Bagian tubuh kerang mutiara yang terdapat kelenjar penghasil mutiara adalah

KOMPAS.com - Mutiara menjadi salah satu batu perhiasan bernilai ekonomi tinggi. Batu keras yang biasanya berwarna putih ini biasa digunakan untuk pemanis anting, gelang, kalung, maupun aksesoris lainnya.

Mutiara adalah suatu benda keras yang diproduksi di dalam jaringan lunak (khususnya mantel) dari moluska hidup.

Mutiara yang dipatok dengan harga mahal, biasanya berasal dari satwa laut dalam, jenis Kerang Mutiara (Pinctada maxima).

Selain berasal dari kerang tertentu, mutiara memiliki nilai ekonomis tinggi karena butuh waktu lama hingga masa panen.

Lantas, bagaimana cara budidaya kerang mutiara?

Baca juga: Seri Budidaya Nusantara: Syarat dan Cara Pengembangan Lobster

Budidaya kerang mutiara merupakan salah satu usaha yang cukup diandalkan dari sektor perikanan Indonesia.

Salah satunya dilakukan oleh Balai Bio Industri Laut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dalam keterangan resminya, LIPI menyebutkan, kondisi perairan dan geografis pesisir Indonesia yang memiliki banyak teluk, menjadi wilayah yang sangat cocok untuk lokasi kegiatan budidaya kerang mutiara ini.

Akan tetapi, mutiara yang dihasilkan Indonesia ini beragam bentuk atau warnanya, tidak semuanya berwarna putih seperti yang banyak diketahui.

Khusus mutiara dari wilayah Nusa Tenggara Barat, mutiara yang dihasilkan berwarna keperakan hingga keemasan.

Cara budidaya kerang mutiara

Kegiatan budidaya kerang mutiara memiliki tiga komponen utama yang harus diperhatikan, yaitu pemijahan induk, perawatan larva, pembesaran anakan dan produksi mutiara.

Budidaya ini paling cepat membutuhkan waktu sekitar 34 bulan untuk dapat memperoleh mutiara dari mulai proses pemijahan.

1. Pemijahan induk

Pemijahan induk dan perawatan larva dilakukan di laboratorium selama 40-50 hari.

Dalam masa ini, induk kerang mutiara yang telah matang gonad (kelenjar reproduksi), akan diberi rangsangan desikasi, yaitu dengan cara dikeluarkan dari air selama beberapa jam.

Selanjutnya, induk kerang dimasukkan ke dalam bak pemijahan yang telah diisi air laut tersaring setelah perangsangan.

Jika perangsangan berhasil, induk akan memijah pada malam hari sehingga air akan menjadi keruh.

Nah, induk kerang yang telah berhasil memijah ini harus segera dikeluarkan dari bak.

Hal ini sangat perlu dilakukan agar telur yang telah dikeluarkan oleh induknya tidak dimakan.

2. Perawatan larva

Kegiatan selanjutnya setelah pemijahan induk selesai dilakukan, maka larva atau sel telur yang telah dikeluarkan itu butuh perawatan yang intensif.

Sebagai informasi, sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi trochophore yang bersifat planktonik.

"Larva selanjutnya berkembang menjadi veliger serta sudah memiliki cangkang," tulis LIPI.

Larva ini akan mengalami meta morfosis menjadi benih kerang atau disebut spat yang bersifat bentik.

Lantas, spat akan menempel pada substrat dengan benang bysussnya pada umur 40-50 hari.

Kemudian, petani bertugas memberikan lembar kolektor pada bak pemeliharaan larva sebagai tempat menempelnya spat itu.

3. Pembesaran anakan

Langkah budidaya kerang mutiara berikutnya adalah  pembesaran anakan. Pembesaran anakan ini dilakukan di laut selama 16 sampai 20 bulan.

Lembar kolektor yang telah ditempeli oleh anakan kerang mutiara, dimasukkan ke dalam pocket pembesaran untuk diletakkan di long line pada kedalaman 10-20 meter.

