hasil Observasi ini kan? Nah, kali ini Pahamify Blog akan mengajak kamu untuk membahas Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 mengenai Teks Eksposisi dan Strukturnya. Simak baik-baik artikel ini ya, Pahamifren.
Pengertian Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah suatu paragraf atau karangan yang memuat informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat dan akurat. Teks eksposisi juga bisa diartikan sebagai teks yang memiliki fungsi menyampaikan gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikiran tentang suatu topik.
Perlu diketahui, teks eksposisi ini sifatnya ilmiah Pahamifren, biasanya digunakan ketika seseorang melakukan kegiatan diskusi dalam forum seminar. Teks eksposisi juga digunakan ketika menyatakan argumennya dalam debat. Kaidah teks eksposisi ini ditulis atau diucapkan dengan struktur yang singkat, padat dan jelas agar mudah dipahami oleh pembacanya.
Tujuan Teks Eksposisi
Setiap tulisan pasti memiliki tujuan tertentu, begitu juga dengan penulisan teks eksposisi, Pahamifren. Secara umum, tujuan dari teks eksposisi adalah menjelaskan dan menyampaikan informasi yang memuat pengetahuan, secara rinci dan terstruktur dengan dasar argumentasi yang kuat.
Struktur Teks Eksposisi
Membahas teks eksposisi tentu tak bisa lepas dari strukturnya, sebagai berikut:
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dari teks eksposisi. Bagian ini berisi gagasan utama yang ingin disampaikan berdasarkan fakta yang ada pada masalah yang diangkat.
Argumentasi digunakan sebagai unsur penjelas yang mendukung tesis. Bagian ini berisi penjelasan yang lebih lengkap dari tesis yang dikemukakan pada pembuka teks. Umumnya berupa data hasil temuan, pernyataan ahli, alasan logis, dan fakta-fakta yang terjadi berkaitan dengan masalah yang dipaparkan.
Sesuai namanya, bagian ini bertujuan untuk menegaskan kembali, atau menguatkan pendapat yang sudah disampaikan di awal. Penegasan ulang juga memuat tentang rekomendasi atau saran dari permasalahan yang diangkat.
Ciri-Ciri Teks Eksposisi
Berikut ini merupakan ciri-ciri teks eksposisi:
Berisi Informasi dan Pengetahuan
Teks eksposisi harus memuat tentang informasi yang mengandung pengetahuan. Saat kamu membuat teks eksposisi, pastikan bahwa teks yang kamu buat sudah mengandung informasi penting yang berguna sebagai pengetahuan bagi pembacanya.
Penulisan Yang Singkat, Padat dan To The Point
Jika kamu perhatikan, teks eksposisi dan strukturnya memiliki penulisan yang singkat, padat dan to the point atau lugas. Jadi, saat kamu membuat teks eksposisi usahakan agar pembahasan yang kamu jelaskan tidak keluar dari topiknya ya. Bahaslah poin-poin penting yang benar-benar diperlukan dalam masalah yang kamu angkat pada teks eksposisi.
Objektif dan Tidak Memihak
Poin ini sangat penting diperhatikan dalam membuat teks eksposisi. Pastikan teks yang kamu buat berisi informasi yang objektif tanpa memaksakan opinimu ya, Pahamifren. Dalam membuat teks eksposisi, kamu tidak dibolehkan memasukkan pendapat pribadi yang dapat menggiring opini pembaca.
Buat kamu yang ingin menulis teks eksposisi, poin ini harus kamu camkan baik-baik. Kamu tidak bisa memasukkan opinimu yang bisa menggiring opini pembaca nantinya. Teks eksposisi hanya berisikan informasi saja. Hanya informasi, tanpa opini dan pendapat pribadi.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
Selain ciri-ciri yang disampaikan tadi, membahas teks eksposisi dan strukturnya kurang lengkap tanpa mengetahui kaidah kebahasaan teks eksposisi, sebagai berikut:
- Menggunakan Bahasa Yang Baku
Poin pertama ini sangat penting kamu perhatikan dalam teks eksposisi dan strukturnya. Karena bersifat objektif dan berisi fakta, teks eksposisi harus menggunakan bahasa yang baku alias formal.
Kamu diperbolehkan untuk menyatakan pendapat pada teks eksposisi. Namun, saat mengutarakan pendapat, usahakan jika pendapat kamu sudah dilengkapi oleh fakta dan data yang akurat. Misalnya dari hasil penelitian, data dari lembaga pemerintahan dan lain sebagainya.
- Menggunakan Pronomina Atau Kata Ganti
Kata ganti adalah jenis kata yang digunakan untuk menggantikan posisi kata benda atau orang dalam sebuah kalimat, contohnya: saya,kita, kami, mereka.
- Menggunakan Nomina Atau Kata Benda
Kata benda adalah kata yang mengacu pada benda nyata atau abstrak seperti gambar, meja, rumah dan sebagainya. Dalam sebuah kalimat, kata benda berkedudukan sebagai subjek.
