Puteri Indonesia
ꦦꦸꦠꦺꦫꦶꦆꦤ꧀ꦢꦺꦴꦤꦺꦱ
|
Logo Puteri Indonesia
|
Singkatan |
|
---|
Tanggal pendirian | 8 Maret 1992; 30 tahun lalu
|
---|
Didirikan di | Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
|
---|
Tipe | Kontes kecantikan
|
---|
Lokasi |
|
---|
Lokasi | - Jakarta Convention Center (lokasi kompetisi)
|
---|
Jumlah anggota | - Miss Universe
- Miss International
- Miss Supranational
- Miss United Continent
- Miss Asia Pacific International
|
---|
Bahasa resmi | Indonesia dan Inggris
|
---|
Presiden dan CEO | Mooryati Soedibyo
|
---|
Ketua | Putri Kuswisnuwardhani
|
---|
Slogan/Motto | 3B (Brain, Beauty, Behavior)
|
---|
Tokoh penting | Mustika Ratu
|
---|
Organisasi induk | Yayasan Puteri Indonesia
|
---|
Anak organisasi | - Puteri Indonesia Lingkungan
(Miss International Indonesia)
- Puteri Indonesia Pariwisata
(Miss Supranational Indonesia) - Puteri Indonesia
Perdamaian
(Miss United Continents) - Puteri Indonesia Kebudayaan
(Miss Asia Pacific International)
|
---|
Situs web | www.puteri-indonesia.com
|
---|
Puteri Indonesia (bahasa Jawa: ꦦꦸꦠꦺꦫꦶꦆꦤ꧀ꦢꦺꦴꦤꦺꦱ; bahasa Inggris: Princess of Indonesia) adalah kontes kecantikan di
Indonesia yang diselenggarakan sejak 1992 oleh YPI (Yayasan Puteri Indonesia). Kontes ini memilih pemenang untuk mewakili Indonesia pada
empat besar kontes kecantikan internasional utama; yaitu Miss Universe dan Miss International. Kontes ini juga memilih perwakilan untuk ajang
Miss Supranational.
Puteri Indonesia dipresideni oleh Mooryati
Soedibyo,[1] diketuai oleh Putri Kuswisnuwardhani dan disponsori oleh perusahaan kosmetik Mustika Ratu. Puteri Indonesia akan menjadi wakil
Indonesia atau duta bangsa pada kegiatan-kegiatan yang bertaraf Internasional dan ikut serta dalam memajukan komoditas-komoditas ekspor,
pariwisata dan budaya Indonesia. Puteri Indonesia juga melakukan berbagai aksi sosial ke daerah-daerah yang membutuhkan untuk turut memberikan hiburan dan
bantuan.
Sejak kali pertama diselenggarakan pada tahun 1992, kontes kecantikan ini pernah absen mengadakan perhelatan, yaitu pada tahun
1993, 1997, 1998, 1999, 2012, dan
2021 sehingga Alya Rohali menjadi Puteri Indonesia pertama yang menyandang gelarnya selama empat tahun. DKI Jakarta adalah provinsi yang paling banyak meraih kemenangan dengan sepuluh kali gelar,
disusul oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing tiga gelar, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, dan
Bangka Belitung yang masing-masing meraih gelar sebanyak dua kali. Sedangkan Maluku, Aceh, dan Bali masing-masing satu gelar.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Presiden-pemilik Puteri Indonesia adalah Keluarga Tertinggi dari Kerajaan Kasunanan Surakarta, Putri Mooryati
Soedibyo[2][3] dan Putri Putri
Kuswisnuwardhani.[4][5] Kontes ini didirikan pada tahun 1992 dan dianggap sebagai kontes kecantikan nasional tertua di Indonesia, dengan Puteri
Indonesia pertama adalah Indira Paramarini Sudiro yang dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 1992 dan memenangkan gelar Miss ASEAN
1992.[6] Di mana Puteri Indonesia 1996, Alya Rohali menjadi pemegang gelar dengan masa pemerintahan terlama dalam sejarah kontes, dari tahun 1996 hingga
1999.[7]
Puteri Indonesia mulai memilih pemenang untuk Miss Universe di 1993, tetapi pada
1996, pemenangnya ditarik dan terpaksa mengundurkan diri dari kontes Miss Universe oleh mantan Ibu Negara, Ibu Tien
Suharto yang merupakan istri mendiang presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto.[8] Pemenang Puteri Indonesia kembali dikirim ke
Miss Universe, Miss International dan Miss Supranational, setelah mendapat dukungan dan izin yang besar dari
Megawati Soekarnoputri yang terpilih sebagai Presiden Wanita Indonesia yang pertama. Sejak saat itu kontes Puteri Indonesia diadakan secara rutin setiap tahun dan pemenangnya dikirim ke
kontes kecantikan Internasional, dimulai dengan Artika Sari Devi Kusmayadi yang mewakili Indonesia pada Miss Universe 2005 di Thailand, diikuti dengan
Rahma Landy Sjahruddin pada Miss International 2007 di Jepang, Alessandra Khadijah Usman pada
Miss Asia Pacific World 2011 di Chili dan kemudian pada tahun 2013 Cok Istri Krisnanda Widani dipertandingkan di Miss Supranational 2013 di
Belarusia.[9]
"Indonesian Pageant-Lover" memberikan dukungannya saat para kontestan bertanding pada malam penobatan terakhir
Puteri Indonesia 2020.
Kontes Puteri Indonesia secara tradisional diadakan pada bulan Maret, bersamaan dengan perayaan Hari Perempuan Internasional. Puteri Indonesia diadakan setiap tahun untuk menobatkan tiga pemenang utama, yaitu Puteri
Indonesia (Miss Universe Indonesia), Puteri Indonesia Lingkungan (Miss International Indonesia) dan
Puteri Indonesia Pariwisata (Miss Supranational Indonesia); masing-masing akan mewakili Indonesia di kontes kecantikan Internasional masing-masing.[10][11] Seleksi calon Puteri Indonesia dimulai dari tingkat provinsi,
calon terpilih akan bersaing dalam kontes nasional, yang diadakan setiap tahun di Jakarta. Biasanya setiap tahun, pemenang Miss Universe, Miss International dan
Miss Supranational menghadiri penobatan Puteri Indonesia sebagai bintang tamu utama.[12] Organisasi Puteri Indonesia didukung secara luas oleh Presiden dan Kabinet Republik Indonesia.
Pada tahun 2019, Joko Widodo mengumumkan Puteri Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional
Indonesia,[13] yang mengusung nilai-nilai kebersamaan budaya dan masyarakat Indonesia, untuk merayakan peran perempuan dalam industri kreatif,
lingkungan, pariwisata, pendidikan dan kesadaran sosial.[14] Umumnya, malam penobatan terakhir dari kontes ini disiarkan setiap tahun di
Indosiar, tetapi 2007 dan 2019–edisi sekarang ditayangkan di SCTV, yang berarti kedua
SCM Network Televisions adalah penyiar resmi Puteri Indonesia.[15]
Peserta[sunting | sunting sumber]
Malam grand final pemilihan Puteri Indonesia diikuti oleh peserta dari 34
provinsi di Indonesia (DKI Jakarta biasanya diwakili oleh lebih dari 1 orang, yaitu 6 peserta) total 39 peserta. Peserta yang mengikuti malam grand final merupakan pemenang pemilihan Puteri Indonesia Daerah di provinsinya masing-masing.
Persyaratan[sunting | sunting sumber]
Persyaratan bagi peserta pemilihan Puteri Indonesia:
- Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di dalam maupun luar negeri, Warga Negara Ganda pemegang Paspor Republik Indonesia berlaku sampai Anak Berkewarganegaraan Ganda berusia 21 (dua puluh satu) tahun.
- Berusia 18-26 tahun
- Belum pernah
menikah.
- Tinggi badan minimum 170 cm.
- Mampu berkomunikasi dalam bahasa asing, terutama Bahasa Inggris adalah kewajiban mutlak.
- Peserta harus berdomisili atau berasal dari daerah yang diwakilinya (opsional: bisa mewakili asal daerah dari kedua orang tua).
- Memiliki pengetahuan umum, berwawasan luas dan turut andil dalam organisasi sosial kemasyarakatan (Non-Govermental Organization,
Non-Provit Organization, International World Forum, Charity Organization dan organisasi Skala Nasional maupun Internasional), lingkungan hidup, pariwisata dan kebudayaan Indonesia.
- Berpenampilan menarik, proporsional, cantik, cerdas, komunikatif, kreatif, berkompeten dan berkepribadian baik.
- Diutamakan yang memiliki keahlian khusus, bakat atau prestasi pada suatu bidang (misalnya:
organisasi, bahasa, desain, musik, tari,
menyanyi, kepemimpinan, dan lain-lain).
Penilaian[sunting |
sunting sumber]
Parameter penilaian yang digunakan dalam pemilihan Puteri Indonesia adalah 3B, yaitu:
- Brain: Kecerdasan
- Beauty: Penampilan menarik
- Behavior: Berperilaku baik.
Selain itu, terampil dalam berkomunikasi, dapat berpikir secara rasional,
memiliki pengetahuan umum yang luas dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi serta berwawasan pariwisata.
Karantina[sunting | sunting
sumber]
Sebelum mengikuti malam grand final, peserta Puteri Indonesia yang telah terpilih mewakili provinsinya masing-masing akan menjalani masa karantina di Jakarta. Kegiatan yang dilakukan selama masa karantina ini antara lain:
- Panel diskusi/lokakarya.
- Pelatihan dalam bidang perawatan
kesehatan & kecantikan, tata busana dan pengembangan diri.
- Pembinaan kepribadian.
- Pembinaan untuk menjadi public speaker.
- Apresiasi budaya dan pariwisata.
- Kunjungan ke
perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor.
- Aksi sosial dan lingkungan.
- Audiensi dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata,
Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan,
Menteri Negara Lingkungan Hidup, Menteri Pendidikan Nasional,
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Gubernur DKI, Ibu Negara atau Ibu Wakil Negara.
- Berbagai
aktivitas lainnya yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan.
Daftar pemenang[sunting | sunting
sumber]
Jumlah kemenangan sebelum atau tidak di bawah lisensi dari Puteri Indonesia |
---|
|
Kontes | Kemenangan |
---|
|
Queen of The Pacific
| 2
|
Miss Cosmopolitan World
| 1
|
Miss ASEAN
| 1
|
Miss Eco International
| 1
|
Miss Charm
| 0
|
Jumlah kemenangan dibawah Puteri Indonesia |
---|
|
Kontes | Kemenangan |
---|
|
Miss Universe
| 0
|
Miss International
| 1
|
Miss Supranational
| 0
|
Miss United Continent
| 0
|
Miss Asia Pcific International
| 1
|
Miss World
| 0
|
Miss Grand International
| 1
|
Miss Asia Pacific World
| 0
|
World Miss University
| 0
|
Pemenang dan gelar[sunting | sunting sumber]
Puteri Indonesia
adalah organisasi yang saat ini memiliki dan menjalankan kontes kecantikan Puteri Indonesia, dimana para pemenangnya bergelar sebagai Puteri Indonesia, Puteri Indonesia Lingkungan,
Puteri Indonesia Pariwisata dan Puteri Indonesia Perdamaian (2016-2018). Berbasis di Jakarta, organisasi ini dimiliki oleh
Yayasan Puteri Indonesia. Presiden saat ini adalah Putri Tertinggi Kerajaan Mooryati Soedibyo dari Kasunanan Surakarta. Berikut ini adalah pemegang gelar Puteri Indonesia
dari tahun 1992–sekarang dengan gelar khusus mereka.[16]
- Puteri Indonesia – Miss Universe Indonesia
(1992–sekarang)
- Puteri Indonesia Lingkungan – Miss International Indonesia (2006–sekarang)
- Puteri Indonesia Pariwisata – Miss Supranational Indonesia (2006–sekarang)
- Puteri Indonesia Perdamaian -
Miss United Continents (2023-sekarang) - Miss Grand International (2013, 2016-2017)
- Puteri Indonesia Kebudayaan - Miss Asia
Pacific International (2023-sekarang)
Year | Puteri Indonesia Miss Universe Indonesia | Puteri Indonesia Lingkungan Miss International
Indonesia | Puteri Indonesia Pariwisata Miss Supranational Indonesia | Puteri Indonesia
Perdamaian / Puteri Indonesia Runner-up 3 Miss Grand Indonesia (2012/2013, 2016-2017) |
---|
1992–1993
| Indira Paramarini
Sudiro DKI Jakarta
| Tidak diberikan dari 1992 sampai 2004
| Tidak diberikan dari 1992 sampai 2005
| Tidak diberikan dari 1992 sampai 2011
|
1994
| Venna Melinda
Bruglia DKI Jakarta
|
1995
| Susanty Priscilla Adresina
Manuhutu Maluku
|
1996–1999
| Alya
Rohali DKI Jakarta 1
|
2000
| Bernika Irnadianis
Ifada DKI Jakarta 3
|
2001
| Angelina Patricia Pingkan
Sondakh Sulawesi Utara
|
2002
| Melanie Putria Dewita
Sari Sumatra Barat
|
2003
| Dian
Khrisna DKI Jakarta 2
|
2004
| Artika Sari Devi
Kusmayadi Bangka Belitung
|
2005
| Nadine
Chandrawinata DKI Jakarta 4
| Lindi Cistia
Prabha DI Yogyakarta
|
2006
| Agni Pratistha Arkadewi
Kuswardono Jawa Tengah
| Rahma Landy
Sjahruddin DKI Jakarta 5
| Ananda Krista
Algani Kalimantan Selatan
|
2007
| Gracia Putri Raemawasti
Mulyono Jawa Timur
| Duma Riris
Silalahi Sumatra Utara
| Ika Fiyonda
Putri DKI Jakarta 4
|
2008
| Zivanna Letisha
Siregar DKI Jakarta 6
| Ayu Diandra Sari
Tjakra Bali
| Anggi
Mahesti DI Yogyakarta
|
2009
| Qory
Sandioriva Aceh
| Zukhriatul Hafizah
Muhammad Sumatra Barat
| Isti Ayu
Pratiwi Maluku Utara
|
2010
| Nadine Alexandra Dewi
Ames DKI Jakarta 4
| Reisa Kartikasari Broto
Asmoro DI Yogyakarta
| Alessandra Khadijah
Usman Gorontalo
|
2011
| Maria Selena
Nurcahya Jawa Tengah
| Fiorenza Liza Elly
Purnamasari Jawa Timur
| Andi Tenri Gusti Harnum Utari
Natassa Sulawesi Selatan
|
2012–2013
| Whulandary
Herman Sumatera Barat
| Marisa Sartika
Maladewi Sumatera Selatan
| Cokorda Istri Krisnanda
Widani Bali
| Novia Indriani Mamuaja (sebagai 3rd
Runner-up) Sulawesi Utara
|
2014
| Elvira Devinamira
Wirayanti Jawa Timur
| Elfin Pertiwi
Rappa Sumatra Selatan
| Lily Estelita
Liana DI Yogyakarta
| Tidak diberikan dari 2013 sampai 2015
|
2015
| Anindya Kusuma
Putri Jawa Tengah
| Chintya
Fabyola Kalimantan Barat
| Gresya Amanda
Maaliwuga Sulawesi Utara
|
2016
| Kezia Roslin Cikita
Warouw Sulawesi Utara
| Felicia Lampung
| Intan
Aletrinö Sumatera Barat
| Ariska Putri Pertiwi (Tidak resmi; sebagai 3rd Runner-up) Sumatra Utara
|
2017
| Bunga Jelitha
Ibrani DKI Jakarta 5
| Kevin
Lilliana Jawa Barat
| Karina Nadila
Niab Nusa Tenggara Timur
| Dea Goesti Rizkita
Koswara Jawa Tengah
|
2018
| Sonia Fergina
Citra Bangka Belitung
| Vania Fitryanti
Herlambang Banten
| Wilda Octaviana
Situngkir Kalimantan Barat
| Dilla
Fadiela DI Yogyakarta
|
2019
| Frederika Alexis Cull DKI Jakarta 1
| Jolene Marie
Cholock-Rotinsulu Sulawesi Utara
| Jesica Fitriana Martasari
Jawa Barat
| Tidak diberikan dari 2019 sampai sekarang
|
2020
| Raden Roro Ayu Maulida
Putri Jawa Timur
| Putu Ayu
Saraswati Bali
| Jihane Almira
Chedid Jawa Tengah
|
2021–2022
| Laksmi Shari De Neefe
Suardana Bali
| Cindy May McGuire
DKI Jakarta 5
| Adinda Cresheilla
Jawa Timur
|
2023
|
|
|
|
Detail pemenang[sunting | sunting sumber]
Kunci Warna :
Keterangan warna adalah posisi pada kontes internasional yang diikuti.
- : Pemenang
- : Runner-up/5 Besar
- : Semifinalis, Perempat-finalis
Pemenang Puteri Indonesia dipilih menjadi 4 pemenang yang disesuaikan dengan kontes internasional yang akan diikuti pasca kemenangan tersebut.
- Pemenang Utama, dengan gelar
Puteri Indonesia/Miss Universe Indonesia (kunjungan internasional)
- Pemenang Kedua, dengan gelar Puteri Indonesia
Lingkungan/Miss International Indonesia (kunjungan internasional)
- Pemenang Ketiga, dengan gelar Puteri Indonesia
Pariwisata/Miss Supranational Indonesia (kunjungan internasional)
- Pemenang Keempat, dengan gelar Puteri Indonesia Perdamaian. Sejak penyelenggaraan tahun 2019, gelar
Puteri Indonesia Perdamaian tidak lagi dipergunakan sehingga pemenang keempat kembali menggunakan gelar Runner-Up 3.
Masing-masing pemenang mendapatkan
mahkota yang terbuat dari bahan emas putih dengan taburan berlian, batu-batu semi precious, serta batu akik dan
mutiara yang berasal dari Indonesia. Hal ini dilakukan agar masyarakat Indonesia dapat melihat bahwa dengan
sumber daya alam yang ada dan dengan sentuhan perancang perhiasan dari Indonesia yang sebenarnya dapat menciptakan keindahan yang berkualitas.
Pada tahun
1992-2004, hanya pemenang utama yang menggunakan mahkota pada tiap tugas dan aktivitasnya sebagai pemenang, namun pada tahun
2005 hingga 2015, 2 pemenang lain juga menggunakan mahkota dengan bentuk yang sama hanya berbeda ukuran dan banyaknya
perhiasan.
Pada tahun 2016, 3 pemenang utama menggunakan mahkota yang berbeda warna dan ukuran namun dengan desain yang sama. Bentuk mahkota terinspirasi dari Candi Borobudur di
Magelang, Jawa Tengah yang dipersembahkan oleh Emas Putih PLG.[17]
Pada tahun 2017 dan
2018, pemenang ke-4 juga menggunakan mahkota dengan warna yang berbeda pula, mahkota tersebut berwarna kuning dengan ukuran yang lebih kecil. Namun sejak tahun
2019 pemenang keempat tidak lagi menggunakan mahkota, seiring dengan tidak lagi dipergunakannya gelar Puteri Indonesia Perdamaian.
Pemenang
utama[sunting | sunting sumber]
Pemenang Puteri Indonesia akan mewakili
Indonesia dalam ajang Miss Universe. Pertama kali Puteri Indonesia tampil sebagai peserta Miss Universe pada tahun
1995 yang di wakili oleh Susanty Manuhutu. Namun hanya 2 kali saja Indonesia mengirimkan wakilnya hingga tahun
1996 oleh Alya Rohali dikarenakan pro-kontra yang terjadi, termasuk penolakan keras oleh Ibu Negara kala itu,
Siti Hartinah atau Tien Soeharto.[18]
Setelah memasuki era reformasi, sejak tahun
Puteri Indonesia 2005 hingga sekarang Indonesia selalu mengirim perwakilan setiap tahunnya dalam ajang Miss Universe. Sampai saat ini,
Indonesia telah delapan kali menembus babak semi final dalam kontes tersebut, yaitu Artika Sari Devi (2005),
Whulandary Herman (2013), Elvira Devinamira (2014),
Anindya Kusuma Putri (2015), Kezia Roslin Cikita Warouw
(2016), Sonia Fergina Citra (2018), Frederika Alexis Cull
(2019) dan Raden Roro Ayu Maulida Putri (2020)
Mahkota (Borobudur
Merah)[sunting | sunting sumber]
Warna merah pada
mahkota yang digunakan Puteri Indonesia 2016 hingga sekarang melambangkan keberanian rakyat Indonesia untuk cinta kepada bangsa
Indonesia. Selain itu juga melambangkan keanggunan, ketulusan, dan kecantikan wanita yang hakiki. Mahkota tersebut terdiri dari :
- Berat : 277.60
gram
- Tinggi : 11 cm
- Batu mirah merah : 595 biji
- Batu putih : 1.568 biji
- Mutiara : 5 biji (8.5 gram)
Daftar pemenang[sunting |
sunting sumber]
Sepanjang sejarah penyelenggaraannya, DKI Jakarta adalah provinsi yang paling banyak meraih kemenangan dengan sepuluh kali gelar, disusul oleh
Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing tiga gelar, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, dan
Bangka Belitung yang masing-masing meraih gelar sebanyak dua kali. Sedangkan Maluku dan Aceh masing-masing satu gelar.
Berikut ini adalah pemenang Puteri Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Tahun
| Pemenang
| Provinsi
| Kontes Internasional
| Posisi
| Penghargaan
|
2016
| Kezia Roslin Cikita Warouw
| Sulawesi Utara
| Miss Universe 2016
| 13 Besar
|
|
2017
| Bunga Jelitha Ibrani
| DKI Jakarta 5
| Miss Universe 2017
| Peserta
|
|
2018
| Sonia Fergina Citra
| Bangka Belitung
| Miss Universe 2018
| 20 Besar
|
|
2019
| Frederika Alexis Cull
| DKI Jakarta 1
| Miss Universe 2019
| 10 Besar
|
|
2020
| Raden Roro Ayu Maulida Putri
| Jawa Timur
| Miss Universe 2020
| 21 Besar
|
|
2021-2022
| Laksmi Shari De-Neefe Suardana
| Bali
| TBA
| TBA
| TBA
|
Pemenang kedua[sunting | sunting sumber]
Pemenang kedua Puteri Indonesia
yang bergelar sebagai Puteri Indonesia Lingkungan mewakili Indonesia pertama kali pada tahun 2005 di kontes Miss World oleh Lindi Cistia Prabha perwakilan DI Yogyakarta. Namun Lindi tidak berhasil menempati posisi apapun. Pada tahun berikutnya, lisensi Miss World dimiliki oleh
Miss Indonesia, dan pemenang kedua pada tahun 2006 mengikuti kontes Miss Asia Pacific International pada tahun 2007, namun kontes tersebut urung diadakan.
Pada tahun berikutnya, pemenang kedua mengikuti kontes Miss International hingga kini. Pada tahun 2007, Rahma Landy mewakili
Indonesia diajang Miss International. Pada kontes tersebut, ia meraih posisi 15 Besar, dan pada tahun 2014, Elfin Pertiwi Rappa berhasil menembus 10 Besar dan meraih penghargaan Best National
Costume.
Pada tahun 2016, Puteri Indonesia Lingkungan Felicia Hwang mewakili Indonesia di ajang
Miss International 2016 berhasil meraih Runner-up 2 dan penghargaan khusus Miss Best Dresser. Pada tahun 2017 Puteri Indonesia Lingkungan 2017, Kevin
Liliana berhasil menjadi pemenang Miss International 2017 dan penghargaan khusus Miss Best Dresser. Kemenangan tersebut menjadi mahkota Miss International pertama bagi Indonesia.
Mahkota (Borobudur Hijau)[sunting | sunting
sumber]
Mahkota Borobudur warna hijau yang digunakan pada Puteri Indonesia Lingkungan 2016 hingga sekarang menggambarkan kemegahan dan kecantikan hutan
Indonesia yang merupakan nomor 2 terbesar di dunia setelah Brazil, serta juga menggambarkan kesejukan, keberuntungan dan memberi rasa perlindungan. Hal tersebut sangat mewakili seorang Puteri Indonesia
Lingkungan yang bertugas melindungi alam dan lingkungan Indonesia. Mahkota tersebut terdiri dari :
- Berat : 251.93 gram
- Tinggi : 10 cm
- Batu warna : 546 biji
- Batu putih : 1.647 biji
- Mutiara : 3 biji (8.5 gram) & 2 biji (7.5 gram)
Daftar pemenang[sunting | sunting sumber]
Berikut ini adalah pemenang gelar sebagai Puteri Indonesia Lingkungan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir :
Tahun
| Pemenang
| Provinsi
| Kontes Internasional
| Posisi
| Penghargaan
|
2016
| Felicia Hwang Yi Xin
| Lampung
| Miss International 2016
| Runner-up 2
|
|
2017
| Kevin Lilliana Junaedy
| Jawa Barat
| Miss International 2017
| Pemenang
| - Miss Best Dresser
- People's Choice Award
|
2018
| Vania Fitryanti Herlambang
| Banten
| Miss International 2018
| 15 Besar
| - Panasonic Beauty Ambassador
|
2019
| Jolene Marie Cholock-Rotinsulu
| Sulawesi Utara
| Miss International 2019
| 8 Besar
| - Panasonic Beauty Ambassador
- People's Choice Award
|
2020
| Putu Ayu Saraswati
| Bali
| Miss International 2020
| Dibatalkan
|
2021-2022
| Cindy May McGuire
| Jakarta
| Miss International 2022
| TBA
| TBA
|
Pemenang ketiga[sunting | sunting sumber]
Pemenang ketiga Puteri
Indonesia yang bergelar sebagai Puteri Indonesia Pariwisata, mewakili Indonesia pada kontes Miss International pada tahun
2007 oleh Rahma Landy yang merupakan juara ketiga Puteri Indonesia 2006, dan berhasil menembus 15 Besar.
Pada tahun berikutnya kontes tersebut diwakili oleh juara kedua, dan
juara ketiga mewakili kontes Miss Tourism International oleh Ika Fiyonda Putri. Namun dibatalkan karena lisensi tersebut dialihkan untuk pemenang kontes lain,
Putri Pariwisata Indonesia. Pada tahun 2011, juara ketiga mewakili Indonesia pada kontes Miss Asia Pacific World dan menempati posisi
Runner-up 1 oleh Alessandra Khadijah Usman, hingga penyelenggaran kedua pada tahun 2012.
Pada tahun 2013, pemenang ketiga Cok Istri Krisnanda Widani mewakili
Indonesia pada kontes Miss Supranational dan meraih predikat Runner-up 3. Pada tahun 2014 hingga 2015, Estelita Liana dan
Gresya Amanda Maaliwuga berhasil membawa pulang predikat sebagai Best in National Costume (Kostum Nasional Terbaik).
Pada tahun 2016, Intan Aletrino pemenang ketiga yang merupakan perwakilan
Sumatera Barat berhasil meraih 10 Besar. Selain itu ia juga mendapat penghargaan sebagai Miss Multimedia Award, dan Miss Elegance.
Pada 2018, Wilda Situngkir berhasil menyamai prestasi
Cok Istri Krisnanda Widani sebagai Runner-up 3, mendapatkan gelar sebagai Supra Model Asia, dan menyabet penghargaan Best in National Costume yang dipilih oleh juri bersama dengan 9 negara lain.
Dan pada tahun 2019, Indonesia meraih prestasi tertinggi oleh
Jesica Fitriana yang meraih predikat Runner-up 2 dan juga meraih penghargaan Fan Vote dan Runner-up 2 Best in National Costume.
Mahkota (Borobudur
Biru)[sunting | sunting sumber]
Mahkota Borobudur warna biru yang digunakan
Puteri Indonesia Pariwisata 2016 hingga sekarang menggambarkan lautan yang ada di Indonesia yang direpresentasikan oleh
gelombang ombak laut berwarna biru. Warna biru melambangkan lautan Indonesia yang
indah, dinamis, dan kelembutan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia begitu juga dengan lautannya. Mahkota ini sangat mewakili seorang Puteri Indonesia Pariwisata yang bertugas
mempromosikan pariwisata dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Mahkota tersebut terdiri dari :
- Berat : 232.60 gram
- Tinggi : 9 cm
- Batu warna : 997 biji
- Batu putih : 1073 biji
- Mutiara : 3 biji (8.5 gram) & 2 biji (7.5 gram)
Daftar pemenang[sunting | sunting sumber]
Berikut ini adalah pemenang gelar sebagai Puteri Indonesia Pariwisata dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir :
Tahun
| Pemenang
| Provinsi
| Kontes Internasional
| Posisi
| Penghargaan
|
2016
| Intan Aletrino
| Sumatra Barat
| Miss Supranational 2016
| 10 Besar
| - Miss Multimedia Awards
- Miss Elegance
|
2017
| Karina Nadila Niab
| Nusa Tenggara Timur
| Miss Supranational 2017
| 25 Besar ( Posisi ke-14 )
|
|
2018
| Wilda Octaviana Situngkir
| Kalimantan Barat
| Miss Supranational 2018
| Runner-up 3
| - Miss Elegance
- Best National Costume
- Miss Supramodel Asia
- Top 5 Pre-Arrival
- People's Choice Global Beauties
|
2019
| Jesica Fitriana Martasari Alfarisi
| Jawa Barat
| Miss Supranational 2019
| Runner-up 2
| - Supra Fan-Vote
- Runner-up 2 Best National Costume
|
2020
| Jihane Almira Chedid
| Jawa Tengah
| Miss Supranational 2020
| 12 Besar Posisi ke-6
| - Miss Supranational Asia
- Best National Costume
- Supra Fan-Vote
|
2021-22
| Adinda Cresheilla
| Jawa Timur
| Miss Supranational 2022
| Runner-up 3
| - Supra Chat Winner (Best Interview)
- Top 6 Supra Talent
- Top 10 Supra Fan Vote
- Top 11 Supra Top Model
- Top 15 Miss Elegance
- Top 42 Supra Influencer
|
Pemenang keempat[sunting | sunting sumber]
Pemenang keempat atau
Runner-up 3 dan pada pada tahun 2017 dan 2018 bergelar sebagai Puteri Indonesia Perdamaian. Pada tahun 2013, Novia Indriani Mamuaja yang merupakan pemenang keempat
Puteri Indonesia 2012-2013 mewakili Indonesia pada kontes Miss Grand International 2013.
Pada tahun 2016, Ariska Putri Pertiwi,
Puteri Indonesia Runner-up 3 2016 mewakili Indonesia pada kontes Miss Grand
International 2016. Pada kontes tersebut, Ariska berhasil menjadi pemenang dan juga mendapat penghargaan khusus sebagai Best National Costume melalui jalur pemilihan suara dari penonton.
Pada tahun 2017, Dea Goesti Rizkita Koswara, Puteri Indonesia Perdamaian
2017 mewakili Indonesia pada ajang Miss Grand International 2017 di Vietnam. Di ajang tersebut, Dea berhasil masuk dalam
10 Besar dan mendapat penghargaan khusus Best National Costume melalui jalur pemilihan suara dari penonton.
Pada tahun 2018, gelar Puteri Indonesia Perdamaian diberikan kepada Dilla Fadiela yang merupakan perwakilan dari
DI Yogyakarta sebagai Runner-up ketiga atau pemenang keempat. Namun Dilla tidak sempat dikirim ke ajang internasional karena sudah lepasnya lisensi Miss Grand International dari
YPI. Dilla merupakan penyandang gelar Puteri Indonesia Perdamaian terakhir setelah Dea Rizkita menahkotai penerusnya,
Dilla Fadiela. Gelar ini tidak diberikan sejak penyelenggaraan tahun 2019.
Mahkota (Borobudur
Kuning)[sunting | sunting sumber]
Pada tahun
2017 dan 2018, meskipun disematkan di belakang panggung, pemenang keempat juga menggunakan mahkota dengan desain sama dengan mahkota pemenang lain, yaitu
mahkota yang terinspirasi dari Candi Borobudur, namun berbeda warna, yaitu kuning. Mahkota ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil. Warna kuning melambangkan kehangatan masyarakat Indonesia yang dapat memberikan rasa
perdamaian di sekitarnya. Tahun 2018 merupakan tahun dimana mahkota Borobudur Kuning terakhir digunakan, orang terakhir yang berkesempatan mengenakan adalah Dilla Fadiela.
Daftar
pemenang[sunting | sunting sumber]
Berikut ini adalah pemenang gelar sebagai
Puteri Indonesia Runner-up 3 atau Puteri Indonesia Perdamaian dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir :
Tahun
| Pemenang
| Provinsi
| Kontes Internasional
| Posisi
| Penghargaan
|
Sebagai Puteri Indonesia Runner-up 3
|
2012-2013
| Novia Indriani Mamuaja
| Sulawesi Utara
| Miss Grand International 2013
| Do Not Placed (Finalis)
|
|
2014
| Noor Zabilla Soeprapto
| DKI Jakarta
| Tidak berkompetisi
|
2015
| Laras Maranatha
| Lampung
| Tidak berkompetisi
|
2016
| Ariska Putri Pertiwi
| Sumatra Utara
| Miss Grand International 2016
| Pemenang
| - Best Nasional Costume
- Runner-up 1 Miss Popular Vote
|
Sebagai Puteri Indonesia Perdamaian
|
2017
| Dea Goesti Rizkita Koswara
| Jawa Tengah
| Miss Grand International 2017
| 10 Besar
| - Best National Costume
- Miss Popular Vote
|
2018
| Dilla Fadiela
| DI Yogyakarta
| Tidak berkompetisi
|
Sebagai Puteri Indonesia Runner-up 3
|
2019
| Annisa Fitriana
| Sumatra Barat
| Tidak berkompetisi
|
2020
| Louise Kalista Iskandar
|
2021-2022
| Melanie Theresia Berentz
| Jawa Barat
|
Piala[sunting | sunting sumber]
Piala melambangkan seorang Puteri Indonesia yang cantik, berwawasan
dan berkepribadian sesuai dengan wanita Indonesia. Terbuat dari; untuk strukturnya Copper plated polyester resin, finishingnya gold dan silverplate (high grade), dan tingginya 25 cm dengan membutuhkan waktu pengerjaan selama 5 minggu
Hadiah untuk
pemenang[sunting | sunting sumber]
Pemenang Puteri Indonesia akan menerima sejumlah hadiah, hadiah tersebut di
antaranya rumah dinas, mobil dinas, beasiswa kuliah, dan sejumlah uang.
Kontes
Internasional[sunting | sunting sumber]
Pemenang utama Puteri Indonesia mewakili negara ini pada kontes intenasional, berikut adalah daftar kontes internasional yang diikuti Puteri Indonesia :
Kini
- Miss Universe (1992–kini)
- Miss International (2007–kini)
- Miss Supranational (2013–kini)
Tidak aktif
- World Miss University (1995)
- Miss World (2005)
- Miss Asia Pacific World (2011–2012)
- Miss Grand International (2013, 2016–2017)
Berikut ini adalah daftar peserta kontes internasional, dengan peserta dari Puteri Indonesia sebagai kontestan berdasarkan tahun diselenggarakannya kontes tersebut.
Keterangan warna
- sebagai Pemenang
- sebagai Runner-up (5 Besar)
-
sebagai semi-finalis (10/13/15/16 Besar)
- sebagai perempat-finalis (20–21/25/30 Besar)
Tahun
| Kontestan
| Provinsi
| Gelar
| Kontes internasional
|
1991 | Indira Sudiro
| DKI Jakarta
| Puteri Indonesia 1992
| Miss ASEAN 1991[a]
|
---|
1993 | Miss Universe 1993[b]- Dibatalkan
- Kembali ke Indonesia 2 minggu sebelum malam final.
|
---|
1994 | Venna Melinda
| DKI Jakarta
| Puteri Indonesia 1994
| Miss Universe 1994[c]
|
---|
1995 | Susanty Manuhutu
| Maluku
| Puteri Indonesia 1995
| Miss Universe 1995
|
---|
Rosa Andriani Rai
| Jawa Timur
| Runner-up 1 1995
| World Miss University 1995
|
1996 | Alya Rohali
| DKI Jakarta
| Puteri Indonesia 1996
| Miss Universe 1996
|
---|
2001 | Angelina Sondakh
| Sulawesi Utara
| Puteri Indonesia 2001
| Miss Universe 2001[d]
|
---|
2002 | Melanie Putria Dewita Sari
| Sumatera Barat
| Puteri Indonesia 2002
| Miss Universe 2002
|
---|
2004 | Dian Khrisna
| DKI Jakarta 2
| Puteri Indonesia 2003
| Mrs. World 2009
|
---|
2005 | Artika Sari Devi
| Bangka Belitung
| Puteri Indonesia 2004
| Miss Universe 2005
|
---|
2006 | Nadine Chandrawinata
| DKI Jakarta
| Puteri Indonesia 2005
| Miss Universe 2006
|
---|
Lindi Cistia Prabha
| DI Yogyakarta
| Puteri Indonesia Lingkungan 2005
| Miss World 2005[e]
|
2007 | Agni Pratistha
| Jawa Tengah
| Puteri Indonesia 2006
| Miss Universe 2007- Runner-up 1 Miss Congeniality
|
---|
Rahma Landy
| DKI Jakarta
| Puteri Indonesia Lingkungan 2006
| Miss International 2007
|
Ananda Krista Algani
| Kalimantan Selatan
| Puteri Indonesia Pariwisata 2006
| Miss Asia Pacific International 2007[f]
|
2008 | Putri Raemawasti
| Jawa Timur
| Puteri Indonesia 2007
| Miss Universe 2008- Runner-up 1 Miss Congeniality
- Peserta
|
---|
Duma Riris Silalahi
| Sumatra Utara
| Puteri Indonesia Lingkungan 2007
| Miss International 2008
|
Ika Fiyonda Putri
| DKI Jakarta
| Puteri Indonesia Pariwisata 2007
| Miss Tourism International 2008[g]
|
2009 | Zivanna Letisha Siregar
| DKI Jakarta
| Puteri Indonesia 2008
| Miss Universe 2009- Miss Favorite/Winner Voting
- Peserta
|
---|
Ayu Diandra Sari
| Bali
| Puteri Indonesia Lingkungan 2008
| Miss International 2009
|
2010 | Qory Sandioriva
| Aceh
| Puteri Indonesia 2009
| Miss Universe 2010- Top 5 Vote Miss Universe 2010
- Peserta
|
---|
Zukhriatul Hafizah
| Sumatra Barat
| Puteri Indonesia Lingkungan 2009
| Miss International 2010
|
2011 | Nadine Alexandra
| DKI Jakarta
| Puteri Indonesia 2010
| Miss Universe 2011
|
---|
Reisa Kartikasari
| DI Yogyakarta
| Puteri Indonesia Lingkungan 2010
| Miss International 2011
|
Alessandra Khadijah Usman
| Gorontalo
| Puteri Indonesia Pariwisata 2010
| Miss Asia Pacific World 2011[h]- Runner-up 1
- Best Style Awards
|
2012 | Maria Selena
| Jawa Tengah
| Puteri Indonesia 2011
| Miss Universe 2012- Peserta
- 10 Besar Best National Costume
|
---|
Liza Elly Purnamasari
| Jawa Timur
| Puteri Indonesia Lingkungan 2011
| Miss International 2011
|
Andi Tenri Natassa
| Sulawesi Selatan
| Puteri Indonesia Pariwisata 2011
| Miss Asia Pacific World 2012- 15 Besar
- Runner-up 2 Best National Costume
|
2013 | Whulandary Herman
| Sumatra Barat
| Puteri Indonesia 2012-2013
| Miss Universe 2013- 16 Besar[21]
- Runner-up 3 Best National Costume
|
---|
Marisa Sartika Maladewi
| Sumatra Selatan
| Puteri Indonesia Lingkungan 2012-2013
| Miss International 2013
|
Cok Istri Krisnanda Widani
| Bali
| Puteri Indonesia Pariwisata 2012-2013
| Miss Supranational 2013
|
Novia Indriani Mamuaja
| Sulawesi Utara
| Runner-up 3 2012-2013
| Miss Grand International 2013- Top 10 Populer Vote
- Peserta
|
2014
| Elvira Devinamira Wirayanti
| Jawa Timur
| Puteri Indonesia 2014
| Miss Universe 2014[i]- 15 Besar[22]
- Best National Costume
|
Elfin Pertiwi Rappa
| Sumatra Selatan
| Puteri Indonesia Lingkungan 2014
| Miss International 2014- 10 Besar
- Best National Costume
|
Estelita Liana
| DI Yogyakarta
| Puteri Indonesia Pariwisata 2014
| Miss Supranational 2014
|
2015 | Anindya Kusuma Putri
| Jawa Tengah
| Puteri Indonesia 2015
| Miss Universe 2015
|
---|
Chintya Fabyola
| Kalimantan Barat
| Puteri Indonesia Lingkungan 2015
| Miss International 2015- Top 5 Best National Costume
- Peserta
|
Gresya Amanda Maaliwuga
| Sulawesi Utara
| Puteri Indonesia Pariwisata 2015
| Miss Supranational 2015[j]- 30 Besar Posisi Ke-24
- Best National Costume
- Top 10 Best Evening Gown
|
S. Olvah Alhamid
| Papua Barat
| Runner-up 4 2015
| Miss Eco Universe 2016[k]- 16 Besar
- Best National Costume
- Miss Cooking Chalenge
- Miss Digital
|
2016
| Kezia Roslin Cikita Warouw
| Sulawesi Utara
| Puteri Indonesia 2016
| Miss Universe 2016[l]- 13
Besar[23][24]
- Miss Phoenix Smile
|
Felicia Hwang
| Lampung
| Puteri Indonesia Lingkungan 2016
| Miss International 2016- Runner-up 2[25]
- Miss Best Dresser
|
Intan Aletrino
| Sumatra Barat
| Puteri Indonesia Pariwisata 2016
| Miss Supranational 2016- 10 Besar[26]
- Miss Multimedia Awards
- Miss Elegance
|
Ariska Putri Pertiwi
| Sumatra Utara
| Runner-up 3 2016
| Miss Grand International 2016- Pemenang[27][28]
- Best National Costume * Runner-Up 1 Populer Vote
|
2017 | Bunga Jelitha Ibrani
| DKI Jakarta
| Puteri Indonesia 2017
| Miss Universe 2017
|
---|
Kevin Lilliana
| Jawa Barat
| Puteri Indonesia Lingkungan 2017
| Miss International 2017- Pemenang[30]
- Miss Best Dresser
|
Karina Nadila Niab
| Nusa Tenggara Timur
| Puteri Indonesia Pariwisata 2017
| Miss Supranational 2017- 25 Besar Posisi Ke-14
- Vodi Fan Favorite
|
Dea Goesti Rizkita
| Jawa Tengah
| Puteri Indonesia Perdamaian 2017
| Miss Grand International 2017- 10 Besar
- Best National Costume
- Best Popular Vote
|
2018 | Sonia Fergina Citra
| Bangka Belitung
| Puteri Indonesia 2018
| Miss Universe 2018
|
---|
Vania Fitryanti Herlambang
| Banten
| Puteri Indonesia Lingkungan 2018
| Miss International 2018
|
Wilda Octaviana Situngkir
| Kalimantan Barat
| Puteri Indonesia Pariwisata 2018
| Miss Supranational 2018- Runner-up 3
- Best National Costume
- Miss Supramodel Asia
- Top 5 Pre-Arrival
- Top 20 Beautiful Piece of Jewelry
- Top 10 Royal Dinner Winner
- Top 10 Photoshoot with Raymond Saldana
- People's Choice
Global Beauties
|
2019 | Frederika Alexis Cull
| DKI Jakarta 1
| Puteri Indonesia 2019
| Miss Universe 2019
|
---|
Jolene Marie Cholock Rotinsulu
| Sulawesi Utara
| Puteri Indonesia Lingkungan 2019
| Miss International 2019- 8 Besar
- Panasonic Beauty Ambassador
|
Jesica Fitriana Martasari
| Jawa Barat
| Puteri Indonesia Pariwisata 2019
| Miss Supranational 2019- Runner-up 2
- Fan Vote
- Runner-up 2 Best National Costume
|
2020 | RR. Ayu Maulida Putri
| Jawa Timur
| Puteri Indonesia 2020
| Miss Universe 2020
|
---|
Putu Ayu Saraswati
| Bali
| Puteri Indonesia Lingkungan 2020
| Miss International 2020
|
Jihane Almira Chedid
| Jawa Tengah
| Puteri Indonesia Pariwisata 2020
| Miss Supranational 2020- 12 Besar
- Miss Supranational Asia
- Miss Congeniality
- Best National Costume
- Supra Fan-Vote
|
2022 | Laksmi Shari De-Neefe Suardana
| Bali
| Puteri Indonesia 2021-2022
| Miss Universe 2022
|
---|
Cindy May McGuire
| DKI Jakarta 5
| Puteri Indonesia Lingkungan 2021-2022
| Miss International 2022
|
Adinda Cresheilla
| Jawa Timur
| Puteri Indonesia Pariwisata 2021-2022
| Miss Supranational 2022- Runner-up 3
- Supra Chat (Best Interview)
|
Catatan
- ^ Indira Sudiro, Puteri Indonesia 1992, sebelumnya adalah juara dari
Miss Asean 1991, namun ia menang sebelum terpilih menjadi Puteri Indonesia dan bukan atas nama YPI
- ^ Indira Sudiro mengikuti Miss Universe 1993, namun beberapa hari sebelum malam final ia ditarik kembali karena keikutsertaannya menjadi kontroversi di Indonesia
- ^ Venna Melinda,
Puteri Indonesia 1994, hadir pada final Miss Universe 1994 yang berlangsung di Manila, Filipina, tapi bukan
sebagai peserta, hanya sebagai pengamat agar kesiapan wakil Indonesia pada tahun berikutnya lebih baik
- ^ Angelina Sondakh batal tampil dikarenakan tidak mendapat izin dari pemerintah
- ^ Lisensi Miss World dimiliki oleh YPI dan diwakili oleh Lindi Cistia Prabha,
Runner-up 1 PPI 2005, namun pada tahun 2006, lisensi dialihkan ke kontes Miss Indonesia
- ^ Miss Asia Pacific International
2007 batal diselenggarakan
- ^ Lisensi dialihkan untuk kontes Putri Pariwisata Indonesia
- ^ Awalnya Alessandra Khadijah Usman adalah Runner-up 3 pada kontes Miss Asia Pacific World 2011, namun setelah 2 pemenang diatasnya mengundurkan diri,
gelarnya naik menjadi 2 tinggkat, Runner-up 1
- ^ Miss Universe 2014 diadakan pada tanggal 25 Januari 2015, dan Miss Universe 2015 diadakan
pada tanggal 20 Desember 2015
- ^ Posisi Gresya Amanda Maaliwuga pada Miss Supranational 2015 diumumkan via
Facebook dan web resmi Miss Supranational
- ^ Lisensi Miss Eco Universe tidak dimiliki oleh YPI
- ^ Kontes Miss Universe 2016 diadakan pada tanggal 30 Januari 2017
Galeri[sunting | sunting sumber]
- Logo Puteri Indonesia
Logo Puteri Indonesia sejak
1992 sampai 2013
Logo Puteri Indonesia yang awal digunakan pada 2014
Logo Puteri Indonesia yang digunakan hingga kini
- Mahkota pemenang Puteri Indonesia
PPI Crown 1992.JPG
Mahkota sejak tahun 1992 sampai
2004
PPI Crown 2009.jpg
Mahkota sejak tahun 2009 sampai 2011
PPI Crown 2013.jpg
Mahkota
sejak tahun 2013 sampai 2015
PPI 2016 Crown.jpg
Mahkota Borobudur Merah
Mahkota yang digunakan oleh pemenang utama Puteri Indonesia sejak tahun
2016 hingga sekarang
Lihat
pula[sunting | sunting sumber]
- Miss
Universe
- Miss International
- Miss Supranational
- Puteri Indonesia Lingkungan
- Puteri Indonesia Pariwisata
- Puteri Indonesia Perdamaian
- Puteri Indonesia Runner-up 3
- Miss Indonesia
- Miss Earth Indonesia
- Indonesia pada kontes kecantikan utama dunia
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ "Mooryati Soedibyo Raih Penghargaan Empu Jamu dari MURI". Kompas. 12 Mei
2008.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama tatler
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama
Mooryati
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama greatwomen
- ^
"Puteri Indonesia". puteri-indonesia.com. 1 March
2016.
- ^ Abdul, Gadis (27 July 2017). "Indira Soediro dan Mahkota Pertama Puteri Indonesia". Bintang.com. Diakses tanggal 29 July
2017.
- ^ "Alya Rohali". Trisakti University. Diakses tanggal 3 November
2017.
- ^
"Menunggu Restu Dari Atas". Tempo Magazine. Diakses tanggal 20 March
2016.
- ^
"Lenggang Kontes di Tengah Protes". Historia Indonesia. Diakses tanggal 16 March
2016.
- ^
"These pictures of Zozibini and Miss Universe Indonesia will take your breath away". Channel24 South Africa News. Diakses tanggal 30 March
2020.
- ^ "his is How Sheraton Mustika Yogyakarta Celebrated Their Reopening". Times of Indonesia. Diakses tanggal 20 July
2020.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Zalebs South Africa
- ^
"President Joko Widodo Receives the 2019 Puteri Indonesia Finalists at the Bogor Presentatial Palace". Ministry of State
Secretariat (Indonesia). 12 March 2019.
- ^ "Puteri Indonesia Is Expected To Continue To Promote Environment, Tourism, Education, Social Awareness And The Country's Creative Economy".
Ministry of Tourism (Indonesia). 11 March
2020.
- ^ "Putri Raemawasti terpilih menjadi Puteri Indonesia 2007". Liputan 6. 4 August 2007. Diakses tanggal 4
August 2007.
- ^ http://www.puteri-indonesia.com/index.php/news
- ^
"Crown Baru Puteri Indonesia". puteri-indonesia.com. Diakses tanggal
2021-07-16.
- ^ "Miss Indonesia Universe 1995-2010". box-stars.blogspot.com. Diakses tanggal
2021-07-16.
- ^ "Ikut Miss World, Lindi Rajin Chatting". DetikHOT. 9 Desember 2005. Diakses tanggal 29 Juli
2009.
- ^ "Gelar Miss Friendship untuk Zukhriatul Hafizah". Kompas. 8 November
2010.
- ^ Saputra, Aditia (27 Oktober 2016). "Whulandary tembus top 11 dan posisi 4 Best National Costume".
Liputan6."Miss Indonesia Universe 2013 Official Ranked Top 11". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-04. Diakses tanggal 25 December
2013.
- ^ Sartika, Khairiyah (26 Januari
2015). "Elvira Devinamira Menangkan Best National Costume dan Masuk 15 Besar Miss Universe 2015". Tabloid
Bintang.
- ^ Cahyadi, Iman Rahman (30 Januari 2017). "Kezia Warouw Terhenti di 13 Besar Miss Universe 2017".
BeritaSatu.com. Diakses tanggal 30 Januari
2017.
- ^ "Kezia Warouw Terhenti di 13 Besar Miss Universe, Ivan Gunawan Sang Perancang Busana Malam Tetap Bangga".
Tribunnews.com. 30 Januari 2017. Diakses tanggal 30 Januari
2017.
- ^ Safiera, Alissa (27 Oktober 2016). "Felicia Hwang dari Indonesia Jadi Juara 3 Miss International 2016".
Detik.
- ^ "Langkah Intan Aletrino terhenti di babak Top 10 'Miss Supranational 2016'". Rappler. 3 Desember
2016.
- ^ "Ariska Putri dari Indonesia Menang di final Miss Grand International 2016, Pertama Kali Jawara!". Tribun News. 26 Oktober
2016.
- ^ "Watch: Miss Indonesia Ariska Putri Pertiwi wins Miss Grand International 2016, Philippines Nicole Cordoves 1st Runner-up". Zeibiz. Diakses
tanggal 26 Oktober
2016.
- ^ Kartikawati, Eny (27 November 2017). "Bunga Jelitha Nangis dan Minta Maaf Gagal Masuk Top 16 Miss Universe 2017".
Detik.com. Diakses tanggal 27 November
2017.
- ^ "Kevin Liliana Berhasil Terpilih sebagai Miss International 2017". Liputan6.com.
Diakses tanggal 14 November 2017.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Situs web resmi Putri Indonesia
- Puteri Indonesia di Instagram
Apa syarat menjadi Puteri Indonesia?
Berikut syarat menjadi Puteri Indonesia:
Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di dalam maupun luar negeri, Warga Negara Ganda pemegang Paspor Republik Indonesia berlaku sampai Anak Berkewarganegaraan Ganda berusia 21 (dua puluh satu) tahun. Belum pernah menikah. Tinggi badan minimum 170 cm.
Siapa yg jadi Puteri Indonesia 2022?
JAKARTA, KOMPAS.com - Finalis Puteri Indonesia 2022 dari Bali, Laksmi Shari De Neefe, terpilih sebagai Puteri Indonesia 2022. Pemilihan Puteri Indonesia 2022 sebelumnya diumumkan di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) baru-baru ini.
Berapa lama jabatan Puteri Indonesia?
Sejak kali pertama diselenggarakan pada tahun 1992, kontes kecantikan ini pernah absen mengadakan perhelatan, yaitu pada tahun 1993, 1997, 1998, 1999, 2012, dan 2021 sehingga Alya Rohali menjadi Puteri Indonesia pertama yang menyandang gelarnya selama empat tahun.
Apa bedanya Miss Indonesia dan Putri Indonesia?
Puteri Indonesia sudah diselenggarakan sebelum Miss Indonesia dimulai, yaitu pada tahun 1992 silam oleh Yayasan Puteri Indonesia dan turut disponsori oleh Mustika Ratu. Berbeda dengan Miss Indonesia, pemenang pemilihan Puteri Indonesia secara otomatis menjadi wakil Indonesia di ajang pemilihan Miss Universe.