Berapa lama kerja obat ibuprofen di dalam tubuh
Ditinjau oleh: dr. Denny Archiando Obat ibuprofen adalah salah satu jenis obat antiinflamasi nonsteroid. Kegunaan obat ini mampu meredakan rasa sakit yang ringan hingga menengah. Ibuprofen juga berguna mengurangi peradangan. Contoh gejala yang bisa diatasi oleh obat ibuprofen yaitu nyeri otot dan sendi, sakit gigi, nyeri menstruasi, migrain, hingga rasa nyeri karena operasi, dan terkilir. Disamping itu, obat ini juga efektif untuk mengurangi demam dan pegal-pegal akibat terserang flu. Bagaimanakah cara kerja ibuprofen? Kinerja ibuprofen dengan cara menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin. Tahukah Anda, prostaglandin ini merupakan senyawa yang dilepaskan tubuh karena menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Dengan demikian, rasa sakit yang dialami menjadi berkurang karena prostaglandin yang dihasilkan juga sedikit. Namun, perlu diingat bahwa kinerja ibuprofen hanyalah mengurangi gejala, sehingga tidak benar-benar menyembuhkan penyakit yang diderita. Merek dagang ibuprofen yang dijual dan diproduksi di pasaran beragam. diantaranya Proris, Bufect, Arfen, Farsifen, Farsifen Forte, dan masih banyak lagi. Golongan ibuprofen termasuk obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) dan kategori bebas serta resep. Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, manfaat ibuprofen yaitu meredakan radang dan nyeri pada tubuh yang diakibatkan oleh penyakit tertentu, misalnya sakit kepala, sakit gigi, radang sendi, nyeri haid, nyeri punggung, dan masih banyak lagi. Obat ini baik dikonsumsi bagi dewasa dan anak-anak diatas usia 6 tahun. Bagi ibu hamil dan menyusui, ibuprofen masuk dalam kategori C yang artinya studi yang dilakukan hanya dilakukan pada binatang dan hasilnya menunjukkan efek samping pada janin. Belum dilakukan studi lebih lanjut terhadap wanita hamil. Obat ini hanya diperbolehkan dikonsumsi ketika manfaat yang diberikan lebih besar daripada risikonya. Kemudian, obat ini masuk kategori D ketika diujikan pada wanita hamil usia trimester 3 menjelang persalinan. Terbukti bahwa terdapat risiko pada janin manusia. Meski demikian, tetap saja berdasarkan pertimbangan dimana risiko lebih kecil daripada manfaatnya. Misalnya, demi mengatasi kondisi yang mengancam jiwa. Ada beberapa peringatan dini bagi penderita tertentu yang harus diwaspadai ketika mengonsumsi obat ibuprofen. Pertama, bagi anak-anak dibawah usia 12 tahun, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dosisnya kepada dokter. Kedua, hati-hatilah pada penderita di atas usia 65 tahun. Ketiga, untuk menghindari efek samping dari ibuprofen, sebaiknya konsumsilah obat ini dengan menggunakan makanan atau segelas susu. Keempat, ketika terjadi reaksi alergi ataupun overdosis, segera hubungi dokter. Beberapa larangan konsumsi ibuprofen pada pasien yang menderita hipersensitivitas, asma, alergi, urtikaria akibat aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid. Obat ini juga dilarang pada pasien yang sedang menjalani pengobatan usai operasi pencangkokan arteri koroner, memiliki riwayat perdarahan saluran cerna, bayi baru lahir dengan kelainan jantung bawaan, gangguan fungsi ginjal, atau enterokolitis yang mengalami pembusukan. Terakhir, obat ini dilarang pada ibu hamil pada usia trimester ketiga serta ibu menyusui. Dosis yang dianjurkan akan disesuaikan pada kondisi penyakit yang dideritanya dan usia penderita. Pastikan, penderita mematuhi dosis yang diberikan oleh dokter. – – – – – – Editorial Pick – – – – – – Pemakaian ibuprofen pada anak-anak sesuai dengan kondisi penyakit atau gangguan yang diderita. Untuk nyeri dan demam, dosis yang dapat diberikan sekitar 4-10mg/KgBB dalam enam jam. Untuk mengatasi nyeri, ibu profen dapat dikonsumsi dengan dosis 200-800mg dalam waktu 3 hingga 4 hari. Dalam sehari, dosis maksimalnya adalah 3 gram. Obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan atau dengan meminum segelas susu demi mengurangi efek sampingnya. Bagi perokok atau peminum minuman keras, sebaiknya kurangi kebiasaan tersebut demi meminimalisir risiko dari efek sampingnya. Ketika lupa mengkonsumsi ibuprofen pada jadwal yang telah ditentukan, segera untuk meminumnya saat jadwal berikutnya belum terlalu dekat. Namun, ketika sudah terlalu dekat, lebih baik abaikan saja. Download aplikasi Lifepack di Playstore dan Appstore, apotek online untuk tebus resep obat. Solusi berobat bebas antri. Referensi: Kementerian Kesehatan RI
Lihat Foto Shutterstock KOMPAS.com - Ibuprofen adalah obat antinyeri yang termasuk golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Ibuprofen bisa didapatkan dengan mudah di apotek tanpa harus menggunakan resep. Namun, beberapa obat kombinasi yang mengandung ibuprofen mungkin membutuhkan resep untuk membelinya. Ibuprofen bisa digunakan untuk meredakan nyeri dengan intensitas sedang hingga berat. Beberapa nyeri yang bisa diatasi oleh obat ini antara lain nyeri punggung, nyeri karena datang bulan, sakit gigi, hingga radang sendi atau arthritis. Baca juga: 4 Obat Sakit Gigi Paling Ampuh dan Cepat Cara kerja ibuprofenNormalnya, tubuh akan mengeluarkan enzim siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2) yang memicu produksi hormon prostaglandin. Hormon ini akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa terdapat rangsang atau trauma dan akan memicu reaksi inflamasi pada bagian tubuh yang mengirim sinyal. Reaksi dari otak yang memicu inflamasi akan menyebabkan rasa sakit pada daerah yang mengirim sinyal. Obat akan bekerja untuk menghalangi enzim COX-1 dan COX-2 untuk mengirimkan sinyal ke otak. Dosis ibuprofenIbuprofen bisa dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis 200-400 miligram setiap 6 jam. Jangan berbaring setidaknya 10 menit setelah meminum obat ini. Untuk meminimalisir efek samping yang ditimbulkan, Anda bisa mengonsumsi ibuprofen setelah makan. Baca juga: 5 Obat Sakit Kepala Terbaik yang Bisa Dibeli Tanpa Resep Saran konsumsiPerlu diingat bahwa ibuprofen tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil karena dapat mengakibatkan kerusakan pada janin. Konsumsi ibuprofen pada kehamilan bisa menyebabkan gangguan fungsi jantung dan ginjal pada janin. Selain itu, ibuprofen juga tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang yang akan dan telah melakukan operasi bypass jantung. Ibuprofen bisa meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Efek sampingIbuprofen bisa menyebabkan perih lambung, mual, sakit kepala, dan pusing. Jika Anda pernah memiliki riwayat dan mengalami efek samping ini pada konsumsi ibuprofen, beritahukan dokter Anda. Dokter Anda akan memilihkan alternatif obat pereda nyeri yang lebih aman atau memiliki efek samping yang lebih minim daripada ibuprofen. Selain itu, ibuprofen juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah dan gangguan ginjal. Beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap ibuprofen yang bisa menyebabkan gatal-gatal di seluruh tubuh hingga kesulitan bernapas. Baca juga: 8 Macam Obat Hipertensi, Mana yang Terbaik Mengingat banyaknya efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh ibuprofen, akan lebih baik jika tidak menjadikan ibuprofen sebagai pilihan pertama untuk meredakan nyeri. Anda bisa memilih obat pereda nyeri lainnya yang lebih ringan dan minim efek samping, seperti parasetamol atau asam mefenamat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya Disadari atau tidak, masyarakat Indonesia ternyata sudah tidak asing dengan pemakaian obat jenis ibuprofen saat mengalami nyeri, peradangan, atau demam. Pasalnya, ada berbagai merek obat yang jika diteliti kandungan serta khasiatnya termasuk sebagai obat jenis ibuprofen ini. Secara umum, ibuprofen adalah jenis obat yang berguna untuk meredakan nyeri serta peradangan. Sebagai contoh, saat mengalami sakit gigi, radang sendi, atau bahkan nyeri karena haid dapat disembuhkan dengan mengonsumsi obat ini. Biasanya, ibuprofen dijual dalam bentuk sirup, suntikan, atau tablet dengan takaran 400 mg. Cara kerja ibuprofen adalah dengan mencegah tubuh untuk memproduksi prostaglandin, senyawa yang menimbulkan rasa sakit dan juga peradangan. Dengan mengurangi senyawa prostaglandin tersebut, rasa sakit akibat nyeri serta peradangan akan menjadi berkurang. Tak hanya itu, ibuprofen juga dikenal ampuh untuk menurunkan panas akibat demam dan semacamnya. Mengetahui beragam manfaat ibuprofen, tidak ada salahnya untuk mengetahui khasiat apa saja yang dimiliki secara detail dan dosis aman mengonsumsinya. Efek samping apa saja yang ditimbulkan oleh obat ibuprofen juga hendaknya dipelajari agar tidak memunculkan beragam penyakit baru bagi pengonsumsinya. Tidak perlu panjang lebar lagi, berikut adalah ulasannya. Informasi Umum Tentang Obat IbuprofenSebenarnya, ibuprofen adalah salah satu jenis obat yang cukup mudah ditemui di apotek seluruh Indonesia. Namun, tak sedikit masyarakat yang tidak menyadari bahwa obat yang biasa dikonsumsi termasuk ke dalam jenis ibuprofen dan kadar konsumsinya perlu diperhatikan dengan seksama. Ibuprofen merupakan obat dari golongan antiinflamasi non steroid atau biasa disingkat NSAID. Artinya, ibuprofen merupakan obat yang biasa digunakan untuk meredakan peradangan, rasa sakit ringan atau nyeri, dan juga demam. Obat ini juga termasuk dalam kategori obat bebas namun tetap harus dikonsumsi sesuai resep dokter. Manfaat ibuprofen yang lain adalah untuk mengatasi kelainan jantung pada bayi yang terlahir prematur atau patent ductus arteriosus. Ibuprofen juga menjadi obat yang aman untuk dikonsumsi oleh orang dewasa atau anak-anak sekalipun. Namun, untuk ibu hamil, penggunaan obat ini harus dihindari dan jika memang perlu dikonsumsi, harus dipastikan manfaat yang didapatkan jauh lebih besar dibanding risikonya. Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengonsumsi IbuprofenMeski banyak dijual di Indonesia, ibuprofen memiliki beragam pantangan yang harus diketahui oleh siapa saja yang ingin mengonsumsinya. Pasalnya, saat dikonsumsi secara sembarangan, obat ini dapat menimbulkan reaksi yang membahayakan bagi kondisi kesehatan seseorang.
Baca Juga: Penyakit Musim Hujan Melanda, Antisipasi dengan Cara ini! Dosis IbuprofenSeperti yang sempat dibahas sebelumnya, ibuprofen merupakan jenis obat yang dapat dikonsumsi oleh hampir seluruh kalangan dari segala usia di atas 6 bulan. Namun, perbedaan usia serta masalah kesehatan memiliki andil penting mengenai jumlah atau dosis ibuprofen yang boleh dikonsumsi.
Cara Tepat untuk Mengonsumsi Obat IbuprofenSebelum mengonsumsinya untuk kebutuhan kesehatan, pastikan untuk membaca aturan pakai obat tersebut yang biasanya tercantum pada kemasan. Tak hanya itu, ikuti pula anjuran dokter jika memang memiliki riwayat penyakit tertentu karena obat ibuprofen mungkin dapat memicu reaksi penyakit yang lainnya. Mengonsumsi ibuprofen dalam bentuk kapsul atau tablet harus dibarengi dengan makanan guna menekan risiko munculnya sakit maag. Pasca mengonsumsi, hindari untuk berbaring hingga 10 menit setelahnya. Simpan ibuprofen di tempat yang tidak lembab serta tidak terkena pancaran sinar matahari langsung. Pada dasarnya, jenis obat tersebut lebih tahan berada di suhu ruang namun tetap perhatikan masa kadaluarsanya agar tidak menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan. Reaksi Ibuprofen dengan Obat Jenis LainnyaSama halnya dengan beragam jenis obat lainnya, ibuprofen dapat bereaksi saat digunakan bersamaan dengan obat lainnya. Beberapa obat yang diketahui dapat memberikan efek interaksi dengan ibuprofen adalah obat NSAID lain, obat pengencer darah, dan obat kortikosteroid. Reaksi yang disebabkan saat bercampur dengan kandungan obat tersebut adalah memicu terjadinya pendarahan saluran pencernaan. Tak hanya itu, dikonsumsi berbarengan dengan tacrolimus dan ciclosporin, obat ibuprofen dapat menyebabkan hiperkalemia serta masalah fungsi ginjal. Ibuprofen juga dapat menurunkan khasiat antihipertensi dari obat ACE inhibitor dan juga ARB. Terakhir, lithium dan methotrexat diketahui dapat meningkatkan risiko keracunan jika tercampur dengan ibuprofen. Oleh karena itu, hindari mengonsumsi ibuprofen dengan berbagai macam obat lain tersebut agar tidak menimbulkan reaksi yang dapat membahayakan kesehatan. Baca Juga: Gejala Demam Berdarah (DBD), Penyebab Penyakit DBD, Pertolongan Pertama, dan Pengobatannya Efek Samping IbuprofenTidak ada obat yang tidak memiliki efek samping saat dikonsumsi. Hal ini pulalah yang juga dimiliki oleh obat jenis ibuprofen dan wajib diketahui bagi siapa saja yang akan menggunakan obat tersebut. Kebanyakan efek samping dari mengonsumsi ibuprofen berhubungan dengan masalah pencernaan dan lambung. Beberapa diantaranya adalah:
Memang beberapa efek samping dari mengonsumsi ibuprofen tersebut tidak membahayakan. Namun, segera periksakan diri ke dokter jika dirasa efek samping dari mengonsumsi obat ini tidak kunjung hilang. Terlebih jika ibuprofen menimbulkan masalah kesehatan lain yang lebih serius, seperti pertanda alergi obat, muntah atau BAB berdarah, leher terasa kaku. Beberapa gejala lain yang mungkin terjadi saat mengonsumsi ibuprofen adalah:
Jadi, saat mendapati gejala tersebut, usahakan untuk segera menemui dokter guna mendapatkan penanganan kesehatan yang lebih terpantau. Memiliki Khasiat yang Sama, Paracetamol Lebih Banyak Dipilih Ketimbang IbuprofenWalau memiliki khasiat untuk meredakan demam dan nyeri, banyak orang lebih memilih mengonsumsi paracetamol ketimbang ibuprofen. Pasalnya, paracetamol dianggap lebih aman untuk digunakan dan menimbulkan lebih sedikit efek samping. Jadi, jika terpaksa harus mengonsumsi ibuprofen, pastikan untuk mengetahui dosis pemakaian, efek samping, dan reaksinya terhadap kondisi kesehatan serta obat lain agar tidak menimbulkan masalah kesehatan lain yang lebih membahayakan. Baca Juga: Obat Paracetamol, Berikut Cara Pakai, Dosis dan Efek Sampingnya |