Verba atau yang biasa disebut kata kerja merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat.
- Menggunakan konjungsi atau kata sambung
Jenis kata ini digunakan untuk menghubungkan antar kata, ungkapan atau kalimat ,selain itu konjungsi juga digunakan untuk memperkuat argumentasi dalam pembuatan teks eksposisi.
Penyususan Teks Eksposisi
Dalam menyusun teks eksposisi ada beberapa hal-hal penting yang harus kamu lakukan yaitu:
Menentukan Topik dan Gagasan Utama
Pada langkah awal ini, kamu harus menentukan tema atau topik yang akan dibahas dalam teks eksposisi. Tentukanlah gagasan utama yang akan diangkat menjadi masalah yang akan dibahas.
Menentukan Tujuan
Setelah menentukan topik yang akan dibahas, kamu harus memiliki tujuan utama yang ingin kamu targetkan dari penyusunan teks eksposisi. Buatlah penjelasan atau pemahaman tentang informasi dan pengetahuan baru kepada pembaca.
Mengumpulkan Data Pendukung
Ingat, dalam teks eksposisi dan strukturnya, data yang faktual wajib hukumnya. Jangan asal memasukkan gagasan atau pendapat, tanpa didasari data yang objektif berdasarkan fakta yang terjadi.
Agar kamu lebih paham, Pahamify Blog sudah merangkum beberapa contoh teks eksposisi nih. Sebagai berikut:
Contoh Teks Eksposisi Tentang Lingkungan
Pencemaran lingkungan menjadi masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini. Seperti yang diketahui, pencemaran lingkungan terparah disebabkan oleh sampah plastik. Sumber sampah plastik yang paling banyak mencemari lingkungan berasal dari rumah tangga. Tingkat populasi masyarakat yang terus naik, berpengaruh pula pada kenaikan penggunakan bahan plastik di rumah tangga. Sehingga, plastik yang tidak terpakai menjadi sampah yang mencemari lingkungan.
Jika dikelola secara baik, pencemaran lingkungan akibat sampah plastik sebenarnya bisa diatasi. Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan memanfaatkan kembali sampah plastik menjadi sesuatu yang berguna. Misalnya mendaur ulang botol plastik bekas menjadi kerajinan tangan, atau mengolahnya kembali menjadi bijih plastik.
Masalah pencemaran lingkungan akibat sampah plastik telah menjadi masalah bersama. Pengelolaan sampah yang baik, ditunjang dengan program 3R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle dapat menjadi solusi terbaik untuk mengatasi sampah plastik.
Contoh Teks Eksposisi Tentang Ekonomi
Masalah ekonomi tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Penyebab utama masalah ekonomi adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan dan sumber daya yang terbatas. Keinginan dan kebutuhan manusia yang semakin meningkat juga menjadi pemicu utama masalah ekonomi di Indonesia.
Sebenarnya, masalah ekonomi yang terjadi di Indonesia bisa diminimalkan dengan pola hidup minimalis. Dengan mengurangi tingkat konsumsi pada barang yang tidak terlalu penting, masyarakat Indonesia bisa lebih menghemat dan mengalokasikan penghasilannya kepada hal yang lebih produktif. Misalnya dengan investasi saham atau reksadana.
Untuk mengatasi masalah ekonomi, masyarakat Indonesia perlu mengenal pola hidup minimalis. Tak hanya sebagai tren, pola hidup ini juga berfokus untuk mengalokasikan pendapatan pada kebutuhan yang lebih penting.
Kesulitan dalam memahami materi belajar menjadi masalah yang sering dihadapi para siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, siswa bisa menerapkan teknik belajar Pomodoro. Metode manajemen waktu belajar yang dikembangkan oleh Francesco Cirillo di tahun 1980-an ini dinilai efektif untuk meningkatkan konsentrasi belajar.
Jika diamati, teknik Pomodoro ini berfokus pada interval waktu belajar. Dengan jendela belajar ini, siswa dapat memanfaatkannya untuk latihan soal atau mengerjakan tugas yang diberikan guru. Penerapan interval atau jendela belajar ini membuat siswa lebih fokus sekaligus nyaman saat belajar.
Interval waktu belajar yang diterapkan pada teknik Pomodoro, dapat menjadi solusi bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Teknik Pomodoro membatasi interval waktu belajar selama 25 menit dengan jeda 5 menit setiap intervalnya. Dengan jendela belajar ini, siswa akan lebih fokus mengerjakan soal atau tugas-tugas yang diberikan.
Nah, itulah pembahasan mengenai Teks Eksposisi dan Strukturnya yang bisa kamu jadikan referensi. Bagi kamu yang ingin mendapatkan materi pelajaran SMA dengan cara mudah dan menyenangkan, kamu bisa mengunduh platform belajar online Pahamify.
Penulis: Alya Rizkia Zahra