Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

Indonesia terkenal dengan beraneka macam ragam budaya dan tradisi, termasuk pakaian tradisional dan rumah adat.

Meski rumah adat sudah tidak terlalu banyak dijadikan hunian mayoritas di masyarakat, namun tetap dijaga hingga kini. 

Rumah adat di Indonesia dipercaya bukan hanya sekedar tempat tinggal, tapi memiliki banyak nilai dan filosofi dari nenek moyang.

Rumah adat di Indonesia pun memiliki banyak desain yang unik dan menarik.

Nah, berikut ini adalah 11 contoh rumah adat di Indonesia yang memiliki desain yang unik. Simak selengkapnya!

Rumah Adat Papua

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

foto: wikipedia

Rumah adat Papua bernama rumah Honai. 

Rumah adat ini biasanya ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. 

Rumah Honai pun terbagi dalam 3 tipe yaitu untuk kaum laki-laki (Honai), wanita (Ebei) dan kandang babi (Wamai).

Rumah adat Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. 

Rumah Honai pun memiliki dinding yang terbuat dari kayu yang disusun berdiri dan memiliki satu pintu pendek dan tidak berjendela. 

Selain menjadi tempat tinggal, rumah adat Papua ini juga memiliki fungsi seperti:

  • Tempat menyimpan peralatan perang

  • Tempat melatih anak laki-laki agar menjadi orang yang kuat dan dapat melindungi suku dan keluarganya

  • Tempat menyusun strategi perang

  • Tempat penyimpanan peralatan atau simbol adat

Rumah Adat Aceh

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

foto: perwarta nusantara

Contoh rumah adat yang selanjutnya adalah rumah adat Aceh bernama Krong Bade atau Rumoh Aceh. 

Rumah adat ini memiliki struktur bangunan berbentuk persegi panjang dan memanjang dari timur ke barat.

Krong Bade memiliki dasar bangunan yang diambil langsung dari alam. 

Rumah Aceh memiliki tangga di depan rumah yang memiliki tinggi sekitar 2,5-3 m dari permukaan tanah. 

Biasanya anak tangga di rumah adat Aceh memiliki 7-9 anak tangga.

Rumah Krong Bade memiliki desain yang unik sekaligus menarik.

Arsitektur rumah adat ini memiliki dinding rumah yang terbuat dari kayu enau yang dihiasi dengan lukisan.

Untuk atapnya terbuat dari daun rumbia tapi kini telah diganti dengan atap baja ringan, seng atau genteng

Jumlah ukiran atau lukisan di dinding dipercaya membawa kesejahteraan ekonomi masyarakatnya.

Rumah Adat Sumatera Selatan

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng
foto: sites.google

Rumah adat di Sumatera Selatan memiliki 7 lebih jenis rumah adat yang tersebar ke seluruh wilayah.

Dari ke 7 jenis rumah adat, 2 rumah adat yang populer dan masih bertahan saat ini, seperti rumah limas dan rumah rakit atau apung.

Rumah limas memiliki atas unik berbentuk limas dan mengusung konsep arsitektur rumah panggung dengan ornamen melayu.

Dan memiliki tingkatan yang disebut bengkilas. Luas rumah limas bisa mencapai 1000 meter persegi dengan ketinggian mencapai 1,5 m – 2 m.

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

foto: wisatalengkap

Sedangkan rumah rakit atau rumah apung merupakan hunian yang awalnya dikhususkan untuk pendatang seperti Cina.

Rumah apung juga difungsikan sebagai tempat tinggal dan tempat berdagang selain itu rumah ini hanya diikatkan tali di tiang-tiang.

Tiang atau tonggak tersebut ditancapkan di pinggir sungai agar rumah tidak hanyut ketika arus deras atau gelombang dari kapal besar.

Rumah Adat Jawa Timur

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

foto: saintif

Rumah adat Jawa Timur atau biasa disebut dengan Joglo Situbondo karena berasal dari daerah Situbondo, Jawa Timur.

Joglo Situbondo memiliki bentuk dan arsitektur yang sama dengan rumah Joglo dari Jawa Tengah.

Seluruh bangunan rumah adat ini terbuat dari kayu jati dan memakai sistem pemasangan knock down atau tanpa paku.

Selain itu rumah adat ini biasanya tahan gempa dan memiliki aliran sirkulasi yang baik sehingga bisa dikategorikan sebagai rumah sehat.

Rumah Adat Jawa Barat

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

foto: romadecade

Jawa Barat menjadi contoh rumah adat di Indonesia yang memiliki desain unik. 

Rumah adat ini mengandung banyak simbol kepribadian urang sunda.

Rumah adat di Jawa Barat memiliki beragam jenis yaitu

  • Imah Badak Heuay 

  • Imah Julang Ngapak

  • Imah Jolopong

  • Imah Parahu Kumureb

  • Imah Capit Gunting

  • Kasepuhan 

  • Rumah Tagog Anjing

Salah satu rumah adat Jawa Barat yakni rumah Tagog Anjing memiliki arti anjing yang sedang duduk. 

Rumah ini terdiri dari dua atap yang menyatu dan membentuk segitiga.

Desain rumah Tagog Anjing ini memberikan kesan yang klasik dan sederhana. 

Rumah Tagog Anjing pun memiliki atap yang lumayan tinggi yang berfungsi sebagai peneduh bagian teras depan agar terasa sejuk. 

Rumah Tagog Anjing merupakan ciri khas rumah masyarakat Garut dan hingga kini rumah adat tersebut masih digunakan.

Rumah Adat Padang

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

foto: wikipedia

Rumah adat Padang bernama Rumah Gadang atau Rumah Godang. 

Rumah Gadang pun memiliki beragam jenis seperti Gajah Maharam, Gonjong Limo, Surambi Papek, Botingkek dan lain sebagainya.

Rumah Gadang pada umumnya merupakan salah satu contoh rumah adat yang mewah sekaligus unik. 

Keseluruhan bangunan Rumah Gadang terbuat dari kayu juar, kayu surian dan kayu ruyung (pohon kelapa) dengan atap dari seng.

Rumah Gadang Gajah Maharam memiliki 30 tiang penopang dan pernah dinobatkan sebagai rumah yang tahan gempa.

Selain itu, Gajah Maharam pun memiliki gojong sebanyak 5 buah yang terletak di atap dan di depan rumah sebagai pelindung tangga.

Rumah Gajah Maharam biasanya dibangun menghadap ke utara dengan dinding sisi timur, barat dan selatan yang ditutup oleh sasak.

Rumah Adat Kalimantan

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

foto: benarnews

Rumah adat di Kalimantan memiliki banyak ragam dan tersebar ke seluruh wilayah Kalimantan.

Bicara soal Kalimantan tak terlepas dari Suku Dayak yang memiliki keunikan yang berbeda salah satunya bentuk rumah.

Berada di Kalimantan Barat, rumah Suku Dayak terbilang unik yakni, Rumah Baluk.

Rumah Baluk bukan sebagai rumah tempat tinggal, tapi rumah ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan tengkorak yang dikeramatkan.

Memiliki diameter 10 meter dengan bentuk bulat serta ketinggian mencapai 12 meter dan 12 kayu sebagai penyangga.

Rumah Adat Bali

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

foto: millenialjoss

Ciri khas rumah adat Bali memang terbilang unik dengan tampilan dua Gapura Candi Bentar sebagai pintu masuk ke dalam rumah.

Setiap rumah di Bali memilki pura sebagai tempat sembahyang yang dilakukan setiap hari.

Rumah adat bali memiliki berbagai macam rupa dan bentuk berdasarkan kasta dan ekonomi masyarakat Bali.

Arsitektur rumah adat Bali kini sudah di adaptasi oleh arsitektur rumah modern tapi tetap menjaga tekstur dan ornamennya.

Rumah Adat Lombok

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

Rumah adat Lombok bernama Sasak. 

Rumah Sasak yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat memiliki 2 jenis yakni Bale Tani dan Lumbung.

Rumah adat Sasak  memiliki 1 pintu berukuran sempit dan rendah serta tidak memiliki jendela. 

Rumah Sasak menjadi dimensi yang sakral sekaligus profan duniawi secara bersamaan. 

Rumah adat ini bisa dijadikan sebagai tempat berlindung sekaligus tempat berdoa kepada Tuhan atau arwah nenek moyang.

Atap rumah Sasak terbuat dari jerami dan berdinding anyaman bambu (bedek). 

Rumah adat ini pun memiliki lantai yang dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau dan abu jerami.

Bahan-bahan tersebut dicampur dan kemudian akan mengeras.

Rumah Adat NTT

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

foto: furnizing

Rumah adat NTT bernama Mbaru Niang. Rumah adat ini memiliki nilai filosofis yang dalam. 

Tidak hanya sebagai tempat untuk hidup  namun juga sebagai tempat berkumpulnya nilai religi, norma, estetika dan budaya.

Mbaru Niang merupakan rumah adat yang memiliki 5 tingkat.

 Rumah yang terletak di Desa Wae Rebo, Manggarai NTT ini memiliki bentuk mengerucut di bagian atas hingga bawah. 

Rumah adat Mbaru Niang terbuat dari daun lontar kering. 

5 tingkat rumah adat ini memiliki fungsi yang bermacam-macam.

Pada tingkat 1 Mbaru Niang disebut lutur yaitu sebagai tempat tinggal. 

Tingkat 2 disebut lobo yaitu untuk menyimpan bahan makanan. 

Tingkat 3 disebut lentar untuk menyimpan benih tanaman. 

Tingkat ke 4 disebut lempa rae yaitu untuk menyimpan cadangan makanan.

Untuk tingkat ke 5 disebut hekang kode yaitu untuk menyimpan sesaji.

Rumah Adat NTB

Bentuk bangunan rumah dibuat dengan atap pendek dan terbuat dari seng

foto: situs budaya

Rumah adat Nusa Tenggara Barat (NTB) dinamai Dalam Loka. 

Rumah adat ini pada zaman dahulu merupakan rumah bagi kediaman raja Sumbawa.

Dalam Loka memiliki desain yang unik yaitu terletak pada tiang penyangga yang terdapat 2 tiang utama dengan ukuran besar.

Kedua tiang tersebut diberi nama Bala Rea atau Graha Besar.

Pembagian ruang di rumah adat Dalam Loka dipisahkan dengan dinding yang dinamai, seperti:

  • Kuntul Agung

  • Ruang Dalam

  • Lunyuk Mas

  • Kamar Mandi

  • Bala Bulo

Nah, itulah beberapa contoh rumah adat di Indonesia yang memiliki desain unik. 

Semoga kekayaan budaya di Indonesia terutama rumah adat dapat terus dijaga dan dilestarikan hingga masa depan, ya!

Baca juga:

Mengenal Arsitektur Vernakular, dari Unsur hingga Perannya