Untuk diketahui, pocket pembesaran berupa kantung dengan rangka persegi panjang yang terbuat dari logam. Pocket ini selanjutnya dibungkus dengan waring yang lebih halus.

Pocket secara periodik yaitu sekitar 2-3 bulan sekali harus dibersihkan serta dilakukan pengurangan kepadatannya.

"Pengurangan kepadatan dilakukan untuk mengurangi kompeteisi pakan antar sesama anakan".

Sementara itu, pembersihan yang dilakukan itu sangat penting untuk melepaskan organisme penempel, seperti sponge, tunicate, dan alga.

Sehingga, setelah pembersihan dilakukan, sirkulasi air yang membawa plankton dan oksigen dapat masuk ke dalam pocket, sebagai sumber pangan bagi kerang mutiara tersebut.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Bagaimana Cara Kerang Menghasilkan Mutiara?

4. Kegiatan produksi mutiara atau panen

Disebutkan bahwa kegiatan produksi mutiara ini dilakukan selama 18-24 bulan, dan produksi mutiara ini dilaukan setelah kerang berukuran 10 cm.

Pada proses yang terakhir ini, nukleus akan dimasukkan bersama dengan potongan kecil mantel ke dalam gonad betina kerang.

Kerang lalu dipelihara di dalam pocekt pada long line selama 18-24 bulan.

Nah, kerang mutiara ini dapat digunakan untuk dua periode produksi mutiara bulat dan satu periode produksi mutiara setengah yang melekat pada cangkang untuk diambil cangkannya dan dijadikan pajangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Lapisan Mutiara

a. Lapisan mutiara ada di lapisan paling terdalam yang disebut lapisan nakreas dari cangkang bivalvia.

b. Lapisan nakreas tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat.

c. Lapisan ini mampu memancarkan keanekaragaman warna jika terkena sinar matahari.

d. Lapisan nakreas sering disebut lapisan mutiara.

e. Lapisan mutiara terbentuk dari getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pada sel-sel mantel.

Bagian tubuh kerang mutiara yang terdapat kelenjar penghasil mutiara adalah

Proses pembuatan mutiara
1/ Cara biasa yang dilakukan adalah dengan memasukkan benda asing seperti pasir, arang atau benda lain ke sela antara mantel dan cangkok.

2/ Setelah benda asing dimasukkan, akan merangsang keluarnya getah-getah dari kelenjar-kelenjar pada sel mantel.

3/ Getah-getah ini akan menyelimuti benda asing tersebut.

4/ Selanjutnya mengkristal membentuk butiran mutiara.

Contoh kerang penghasil mutiara Maleagrina margearetifera.

Tiram Pinctada Margaritifera tergolong Mollusca dan dimasukkan kedalam kelas Pelecypoda. Cangkang Pelecypoda tersusun dari tiga lapisan, yaitu periostrakum (paling luar), prismatik (lapisan kapur di bagian tengah), dan nakreas (lapisan mutiara). Di bawah cangkang terdapat mantel berbentuk jaringan tipis dan lebar yang menutup seluruh tubuhnya. Di antara epitel mantel dan permukaan cangkang bagian dalam (nakreas) terdapat rongga berisi cairan ekstrapalial. Bila benda asing masuk ke rongga berisi cairan ekstrapalial, benda tersebut akan dilingkupi oleh cairan yang lama-kelamaan mengendap menjadi lapisan-lapisan mutiara.

Merdeka.com - Pernahkah kamu melihat kalung mutiara? Mutiara biasanya sangat indah, dan nggak akan pernah membosankan untuk dipandangi. Mutiara berasal dari hewan, yang disebut tiram. Jenis tiram penghasil mutiara adalah Margaritifera sp. (Asia) dan Meleagrina sp. (Jepang dan Indonesia). Tiram sebenarnya merupakan hewan yang termasuk dalam kelas Pelecypoda (Hewan Berkaki Pipih). Pelecypoda merupakan salah satu kelas dalam filum Mollusca (hewan lunak).

