Batas waktu mandi junub di hari biasa
6. Menyiramkan air ke sisa tubuh yang lain, mulai dari bagian kanan lalu bagian kiri disertai kedua ketika, bagian dalam kedua telinga, pusar, dan jari-jari kaki, yaitu bagian tubuh yang mungkin gosok.
Di bulan yang suci ini hendaknya kita memperbanyak ilmu agama yang berhubungan dengan puasa ramadhan, termasuk mengetahui soal mandi wajib. Show
Seperti diketahui, setelah seorang perempuan menyelesaikan masa haid maka diwajibkan untuk melalukan mandi junub atau mandi wajib. Dilansir dari Kompas TV, saat bulan Ramadhan, seorang perempuan yang haid boleh tidak berpuasa dan menjalankan salat. Namun, mereka tetap harus menggantinya (qadha) di bulan lainnya sejumlah puasa yang ditinggalkan. Masa haid biasanya akan dialami mulai 5-10 hari tergantung kondisi tubuh dan hormon masing-masing perempuan. Usai selesai masa haid wanita dianjurkan untuk melakukan mandi wajib setelah berhadats besar agar kembali suci. Namun, tidak sedikit pula yang menunda mandi wajib untuk dilaksanakan setelah subuh karena berbagai alasan seperti suhu dingin atau ingin mandi dengan sempurna. Suci dari hadas besar bukan termasuk syarat wajib puasa, oleh karena itu, puasa tetap sah meski belum mandi wajib setelah fajar atau setelah waktu subuh. Baca Juga: Umat Muslim Wajib Tahu! Berikut Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Usai Melakukan Hubungan Intim dan Selesai Masa Haid di Bulan Ramadhan, Ini Hukumnya Jika Menunda Oleh karena itu, ketika belum mandi junub hingga waktu Subuh, maka hal itu dibolehkan dan puasa tetap dinilai sah. Dilansir dari Surya Malang, hal itu disebutkan oleh Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, sebagaimana dilansir dari Bimas Islam Kemenag. "Barangsiapa di waktu Subuh masih junub atau perempuan haid yang sudah suci sebelum fajar, kemudian keduanya tidak mandi kecuali setelah fajar, maka puasa pada hari itu sudah mencukupi bagi keduanya." Kendati demikian, bukan berarti tidak ada batas waktu mandi wajib setelah haid selesai. Mandi wajib tetap dianjurkan dilaksanakan sebelum subuh agar bisa segera salat dan menjalankan puasa dalam keadaan suci. Dalam hal ini Ibn Rajab al-Hanbali menjelaskan: Artinya, “Sungguh orang junub boleh mengakhirkan mandi junubnya selama waktu shalat tidak hampir habis baginya.” (Ibnu Rajab al-Hanbali, Fathul Bari, juz I, halaman 346). Hal itu juga ditegaskan oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid bahwa perempuan yang yakin sudah selesai haid harus segera mandi wajib untuk melaksanakan salat. Namun, berbeda dengan yang masih ragu-ragu apakah sudah suci atau belum dari masa haid, maka puasanya tidak sah. Baca Juga: Sering Salah Kaprah hingga Buat Bingung, Begini Penjelasan Tentang Hukum Lupa Mandi Besar Saat Bulan Ramadhan Adapun, tanda masa haid sudah berhenti adalah ketika sudah tidak ada lendir putih. Ini bisa dicek menggunakan kapas putih yang dimasukkan ke dalam farji. Jika kapas tersebut tidak terdapat bercak darah dan bersih, maka segera mandi wajib. Berikut ini bacaan niat dan tata cara mandi wajib, yang dikutip dari Tribunnews: 1. Membaca basmalah 2. Membaca niat mandi wajib Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillahi ta’aala Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah ta'ala.” 3. Membersihkan kedua telapak tangan Menyiram atau membasuh tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya, menyiram atau membasuh tangan kanan dengan tangan kiri. Diulangi tiga kali. Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat! Ini Waktu yang Tepat untuk Bayar Zakat Fitrah, Lengkap dengan Syarat dan Tata Caranya عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا “Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali...” (HR. Muslim) 4. Mencuci kemaluan Mencuci dan membersihkannya dari mani dan kotoran yang ada padanya serta sekitarnya. 5. Berwudhu Berwudhu sebagaimana ketika hendak shalat. 6. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala Dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala tiga kali. 7. Menyiram dan membersihkan seluruh anggota tubuh Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan, termasuk bagian-bagian yang tersembunyi atau lipatan seperti ketiak dan sela jari kaki. Baca Juga: Ibadah Bisa Sia-sia! Ternyata Menelan Ludah Dapat Membatalkan Puasa Jika Dilakukan Begini, Simak Baik-baik Penjelasan Lengkapnya Tidak ada larangan bagi pasangan suami istri untuk melakukan hubungan intim di bulan puasa pada saat malam hari. Namun, ada hal penting yang harus diperhatikan, yakni batas waktu mandi junub saat puasa, agar ibadah puasa yang dijalankan tetap dianggap sah. Sebelum ke pembahasan inti, alangkah lebih baiknya kamu mengetahui apa itu jimak, sehingga bisa membatalkan puasa. Berikut penjelasannya. Makna jimak yang dapat membatalkan puasaPinterest.com/Cristina OzerovaMenjalankan ibadah puasa artinya menahan diri dari lapar, haus, dan hawa nafsu, sehingga berhubungan dengan suami istri pada waktu siang hari termasuk perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Namun, aktivitas hubungan intim antara suami istri tetap diperbolehkan jika dilakukan pada malam hari. Hukum diperbolehkannya melakukan jimak setelah berbuka puasa sebagaimana tercantum dalam Quran Surat Al Baqarah ayat 187 yang berbunyi:
Hubungan suami istri jelas merupakan salah satu perbuatan yang membatalkan puasa jika dilakukan ketika siang hari. Namun, yang termasuk kategori membatalkan adalah perbuatan jimaknya dan bukan mandi junubnya. Sehingga meskipun sudah lewat waktu subuh dan masih dalam keadaan junub, maka puasanya tetap sah dan tidak batal. Rasulullah juga pernah bersabda dalam sebuah Hadits Riwayat Imam Bukhari yang berbunyi:
Sehingga dari keterangan di atas jelas bahwa yang membatalkan adalah perbuatan dan bukan buang air besar setelah melakukan perbuatan tersebut. Kamu masih tetap sah puasanya, meskipun mandi junub di setelah lewat waktu sahur. Pengertian junub dan mandi junubPinterest.com/DoreJunub merupakan salah satu hadas besar yang disebabkan, karena hubungan intim antara suami istri hingga mengeluarkan air mani. Orang yang sedang dalam keadaan tidak suci dari hadas besar maupun kecil tidak diperbolehkan untuk menjalankan salat karena tidak sah hukumnya. Oleh karena itu, mereka yang berhadas besar harus segera mandi junub atau mandi besar dengan tata cara sesuai yang disunnahkan Rasulullah. Pengertian mandi junub sendiri adalah tata cara untuk mensucikan diri dari hadas besar sesuai kaidah yang telah ditetapkan. Perintah untuk mandi junub tercantum dalam Al-Qur'an Surat Al Maidah ayat 6 yang berbunyi:
Tata cara membersihkan diri dari mandi junub pada dasarnya sama seperti mandi setelah syahwat, nifas, maupun haid. Setelah bersih dalam kondisi tersebut, maka umat muslim harus menjalankan mandi agar bersih dari hadats besar. Waktu yang disarankan untuk mandi junubPinterest.com/CreativemarketMeskipun diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa, mandi junub bisa dilakukan setelah waktu fajar terbit, namun tetap disarankan untuk melakukannya sebelum terbit. tidak bisa sembarang, karena ada aturan batas waktu mandi junub saat puasa. Wajar saja karena umat muslim harus melakukan sholat subuh dan syarat sah shalat adalah suci dari hadats ringan/besar, termasuk junub. Keluarnya hadas karena bersetubuh termasuk dalam hadas besar dan harus disucikan dengan mandi jinabat atau mandi besar. Melakukan mandi besar hukumnya adalah wajib dan harus dipenuhi. Jika tidak melakukannya, maka ibadah salat yang dilakukan tidak sah. Orang yang sedang dalam keadaan junub masih diperbolehkan untuk menikmati santapan sahur, karena bukan termasuk aktivitas yang dilarang selama berpuasa. Tidak ada keharusan antara langsung makan sahur atau mandi junub yang harus dilakukan terlebih dahulu. Ketika sedang dalam keadaan junub, maka umat muslim dilarang untuk membaca Alquran, sholat, memegang mushaf, berdiam diri di masjid, dan thawaf. Meskipun tidak ada hukum yang mengatur kapan batas waktunya, tetap dianjurkan untuk dilakukan sebelum makan sahur. Bagaimanapun juga seseorang dalam keadaan junub, termasuk dalam kondisi yang kurang baik apalagi jika untuk menjalankan ibadah seperti sahur. Tentu akan lebih afdal jika mandi terlebih dahulu baru menyantap sahur. Namun, jika waktunya terlalu mepet, maka sahur dalam keadaan junub pun tidak membatalkan puasa. Tata cara mandi junubPinterest.com/Rd.comSebelum memulai mandi junub, maka harus diawali dengan membaca niat terlebih dahulu. Setelah itu, ikuti urutan tata cara mandi junub yang benar sebagai berikut:
Hukum lupa mandi junubfreepik.com/Racool_studioPuasa pada dasarnya tidak hanya untuk melatih sabar dari menahan makan dan minum saja. Namun, selama berpuasa umat muslim juga diwajibkan untuk menahan hawa nafsu termasuk syahwat. Hubungan suami istri hanya boleh dilakukan setelah waktu berbuka puasa dan sebelum imsak. Jika lupa melakukan mandi junub setelah berhubungan, puasanya tetap sah, namun salatnya tidak sah jika membiarkan melakukan ibadah tersebut dalam keadaan sedang junub. Meskipun lupa mandi junub tidak membatalkan puasa, sebaiknya segera mandi jika sudah ingat. Mandi junub bisa dilakukan setelah waktu salat subuh, namun jangan sampai terbit matahari ketika batas waktu untuk menjalankan salat subuh. Karena kamu bisa kehilangan kesempatan untuk menjalankan rukun Islam yang kedua, yakni sholat lima waktu. Jangan sampai lalai menjalankan ibadah salat hanya karena lupa mandi junub. Kesimpulan dari batas waktu mandi junub saat puasa adalah setelah waktu subuh sebelum matahari terbit agar tetap bisa menjalankan ibadah sholat subuh tepat waktu. Kapan batas waktu mandi junub?Lantas, kapan batas waktu mandi junub setelah berhubungan intim? Jawabannya yakni setelah sahur atau sebelum imsak dan sebelum sholat Subuh.
Apakah boleh mandi junub di siang hari?“Mandi wajib tidak membatalkan puasa. Puasanya tetap sah. Cuma kalau mandinya di siang hari, berarti nggak salat Subuh dong. Karena untuk bisa salat Subuh harus suci dari hadas kecil dan hadas besar,” kata Abdul Muid Nawawi kepada JawaPos.com.
Apakah ada waktu tertentu untuk mandi wajib?Meskipun tidak ada batasan waktu, namun terdapat waktu-waktu tertentu yang dianjurkan untuk mandi dalam agama Islam. Sebagaimana yang dikutip dari buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 2 karya Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili (2021:479), waktu mandi menurut madzhab Syafi'i adalah pertengahan malam.
Apakah boleh menunda mandi junub berhari hari?Menunda mandi junub. Tidak ada larangan khusus artinya bagi orang menunda mandi. Ketika dia ingin salat, maka dia wajib untuk mandi junub dan memang hukumnya makruh. Hadis baginda Nabi Muhammad SAW, Nabi pernah mengatakan ada tiga hal yang memang dijauhkan malaikat pergi dari dia.
|