Bayi tidur tiba tiba menangis

Bayi Tiba-tiba Menangis Saat Tidur? Tak Perlu Waswas Apalagi Sampai ke Dokter, Cukup Lakukan 4 Hal Ini Si Kecil Dijamin Bakal Kembali Tenang

Nakita.id – Jangan panik bila bayi tiba-tiba menangis saat tidur, lakukan cara ini untuk mengatasinya.

Kebanyakan orangtua langsung dipenuhi rasa waswas jika Si Kecil tiba-tiba menangis saat tidur.

Padahal, sebenarnya kondisi tersebut adalah sesuatu yang normal terjadi.

Baca Juga: Jangan Buru-buru Panik Jika Bayi Tiba-tiba Menangis Saat Tidur, Biasanya 3 Hal Ini yang Jadi Penyebabnya

Biasanya bayi yang tiba-tiba menangis saat tidur disebabkan oleh beberapa faktor.

Mulai dari popoknya yang basah, merasa lapar, kedinginan, siklus tidurnya yang belum teratur, hingga mimpi buruk dan night terror.

Selain dengan bersikap tidak panik, Moms dan Dads juga bisa melakukan beberapa hal ini untuk mengatasi kondisi bayi yang tiba-tiba menangis saat tidur.

Baca Juga: Tak Harus Selalu Mengandalkan Moms, #AyahSIAP Juga Perlu Ketahui Cara Mengatasi Bayi Menangis!

Melansir dari Healthline, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi bayi yang tiba-tiba menangis saat tidur.

Menenangkan bayi

Cara pertama yang dapat Moms lakukan jika bayi terus menangis dan tak kunjung mereda adalah, menenangkannya dengan mengelus punggung atau perut.

Selain itu, Moms juga bisa mengajak Si Kecil berbincang secara pelan-pelan. Cara ini dipercaya ampuh untuk membantu bayi kembali tidur nyenyak dan berhenti menangis.

Menunggu dan tetap mengawasi Si Kecil

Wajar ketika Si Kecil menangis lalu Moms ingin buru-buru membangunkan dan menggendongnya sampai kembali tenang.

Baca Juga: Jangan Langsung Panik Ini 3 Cara Mengatasi Bayi Menangis, Yuk Catat Apa Saja!

Akan tetapi, cara tersebut ternyata sebaiknya tidak dilakukan, Moms.

Pasalnya, hal itu justru bisa mengganggu tidur Si Kecil.

Sebagai gantinya, coba Moms bersabar menunggu namun tetap sambil mengawasi Si Kecil.

Sebab, bisa jadi ia menangis karena sedang mengalami transisi tidur dari light sleep ke deep sleep. Fase ini memang dapat membuat bayi agak rewel, namun bukan berarti bayi sudah siap bangun atau ingin menyusu.

Baca Juga: Cara Mengatasi Bayi Menangis Keras, Kenali Juga Penyebab-penyebabnya yang Jarang Moms Ketahui Ini

Perhatikan suara tangisnya

Cara berikutnya yang dapat Moms coba adalah memerhatikan suara tangisannya.

Ya, jika tangisan bayi semakin keras, itu bisa menjadi tanda bahwa popok Si Kecil basah popok, lapar, atau kedinginan.

Akan tetapi, yang perlu diingat, ketika ingin memastikan apa penyebab Si Kecil menangis, Moms sebaiknya melakukannya dengan tetap tenang, dengan menjaga ruangan tetap redup dan merendahkan volume suara, ya.

Melatih jam tidur bayi

Jam tidur bayi apalagi yang baru lahir memang belum teratur.

Ia bahkan belum mengerti perbedaan antara siang dan malam, sehingga Moms sebaiknya tetap perlu melatihnya.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Ketika Bayi Menangis Keras, Ternyata Masalah Kesehatan Ini Bisa Saja Dirasakan Si Kecil

Caranya pun mudah, cobalah untuk menjaga bayi tetap aktif di siang hari.

Moms bisa ajak Si Kecil bermain atau melakukan aktivitas lainnya di siang hari dan menghindari aktivitas yang berat di malam hari.

Tak hanya itu, agar Si Kecil tahu perbedaaan siang dan malam, Moms sebaiknya menjaga suasana tetap tenang di malam hari karena itu adalah waktu untuk istirahat.

Perhatikan juga suhu ruangan kamar bayi agar ia merasa nyaman saat hendak tidur. 

Nah, itu dia Moms cara mengatasi bayi tiba-tiba menangis saat tidur. Mudah sekali bukan? Yuk, dicoba! 

Penyebab bayi menangis tiba-tiba juga bisa karena kelelahan, terutama durasi tidur total bayi per 24 jam lebih pendek dari rata-rata.

Pada usia 6-8 minggu, bayi tiba-tiba menangis rata-rata berlangsung 2-3 kali setiap 24 jam dengan durasi rata-rata 2,6 jam per harinya. Setelah itu, kejadian menangis secara bertahap bayi menangis tiba-tiba akan mulai menurun di usia 3-4 bulan.

Sementara bayi usia 6 minggu menangis sekitar 3 jam per hari, yakni puncaknya terjadi pada pukul 3 sore hingga pukul 11 malam hari. Hal ini tentu saja dapat membuat orang tua merasa cemas.

Adapun kriteria untuk membedakan menangis normal dan berlebihan di usia 6 minggu berdasarkan “aturan tiga”, yakni: menangis dan rewel selama lebih dari 3 jam sehari, selama lebih dari 3 hari seminggu, dalam lebih dari 3 minggu, pada bayi yang kenyang (cukup disusui ASI) dan sehat.

Secara sederhana, tangisan berlebih (excessive crying) dapat didefinisikan sebagai menangis lebih dari 3 jam per hari selama lebih dari 3 hari per minggu Kondisi ini dalam dunia kedokteran disebut sebagai “kolik”. Bayi kolik sebenarnya baik dan dapat berkembang, biasanya tidak ada masalah medis. Meskipun demikian, orangtua sering tertekan, lelah, dan bingung.

Kolik bayi didefinisikan sebagai tangisan berlebihan pada bayi sehat. Dalam terminologi medis, menangis akibat kolik pada bayi sering disebut sebagai colic crying, cry-fuss behavior, excessive crying, unsettled infant behavior. Tangisan khas kolik umumnya dimulai di beberapa minggu pertama kehidupan dan berakhir di usia 4 hingga 5 bulan.

Kenapa bayi tiba

Penyebab bayi menangis tiba-tiba saat tidur adalah karena siklus tidur masih belum teratur. Terlebih lagi, bayi baru lahir yang masih belum bisa membedakan siang atau malam. Beberapa bulan pertama kehidupan si kecil mungkin menjadi masa adaptasi orangtua karena si kecil sering terbangun dan menangis saat tidur.

Kenapa bayi menangis seperti ketakutan?

Bayi sering kaget merupakan suatu hal yang wajar, hal ini dapat berlangsung hingga usia 4-6 bulan. Hal ini disebabkan oleh karena respon dari tubuh bayi yakni refleks moro. Refleks moro biasanya dilakukan pada bayi baru lahir jika didaptkan refleks moro positif maka normal.

Kenapa anak lagi tidur tiba

Bayi menangis bisa menjadi tanda ia sedang merasa tidak nyaman, baik karena popoknya sudah basah atau saat ia merasa kedinginan. Selain menangis, bayi juga akan melengkungkan tubuhnya untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak nyaman dengan sesuatu.

Kenapa bayi menangis menjerit jerit?

Jika bayi menangis sampai keras atau kejer, menunjukkan dia sedang stres dan stres yang akut bisa menyebabkan reaksi hormonal berantai, yang pada akhirnya bisa merangsang kelenjar adrenalin melepas hormon kortisol atau stres.