Nah, kali ini, yuk kita bahas lebih banyak tentang seperti apa hewan tiram itu. Inilah beberapa ciri tubuh tiram:

  1. Tubuh tiram diselubungi oleh rumah tiram yang terdiri atas dua pengapit kanan dan kiri.
  2. Garis pertumbuhan konsentris terdapat pada rumah tiram dan berpusat pada umbo atau bagian tertua dari rumah tiram.
  3. Pertumbuhan konsentris pada kulit kerang ini bisa digunakan untuk mengetahui umur kerang.
  4. Kakinya berotot, tipis, dan dapat dijulurkan keluar.
  5. Hewan ini bernapas dengan lembaran-lembaran insang.

Rumah kerang tersusun atas tiga lapisan, yaitu:

  1. periostrakum (lapisan terluar) yang tipis, mengandung zat tanduk, pemberi warna, dan melindungi cangkang dari asam karbonat,
  2. prismatik (lapisan tengah) yang tersusun dari kalsium karbonat
  3. nakreas (lapisan terdalam) yang mengkilat dan biasa disebut dengan mutiara.

Sistem pencernaan dimulai dari mulut–esofagus pendek–lambung–intestinum panjang–anus. Kelenjar pencernaan merupakan organ berbilik dua dan terletak di sebelah lambung yang disebut hati. Tiram memiliki ginjal yang berbentuk nefrida.

Tiram memang sangat menarik untuk dipelajari. Selain tiram yang menghasilkan mutiara, masih ada beberapa jenis tiram lain yang bisa dimakan. Jenis tiram yang dapat dimakan adalah Crassostrea virginica (Amerika), Ostrea eduli (Eropa), O. lurida (Pasifik), dan C. gigas (Jepang dan Asia Tenggara).

Berada di akuarium, beberapa kerang jenis Pinctada maxima berukuran 5 cm dan 12 cm itu tampak berdiri menancap di antara pasir-pasir di bawahnya seraya membuka celah cangkangnya. Kerang-kerang itu menjadi tontonan pengunjung Science Expo, Senin (23/10), di Balai Kartini, Jakarta.

Saat mendengar kata kerang, tentu kalian pun langsung menghubungkannya dengan benda berkilau yang indah, kan? Iya, mutiara. Mutiara memang sudah dikenal sebagai batu permata dan objek keindahan selama beradab-abad lo. Biasanya mutiara digunakan dalam seperti kalung, cincin atau anting, bahkan bubuk mutiara pun dijadikan sebagai kosmetik.

Aneka fungsinya yang terkait dengan keindahan membuat mutiara dijual dengan harga yang mahal. Namun, tahukah Sobat Medi, untuk memproduksi mutiara, rupanya hewan ini harus berjuang dan berkorban lo. Penasaran ya? Ikuti Medi ya!

Kegunaan kerang

Memiliki tubuh yang lunak, ditutup dengan cangkang atau katup yang simetris, tidak semua anggota tubuh kerang berguna. Seperti yang kita ketahui, bagian dalam tubuhnya bisa dikonsumsi karena memiliki kandungan protein tinggi asam amino, yang mudah dicerna. Kerang juga mengandung asam lemak omega 3 yang baik bagi kesehatan jantung walaupun dalam jumlah yang lebih rendah daripada ikan salmon, tuna, dan makerel.

Tak hanya itu, cangkangnya pun biasanya digunakan untuk hiasan, mebel, dan lainnya. Untuk menghasilkan mutiara, ada beberapa jenis kerang seperti Pinctada maxima, Pinctada margaritifera, Pinctada fucata, serta Pteria penguin, penghasil mutiara di air tawar.

Tubuh yang terluka

Sobat, saat kerang itu membuka katupnya sebenarnya itu cara ia makan. Ia menyedot air, menyaring plankton untuk dimakan kemudian mengeluarkan kembali air bersih. Saat itulah bisa saja batu, pasir, atau benda asing masuk.

Menurut Kak Muhammad Firdaus, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam memproduksi mutiara, kerang ini harus dirangsang terlebih dahulu lo. Bisa dibilang mutiara itu hasil kerang untuk mengobati dirinya sendiri. Lo memang kenapa?

"Benda asing yang masuk akan menyebabkan kerang merasa sakit, kaya kita ketika jalan tiba-tiba ketusuk paku, sakit, kan? Kalau kita kan punya tangan, dicabut dan kasih obat, tapi bagi kerang susah untuk mengeluarkannya. Yang dia lakukan untuk mengurangi rasa sakit dengan cara mengeluarkan substansi tertentu, yaitu nacre," kata Kak Firdaus.

Nacre merupakan bagian dari cangkang dalam yang berkilau yang berfungsi sebagai pelindung tubuh. Proses ini sama dengan proses pembentukan tulang pada manusia. Nacre inilah yang disebut dengan mother of pearls atau ibu mutiara. "Nacre akan menyelimuti benda asing tersebut. Lama kelamaan makin tebal lapisannya sampai akhirnya lembut atau halus, jadi enggak sakit lagi buat si kerang," lanjut kak Firdaus.

Operasi kerang

Namun, sobat, di habitat alamnya, kemungkinan kerang kemasukan benda asing sangatlah kecil, bisa 1:10 ribu lo. Artinya, dari 10 ribu kerang, mungkin hanya ada 1 yang ada mutiaranya. Untuk memastikan supaya kerang berisi mutiara, yang dilakukan operasi pada saat usianya 22 bulan atau ukuran 12 cm.

Balai Bio Industri Laut Pusat Penelitian Oseanografi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, ini sudah bisa membudidayakan mutiara dengan cara operasi lo. Sebelumnya, Kak Firdaus bersama peneliti lainnya harus membuat kerang ini berpuasa selama 40 hari dengan membungkusnya dengan kain agar lemas dan mudah untuk dibuka cangkangnya selama proses operasi.

"Biasanya bahan nukleusnya berbagai macam, ada yang pakai plastik, ada juga pakai cangkang kerang. Ukuran nukleus yang dimasukkan sekitar 0,4 cm-0,6 cm pada kelenjar gonat atau kelenjar kelamin, agar tidak terlepas," kata Kak Firdaus. Dalam 18 bulan, nukleus ini akan terlapisi antara 0,2 dan 0,4 cm. Jadi, hasil akhirnya berdiameter 0,8 sampai 1,2 cm.

Selain nukleus, ada donor mantel dari kerang lainnya yang dimasukkan. "Mantel ini bagian ujung daging kerang, sel atau jaringan di dalamnya ini bertugas menghasilkan nacre. "Pendonoran mantel ini untuk memastikan ada jaringan yang menghasilkan nacre. Setelah masuk ke gonat, sel dalam mantel ini akan membelah diri.

Dipanen berkali-kali

Setelah dipanen di bulan ke-18, kerang ini masih bisa memproduksi mutiara kembali untuk kedua kalinya, dengan ukuran mutiara yang lebih besar lo. Namun, jika ingin melanjutkan di fase berikutnya, kerang hanya mampu memproduksi berbentuk setengah saja. Di sini pun bisa dibentuk semaunya seperti segitiga, kotak, dan lainnya.

Harga mutiara

Mengenai harga, tentu sobat Medi sudah tahu kan kalau mutiara cukup mahal. Harga untuk kualitas paling rendah saja bisa dijual dari harga 50 ribu hingga 50 ribu sampai 150 ribu per biji. Jika kualitasnya bagus dijual per gram 250 ribu sampai 1 juta per gramnya. "Setiap butir bisa 2 sampai 5 gram lo, dengan variasi warna emas dan perak tergantung warna cangkang kerangnya," kata kak Firdaus.

Tak mengherankan mutiara ini dihargai mahal ya sobat karena prosesnya yang lama dan rumit. Apalagi, kerangnya harus terluka demi menghasilkan mutiara.(Suryani Wandari/M-1)