Berapa lama jerawat hilang dengan sendirinya

“Bekas jerawat merah bisa muncul akibat jerawat yang membandel yang tidak dirawat dengan baik. Bekas jerawat merah bisa membekas dalam waktu lama. Namun, ada berbagai cara untuk menghilangkannya. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan untuk merawat bekas jerawat dengan krim ataupun pengobatan alami.”

Halodoc, Jakarta - Jerawat menjadi salah satu masalah yang kerap terjadi pada kulit wajah. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, tetapi bisa menimbulkan bekas pada kulit. Meski begitu, jerawat akan sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Menjaga kebersihan kulit merupakan cara terbaik untuk mengatasi masalah jerawat.

Sayangnya, banyak orang yang merasa tidak sabar dan akhirnya memencet jerawat di wajah. Kebiasaan tersebut bisa menyebabkan jerawat menjadi lebih buruk dan memicu bekas merah pada kulit wajah. Selain bekas merah pada wajah, jerawat juga dapat meninggalkan bekas kehitaman pada kulit, sehingga tekstur kulit wajah jadi tidak merata dan bergelombang. Selain itu, wajah juga tampak berlubang, seperti ditusuk-tusuk serta membentuk cekungan besar berbentuk lingkaran.

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Merah

Jerawat memang dapat sembuh dengan sendirinya pada wajah. Namun, hal ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama, jika dibiarkan tanpa perawatan atau pengobatan tertentu. Bekas jerawat yang kemerahan pada kulit dapat diatasi dengan menggunakan krim kortison atau steroid. Kemudian, sel kulit akan menyerap krim ini dan mengurangi pembengkakan akibat jerawat.

Krim jenis ini dapat dengan bebas kamu peroleh di apotek terdekat. Namun, jika krim justru membuat jerawatmu semakin bertambah parah, segera diskusikan dengan dokter pada aplikasi Halodoc, ya. Jika dibiarkan, jerawat bisa saja meradang dan mengganggu penampilanmu. Untuk memudarkan bekas jerawat merah, kamu dapat menggunakan beberapa bahan berikut ini:

  • Putih Telur. Putih telur mengandung enzim lysozyme yang ampuh digunakan sebagai bahan untuk menghilangkan jerawat.
  • Lidah Buaya. Lidah buaya memiliki kandungan polifenol yang berperan sebagai pembasmi jerawat pada kulit.
  • Bawang Putih. Bawang putih mengandung zat sulfur yang dipercaya dapat menghilangkan jerawat secara cepat.
  • Air Perasan Lemon. Lemon mengandung asam askorbat tinggi yang ampuh untuk menghilangkan jerawat membandel.
  • Cuka Apel. Kandungan antiseptik alami pada cuka apel mampu membunuh bakteri penyebab jerawat.
  • Pepaya. Pepaya mengandung enzim papain yang mampu mengangkat sel kulit mati penyebab jerawat.
  • Tomat. Tomat mengandung vitamin A dan vitamin C yang dapat menghilangkan jerawat secara alami.

Adanya jerawat pada wajah memang akan membuat risih dan gemas untuk memencetnya. Namun, jika kamu melakukan hal ini, yang ada jerawat malah makin meradang dan menyebar pada seluruh wajah. Lakukan perawatan yang tepat, agar jerawat dan bekas jerawat dapat diatasi dengan baik, ya.

Tips Mencegah Jerawat di Wajah

Hal yang dapat kamu lakukan guna mencegah timbulnya jerawat dan bekas jerawat pada wajah, antara lain:

  • Bersihkan wajah secara teratur. Minimal dua kali dalam sehari.
  • Jika jerawat timbul, jangan memencet jerawat. Gunakan obat jerawat yang mengandung sulfur, asam salisilat, atau benzoil peroksida yang dijual bebas di apotek.
  • Jangan menyentuh wajah dengan tangan yang kotor.
  • Batasi konsumsi makanan pedas tinggi lemak.
  • Bersihkan make up sebelum tidur.
  • Gunakan masker pelindung wajah ketika keluar rumah.

Selain beberapa hal tersebut, jerawat dapat kamu hindari dengan mengelola stres dengan baik. Dalam hal ini, kamu dapat menyalurkan stres dengan melakukan relaksasi, yoga, mendengarkan musik, membaca buku, menonton film, atau aktivitas lainnya yang kamu sukai.

Referensi:Healthline. Diakses pada 2020. What Causes Acne? NHS. Diakses pada 2020. Acne.

Setidaknya ada dua faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena jerawat nodul sebagai berikut.

Ketidakseimbangan hormon androgen

Hormon androgen berlebih biasanya merangsang produksi minyak menjadi lebih banyak. Akibatnya, kulit menjadi lebih berminyak dan berisiko menyumbat pori-pori.

Kondisi ini biasanya terjadi pada saat menstruasi, hamil, masa pubertas, atau menggunakan obat-obatan tertentu, seperti salep kortikosteroid dan lithium.

Keturunan

Gen bawaan dari orangtua atau keluarga ternyata bisa meningkatkan risiko terjadinya jerawat.

Jadi, apabila ada anggota keluarga yang bermasalah dengan jerawat nodul, kemungkinan besar anggota keluarga yang lain juga mengalami kondisi serupa.

Diagnosis dan pengobatan

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk jerawat nodul?

Normalnya, diagnosis jerawat nodul dilakukan dengan memeriksa kulit yang berjerawat secara langsung. Kemudian, ia akan menentukan tingkat keparahan dan perawatan yang tepat untuk mengobati jerawat.

Jika jerawat Anda termasuk parah, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan tambahan agar lebih efektif dan kulit lebih cepat pulih.

Apa saja pilihan pengobatan untuk jerawat nodul?

Biasanya, dokter akan merekomendasikan sejumlah perawatan untuk menghilangkan jerawat nodul. Hal ini dikarenakan pengobatan tanpa resep dokter cenderung tidak efektif dan dapat meninggalkan bekas jerawat permanen yang lebih besar.

Di bawah ini adalah beberapa pengobatan untuk jerawat nodul yang meradang.

Antibiotik

Jika jerawat nodul disebabkan oleh infeksi bakteri, pemberian antibiotik jerawat biasanya menjadi salah satu cara mengatasi masalah kulit ini. Antibiotik seperti tetracycline disebut ampuh membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri.

Walaupun demikian, antibiotik hanya dapat digunakan dalam jangka pendek agar tidak menyebabkan resistensi antibiotik. Pengobatan normalnya berjalan 7 – 10 hari dan dikombinasikan dengan penggunaan obat topikal dan oral lainnya, seperti:

  • benzoil peroksida,
  • retinoid, dan
  • asam salisilat.

Isotretinoin

Selain antibiotik, isotretinoin biasa dipakai dalam pengobatan jerawat nodul atau jenis jerawat parah lainnya, termasuk jerawat kistik. Namun, penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter karena dapat menimbulkan efek samping, seperti:

  • kulit, mata, bibir, dan tenggorokan menjadi kering,
  • kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, serta
  • sakit kepala yang disertai dengan nyeri badan.

Selain itu, isotretinoin tidak dianjurkan untuk ibu hamil karena dapat mengganggu pertumbuhan janin. Jadi, pastikan dahulu apakah Anda sedang hamil atau tidak sebelum menggunakan obat ini.

Definisi

Apa itu bekas jerawat?

Bekas jerawat, baik yang berwarna merah maupun hitam, adalah kondisi kulit yang cukup mengganggu dan dapat menurunkan kepercayaan diri. Kondisi kulit yang terjadi setelah jerawat ini dapat muncul lebih dari satu dan di daerah yang mudah terlihat.

Kondisi ini biasanya ditandai dengan perubahan tekstur dan lekukan yang bersifat permanen di kulit. Berbeda dengan jaringan parut, noda hitam atau merah akibat jerawat yang parah ini bisa diobati, baik dari dokter maupun dengan pengobatan alami.

Seberapa umum kondisi ini?

Sama seperti jerawat, bekas jerawat adalah kondisi yang cukup umum dan dapat terjadi pada siapa saja. Sekitar 80% orang berusia 11 hingga 30 tahun memiliki jerawat dan satu dari lima orang yang ada di populasi tersebut mempunyai bekasnya.

Salah satu kelompok yang paling sering mengalami penyakit kulit ini adalah remaja. Meski begitu, orang dewasa pun dapat menghadapi masalah yang sama karena ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko setiap orang terhadap jerawat.

Jenis

Apa saja jenis bekas jerawat?

Umumnya, setiap orang yang memiliki bekas jerawat memiliki lebih dari satu jenis. Berikut ini beberapa jenis noda jerawat yang dikenal dalam dunia medis.

Bekas luka atrofi

Bekas jerawat atrofi biasanya terjadi ketika ada jaringan kulit yang hilang. Jaringan parut ini nantinya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

  • Boxcar, bopeng berbentuk huruf U yang lebar dengan sisi yang tegas.
  • Ice pick, bekas jerawat yang memiliki cekungan yang dalam dengan bentuk huruf V.
  • Rolling, bopeng yang cukup lebar dengan tepi yang membulat dan tidak beraturan.

Bekas luka hipertrofik

Berbeda dengan jaringan parut atrofi, bekas jerawat hipertrofik muncul akibat produksi kolagen terlalu banyak saat jerawat sembuh.

Hal ini menyebabkan adanya kelebihan massa jaringan yang terbentuk dan sedikit terangkat di permukaan kulit, atau biasa disebut keloid. Keloid biasanya muncul pada area punggun dan dagu.

Bekas luka makula [macular scar]

Bekas luka makula adalah bekas jerawat berwarna merah yang biasanya terlihat di area pipi dan dahi. Kondisi ini biasanya terjadi akibat jaringan parut dari jerawat pasir [bruntusan].

Jenis noda jerawat ini umumnya akan memudar dalam waktu 6 hingga 12 bulan tanpa pengobatan. Akan tetapi, perawatan seperti laser vaskular terkadang efektif untuk menghilangkan bekas ini.

Penyebab

Apa penyebab bekas jerawat?

Bekas jerawat terjadi akibat reaksi peradangan yang menyebabkan pembuluh darah melebar. Hal ini sebenarnya adalah kondisi yang normal dan akan hilang sendiri seiring dengan membaiknya reaksi peradangan.

Meski begitu, pembuluh darah yang melebar terkadang tidak dapat hilang ketika reaksi peradangan sudah mereda. Akibatnya, area di sekitar jerawat jadi tampak kemerahan.

Sementara itu, peradangan jerawat juga mengakibatkan kerusakan pada sel-sel keratinosit basal yang merupakan bagian dari struktur kulit manusia. Alhasil, tubuh memproduksi melanin secara berlebihan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề