Berapa harga 1 unit bus khusus penyandang disabilitas

Padang, (Antara) - Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sumatera Barat mengharapkan program bus yang digagas pemerintah Kota Padang dapat mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas terutama pengguna kursi roda dan tunanetra. PPDI mengharapkan pemerintah Kota Padang juga menyiapkan sejumlah fasilitas khusus sehingga penyandang disabilitas juga dapat menikmati layanan bus massal yang direncanakan beroperasi pada Agustus 2013, kata Ketua PPDI Sumatera Barat Jhoni Aulia di Padang, Selasa. Menurut dia, selama ini transportasi publik yang ada di Kota Padang belum sepenuhnya mengakomodasi penyandang disabilitas sehingga pengguna kursi roda dan tunanetra mengalami kesulitan untuk menggunakan layanan angkutan umum. Padahal dalam Undang-undang No 19 tahun 2011 tentang hak penyandang disabilitas diwajibkan penyediaan fasilitas umum mengakomodasi kebutuhan mereka, kata dia. Oleh sebab itu, PPDI mengharapkan pemerintah menyiapkan fasilitas khusus penyandang disabilitas seperti akses menuju halte, pintu masuk dan tempat khusus didalam bus. Sebelumnya, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Padang menargetkan pengoperasian bus sebagai angkutan umum di daerah itu pada Agustus 2013. Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Kota Padang Firdaus Ilyas mengatakan untuk tahap awal, setidaknya ada 20 unit bus yang akan dioperasikan di koridor satu dengan rute mulai pusat Kota Padang hingga batas Kota Padang-Kabupaten Pariaman. Untuk mendukung operasional bus tersebut, Dishub Kota Padang telah menyelesaikan empat unit halte yang lengkap dengan rambu-rambu, marka dan juga median jalan. Pada tahun 2013, Pemkot menargetkan sebanyak 54 halte lainnya akan selesai dibangun. Pembangunannya didanai dari bantuan pemerintah provinsi dan pihak swasta, kata Firdaus. (*/sun)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meluncurkan layanan bus yang ramah bagi penyandang disabilitas, lanjut usia, ibu hamil, dan anak-anak.

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mengatakan, merupakan kewajiban bagi pemerintah menyediakan fasilitas bagi semua kalangan, termasuk disabilitas.

"Ini satu hal yang maju, ketika saudara-saudara kita dipenuhi hak-haknya," ujar Gubernur NTB saat uji coba Bus Disabilitas NTB Gemilang di Kantor Dinas Perhubungan NTB di Mataram, Jumat.

Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul tersebut menceritakan pengalamannya tentang sarana ramah difabel saat di Inggris.

"Saya pernah berkunjung di Old Trafford, stadion Manchester United. Ada satu tempat yang dikhususkan untuk tunanetra, di dalam stadion. Jadi yang dilakukan hari ini adalah hal yang sangat maju," katanya.

Selain itu, gubernur juga berharap agar saat perhelatan MotoGP di Tahun 2021, dapat tersedia fasilitas penonton bagi kaum difabel yang aman dan nyaman.

" Ada satu tempat khusus untuk teman-teman difabel menonton MotoGP, jika tidak ada halangan di bulan Oktober nanti," ujarnya.

Karena itu, menurutnya, keberadaan bus tersebut semakin membuktikan bahwa NTB adalah daerah yang ramah anak dan juga penyandang disabilitas.

Doktor Zul berharap kehadiran bus tersebut akan mempermudah para penyandang disabilitas untuk ke sekolah, tempat kerja, bahkan ke tempat-tempat rekreasi. Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB juga segera akan mengupayakan agar bus seperti ini dapat hadir di setiap kabupaten/kota di NTB.

"Kami targetkan, mudah-mudahan ada caranya nanti, pas HUT NTB nanti kami tambah," ujar Bang Zul.

Saat ini, ada tiga unit bus disabilitas yang sudah siap untuk beroperasi, antara lain satu unit bus di Pulau Lombok serta dua unit bus untuk Pulau Sumbawa yang mencakup Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) serta Dompu dan Bima.

"Perjalanan panjang selalu harus dimulai dengan langkah pertama," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Bayu Windya menjelaskan bus ramah difabel diujicoba seluruhnya berjumlah tiga unit. Direncanakan, satu unit akan beroperasi di Pulau Lombok, dan dua unit beroperasi di Pulau Sumbawa. Lebih jauh, ia merinci bahwa satu bus mampu mengangkut 30 penumpang difabel, dengan rincian 10 kursi roda dan 20 nonkursi roda.

"Jadi 20 seat, selain kursi roda, misalnya untuk penumpang tuna rungu, tuna grahita, dan sebagainya. Rute yang dilewati direncanakan melewati Sekolah Luar Biasa (SLB) Karangjangkong, Cakranegara, dan lain-lain," kata Bayu.

Menurut Bayu, peluncuran bus difabel NTB Gemilang ini, sangat monumental karena NTB merupakan provinsi nomor dua di Indonesia, setelah Jawa Barat yang memiliki bus ramah difabel.

" Alhamdulillah kita hadir di acara yang cukup monumental. Pesan Gubernur adalah bagaimana kami membahagiakan semua warga di NTB, ini wujudnya," katanya.

Sementara itu, Zaenal (45), warga disabilitas asal Narmada, Lombok Barat, mengaku senang dengan keberadaan bus khusus disabilitas yang disediakan pemerintah.

"Kami senang telah disiapkan bus khusus sebagai fasilitas transportasi kami," kata pria yang sehari-hari berprofesi sebagai montir elektronik ini.

Ia juga berharap pemerintah menyediakan fasilitas dan tempat untuk beraktifitas, seperti tempat untuk berolahraga para disabilitas..

Hal yang sama diungkapkan oleh Faizah (43), wanita disabilitas, asal Kecamatan Sekarbela, Kelurahan Karang Pule, Kota Mataram. Ia mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap nasib kaum difabel.

Faizah mengaku selama ini pemerintah terus membantu dan memperhatikan nasib kaum disibiltas.

"Semoga, fasilitas yang ramah difabel terus disediakan pemerintah di NTB ini," katanya.

Peresmian Bus Disabilitas NTB Gemilang dilakukan oleh Gubernur NTB didampingi Kepala Dinas Sosial NTB H Ahsanul Khalik, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) NTB Hj Husnanidiaty Nurdin.