Berapa lama mens setelah melahirkan caesar

Kemarin bulan lalu istri saya melahirkan secara caesar tepat pada tanggal 19-05-2017 dan pada hari ini tanggal 6-06-2017 dia haid dan agak banyak darah yang keluar... Apakah itu wajar wajar saja atau ada kelainan dok.

pria, 34 Tahun08 Jun 2017, 11:37 WIB

Dijawab oleh:

dr. Jeannyfer Halim Jungestian

Terimakasih telah menggunakan layanan e-konsultasi Tanya Dokter dari klikdokter.

Halo, kami memahami kekhawatiran Anda.

Masa nifas umumnya berakhir sekitar 40 hari setelah proses persalinan. Berakhirnya masa nifas ditandai dengan berhentinya perdarahan yang keluar dari vagina istri Anda. Masa nifas memang dapat selesai lebih cepat, karena darah sebagian besar telah dibuang ketika operasi sesar, namun hal ini sangat bervariasi bergantung pada pertimbangan dokter Anda.

Adapun darah nifas yang keluar sebenarnya dibedakan menjadi 4 tahap yang secara berurutan adalah lokai rubra [berwarna merah berisi darah segar, jaringan sisa plasenta, dsb] sekitar 1 minggu, lokia sanguelenta [berwarna merah dan berlendir] sekitar 1-2 minggu, lokia serosa [berwarna kekuningan] selama 2 minggu, dan lokia alba [berwarna putih biasa dan bening] sekitar 6 minggu. Lokia alba merupakan darah nifas yang terakhir keluar, menandakan tahap pemulihan dan hampir berakhirnya masa nifas. Dengan demikian, darah berwarna merah kental yang keluar setelah masa nifas berakhir [setelah perdarahan nifas lokia alba sudah berhenti] dapat diartikan sebagai darah menstruasi.

Apakah istri Anda sudah melewati masa nifasnya ?

Normalnya siklus haid seorang wanita berlangsung setiap 21-35 hari selama 3-7 hari dengan jumlah perdarahan yang keluar berkisar antara 20-60 ml/hari. Gangguan siklus menstruasi dapat pada jarak antar siklus, durasi dan jumlah darah menstruasi. Gangguan siklus menstruasi umumnya akibat perubahan hormonal.

Dapat disebabkan oleh beberapa keadaan, antara lain:

Pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertamaPasien dengan gangguan makan [seperti anorexia nervosa, bulimia]Pasien dengan indeks massa tubuh [IMT] > 30Malnutrisi [kurang gizi]Stres psikologisAtletKekurangan vitamin KPenggunaan obat-obatan tertentuKelainan pembekuan darahGangguan hormon tiroid

Dan lain sebagainya

Selain gangguan hormonal, dapat juga terjadi gangguan organ kandungan. Untuk memastikannya, dapat dilakukan pemeriksaan USG kandungan.

Jumlah darah haid yang lebih banyak pada awal menstruasi adalah wajar, tetapi akan diikuti pengurangan jumlah darah haid pada akhir menstruasi. Jika jumlah darah istri Anda terus menerus banyak, kami sarankan melakukan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga bermanfaat. 

Salam Sehat

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Bagi kebanyakan ibu yang baru usai melahirkan pasti bertanya-tanya kenapa belum mendapatkan menstruasi atau haid setelah nifas atau beberapa bulan setelah melahirkan.

Begitu pula saya. Setelah melahirkan putra ke 2, sudah 24 bulan pasca melahirkan belum juga mendapatkan menstruasi. Sedangkan pada kelahiran putra pertama saya, 6 bulan setelah melahirkan saya sudah haid lagi.

Pada kenyataannya, menstruasi setelah melahirkan pada setiap perempuan berbeda-beda, bahkan dari kelahiran pertama dan berikutnya-pun juga bisa berbeda. Hal apa saja yang memengaruhi, berikut ini rangkuman yang bisa disimpulkan dari beberapa sumber yang relevan.

Artikel terkait: Tak Kunjung Hamil, Jangan Lupa Lakukan Langkah Ini Setelah Menstruasi

Waktu Terjadinya Lagi Menstruasi atau Haid Setelah Melahirkan

Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh WHO, durasi rentang waktu datang bulan setelah melahirkan umumnya bervariasi antara 4 sampai 10 bulan, namun ada juga yang mencapai 15 – 18 bulan setelahnya.

Menurut Dr Janfrional durasi menstruasi setelah melahirkan bisa mencapai 18-24 bulan pasca melahirkan jika Ibu menyusui ASI dengan intensitas yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, menyusui ASI bisa menjadi KB alami bagi perempuan.

Hal utama yang memengaruhi durasi datangnya menstruasi setelah melahirkan ini adalah hormon progesteron dan hormon prolaktin. Sedangkan, faktor utama penyebab gangguan menstruasi adalah ketidak-seimbangan hormon.

Sebagaimana dijelaskan pula oleh Dr. Didi Dewanto, SpOG, bila ibu menyusui ASI eksklusif pada 6 bulan pertama, biasanya tidak akan mendapatkan menstruasi karena terjadi Hiperprolaktin.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Namun, jika ibu menyusui sudah mendapatkan menstruasi normal, hal itu berarti ibu sudah memasuki masa subur kembali. Jika ibu ingin menunda kehamilan kembali, sebaiknya segera mencari alternatif KB lainnya

Artikel terkait: Ini alasan mengapa alat kontrasepsi diafragma cocok untuk ibu menyusui

Jadi, kesimpulan yang bisa diperoleh di sini tentang kapan datangnya menstruasi setelah melahirkan, tergantung pada apakah bayi Bunda menyusu dengan ASI, susu formula, atau kombinasi.

Jika bayi Bunda menyusu dengan susu formula, bisa jadi setelah masa nifas, Bunda akan segera mendapatkan menstruasi, semakin lama bayi menyusu ASI dengan kuantitas lebih banyak. Maka, akan semakin lama menstruasi setelah melahirkan yang didapat ibu.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Hal ini juga dipengaruhi beberapa faktor lain seperti terjadinya sindrom baby blues, faktor kelelahan setelah melahirkan, keseimbangan hormon masing-masing ibu, dan semacamnya.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang penyebab dan penanganannya bisa dilakukan pemeriksaan khusus untuk mengetahui kadar hormon FSH, LH, Prolactin, TSH dan Estradiol di laboratorium.

Namun Bunda juga tidak perlu cemas, karena bahkan ada sebagian ibu yang baru mendapatkan menstruasi setelah melahirkan dengan durasi tenggang waktu hingga 4 tahun pasca melahirkan.

Bagi para ibu yang telah melahirkan, tentu akan bertanya-tanya kapan akan mendapatkan menstruasi atau haid. Pada kenyataanya, menstruasi yang akan dialami oleh setiap ibu yang baru saja melahirkan memiliki waktu yang berbeda-beda. Bahkan, dari kelahiran pertama dan berikutnya pun juga akan berbeda-beda. Bagi para Bunda yang merasa khawatir karena tidak kunjung menstruasi setelah melahirkan, mari simak ulasan berikut.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Kapan Seseorang Mengalami Haid Setelah Melahirkan?

Penelitian yang dilakukan oleh WHO memberikan kesimpulan durasi rentang waktu menstruasi yang akan dialami setelah melahirkan. Umumnya, rentang waktu ini berkisar 4 hingga 10 bulan, namun ada juga yang mencapai 15 hingga 18 bulan setelah melahirkan.

Dr. Janfrional mengatakan bahwa durasi menstruasi pasca melahirkan bisa mencapai 18 minggu – 2 bulan pasca melahirkan apabila ibu menyusui dengan intensitas yang sangat tinggi.

Oleh karenanya secara tidak langsung, menyusui adalah salah satu alternatif KB alami bagi seorang perempuan. Salah satu hormon yang sangat memengaruhi datangnya menstruasi pasca melahirkan adalah hormon progesteron dan hormon prolaktin. Sedangkan, faktor utama yang menjadi penyebab gangguan menstruasi adalah ketidakseimbangan hormon dalam tubuh ibu.

Artikel terkait: Mengenal inisiasi menyusui dini, proses penting dalam fase menyusui

Menyusui Adalah Cara Alami untuk KB

Dijelaskan bahwa ibu yang menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama, biasanya tidak akan mendapatkan menstruasi. Hal ini bisa saja terjadi karena hiperprolaktin. Namun, apabila ibu sudah mendapatkan menstruasi normal, maka hal ini bisa jadi Anda sudah memasuki masa subur kembali.

Dari penjelasan ini tentu dapat disimpulkan bahwa datangnya menstruasi setelah melahirkan tergantung dari berapa lama ibu menyusui. Bunda akan segera mendapatkan menstruasi, apabila bayi sudah tidak menyusu ASI lagi. Kemungkinan Anda akan mendapatkan menstruasi setelah masa nifas berakhir.

Penjelasan ini menyimpulkan bahwa kondisi tubuh yang dimiliki oleh masing-masing tubuh ibu berbeda dengan lainnya. Umumnya, menstruasi akan didapatkan oleh ibu 15 hingga 18 minggu setelah melahirkan. Namun, tentu hal ini berbeda dan tergantung dengan kondisi ibu setelah persalinan. Apabila Anda berencana untuk tidak memiliki momongan lagi, maka Anda bisa memberikan ASI eksklusif kepada anak.

Apakah Haid Memengaruhi Kualitas ASI?

Ketika Bunda mengalami menstruasi kembali setelah melahirkan, bukan berarti Anda harus menyapih bayi Anda. Karena, menyusui saat Anda sedang menstruasi sangat aman. Ini sama sekali tidak berbahaya bagi Anda atau si kecil.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Lantas, apakah haid memengaruhi kualitas ASI? Berdasarkan laman Very Well Family, ASI Bunda tetap sehat dan bergizi untuk bayi Anda. 

Adanya Perubahan Hormon Menjelang Haid

Namun, perubahan hormon pada hari-hari menjelang menstruasi dapat memengaruhi ASI dan pola menyusui bayi selama beberapa hari.

Anda mungkin tidak melihat perbedaan dalam menyusui saat menstruasi Anda kembali. Dan, meskipun ada beberapa perubahan [hormonal], si kecil mungkin tidak keberatan dan tetap menyusui seperti biasa.

Perubahan yang Terjadi di Masa Ovulasi

Ada kemungkinan juga bahwa kembalinya menstruasi Anda dapat menyebabkan nyeri pada puting, penurunan suplai ASI, dan rasa ASI yang berubah.

Penelitian menunjukkan bahwa komposisi ASI berubah di sekitar ovulasi [pertengahan siklus].

Tingkat natrium dan klorida dalam susu naik, sementara laktosa [gula susu] dan kalium turun. Jadi, ASI menjadi lebih asin dan kurang manis selama ini.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Perubahan Hormon Memengaruhi Payudara dan ASI

Juga sekitar waktu ovulasi dan sebelum dimulainya periode Anda, kadar estrogen dan progesteron berubah yang dapat memengaruhi payudara dan ASI Anda. Ketika kadar estrogen dan progesteron naik, itu bisa membuat payudara Anda terasa penuh dan lembut.

Kadar estrogen yang lebih tinggi juga dapat mengganggu produksi ASI. Studi juga menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam darah turun setelah ovulasi. Tingkat kalsium yang lebih rendah juga dapat menyebabkan puting sakit dan penurunan suplai ASI.

Cara Mengatasi Kelembutan Puting

Bukan hal yang aneh jika puting terasa perih saat sedang haid. Jadi, selama beberapa hari sebelum menstruasi Anda dimulai, mungkin sedikit tidak nyaman untuk menyusui. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu mengatasi nyeri puting.

Cobalah untuk tidak membiarkan rasa sakit menghalangi Anda untuk menyusui, jika memungkinkan.

Terus posisikan bayi ke payudara, sehingga Anda dapat menjaga suplai ASI dan mencegah masalah menyusui lainnya seperti pembengkakan payudara, puting lecet, saluran susu tersumbat, dan mastitis.

Hindari menggunakan krim untuk mencoba meredakan rasa sakit. Produk-produk ini dapat membuat mulut bayi mati rasa dan mengganggu pengeluaran ASI Anda.

Tanyakan kepada dokter Anda apakah aman untuk menggunakan pereda nyeri yang dijual bebas selama beberapa hari ketika nyeri terasa. 

Pompa ASI Anda, jika terlalu menyakitkan dan Anda tidak bisa menyusui. Pemompaan akan membantu menjaga persediaan ASI. Ini juga memungkinkan Anda untuk terus memberi bayi ASI. 

Kembalinya masa menstruasi Anda mungkin tidak berpengaruh pada si kecil atau suplai ASI Bunda semua. Beberapa bayi terus menyusui dengan baik dan tanpa masalah. Di sisi lain, beberapa bayi tidak akan menyukai rasa ASI atau penurunan jumlah ASI yang bisa terjadi saat masa menstruasi kembali. Si kecil mungkin:

  • Menjadi rewel
  • Waktu menyusui lebih banyak karena suplai ASI lebih sedikit

Perubahan perilaku bayi ini seharusnya hanya berlangsung beberapa hari. Kemudian, anak Anda harus kembali ke rutinitas menyusuinya yang teratur. Jika Anda tidak melihat perbaikan dalam beberapa hari, Bunda perlu berbicara dengan dokter.

Penyebab Waktu Haid Tidak Lancar

Siklus menstruasi yang sehat dan teratur adalah tanda yang terlihat dari kesehatan reproduksi perempuan. Namun begitu, bagi ibu baru, siklus menstruasi yang teratur ini dihentikan oleh tubuh, selama beberapa bulan setelah melahirkan. 

Segera setelah melahirkan, perdarahan postpartum terjadi selama beberapa hari, dan kemudian berhenti. Cukup sering, ada kesenjangan yang cukup besar antara perdarahan postpartum dan periode menstruasi pertama, demikian sebagaimana dikutip laman Parenting First Cry.

Setelah periode postpartum pertama terjadi, siklus menstruasi mengikuti jadwal yang sangat tidak terduga dan bisa datang lebih awal atau lebih lambat dari biasanya, selama berbulan-bulan. Ini mungkin akan menjadi kekhawatiran besar bagi Bunda. 

Kabar baiknya adalah mengalami menstruasi yang tidak teratur setelah melahirkan adalah hal yang normal, dan terjadi karena berbagai perubahan hormonal dalam tubuh. Seiring waktu, tubuh menyesuaikan diri dengan rutinitasnya yang biasa, tetapi kerangka waktu untuk proses ini bervariasi dari masing-masing orang.

Apakah Haid Tidak Teratur Normal Setelah Melahirkan?

Yang perlu dipahami adalah, melahirkan secara drastis mengubah beberapa hormon dalam tubuh. Oleh karena itu, hormon-hormon yang mengatur periode dan siklus menstruasi menjadi ikut terpengaruhi.

Sangat normal bagi Bunda untuk mengalami perubahan frekuensi dan banyaknya menstruasi bulanan, pasca melahirkan. Banyak faktor yang menentukan kapan tepatnya tubuh kembali ke rutinitas menstruasi normal. 

Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur Setelah Melahirkan

Sejak pembuahan ovum dengan sperma, tubuh Anda mengalami banyak perubahan, semua di samping perubahan kadar hormon. Siklus menstruasi yang berubah adalah konsekuensi dari perubahan ini. Sebagaimana dikutip laman Parenting First Cry,  beberapa faktor eksternal lainnya juga berperan dalam membuat menstruasi Anda tidak teratur setelah melahirkan, di antaranya adalah:

1. Berat Ibu

Berat badan Bunda cenderung bertambah selama kehamilan dan terus berada di timbangan yang cenderung lebih tinggi selama beberapa bulan setelah melahirkan. 

Sebaliknya, beberapa ibu mengalami penurunan berat badan secara drastis, karena pola makan dan tidur yang kurang tepat. 

Dalam kedua kasus tersebut, berat badan secara langsung memengaruhi kadar hormon dalam tubuh. Berat badan ibu merupakan parameter penting dalam menentukan jangka waktu, di mana ia beralih kembali ke rutinitas menstruasi yang normal.

