Bentuk pertunjukan di zaman romawi klasik dengan ciri para pemainnya tidak menggunakan topeng adalah
Ketika kita bicara Sejarah Teater maka yang akan kita bahas sebagian besar adalah teater barat walau setiap negara memiliki sejarah teater masing-masing, hal ini karena di barat banyak memunculkan tokoh-tokoh legendaris teater dibanding di timur. Meskibun begitu sebenarnya disetiap tempat dimana manusia berada disitu akan tumbuh akar-akar teater, hal ini terjadi karena aktivitas tersebut merupakan kebutuhan dasar manusia seperti menceritakan pengalaman, memamerkan diri dan lain sebagainya setiap manusia ketika bertemu satu sama lain akan selalu berkeinginan untuk bercerita. Dari sinilah akar tumbuhnya teater selain dari ritual keagamaan. (A History of Theater: 1) Asal Mula TeaterWaktu dan tempat pertunjukan teater yang pertama kali dimulai tidak diketahui. Adapun yang dapat diketahui hanyalah teori tentang asal mulanya. Di antaranya teori tentang asal mula teater adalah sebagai berikut.
(Naskah Kuno mesir)I Kher-nefert menulis naskah tersebut untuk sebuah pertunjukan teater ritual di kota Abydos, sehingga terkenal sebagai Naskah Abydos yang menceritakan pertarungan antara dewa buruk dan dewa baik. Jalan cerita naskah Abydos juga diketemukan tergambar dalam relief kuburan yang lebih tua. Para ahli bisa memperkirakan bahwa jalan cerita itu sudah ada dan dimainkan orang sejak tahun 5000 SM. Meskipun baru muncul sebagai naskah tertulis di tahun 2000 SM. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui juga bahwa pertunjukan teater Abydos terdapat unsur-unsur teater yang meliputi pemain, jalan cerita, naskah dialog, topeng, tata busana, musik, nyanyian, tarian, selain itu juga properti pemain seperti tombak, kapak, tameng, dan sejenisnya. Sejarah Singkat Teater Barat Tempat pertunjukan teater Yunani
pertama yang permanen dibangun sekitar 2300 tahun yang lalu. Teater ini
dibangun tanpa atap dalam bentuk setengah lingkaran dengan tempat duduk
penonton melengkung dan berundak-undak yang disebut amphitheater (Jakob Soemardjo, 1984). Ribuan orang
mengunjungi amphitheater untuk
menonton teater-teater, dan hadiah diberikan bagi teater terbaik. Naskah lakon
teater Yunani merupakan naskah lakon
teater pertama yang menciptakan dialog diantara para karakternya. Ciri-ciri khusus pertunjukan teater pada masa Yunani Kuno adalah:
Pengarang teater Yunani Klasik, yaitu
Kebanyakan drama tragedi Yunani dibuat berdasarkan legenda. Drama-drama ini sering membuat penonton merasa tegang, takut, dan kasihan. Drama komedi bersifat lucu dan kasar serta sering mengolok-olok tokoh-tokoh terkenal. Setelah tahun 200 Sebelum Masehi kegiatan kesenian beralih dari Yunani ke Roma, begitu juga Teater. Namun mutu teater Romawi tak lebih baik daripada teater Yunani. Teater Romawi menjadi penting karena pengaruhnya kelak pada Zaman Renaissance. Teater pertama kali dipertunjukkan di kota Roma pada tahun 240 SM (Brockett, 1964). Pertunjukan ini dikenalkan oleh Livius Andronicus, seniman Yunani. Teater Romawi merupakan hasil adaptasi bentuk teater Yunani. Hampir di setiap unsur panggungnya terdapat unsur pemanggungan teater Yunani. Namun demikian teater Romawi pun memiliki kebaruan-kebaruan dalam penggarapan dan penikmatan yang asli dimiliki oleh masyarakat Romawi dengan ciri-ciri sebagi berikut
Bentuk-bentuk pertunjukan yang terkenal di Zaman Romawi klasik adalah:Tragedi. Satu-satunya bentuk tragedi yang terkenal dan berhasil diselamatkan adalah karya Lucius Anneus Seneca (4 SM - 65 M) dengan ciri-ciri sebagai berikut. · Plot cerita terdiri dari 5 babak dengan struktur cerita yang terperinci jelas. · Adegan berlangsung dalam ketegangan tinggi. · Dialog ditulis dalam bentuk sajak. · Tema cerita seputar hubungan antara alam kemanusiaan dan alam gaib. · Menggunakan teknik monolog, bisikan-bisikan pada beberapa tokoh penting yang mengungkapkan isi hati. Farce Pendek. Farce (pertunjukan jenaka) sejak abad 1 SM menjadi bagian sastra dan menjadi bentuk drama yang terkenal. Bentuk pertunjukan teater tertua pada Zaman Romawi Klasik ini ciri-cirinya adalah sebagai berikut. · Selalu menggunakan tokoh yang sama dan sangat tipikal, misalnya tokoh badut tolol yang bernama Maccus. Tokoh yang serakah dan rakus bernama Bucco. Sedangkan Pappus adalah tokoh yang tua dan mudah ditipu. · Plot cerita berupa tipuan-tipuan dan hasutan-hasutan yang dilakukan para badut dimana musik dan tari menjadi unsur penting dalam menjaga jalannya cerita. · Menggunakan latar suasana alam pedesaan. Mime. Mime muncul di Zaman Yunani sekitar abad 5 SM dan kemudian masuk Romawi sekitar tahun 212 SM dengan ciri-cirinya adalah: · Banyak terdapat adegan-adegan lucu, singkat, dan improvisasi. · Tokoh wanita dimainkan oleh pemain wanita. · Para pemainnya tidak mengenakan topeng. · Cerita yang dibawakan bertema perzinahan, menentang sakramen, dan upacara gereja. Teater Romawi merosot setelah bentuk Republik diganti dengan kekaisaran tahun 27 Sebelum Masehi dan lenyap setelah terjadi penyerangan bangsa-bangsa Barbar serta munculnya kekuasaan gereja. Pertunjukan teater terakhir di Roma terjadi tahun 533. |