Berapa lama kucing lama beradaptasi dengan kucing baru

7 Tips untuk membuat kucing lama dan kucing baru berdamai

Istilah “one is never enough” ternyata berlaku juga saat merawat atau mengadopsi anjing dan kucing. Terkadang memiliki satu pet tidak cukup, karena kita ingin membagi perasaan kasih sayang dan cinta kepada hewan lainnya.

 Kalau bisa malah sebanyak mungkin adopsi atau rescue kucing jalanan untuk menambah jumlah kucing. Namun, penting untuk diingat kalau jumlahnya bertambah, berarti tanggung jawabnya bertambah, budget nya bertambah, biasanya makin susah dan tidak tenang hati meninggalkan rumah. Walaupun ada jasa titip maupun bisa hire orang untuk menjaga tapi rasanya terus-terusan was was.

Nah, selain masalah budget dan perasaan was-was yang bertambah. Memiliki anjing atau kucing yang baru pun bisa jadi masalah baru, biasanya penghuni lama akan cemburu.

Tidak mengherankan juga penghuni lama jadi lebih agresif, manja, cari perhatian dan perilaku lain yang bisa membuat kita  memperhatikannya lagi.

Tak jarang juga penghuni lama dan baru berkelahi, kalau kucing biasanya akan hissing (menggeram), bahkan ada yang malah ketakutan.

Perlu kesabaran dan proses yang tidak sebentar untuk membuat kucing lama dan baru bisa saling berdamai.

Jika digabungkan langsung bisa juga membahayakan keduanya.

Biasanya ekspresi  kucing lama dengan pendatang baru yang terlihat yaitu :

1.Saling mencium bagian belakang dan bersentuhan hidung

2. Kucing akan hissing (saling menggeram)

3. Kucing biasanya akan lebih agresif, kalau anjing memilih untuk menghindar terlebih dahulu, jika ada perlawanan bisa menyerang.

4. Kucing akan menampilkan ekspresi ketakutan dan tidak nyaman

Berapa lama kucing lama beradaptasi dengan kucing baru
Berbagai bahasa tubuh kucing (tenang hingga ketakutan)
Berapa lama kucing lama beradaptasi dengan kucing baru
Berbagai ekspresi wajah kucing normal hingga sedang mendesis ketakutan

Lalu, apa yang perlu dilakukan untuk mendamaikan kucing penghuni lama dengan yang baru?

Berkiut 7 Tips untuk membuat kucing lama dan kucing baru berdamai :

1. Perlu perlahan dikenalkan satu sama lainnya

Proses pengenalan antara pet yang baru dan lama bervariasi waktunya. Bisa menghabiskan waktu sebentar bahkan bisa berbulan-bulan. Kondisi ini tergantung dengan karakter masing-masing individu, jenis kelamin juga terkadang berpengaruh.

Kucing maupun anjing memiliki karakter personal yang berbeda, ada yang senang bersosialisasi, ada yang cenderung malas, ada juga yang tempramen, agresif, mudah panik, mudah kaget, dan lain sebagainya. Biasanya kondisi ini akan terlihat saat berpapasan atau bertemu dengan kucing atau anjing lainnya, bahkan jika bertemu dengan orang asing.

Jenis kelamin mungkin juga berpengaruh, biasanya jenis kelamin yang sama terutama jantan akan agresif kepada jantan lainnya. Hal ini sangat wajar terjadi, betina dengan betina lainnya juga mungkin terjadi.

Betina dan jantan mungkin terjadi ketidak cocokan beberapa saat saja, itu pun kalau karakter nya sama-sama cocok dan menerima.

Perlu perlahan dalam mengenalkannya, biasanya tidak bisa langsung berdamai.

Pasti ada masa-masa tidak suka dan berkelahi.

Momen yang bisa dimanfaatkan untuk mendamaikan kedua belah pihak yaitu saat waktu makan, biasanya karena saling membutuhkan makanan jadi mereka akan cuek saja dengan kondisi sekitar kecuali makanan.

2.Perlu kesabaran

Selain perlu perlahan dan membutuhkan waktu yang tidak singkat, diperlukan juga kesabaran kita sebagai pemilik.

Tidak mudah menyerah menghadapi kondisi ini, kalau ada salah satu pihak yang ingin selalu berkelahi, pemilik bisa memisahkan dengan menyemprotkan air diantara mereka.

Tak jarang juga pemilik yang tidak sabar akhirnya menyerah dan melepas adopsi kembali anjing maupun kucingnya.

3. Tidak membedakan antara penghuni lama dan baru

Ini juga penting dilakukan, secara naluri kalau kita bertemu sesuatu yang baru maka kita akan sangat antusias, ingin mengeksplor, mengobservasi lebih detail lagi.

Tapi ternyata kondisi ini bisa membuat anjing maupun kucing kita terdahulu cemburu, merasa diacuhkan. Sehingga penting untuk memberikan waktu yang sama, misalnya saat bermain tetap memberikan porsi yang sama, juga saat memberi makan. Lakukan hal yang biasa dilakukan dan tidak berlebihan.

4. Berikan tempat khusus untuk kucing maupun anjing baru

Kebanyakan anjing dan kucing yang baru akan mengalami stress, tidak nyaman, merasa terancam karena tempatnya asing dan bukan wilayah asalnya.

Ini juga menimbulkan perubahan perilaku pada anjing maupun kucing, biasanya lebih senang ditempat yang tertutup, dan tenang.

Kalau memungkinkan, bisa meletakkan kucing maupun anjing yang baru diadopsi di ruangan khusus. Kalau tidak memungkinkan bisa juga satu atau dua hari kandang anjing dan kucing ditutupi kain. Bisa juga menggunakan cara lain yaitu letakan kucing baru di kotak yang dilubangi.

Atau jika kucingnya kecil, dekati kucing lama sambil menggendong si kucing baru. Bisa juga menggunakan keranjang Rio atau keranjang travel lain.

5. Tidak melakukan pemaksaan

Mengenalkan kucing lama dengan kucing baru perlu sabar, tidak boleh melakukan pemaksaan. Teknik yang bisa digunakan agar tidak memaksa kucing untuk saling bertemu yaitu dengan membiarkan mereka saling cium dan saling intip.

Kucing-kucing lama merasakan adanya bau asing yang datang ke keluarga mereka.

Biarkan mereka menciumi kotak berisi kucing baru atau mendekati tangan kita yang mennggendong si kucing baru. Setelah beberapa lama, pindahkan kotak kucing baru ke tempat lain yang aman dari kucing lama.

6.Pengulangan penting untuk dilakukan

Sebagai pemilik penting mengulangi proses perkenalan beberapa kali untuk membiasakan kucing lama dengan pendatang baru.  Tujuannya membuat kucing-kucing lama penasaran dengan teman barunya dan membuat mereka familiar dengan baunya.

7. Waktu makan, salah satu waktu yang direkomendasikan untuk melakukan perkenalan

Jangan tebar makanan dilantai, malah menimbulkan persaingan antar kucing. Berikan jumlah makanan yang sama di tempat makan berbeda. Berikan jarang agak jauh tapi waktu yang sama. Seiring berjalannya waktu, secara perlahan, dekatkan tempat makannya.

Kucing yang sedang makan biasanya secara tidak sadar mendekati kucing lain dan ingin mengganggu kucing yang sedang makan juga.  Secara tidak langsung mereka akan melakukan kontak, lama kelamaan akan terbiasa dan akhirnya berteman.

Menyatukan kucing lama dan pendatang baru memang susah-susah gampang, perlu kesabaran dalam prosesnya. Penting juga untuk diperhharkan, kucing sangat sensitif dengan bau. Fokus pengenalan adalah pengenalan bau yang baru kepada kucing lama. Setelah baunya familiar, kucing akan mudah mengenali kucing baru dan mengurangi tingkat agresifnya. Sangat baik jika pemilik membiasakan kucing bermain dengan kucing lain dari kecil. Sehingga saat dewasa, mudah akrab dengan kucing bahkan binatang lain.

Kucing memiliki kepribadian yang kompleks dan tidak mungkin setiap kucing akan memberikan reaksi yang sama terhadap hewan lain apa pun jenisnya. Terkadang, dua ekor kucing pun bisa tidak cocok. Namun, Anda bisa mengambil langkah untuk mencegah atau meminimalkan emosi negatif yang mungkin muncul. Kebanyakan kucing tinggal dengan rukun bersama-sama, terutama jika Anda mengenalkannya ke konteks sosial baru dengan santai. Pastikan Anda tidak terburu-buru dan berhati-hati untuk mengenalkan kedua kucing tersebut dengan benar sehingga Anda bisa mempertahankan hubungan baik kedua kucing tersebut.

  1. 1

    Berikan keduanya waktu yang cukup. Kedua kucing ini akan membutuhkan cinta dan perhatian Anda. Artinya, Anda harus mengelus dan bermain bersama keduanya. Sisihkan waktu sekitar 20 menit sebanyak dua kali sehari untuk bermain dengan kucing-kucing Anda. Jika keduanya belum bisa bermain bersama, pastikan Anda memberikan waktu yang sama untuk setiap kucing.

  2. 2

    Pastikan ada ruang yang cukup untuk kedua kucing. Apartemen jenis studio mungkin bukan tempat yang baik untuk memelihara dua ekor kucing. Menambahkan ruang-ruang vertikal, seperti menara kucing, bisa membantu memberikan kucing-kucing Anda lebih banyak ruang. Kucing suka menciptakan jarak sosial dan ruangan yang berisi terlalu banyak hewan bisa membuatnya stres.

    • Kucing secara alami bersifat teritorial. Ini adalah impuls alami bagi kucing. Jadi, konflik atas wilayah teritori memang memungkinkan meskipun tidak selalu terjadi.[1] X Sumber Tepercaya The Humane Society of the United States Kunjungi sumber
    • Anda disarankan menyediakan area dengan luas sekitar 6 meter persegi untuk setiap ekor kucing jika memelihara lebih dari satu kucing.

  3. 3

    Siapkan satu kotak pasir untuk setiap kucing, ditambah satu untuk cadangan. Ini artinya, dua ekor kucing membutuhkan tiga kotak pasir. Hal ini dilakukan untuk memastikan kucing merasa nyaman. Jika salah satu kucing merasa bahwa kotak pasirnya berada di wilayah teritori kucing lain, ia akan buang air sembarangan. Jangan sampai hal itu terjadi dan kurangi tingkat stres kucing Anda dengan memberikan satu kotak pasir bagi setiap kucing.

    • Simpanlah satu kotak pasir di setiap lantai rumah Anda jika rumah Anda memiliki lebih dari satu lantai.
    • Pastikan ada ruang setidaknya 1 meter antara kotak pasir dan mangkuk makanan.

  4. 4

    Pastikan kucing memiliki mangkuk air dan makannya sendiri. Jika kucing Anda harus makan dari tempat makan yang sama, hal ini akan menyebabkan agresi yang tidak semestinya terjadi. Memberikan mangkuk air dan makanan kepada masing-masing kucing juga akan membantu meyakinkan Anda bahwa semuanya makan dengan baik. Terkadang, salah satu kucing akan memakan makanan kucing lain.

    • Jangan beri makan kucing terlalu berdekatan karena bisa membuat keduanya bertengkar.
    • Letakkan mangkuk makanan di seberang ruangan atau di setiap sisi pintu yang tertutup terutama saat kucing kedua Anda baru saja datang.

  5. 5

    Milikilah carrier atau kandang untuk setiap kucing. Hal ini penting bukan hanya untuk memindahkan keduanya, tetapi juga untuk membatasi kemampuan kedua kucing untuk melakukan kontak fisik dengan satu sama lain. Dalam keadaan darurat, Anda membutuhkan satu carrier untuk setiap kucing. Selain itu, kedua kucing juga akan merasa memiliki ruangnya sendiri untuk bersembunyi sehingga meningkatkan rasa aman.

  1. 1

    Pisahkan kedua kucing terlebih dahulu. Cobalah untuk tidak membiarkan kedua kucing melakukan kontak selama beberapa hari pertama. Simpan kucing baru di ruangan kecil sendirian. Ia akan merasa lebih nyaman di ruangan yang sempit dan tidak akan bisa melakukan kontak dengan kucing Anda. Mulailah dengan melakukan hal ini selama 7 hari.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Ini adalah proses pengenalan yang lambat dan Anda mungkin harus mengulanginya.
    • Jangan abaikan kucing lama Anda saat ada kucing baru. Ini akan membuat kucing lama Anda membenci kucing baru tersebut dan merasa sedih.

  2. 2

    Kebalkan keduanya melalui bau. Biarkan kedua kucing saling mencium melalui celah d bawah pintu, tetapi jangan biarkan kontak fisik terjadi. Bawakan mainan atau alas yang digunakan kedua kucing agar terbiasa pada bau yang baru. Hal ini akan membuat keduanya terbiasa terhadap kenyataan bahwa ada kucing lain di sekitarnya.

    • Bantulah kucing baru Anda menyesuaikan diri dengan bau kucing lama menggunakan alas kaki. Setelah beberapa hari, usapkan kain kecil (seperti kaus kaki) ke tubuh kucing lama untuk mendapatkan baunya. Lalu, letakkan di tempat kucing baru Anda. Perhatikan reaksinya. Mendesis adalah hal yang normal, tetapi jika kucing baru Anda tidak bermasalah dengan kaus kaki berbau tubuh kucing lama Anda, pujilah ia dan berikan camilan.
    • Beberapa ahli perilaku hewan menyarankan untuk mengusapkan kedua kucing menggunakan handuk yang sama untuk mencampurkan baunya. Pertama, usapkan salah satu kucing dengan handuk. Lalu, usaplah kucing yang lain. Setelah handuk tersebut mendapatkan bau tubuh kedua kucing, usapkan kembali handuk tersebut ke tubuh kucing pertama. [3] X Sumber Tepercaya American Society for the Prevention of Cruelty to Animals Kunjungi sumber

  3. 3

    Kenalkan kedua kucing lewat pandangan. Jangan sampai terjadi kontak fisik. Pembatas untuk anak kecil atau anjing bisa digunakan untuk memisahkan kedua kucing ini. Perhatikan bagaimana keduanya berinteraksi. Apakah bahasa tubuh keduanya menunjukkan rasa tidak nyaman atau apakah terlihat tenang dan menerima keberadaan satu sama lain? Tanda-tanda ini akan memberi tahu Anda seberapa lama proses ini akan berjalan. Kucing yang tenang dan ramah tidak memakan waktu lama dalam proses pengenalan seperti kucing yang menunjukkan sifat agresif.

    • Tumpuklah dua pagar pembatas untuk bayi di pintu masuk untuk membuat ruang bagi kucing baru dan memastikan kedua kucing tidak akan melakukan kontak fisik.
    • Biarkan kucing lama mencari tahu keberadaan kucing baru di ruangan tersebut dengan sendirinya.
    • Jika kedua kucing memiliki reaksi yang tidak agresif, berikan pujian dan camilan. Jika tidak, tutuplah pintunya dan cobalah lagi lain kali.
    • Tetaplah simpan pagar pembatas untuk sementara. Anda bisa membukakan pagar agar kedua kucing bisa bertemu dan menyapa sesukanya.
    • Perhatikan postur-postur defensif
      • Meringkuk
      • Kepala menunduk
      • Ekor melengkung dan dimasukkan ke antara dua kaki
      • Mata terbuka lebar dengan pupil yang membesar sebagian atau sepenuhnya
      • Telinga diratakan ke samping atau ke belakang kepala
      • Piloerection (merinding)
      • Berpaling ke samping musuh, bukan menghadap ke arahnya
      • Mendesis atau meludah dengan mulut terbuka
      • Mungkin akan meluncurkan beberapa serangan kilat dengan kaki depan dan kuku yang dikeluarkan

  4. 4

    Gantilah posisinya. Setelah beberapa saat, letakkan kucing lama Anda di ruangan tempat Anda menyimpan kucing baru dan biarkan kucing baru menjelajahi rumah barunya. Selain memberikan kesempatan bagi kucing kedua untuk merasa lebih nyaman di tempat baru yang Anda sediakan, kucing pertama pun bisa memeriksa semua bau dan ruangan kucing kedua. Lakukan hal ini beberapa kali sebelum melanjutkan proses pengenalan.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  5. 5

    Biarkan keduanya berinteraksi. Setelah kedua kucing memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan situasi baru, biarkan keduanya melakukan kontak dengan satu sama lain. Bawalah botol semprot ke mana-mana untuk berjaga-jaga jika terjadi agresi. Jika kedua kucing bisa akur, Anda mungkin siap untuk membiarkan keduanya berjalan-jalan dengan bebas. Namun, Anda masih harus memperhatikan perilaku kucing-kucing tersebut. Kunci memelihara beberapa kucing di satu rumah adalah mencegah agresi teritorial.[5] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Masukkan kedua kucing di ruangan yang bisa Anda awasi.
    • Hanya biarkan keduanya bertemu selama sekitar 10 menit untuk pertemuan pertama. Anda bisa menambah waktunya secara bertahap seiring berjalannya waktu, tetapi jangan sampai keduanya menjadi kesal.
    • Proses perkenalan bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan. Hal terpenting untuk diingat adalah untuk mengikuti kemauan kedua kucing. Proses ini mungkin berjalan lambat, tetapi akan terbayarkan jika kedua kucing bisa tinggal bersama dengan damai.
    • Jangan hukum kedua kucing secara fisik karena mendesis atau berkelahi dengan satu sama lain. Ini adalah reaksi yang sangat biasa terjadi. Jika salah satu kucing mulai bersifat agresif, Anda harus mengangkat kucing yang lain. Selain itu, pastikan selalu bahwa kedua kucing bukan hanya berpura-pura berkelahi karena bisa sangat sulit dibedakan.
    • Perhatikan postur-postur ofensif.
      • Berdiri tegak dengan kaki lurus dan kaku
      • Kaki belakang yang kaku dengan bokong dinaikkan dan punggungnya melengkung ke bawah sampai kepalanya
      • Ekor ditegakkan dan kaku, seperti postur kucing saat Halloween
      • Pandangan yang terfokus
      • Telinga yang tegak dengan bagian belakang yang sedikit berputar ke depan
      • Piloerection, termasuk bulu dan ekor
      • Pupil yang mengecil
      • Menghadapi lawan secara langsung dan bergerak mendekatinya
      • Mungkin ada geraman, lolongan, atau mengeong

  6. 6

    Beri makan keduanya di sekitar satu sama lain. Saat kedua kucing makan dari satu mangkuk makanan, keduanya sedang berada dalam kondisi yang tidak bersifat agresif. Dengan memberi keduanya makan bersama-sama, meskipun saling berseberangan, kedua kucing akan terbiasa untuk tidak bersikap agresif saat ada kucing lain. Memberikan camilan saat kedua kucing sedang akur juga bisa membantu mendorong perilaku baik.

    • Setiap kali kedua kucing melihat satu sama lain, berikan camilan. Keduanya akan menghubungkan “waktu camilan” dengan keberadaan satu sama lain dan merasakan manfaat positif dari kebersamaan. Hal ini juga menunjukkan bahwa kedua kucing tidak harus saling melawan untuk mendapatkan makanan atau perhatian dan semua hal yang cukup sudah disiapkan untuk keduanya.
    • Jika kucing tidak mau makan, atau menjadi agresif, keduanya mungkin berada terlalu dekat.
    • Jika keduanya makan dan terlihat tenang, Anda bisa lebih mendekatkannya di sesi pemberian makan selanjutnya.
    • Seluruh proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Tanda-tanda kecemasan atau agresi biasanya menandakan bahwa proses pengenalan berjalan terlalu cepat. Tanganilah tanda-tanda agresi luar:
      • Menyerang dengan kaki
      • Menggigit
      • Berkelahi
      • Menggeram, menjerit
      • Mencakar
      • Menyiapkan serangan penuh dengan berguling ke samping atau ke belakang dan menunjukkan gigi serta cakarnya.[6] X Sumber Tepercaya American Society for the Prevention of Cruelty to Animals Kunjungi sumber

  1. 1

    Ketahuilah bahwa ada banyak cara kucing menunjukkan keagresifannya. Kucing adalah hewan yang kompleks dan tidak bisa seluruhnya dipahami. Tetapi, kita tahu bahwa ada sejumlah pola yang berbeda dalam keagresifan kucing. Pola ini bisa dibagi-bagi menjadi beberapa kategori berdasarkan situasi yang bersifat kontradiktif.[7] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Keagresifan dalam permainan bisa terjadi saat kedua kucing bermain terlalu jauh
    • Keagresifan akibat rasa takut/pertahanan terjadi karena kucing merasa terancam dan mungkin tidak rasional.
    • Keagresifan teritorial biasanya terjadi di antara kedua kucing, tetapi bisa juga ditunjukkan kepada manusia dan hewan lain.
    • Keagresifan saat dielus tidak begitu dipahami dan bisa saja terjadi akibat stimulasi berlebihan.
    • Keagresifan antarjantan biasanya bergantung pada sifat kompetitif alami antara kucing jantan.
    • Keagresifan maternal adalah respons protektif secara insting yang dimiliki oleh “ratu” kucing.
    • Keagresifan alihan bisa terjadi akibat frustrasi yang tidak bisa dicurahkan sehingga akan dialihkan pada target lain, seperti kucing atau manusia yang berada di dekatnya.
    • Keagresifan yang buas bisa terjadi karena insting buas kucing dipicu.
    • Keagresifan rasa sakit merupakan hasil dari sensasi rasa sakit yang lama atau yang sedang dialami dari penyakit atau trauma.
    • Keagresifan idiopatik bersifat spontan dan bisa mengancam keamanan fisik bagi siapa saja yang melakukan kontak dengan si kucing.

  2. 2

    Tangkap, batasi, atau kurunglah kedua kucing jika terjadi agresi. Sangat penting untuk menangani keagresifan di antara kedua kucing. Kucing tidak menyelesaikan masalahnya dengan berkelahi. Dalam kasus keagresifan berkepanjangan, Anda mungkin perlu untuk membatasi atau mengontrol kucing-kucing tersebut saat sedang bersama. Hal ini dilakukan agar kedua kucing bisa terbiasa untuk bersikap tidak agresif saat ada kucing lain yang mendekat. Pastikan Anda bersiap melakukan hal ini jika ada salah satu kucing yang selalu bersikap agresif.

    • Sediakan ruangan dengan makanan, air, kotak pasir, dan tempat tidur kucing, dan letakkan kucing baru di sana untuk dipisahkan sehingga ketegangan bisa berkurang.
    • Gunakan tali pengekang atau harness. Tali pengekang bisa memberikan kucing kebebasan meskipun masih membatasi kontak antara satu sama lain.

  3. 3

    Gunakan obat-obatan. Jika kedua kucing masih belum akur, dokter hewan bisa meresepkan obat-obatan untuk keduanya. Ingatlah bahwa obat hanyalah sebagian dari solusi masalah ini dan dokter hewan mungkin tidak mau meresepkan obat sebelum memeriksa bahwa Anda sudah melakukan semua teknik pengenalan kucing terhadap satu sama lain dengan benar. Obat bukanlah benda ajaib. Obat harus digunakan bersamaan dengan pengenalan secara perlahan dan hadiah yang konsisten untuk menciptakan sikap yang damai. Gunakan obat sebagai pilihan terakhir.[8] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Benzodiazepina terkadang digunakan saat kucing sedang ketakutan atau bersikap agresif dalam cara yang sangat reaktif. Namun, benzodiazepina mengurangi kemampuan kucing untuk belajar sehingga akan membuat Anda lebih sulit untuk mengajari keduanya agar bisa akur.
    • Antidepresi trisiklik bisa digunakan dalam kasus adanya konflik berkepanjangan dalam rumah yang memelihara banyak kucing.
    • Penghambat monoamina oksidase (MAOI) bekerja sebagai neurotransmiter, sama seperti antidepresi trisiklik. Namun, keduanya bekerja dengan berbeda dan dengan selektivitas yang lebih sedikit sehingga obat-obatan ini memiliki efek yang lebih umum pada otak.[9] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  • Ketahuilah bahwa setiap kucing itu berbeda. Kucing adalah hewan yang rumit. Kepribadian bisa beragam berdasarkan jenis dan individualnya sendiri. Jangan kaget jika kucing Anda bersikap dengan cara yang tidak diduga-duga.
  • Saat kedua kucing saling terbiasa satu sama lain, mulailah membiarkan keduanya bermain dengan mainannya secara bergiliran.
  • Pastikan kucing baru Anda sudah dites dan bebas dari feline leukemia (FeLV), FIV, dan AIDS pada kucing sebelum dikenalkan pada kucing lama Anda.
  • Pohon kucing bisa menjadi jalan keluar dan Anda akan menyadari bahwa kucing Anda akan lebih suka memiliki wilayah teritori yang vertikal, jika Anda tidak bisa memperluas bangunan secara horizontal. Hal ini juga bisa mengurangi keagresifan.
  • Jika kedua kucing saling menjilati atau menunjukkan tanda kasih sayang lainnya kepada satu sama lain, berikan camilan kepada masing-masing kucing sebagai hadiah.
  • Akan lebih mudah jika kedua kucing, atau kucing baru Anda, masih kecil. Kucing lama Anda akan lebih menerima kucing yang masih kecil ketimbang yang sudah dewasa.

  • Terkadang, kucing lama masih akan membenci kucing baru.
  • Beberapa kucing bisa bersikap agresif sehingga Anda mungkin harus mencari rumah yang lain untuknya.

Artikel ini disusun bersama Pippa Elliott, MRCVS. Dr. Elliott adalah dokter hewan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Dia lulus dari University of Glasgow pada 1987, dan bekerja sebagai dokter bedah hewan selama 7 tahun. Setelahnya, Dr. Elliott bekerja sebagai dokter hewan di klinik hewan selama lebih dari 1 dekade. Artikel ini telah dilihat 39.552 kali.

Daftar kategori: Kucing

Halaman ini telah diakses sebanyak 39.552 kali.