2. Ibu Menyusui

Ibu yang menyusui anaknya cenderung berovulasi lebih lambat setelah melahirkan. Hormon yang bertanggung jawab untuk menginduksi sekresi susu dari kelenjar susu [prolaktin] juga menekan proses ovulasi. 

Oleh karena itu, selama seorang ibu menyusui bayinya, hormon tersebut tetap aktif beredar dan menghambat proses ovulasi. Hanya saja, ovulasi berhasil mencapai puncaknya pada menstruasi, dan oleh karena itu, menstruasi Anda kembali lebih lambat dari biasanya.

3. Perubahan Tingkat Hormon

Tubuh ibu hamil mulai mengubah kadar hormon, untuk mengantisipasi kehamilan. Hormon-hormon ini mempersiapkannya untuk melahirkan kembali dan menyusui.

Sayangnya, kadar hormon tidak kembali normal, tepat setelah melahirkan. Faktor-faktor seperti diet, olahraga, menyusui, jenis kelamin, dan berat badan menentukan kecepatan kembalinya ke tingkat normal. 

Sehingga, siklus menstruasi menjadi tidak menentu dan tak terduga selama beberapa bulan, sampai hormon kembali teratur.

4. Kondisi Pra-kehamilan

Jika Anda menderita kondisi seperti Endometriosis, PCOS [Sindrom Ovarium Polikistik], Hipo atau Hipertiroidisme, atau kondisi lain yang menyebabkan atau merupakan akibat dari fluktuasi hormon, Anda mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur setelah kehamilan. Ini terutama jika Anda sudah menghadapi masalah dengan keteraturan siklus menstruasi Anda, sebelum kehamilan. 

Tips Mengatasi Haid Tidak Teratur

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan ibu baru untuk mengatasi masalah menstruasi yang tidak teratur dan mengembalikan siklus menstruasi ke normal, sedini mungkin. Berikut di antaranya: 

1. Olahraga

Memotivasi diri sendiri untuk berolahraga secara teratur sangat penting untuk mengembalikan tubuh ke bentuk sebelum hamil. Berolahraga membantu banyak dalam memulihkan keseimbangan hormon dalam tubuh. Ini juga membantu menjaga berat badan Anda, yang merupakan faktor penting dalam menentukan periode haid Bunda.

2. Diet Sehat

Memiliki pola makan yang sehat dan bergizi, pasca melahirkan, sangat penting dalam memulihkan dan mengisi kembali nutrisi yang hilang selama kehamilan dan persalinan. Buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan menyediakan mikronutrien yang sangat dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan tubuh.

Mereka secara tidak langsung meningkatkan proses setelah melahirkan, dengan memberikan suasana yang tepat untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormon.

3. Mengelola Stres

Stres memengaruhi tubuh dan pikiran. Ibu baru mengalami banyak stres karena kurang tidur, tanggung jawab baru, dan terkadang, perasaan berlebihan yang dipicu oleh peran baru sebagai ibu. Stres juga secara langsung memengaruhi kadar hormon, menyebabkan penundaan untuk kembali normal. Cara terbaik untuk memfasilitasi proses penyembuhan tubuh adalah dengan tetap bebas stres dan menghindari kekhawatiran.

4. Mengkonsumsi Vitamin

Kekurangan vitamin tertentu, seperti Vitamin D, dan Vitamin B dapat menghambat siklus menstruasi, jadi periksakan diri Anda, dan pastikan Bunda mengonsumsi suplemen atau makan makanan tinggi vitamin ini, jika memang diperlukan.  

Demikian hal-hal yang perlu Bunda pahami tentang haid pasca-melahirkan. Semoga membantu ya, Parents! 

***

Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi

Baca juga: 

Memilih Alat Kontrasepsi Sesuai Usia, Ini yang Perlu Diperhatikan

Bunda, Ini 9 Cara Perawatan Vagina Setelah Melahirkan yang Perlu Dilakukan

Pahami 5 Perubahan Vagina Setelah Melahirkan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề